Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014
tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, bahwa dalam rangka memperkuat upaya perilaku
hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan
kemampuan masyarakat, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar perlu
menyelenggarakan STBM.
Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan lima pilar (Stop Buang
air besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah
Tangga, Pengamanan Sampah Rumah Tangga, dan Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga)
akan mempermudah upaya meningkatkan akses sanitasi masyarakat yang lebih baik serta
mengubah dan mempertahankan keberlanjutan budaya hidup bersih dan sehat. Pelaksanaan
program STBM dimulai dari pilar pertama yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop
BABS). Fokus pertama dilakukan pada Stop BABS karena pilar tersebut berfungsi sebagai pintu
masuk menuju sanitasi total serta merupakan upaya untuk memutus rantai kontaminasi kotoran
manusia terhadap air baku minum, makanan, dan lainnya (Ditjen PP dan PL, 2011).
Menurut Chandra (2007), Buang air besar sembarangan dapat mengakibatkan kontaminasi
pada air, tanah, udara, makanan, dan perkembangbiakan lalat. Sesuai dengan model ekologi, ketika
lingkungan buruk akan menyebabkan penyakit. Penyakit yang dapat terjadi akibat kontaminasi
tersebut antara lain tifoid, paratiroid, disentri, diare, kolera, penyakit cacing, hepatitis viral, dan
beberapa penyakit infeksi gastrointestinal lain, serta infeksi parasit lain. Upaya untuk memutus
terjadinya penularan penyakit dapat dilaksanakan dengan memperbaiki sanitasi lingkungan.
Tersedianya jamban merupakan usaha untuk memperbaiki sanitasi dasar dan dapat memutus rantai
penularan penyakit (Suparmin dan Soeparman, 2002).
Desa Saribakti merupakan salah satu desa di Kecamatan Peundeuy yang jumlah akses
jamban masayarakatnya masih rendah yaitu….. Berdasarkan hasil pemicuan yang dilakukan pada
Tahun 2018 diketahui bahwa masih banyak masyarakat yang memanfaatkan kolam ikan sebagai
pembuangan akhir dari wc. Hal ini menyebabkan terjadinya cemaran air tanah di sekitar Desa
Saribakti. Setelah dilakukannya pemicuan sebanyak 281 KK dibeberapa Kampung Desa Saribakti,

1
terdapat sebagian masyarakat yang terpicu untuk membuat jamban beserta septictank serta mau
merubah perilaku untuk tidak membuang kotoran dari toilet ke kolam ikan.
Dalam rangka mendiskusikan hasil pasca pemicuan serta rencana tindak lanjut terkait
pembanguanan sarana ataupun solusi alternantif lain untuk mencapai Desa ODF. Lewat pertemuan
ini diharapkan para narasumber (pemilik data dan informasi) dapat memberikan informasi
berkaitan dengan hasil pemicuan (jumlah KK yang terpicu), kondisi lingkungan, penyakit berbasis
lingkungan,kasus gizi buruk dan kurang, serta PHBS di Desa. Diharapkan informasi tersebut dapat
membuat masyarakat sadar akan bahayanya Buang Air Besar Sembarangan dan merubah perilaku
tidak sehat yang selama ini masih dilakukan oleh masayarakat Desa Saribakti.

1.2. Maksud dan Tujuan


Pertemuan atau forum diskusi ini bertujuan untuk mendapatkan rencana tindak lanjut dari
hasil pemicuan yang dilakukan tahun 2018 serta pembanguanan sarana prasarana penunjang agar
menjadi desa ODF.
1.3. Output/luaran
Luaran dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan hasil kesepakatan bersama baik dari
pihak puskesmas, desa, ataupun masyarakat untuk membuat rencana tindak lanjut dimana hasil
akhir dari kegiatan tersebut ialah tidak ada lagi masayarakat yang BAB sembarangan juga proses
pembuangan akhir yang memenuhi syarat.

2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Waktu dan Peserta Kegiatan
FGD Pasca Pemicuan ini dilaksanakan 1 hari pada hari Selasa, 22 Januari 2019, pukul 08.00-
11.00 WIB bertempat di Balai Desa Saribakti Kecamatan Peundeuy Kab. Garut. Kegiatan ini
diikuti oleh 40 orang peserta yang terdiri dari masayarakat yang mengikuti pemicuan Tahun 2018,
Tokoh masayarakat, Kepala desa beserta staffnya, dan Kepala TU, Sanitarian, Seksi Promkes, dan
Penanngung jawab wilayah di Desa Saribakti (absen terlampir). Kegiatan ini dibuka oleh Kasie
Kemasyarakatan Desa Saribakti lalu ditutup oleh Sekretaris Desa Saribakti.

Tabel 2.1
Susunan Acara

JAM AGENDA KETERANGAN

08.00 – 08.10 Pembukaan Kasie Kemasyarakatan


- Pembacaan Al- Qur’an dan
Shalawat
08.10 – 08.30 Kata Sambutan 1. Sekretaris Desa Saribakti
2. Kepala TU Puskesmas Peundeuy
08.30 – 09.00 Pemaparan Materi Gambaran Sanitarian Puskesmas Peundeuy
Kesehatan Lingkungan Desa Saribakti
09.00 – 09.30 Pemaparan Materi Hubungan Promkes Puskesmas Peundeuy
Kesehatan Lingkungan dan Penyakit
09.30. 10.15 Diskusi Moderator
10.15 – 10.30 Penyetujuan Hasil Kesepakatan Sekdes
10.30 – 10. 45 Penandatangan Kesepakatan Sekdes dan Kepala RW
10.45 – 11.00 Penutupan Kasie Kemasyarakatan

3
2.2 Hasil Pemaparan dan Diskusi
Pelaksanaan FGD Pasca Pemicuan di Desa Saribati Tahun 2019 dilkukan pemaparan materi oleh
para narasumber serta diskusi membahas rencana tindak lanjut setelah pemicuan.

Gambar 2.1
Peserta FGD di Desa Saribakti

2.2.1 Gambaran Kesehatan Lingkungan di Desa Saribakti


2.2.1.1 Jamban Keluarga
 Jumlah Sasaran = 1600 KK
 Memenuhi Syarat Kesehatan
= 26,00 %
 Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan

4
= 74,00 %
2.2.1.2 Sarana Air Bersih (SAB)
a) Jumlah Sasaran = 1600
b) Sab Resiko Rendah = 49,15 %
c) Sab Resiko Sedang = 34,8 %
d) Sab Resiko Tinggi = 7,1 %

2.2.1.3 Rumah Sehat


a) Jumlah Sasaran = 1600 KK
b) Memenuhi Syarat Kesehatan
= 25,63 %
c) Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan
= 74,37 %
2.2.1.4 MCK
a) TOTAL MCK = 6
b) MCK MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
= 16,67 %
c) MCK TIDAK MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
= 83,33 %
2.2.2 Data Penyakit Berbasis Kesehatan Lingkungan

Tabel 2.1
Data 10 Besar Penyakit di Desa Saribakti Tahun 2018

NO JENIS PENYAKIT KODE JUMLAH


DIAGNOSA

1 DISPEPSIA 589

2 INFLUENZA 326

3 GASTRODUODENITIS 271

4 ISPA 264

5
5 HIPERTENSI 148

6 DIARE 139

7 DEMAM TYPHOID 86

8 GANGGUAN KULIT 46

9 REMATISME 32

10 KONJUNGTIVIS 17

Dari table 2.1 dapat diketahui bahwa ISPA, Diare, dan Gangguan kulit termasuk dalam 10
besar penyakit, dimana ke 3 penyakit tersebut termasuk dalam penyakit berbasis lingkungan.
Selain data kunjungan di atas terdapat pula data yang berasal dari temuan 2017 bahwa
penyakit diare meningkat dari tahun 2017 – 2018 di desa saribakti. Pada tahun 2017 yaitu dari 62
kasus menjadi 139 kasus di tahun 2018. Dengan kondisi lingkungan yang saat ini BABS menjadi
salah satu faktor terjadinya kasus penykit diare. Selain air bersih yang tercemar, BABS juga dapat
menjadi sarang vector penyakit salah satunya lalat.

2.2.3 Data Hasil Pemicuan Desa Saribakti Tahun 2018


.1 Kp Gayam
 Jumlah KK = 65 KK
 Jumlah KK Memiliki Septictank = 6 KK
 Jumlah KK Berencana Membuat Jamban Dan Septictank = 10 KK
 Jumlah KK Tidak Punya Septictank = 59 KK
.2 Kp. Cibuluh
 Jumlah KK Memiliki Jamban = 25 KK
 Jumlah KK Memiliki Septictank = 7 KK
 Jumlah KK Berencana Membuat Jamban = 9 KK
 Jumlah KK Tidak Punya Septictank = 16 KK
3. Kp. Pagelaran
 Jumlah KK = 30 KK

6
 Jumlah KK Memiliki Jamban = 19 KK
 Jumlah KK Berencana Membuat Jamban = - KK
 Jumlah KK Punya Septictank = 4 KK
4. Kp. Cijengkol
 Jumlah KK = 74 KK
 Jumlah KK Memiliki Jamban = 49 KK
 Jumlah KK Tidak Punya Jamban = 25 KK
 Jumlah KK Punya Septictank = 32 KK
 Jumlah KK Tidak Punya Septictank = 17 KK
 Jumlah KK Berencana Membuat Jamban = 17 KK
5. Kp. Pamukiman
 Jumlah KK = 30 KK
 Jumlah KK Memiliki Jamban Dan Septictank = 6 KK
 Jumlah KK Tidak Punya Jamban = 24 KK
6. Kp. Ciucing
 Jumlah KK Memiliki Jamban = 26 KK
 Jumlah KK Berencana Membuat Septictank = 26 KK
7. Kp. Tn. Cili
 Jumlah KK Memiliki Jamban = 31 KK
 Jumlah KK Mempunyai Septictank = 0 KK

2.2.4 Komitmen Hasil Pemicuan Desa Saribakti Tahun 2018


a. Kp. Gayam

NO NAMA RENCANA PEMBUATAN

1 DODOY 2019

2 P. PUDIN 2019

3 ROHIMAH 2019

4 H. KUDUS 2019

7
5 IROD/WATI 2019

6 ITANG/IYAM 2019

7 UUS 2019

8 ATIK 2019

9 ACEP 2019

10 ASARI 2019

b. Kp Cibuluh

NO NAMA RENCANA PEMBUATAN

1 ST HAJAR 2018

2 OHAY 2020

3 IEN 2019

4 YANTI 2019

5 UCU 2018

6 UUN 2019

7 NURHAYATI 2018

8 IIS 2019

9 AI 2018

10 INA 2018

11 ATENG 2018

12 SAROH 2018

13 KIKIM 2019

8
14 ENUNG 2019

c. Kp.

NO NAMA RENCANA PEMBUATAN

1 ITA 18/07/2020

2 AJ. MAHROM 17/09/2018

3 KULSUMSARIFUDIN 20/09/2018

4 NANANG 07/12/2018

5 MAJIDIN 10/11/2018

6 EUIS 13/12/2018

7 LULIS 17/12/2018

8 HOLID 10/06/2019

d. Kp. Tuan Cili

NO NAMA RENCANA PEMBUATAN

1 ASEP YENAL OKTOBER 2018

2 UCU DESEMBER 2018

3 ROHMAN JANUARI 2019

4 ABD. ROJAK DESEMBER 2018

5 MAMAD JANUARI 2019

9
6 AJ. SHOPARUDIN FEBUARI 2019

7 ACENG MUHTAR DESEMBER 2018

8 MAMAN DESEMBER 2018

9 SUDIN NOVEMBER 2018

10 ENUR DESEMBER 2018

11 KOSIM DESEMBER 2018

12 WAHID JANUARI 2019

NO NAMA RENCANA PEMBUATAN

13 MIPTAHIDIN DESEMBER 2018

14 MAKSUDIN DESEMBER 2018

15 SAEPUDIN JANUARI 2019

16 AJI JANUARI 2019

17 ODING NOVEMBER 2018

18 TAJUDIN DESEMBER 2018

19 USEP NOVEMBER 2018

20 SAEPUL MUKDAR NOVEMBER 2018

21 TOHIR DESEMBER 2018

22 JUMAEDIN SEPTEMBER 2019

10
23 RT PUDIN SEPTEMBER 2019

24 ROSID DESEMBER 2018

NO NAMA RENCANA PEMBUATAN

25 ROSID DESEMBER 2018

26 ROHMAH SEPTEMBER 2018

27 ABAR SEPTEMBER 2019

28 DIJAH NOVEMBER 2018

29 SUMARNO DESEMBER 2018

30 EUNUNG NOVEMBER 2018

31 SIROD DESEMBER 2018

32 HERMAN NOVEMBER 2018

Kp. Ciucing

NO NAMA RENCANA PEMBUATAN

1 SARIPAH DESEMBER 2018

2 ANA DESEMBER 2018

3 AIP DESEMBER 2018

4 APON DESEMBER 2018

5 SITI JENAB MARET 2019

6 ADE RW MARET 2019

11
7 NANA DESEMBER 2018

8 UMING DESEMBER 2018

9 LALA MARET 2019

10 ENUNG MARET 2019

11 NURUL MARET 2019

12 MUMUN APRIL 2019

13 ITANG APRIL 2019

14 TINI APRIL 2019

Kp. Cijengkol

NO NAMA RENCEPULANA PEMBUATAN

HERU – KUBANG 15/7/2019

ABI R 10/03/2020

ADE M 14/8/2018

RIJAH 10/08/2019

A. DEDE 12/7/2019

YAHYA 10/4/2020

INDRA 12/01/2019

12
ANISAH 20/04/2019

IDIN 11/5/2021

NANANG 13/1/2019

JUDIN 08/02/2019

AGUS 03/04/2020

EPUL 09/08/2019

SUDIN 21/10/2019

APAN 14/11/2020

EMPAR 15/9/2019

SARIP 25/8/2020

2.3 Perkembangan Realisasi Komitmen Pembangunan WC dan Septictank


Berdasarkan data pemicuan terdapat 119 KK yang terpicu untuk membuat jamban dan septictank
dalam kurun waktu dari 2018-2020. Sampai dengan Januari 2019 sudah ada … KK atau ….% yang
sudah membangun jamban dan septictank dirumahnya masing-masing.

13
2.4 Hasil Fokus Group Diskusi
Berdasarkan diskusi yang dilakukan terdapat beberapa hal yang disepakti bersama, yaitu sebagai
berikut :
1. Peserta yang hadir menyepakati akan memberikan informasi dan advokasi mengenai
masalah kesehatan lingkungan pada seluruh lapisan masyarakat di wiliyahnya.
2. Masayarakat tidak akan membuang sampah ke aliran sungai setelah terpasang plang
bertuliskan larangan membuang sampah sembarangan.
3. Pemerintah desa akan menyiapkan anggaran untuk pembuatan MCK atau Septictank
dengan syarat :
a. Masyarakat akan mendata pemanfaatnya
b. Masyarakat sanggup menyediakan lahan
c. Masyarakat siap untuk memelihara sarana dan prasarana yang akan di bangun

14

Anda mungkin juga menyukai