Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya. Salah satu upaya kesehatan masyarakat yang bersifat esensial adalah
pelayanan kesehatan lingkungan yang harus dilakukan oleh setiap puskesmas untuk
mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat khususnya penyakit dan/atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.
Upaya kesehatan lingkungan di tujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang
sehat, baik fisik, kimia, biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya.Lingkungan yang sehat mencakup
lingkungan pemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum.
Lingkungan sehat harus bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan,
antara lain : limbah cair, limbah padat, limbah gas, sampah yang tidak di proses,
binatang pembawa penyakit, zat kimia berbahaya, kebisingan yang melebihi ambang
batas, air yang tercemar, udara yang tercemar dan makanan yang terkontaminasi.
Untuk melaksanakan Upaya Kesehatan Lingkungan di tingkat Puskesmas perlu di susun
suatu pedoman Pelayanan Kesehatan Lingkungan bagi Tenaga Sanitarian Puskesmas,
agar dalam melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan kewewenanganya serta selalu
berpegang teguh pada aturan dan prosedur.
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Kepentingan
Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum.

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 1


6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional
Tenaga Sanitasi Lingkungan
C. Tujuan
Sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan program kesehatan lingkungan di
puskesmas.
D. Sasaran
1. Petugas yang melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas
2. Pasien yang memiliki penyakit berbasis lingkungan
3. Masyarakat, pemukiman dan fasilitas umum
E. Batasan operasional
Kesehatan lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan
dari faktor resiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik
dari aspek fisik, kimia, biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sesuai Pasal 162 Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan dilakukan dalam bentuk :
1. Konseling
2. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
3. Intervensi Kesehatan Lingkungan
F. Pengorganisasian dan Uraian Tugas
1. Pengorganisasian
a. Dinas Kesehatan Kabupaten Alor

KEPALA DINAS

KEPALA BIDANG

PJ KESEHATAN
LINTAS
LINGKUNGAN
SEKTOR

KOORDINATO KOORDINATOR KOORDINATOR


R KONSELING INSPEKSI KES.LINGK. INTERVENSI
KES.LINGK.

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 2


FKTP
b. Puskesmas

KEPALA PUSKESMAS

TU/ADMIN
PJ UKM

PUSTU/
POSKESDE
KOORDINATOR
S/ BIDAN
DESA KESLING

Pelaksana Konseling
Pelaksana Inspeksi KL
Pelaksana Intervensi KL

2. Uraian tugas
a. PJ Kesehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan Kabupaten
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program di tingkat Kabupaten
2. Melakukan bimbingan teknis kesehatan lingkungan kepada koordinator
program
3. Melakukan koordinasi lintas sektor
4. Menyampaikan rekomendasi hasil monitoring kepada kepala puskesmas
b. Koordinator program pada Dinas Kesehatan Kabupaten
1. Melakukan analisis data dan hasil uji laboratorium
2. Melakukan identifikasi masalah
3. Membuat SOP kegiatan
4. Melakukan bimbingan teknis kesehatan lingkungan ke puskesmas
5. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kesehatan
lingkungan di puskesmas
6. Menyampaikan hasil monitoring ke puskesmas kepada PJ Kesehatan
Lingkungan
c. Kepala Puskesmas
1) Bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas
2) Mengeluarkan surat keputusan pengelola program kesehatan lingkungan

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 3


3) Memberikan pertimbangan kepada pimpinan dalam rangka penyusunan
kebijakan
d. PJ UKM Puskesmas
1) Melakukan monitoring dan evaluasi kepada coordinator kesehatan
lingkungan
2) Memberikan pertimbangan kepada pimpinan puskesmas
e. Koordinator Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
1) Melakukan pengumpulan data kesehatan lingkungan di wilayah kerja
2) Membuat perencanaan kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan di
puskesmas
3) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksana kegiatan
4) Membuat laporan bulanan puskesmas
5) Mengantar laporan bulanan
6) Bersama dengan pelaksana program melakukan kegiatan Konseling, Inspeksi
KL dan Intervensi KL
f. Pelaksana Konseling di puskesmas
1) Berkoordinasi dengan Promkes menyiapkan ruangan konseling
2) Berkoordinasi dengan Promkes menyiapkan media informasi seperti poster,
lembar balik dan leaflet
3) Menyiapkan register konseling
4) Menyiapkan lembar status kesehatan lingkungan pasien/klien
5) Melakukan konseling sesuai SOP
6) Melakukan pencatatan dan pelaporan
g. Pelaksana Inspeksi Kesehatan Lingkungan di puskesmas
1) Menyiapkan formulir IKL
2) Menyampaikan informasi kepada pemerintah setempat dan sasaran
3) Melakukan IKL
4) Melakukan pencatatan dan pelaporan
h. Pelaksana Intervensi Kesehatan Lingkungan di puskesmas
1) Menyiapkan format monitoring
2) Melakukan pemicuan STBM
3) Melakukan monitoring
4) Melakukan verifikasi
5) Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil verifikasi
6) Memfasilitasi masyarakat dalam memilih opsi teknologi sanitasi

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 4


i. Pustu, Poskesdes, Bidan Desa
1) Membantu melakukan konseling pada waktu kunjungan rumah dan
lingkungan
2) Melaporkan ke puskesmas jika menemukan penderita penyakit karena faktor
lingkungan
G. Lintas Sektor
Untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan, Dinas
Kesehatan dan Puskesmas dalam kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan
berkoordinasi dengan lintas sektor dengan tugas dan fungsi masing-masing antara lain :
1. Dinas PUPR
2. BAPELITBANG
3. Dinas Lingkungan Hidup
H. Tempat Pelayanan
Kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas dilaksanakan di dalam gedung
dan luar gedung dalam wilayah kerja puskesmas.
I. Pengaduan Pelanggan
Pengaduan pelanggan dibuat dalam bentuk kotak saran yang ditempatkan di depan ruang
promkes / klinik sanitasi puskesmas bagi pengunjung puskesmas sedangkan bagi
masyarakat umum disiapkan kotak saran di posyandu. Kotak saran akan diambil dan
dibuka setiap bulan, selanjutnya diinventarisir permasalahan dan keluhan untuk dibahas
dan disampaikan dalam minilok puskesmas.

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 5


BAB II
PERENCANAAN KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Persiapan
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam proses perencanaan kegiatan kesehatan lingkungan
di puskesmas yaitu :
1. Pembentukan Tim
Koordinator kesehatan lingkungan bisa masuk dalam tim perencana tingkat
puskesmas (PTP). Tim perencana tingkat puskesmas dalam merencanakan
kegiatan kesehatan lingkungan membutuhkan masukan dari koordinator kesehatan
lingkungan , pada tahap pembentukan tim koordinator kesehatan lingkungan bisa
membentuk tim perencana secara internal untuk mempersiapkan data dan
membuat draf perencanaan yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan untuk
dijadikan bahan pada perencanaan tingkat puskesmas. Di dalam tim internal harus
terdapat orang yang berkompeten yang memahami program kesehatan lingkungan
juga menguasai situasi di puskesmas.
2. Pemahaman terhadap pedoman manajemen puskesmas dan peraturan terkait
kesehatan lingkungan
Koordinator kesehatan lingkungan harus memahami proses perencanaan
puskesmas dengan baik dan mempelajari peraturan terkait kesehatan lingkungan.
Koordinator kesehatan lingkungan harus membahas secara berkala tentang aturan
terkini yang berhubungan dengan kesehatanloingkungan .
3. Pelajari rencana lima tahunan kabupaten bidang kesehatan lingkungan, SPM
tingkat kabupaten, indikator kesehtan lingkungan yang harus dicapai.

B. Analisa Situasi
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi dan data mengenai kesehatan
lingkungan serta mengidentifikasi masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi
Puskesmas. Tahapan analisa situasi terdiri dari :
1. Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan berupa data umum yang behubungan dengan kesehatan
lingkungan dan data kinerja dan gambaran status kesehatan masyarakat berhubungan
dengan kesehatan lingkungan, yang terdiri dari :

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 6


1. Data penyakit berbasis lingkungan
2. Data kependudukan (KK, jiwa, Rumah Tangga)
3. Data perumahan dengan kondisi sanitasi
4. Data air minum/ air bersih
5. Data tempat fasilitas umum dan tempat pengolahan makanan
Data dimaksud adalah data riil sehingga harus dilakukan pendataan secara langsung
di lapangan.
2. Analisa data
Dalam rangka mendapatkan informasi sebagai landasan penyusunan Rencana kegiatan
kesehatan lingkungan , dilaksanakan analisis data kesehatan lingkungan . Analisis
dilakukan terhadap data penyakit dan data kondisi kesehatan lingkungan untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Setelah analisis
masalah, analisis juga dilakukan terhadap sumber daya yang dimiliki puskesmas
berupa ketenagaan, sarana prasarana termasuk pendanaan untuk merencanakan
kegiatan yang bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
a. Analisis deskriptif
Menggambarkan/menjelaskan data dalam tabel sesuai karakteristik data yang
ditampilkan, termasuk nilai rata-rata, nilai minimal dan maksimal, serta nilai
kuartil. Analisis deskriptif dapat ditampilkan dalam bentuk : analisis menurut
waktu (tren, berdasarkan hari, minggu, bulan, tahun), analisis menurut demografi
(jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, status ekonomi),
analisis menurut tempat (perdesaan, perkotaan, antar negara).
Contoh :
Data Kejadian Penyakit Diare Menurut Waktu

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 7


Diare
25

20

15
Diare
10

0
ri ri et ril ei ni li s er be
r
be
r
be
r
nua r ua ar Ap M Ju Ju
ustu mb to m m
Ja b M
Pe Ag epte Ok pe se
S No De

b. Analisis komparatif
Menjelaskan data dengan membandingkan karakteristik data wilayah yang satu
dengan wilayah lainnya atau membandingkan dengan target/standar tertentu, antar
jenis kelamin, antar kelompok umur, antar sumber data.
c. Analisis hubungan dalam program dan antar program
Analisis hubungan dalam program dan antar program adalah analisis yang
menjelaskan hubungan/keterkaitan variabel dalam dan atau antar program yang
secara logika memiliki hubungan
3. Analisa data dari masyarakat
Analisis masalah dari sisi masyarakat dilakukan deng Survey mawas diri (SMD).

C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dimulai dengan identifikasi masalah, selanjutnya ditentukan prioritas
masalah kemudian mencari akar masalahnya sehingga dapat diputuskan pemecahan
masalah yangakan dibuat dalam rencana kegiatan.
1. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah, seperti tabel
berikut :
No Uraian program Target Pencapaian Masalah
kesehatan lingkungan
1 Cakupan SAB 100% 50 % 25 % SAB di
Memenuhi Syarat wilayah kerja

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 8


Puskesmas tidak
MS pada Tahun
2021
2
Keterangan : Keterangan: Masalah dirumuskan berdasarkan prinsip 5W1H (What,
Who, When, Where, Why and How/Apa masalahnya, siapa yang
terkena masalahnya, kapan masalah itu terjadi, dimana masalah itu
terjadi, kenapa dan bagaimana masalah itu terjadi).
2. Prioritas masalah
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah,
ketidaktersediaan teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan satu masalah
dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan
kesepakatan tim dengan menggunakan metode Brainstorming. Bila tidak dicapai
kesepakatan dapat ditempuh dengan menggunakan kriteria lain. Dalam penetapan
urutan prioritas masalah dapat mempergunakan berbagai macam metode seperti
metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dan sebagainya
3. Akar masalah
Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya dicari akar penyebab
dari masalah tersebut. Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan data di
Puskesmas. Metode yang dapat digunakan dalam mencari akar penyebab masalah
yaitu diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram tulang ikan/ fish bone).
Diagram Fishbone

MAN MACHINE MEASUREMENT

Belum dilatih
Tidak ada alat Kurangnya pencatatan
Tidak tahu prosedur
Sulit kalibrasi Tidak punya standar
Tidak ikut prosedur
Kurangnya tenaga saniatrian

MASALAH
Kurangnya perhatian
Kurangnya APD Tidak ada Juknis pemerintah
Kurangnya Sosial budaya
Bahan non perencanaan
lokal mahal
Sulitnya birokrasi Kondisi/struktur tanah

MATERIAL METHOD ENVIRONMENT

Rumusan dan penyebab masalah

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 9


No Rumusan masalah Faktor penyebab Rumusan penyebab
masalah masalah
1 Cakupan jamban yang 1. Perilaku Kebiasaan BAB di
memenuhi syarat masih masyarakat kebun
rendah ( cakupan 50%) 2. Faktor ekonomi Anggapan membuat
3. Dukungan jamban mahal
masyarakat Kurang dukungan
dari LS mengajak
masyarat membuat
jamban
2

4. Pemecahan masalah
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan kesepakatan di antara
anggota tim dengan didahului brainstorming (curah pendapat). Bila tidak terjadi
kesepakatan dapat digunakan tabel cara pemecahan masalah.

Rumusan pemecahan masalah


No Rumusan penyebab Inventarisasi alternatif Rumusan
masalah pemecahan masalah pemecahan masalah
1 Cakupan jamban 1. Melakukan penyuhan Membuat jadwal
yang memenuhi PHBS secara penyuluhan
syarat kesehatan berkelanjutan
masih rendah 2. Kunjungan rumah secara
berkelanjutan Membuat jadwal

3. Membuat jamban kunjungan rumah

percontohan
4. Jalin kerja sama dengan Membuat contoh

lintas sektor pembuatan jamban

5. Mengajak masyarakat
Kerjasama LS
membuat jamban sesuai
syarat kesehatan
6. Menyebarkan leaflet
Motivasi kepada
7. Pelatihan kader kesling
masyarakat
8. Sosialisasi ke sekolah

Alur Perencanaan
(Contoh kasus Diare)

PERUMUSAN SUMBER DAYA


MASALAH  Tenaga
 Identifikasi  Biaya
PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 10 Prioritas  Sarana
 Akar masalah prasarana
 Pemecahan
masalah
PERSIAPAN ANALISA
SITUASI

 Tim Perencana 1.DATA PENYAKIT


Internal Kesling  Diare Th 2021
 Tim Perencana 2.DATA KESEHATAN
Puskesmas LINGKUNGAN
 Pedoman  Jenis dan jumlah
 Rencana 5 Thn SAB RENCANA
Kab, SPM dan 3.SMD USULAN
indikator 4. DATA PIS-PK KEGIATAN
Kesling Kaporisasi
SAB
Sosialisasi
Pengelolaan
Air Minum
RT

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 11


D. Rencana Usulan Kegiatan

RENCANA USULAN KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN ALOR TAHUN 2023

No Upaya kesehatan Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebututuhan sumber daya Indikator Sumber
Dana Alat Tenaga Keberhasialan Pembiayaan
1 Pengawasan 1. Pemantauan Untuk memantau Koordinator 26 ATK, PJ dan Jumlah Puskesmas
pengelolaan dan memastikan Kesling dan Puskes Form Koordina- yang dilakukan
limbah medis limbah medis di pelaksa na mas Monito- tor Kesling pemantauan
di puskesmas puskesmas dikelola program di ring Dinkes pengelolaan limbah
sesuai prosedur puskesmas medis
2. Pemantauan Untuk memantau Koordinator 26 ATK, PJ dan Jumlah Puskesmas
program pelaksanaan, program Puskes Form Koordina yang dilakukan
kesehatan pancatatan dan kesling mas Monito- tor Kesling pemantauan program
lingkungan di pelaporan program Puskesmas ring Dinkes kesehatan lingkungan
puskesmas kesehatan
lingkungan di
puskesmas
2 Pengendalian 1. Pendampingan Untuk melakukan Sanitarian 26 ATK, Sanitarian / Jumlah Puskesmas
survey kualitas pendampingan Puskes mas Puskes Form Koordinator yang dilakukan
air minum terhadap sanitarian mas Pemdam Program pendampingan SKAM
(SKAM) di puskesmas dalam pingan Kesling / PJ
Puskesmas survey kualitas air Kesling
minum Dinkes
(pemeriksaan dan
pengambilan
sampel air)
2. Pendampingan
pelaksanaan
program
STBM di desa
lokus stunting
PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 12
3 Penilaian 1. Pertemuan Untuk mengukur Lintas 1 kali ATK, Jumlah desa
Evaluasi pencapaian program Materi, melaksanakan
Program program serta dinkes, RTL program STBM
STBM Tk. mengidentifikasi kapus dan
Kabupaten masalah dalam sanitarian
pelaksanaan
kegiatan
2. Pertemuan Untuk mengetahui 1 kali Jumlah puskesmas :
Evaluasi pencapaian 1. Cakupan IKL rumah
Program program serta sehat
Kesehatan mengidentifikasi 2. Cakupan IKL SAB
Lingkungan masalah dalam 3. Cakupan IKL TFU
Tk. Kabupaten pelaksanaan 4. Cakupan IKL TPP
kegiatan

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 13


RENCANA USULAN KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS TAHUN 2023

No Upaya kesehatan Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebututuhan sumber daya Indikator Sumber
Dana Alat Tenaga Keberhasilan Pembiayaan
Konseling Konseling di Untuk mengenali Pasien 100% ATK, media Sanitarian Jumlah klien yang
Klinik dan memecahkan dengan informasi mendapat konseling
Sanitasi masalah kesehatan faktor dan alat
lingkungan yang lingkungan/ peraga
dihadapi. masyarakat
Inspeksi IKL Sarana Pemeriksaan dan Sarana air 100% ATK, Sanitarian Jumlah SAB yang
kesehatan Air Bersih pembinaan SAB bersih Sanitarian di IKL
lingkungan Survey Pemeriksaan Sampel air 3 Kit Jumlah sampel
(IKL) Kualitas Air kualitas air minum bersih dan sampel yang diambil
Minum air minum / desa sampelnya
RT
IKL Rumah Pembinaan dan Rumah dan 100% Sanitarian Jumlah Rumah
Sehat pemeriksaan sarana Sarana yang di IKL
sanitasi rumah Sanitasi
sehat
IKL Pembinaan dan TFU 100% Sanitarian Jumlah TFU yang
TFU pemeriksaan sarana di IKL
sanitasi tempat
umum
IKL Pembinaan dan TPP 100% Sanitarian Jumlah TPP yang
TPP pemeriksaan di IKL
sarana sanitsi
tempat pengolahan
makanan
Intervensi - Sosialisasi/ Penggerakan/ Masyarakt 100% Sanitarian Jumlah desa
kesehatan orientasi Pemberdayaan melaksanakan
lingkunagn Stbm masyarakat untuk STBM, Desa/kel
- Monitoring hidup bersih dan melaksanakan SBS,

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 14


dan sehat Desa/Kelurahan
evaluasi STBM
- Verifikasi
- Deklarasi
- Kaporisasi SAB 100% Sanitarian Jumlah SAB
SAB dikaporisasi

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 15


BAB III
PELAKSANAAN KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Konseling
Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan Lingkungan
dengan Pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan masalah kesehatan
lingkungan yang dihadapi. Kegiatan konseling dilakukan di dalam gedung (Klinik
Sanitasi) terhadap pasien dan atau keluarga dari pasien yang menderita penyakit
yang diakibatkan Faktor Resiko Lingkungan atau klien yang datang untuk
konsultasi dengan menggunakan alat peraga, percontohan dan media informasi
cetak atau elektronik untuk membantu klien mengambil keputusan. Apabila
puskesmas mempertimbangkan keterbatasan ruangan, tenaga dan waktu, maka
konseling bisa dilakukan di rumah pasien/klien atau menggunakan media
komunikasi melaui nomor kontak yang diminta petugas saat pasien/klien
berkunjung ke puskesmas (SOP Konseling Melalui HP).
Tahapan kegiatan konseling sebagai berikut :
1. Persiapan
a. Menyiapkan tempat
b. Menyiapkan buku register, contoh terlampir
c. Menyiapkan lembar status kesehatan lingkungan pasien/klien, contoh
terlampir
d. Menyiapkan daftar pertanyaan, contoh terlampir
e. Menyiapkan media informasi dan alat peraga seperti poster, lembar balik,
leaflet, maket dll.
2. Pelaksanaan
Petugas menggali data/informasi dari klien tentang :
a) Umum, berupa data individu/keluarga dan data lingkungan
b) Khusus, meliputi identifikasi prilaku/kebiasaan, kondisi kualitas lingkungan
dan dugaan penyebab serta saran dan rencana kerja lanjut
Alur konseling kesehatan lingkungan di puskesmas dimulai dari pasien atau klien
datang mendaftar di loket pendaftaran, petugas loket mengarahkan klien langsung
ke ruang promkes sedangkan pasien melalui ruang pemeriksaan.Setelah melakukan
pemeriksaan di ruang pemeriksaan, dokter mengarahkan pasien dengan faktor
lingkungan untuk ke ruang promkes.Petugas konseling menerima pasien dan/atau
keluarga pasien atau klien, mendaftar pada buku register, mengisi lembar status

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 16


kesehatan lingkungan klien dan melamjutkan dengan konseling.Setelah konseling
petugas mengarahkan pasien ke ruang obat sedangkan klien langsung pulang.
Alur pelayanan konseling di puskesmas
D
A
T LOKET RUANG
A PENDAFTARAN PEMERIKSAAN
N
G

P
U
L  RUANG
A
PROMKES / DIAGNOSIS
N
KLINIK SANITASI PBL
G
 KONSELING
MELALUI HP
 REKAMAN DATA
PADA REGISTER

IKL/
KONSELING Koordinasi lintas
DI RUMAH r program/ kunjungan

Keterangan : : Pasien : Klien

B. Inspeksi kesehatan lingkungan (IKL)


Pelaksanaan inspeksi kesehatan lingkungan sebagai tindak lanjut hasil konseling
sesuai dengan kesepakatan antara tenaga kesehatan lingkungan dengan pasien, yang
diupayakan dilakukan paling lambat 24 (dua puluh empat) jam setelah konseling,
sedangkan IKL secara berkala dilakukan satu tahun sekali terhadap lingkungan
pemukiman, sarana sanitasi, tempat fasilitas umum dan tempat pengolahan
makanan.
Inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) dilakukan terhadap media lingkungan yaitu
air, udara, tanah,pangan, sarana/bangunan dan vektor dengan cara :
1. Pengamatan fisik media lingkungan.
a. Air
1) Mengamati sarana (jenis dan kondisi) penyediaan air minum dan air
untuk keperluan higiene sanitasi (sumur gali/sumur pompa
tangan/KU/perpipaan/penampungan air hujan)

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 17


2) Mengamati kualitas air secara fisik, apakah berasa, berwarna, atau
berbau.
3) Mengetahui kepemilikan sarana penyediaan air minum dan air untuk
keperluan higiene sanitasi, apakah milik sendiri atau bersama.
b. Udara
1) Mengamati ketersediaan dan kondisi kebersihan ventilasi
2) Mengukur luas ventilasi permanen (minimal 10% dari luas lantai),
khusus ventilasi dapur minimal 20% dari luas lantai dapur, asap
harus keluar dengan sempurna atau dengan ada exhaust fan atau
peralatan lain.
c. Tanah
Mengamati kondisi kualitas tanah yang berpotensi sebagai media
penularan penyakit, antara lain tanah bekas Tempat Pembuangan
Akhir/TPA Sampah, terletak di daerah banjir, bantaran sungai/aliran
sungai/longsor, dan bekas lokasi pertambangan
d. Pangan
Mengamati kondisi kualitas media pangan, yang memenuhi prinsip-
prinsip higiene sanitasi dalam pengelolaan pangan mulai dari pemilihan
dan penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan
makanan masak, pengangkutan makanan, dan penyajian makanan.
e. Sarana dan bangunan
Mengamati dan memeriksa kondisi kualitas bangunan dan sarana pada
rumah/tempat tinggal pasien untuk IKL tindak lanjut konseling dan bagi
masyarakat untuk IKL berkala, seperti atap, langit-langit, dinding, lantai,
jendela, pencahayaan, jamban, sarana pembuangan air limbah, dan
sarana pembuangan sampah.
f. Vektor dan pembawa penyakit
Mengamati adanya tanda-tanda kehidupan vektor dan binatang pembawa
penyakit, antara lain tempat berkembang biaknya jentik, nyamuk, dan
jejak tikus.
2. Pengukuran media lingkungan di tempat
Pengukuran media lingkungan di tempat dilakukan dengan menggunakan
alat in situ untuk mengetahui kualitas media lingkungan yang hasilnya
langsung diketahui di lapangan. Pada saat pengukuran media lingkungan,

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 18


jika diperlukan juga dapat dilakukan pengambilan sampel yang
diperuntukkan untuk pemeriksaan lanjutan di laboratorium.
3. Uji laboratorium
Apabila hasil pengukuran in situ memerlukan penegasan lebih lanjut,
dilakukan uji laboratorium.
4. Analisis resiko kesehatan lingkungan
Analisis risiko kesehatan lingkungan merupakan pendekatan dengan
mengkaji atau menelaah secara mendalam untuk mengenal, memahami dan
memprediksi kondisi dan karakterisktik lingkungan yang berpotensi terhadap
timbulnya risiko kesehatan, dengan mengembangkan tata laksana terhadap
sumber perubahan media lingkungan, masyarakat terpajan dan dampak
kesehatan yang terjadi.
Bentuk kegiatan IKL yang dilakukan berupa :
1. IKL sebagai tindak lajut konseling dengan menggunakan formulir Daftar
Pertanyaan IKL sesuai kasus penyakit. Petugas kesehatan lingkungan
berkoordinasi dengan petugas / penanggung jawab Perkesmas, petugas Pustu
dan Poskesdes.
Tata Cara IKL Tindak Lanjut Kasus Diare
AMATI/UKUR TEMUKAN TINDAKAN/ SARAN
MASALAH

Amati • Gunakan air dari sumber


PENYEDIAAN AIR TIDAK terlindung
• Sumber MEMENUHI SYARAT • Pelihara dan tutup sarana agar
air • terhindar dari pencemaran
Jamban
• Kebiasaan • Buang air besar di jamban •
Buang tinja bayi di jamban • Bila
buang air
belum punya, anjurkan untuk
besar PEMBUANGAN KOTORAN membangun sendiri atau
• Kebiasaan berkelompok dengan tetangga
TIDAK SANITER
masak air
• • Cuci tangan sebelum makan atau
Pemberian siapkan makanan • Cuci tangan
ASI dan pakai sabun setelah buang air
makanan besar • Minum air yang sudah
dimasak. • Tutup makanan dengan
tambahan
PERILAKU TIDAK SANITER tudung saji • Cuci alat makan
• Kebiasaan dengan air bersih • Jangan makan
cuci tangan jajanan yang kurang bersih  Bila
•dll yang diare bayi, sarankan untuk
Lingkari nomor cuci botol dan alat makan bayi
masalah yang dengan air panas/mendidih
sesuai dan
berikan saran
sesuai dengan Mintalah kepada petugas
masalahnya kesehatan, ketua RT/RW, Kepala
Desa/Lurah atau kader kesehatan
lingkungan setempat untuk turut
menindak lanjuti

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 19


2. IKL secara berkala setiap tahun, yaitu:
a. IKL Sarana Air Bersih
Kegiatan dilaksanakan terhadap sarana air bersih (SAB) dengan
menggunakan formulir IKL SAB sesuai SOP IKL SAB.

Alur IKL SAB

 Data Dasar  IKL SAB  Rekapan Laporan


 Form IKL SAB Hasil Bulanan
 SOP IKL SAB  Analisa DINKES
 Desiminas KAB.
i

 Fisik sarana  Analisa


 Fisik air (rasa, warna,  Laporan Triwulan
bau) ke Prop.
 Fisika lapangan (pH,
Suhu, TDS)

b. IKL Rumah Sehat


Kegiatan dilaksanakan dengan menggunakan formulir IKL rumah sehat
sesuai SOP IKL Rumah Sehat terhadap perumahan penduduk.

Alur IKL Rumah Sehat

 Data Dasar  IKL  Rekapan Laporan


 Form IKL Rumah Rumah Hasil Bulanan
Sehat Sehat  Analisa DINKES
 SOP IKL Rumah Sehat  Desiminas KAB.
i

 Bangunan fisik (lantai,  Analisa


dinding, atap, ventilasi,  Laporan Triwulan
dll) ke Prop.
 Sarana sanitasi

c. IKL Tempat Fasilitas Umum (TFU)


Kegiatan dilaksanakan dengan menggunakan formulir IKL TFU sesuai
SOP IKL TFU.

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 20


Kegiatan IKL dilakukan pada fasilitas umum seperti sarana pendidikan,
sarana kesehatan, rumah ibadah, perkantoran, hotel, salon, pasar,
terminal, pelabuhan, bandar udara.
Alur IKL TFU

 Data Dasar  IKL TFU  Rekapan Laporan


 Form IKL Hasil Bulanan
 SOP IKL TFU  Analisa DINKES
 Desiminas KAB.
i

 Bangunan fisik  Analisa


 Sarana sanitasi  Penilaian dan
 Kelembaban, Pemberian
Pencahayaan dan Sertifikat
kebisingan  Laporan Triwulan
 Vector dan binatang ke Prop.
pembawa penyakit

d. IKL Tempat Pengolahan Pangan


Kegiatan dilaksanakan dengan menggunakan formulir IKL TPP sesuai
SOP IKL TPP.
Kegiatan IKL terhadap media pangan dilakukan pada tempat pengolahan
pangan (TPP).

Alur IKL TPP

 Data Dasar  IKL TPP  Rekapan Laporan BAGIAN


 Form IKL  AUDIT Hasil Bulanan FARMAS
 Form AUDIT IRTP IRTP  Analisa DINKES I
 SOP IKL TPP  Desiminas KAB.
i

 Pemilihan dan  Analisa Pengambilan


penyimpanan bahan  Penilaian dan dan
makanan Pemberian pemeriksaan
 Pengolahan makanan Sertifikat sampel
 Penyimpanan makanan  Laporan Triwulan makanan/
masak ke Prop. minuman
 Penyajian makanan
 Audit cara prod pangan
untk IRTP

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 21


C. Intervensi Kesehatan Lingkungan
1. Komunikasi, informasi dan edukasi serta penggerakan / pemberdayaan
masyarakat. Pelaksanaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dilakukan
untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan prilaku masyarakat terhadap
masalah kesehatan dan upaya yang diperlukan sehingga dapat mencegah
penyakit dan/atau gangguan kesehatan akibat Faktor Risiko Lingkungan.
Pelaksanaan penggerakan / pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kerja
bersama (gotong royong) melibatkan semua unsur masyarakat termasuk
perangkat pemerintahan setempat dan dilakukan secara berkala.
Contoh:
a. Pemasangan dan/atau penayangan media promosi kesehatan lingkungan
pada permukiman, tempat kerja, dan tempat umum
b. Pemicuan, pendampingan, dan percontohan untuk menuju Sanitasi Total
pada kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat/STBM
2. Perbaikan dan pembangunan sarana
Perbaikan dan pembangunan sarana diperlukan apabila pada hasil inspeksi
kesehatan lingkungan menunjukkan adanya faktor risiko lingkungan penyebab
penyakit dan/atau gangguan kesehatan pada lingkungan dan/atau rumah
pasien.Perbaikan dan pembangunan sarana dilakukan untuk meningkatkan akses
terhadap air minum, sanitasi, sarana perumahan, sarana pembuangan air limbah
dan sampah, serta sarana kesehatan lingkungan lainnya yang memenuhi standar
dan persyaratan kesehatan lingkungan.
Tenaga Kesehatan Lingkungan dapat memberikan desain untuk perbaikan dan
pembangunan sarana sesuai dengan tingkat risiko, dan standar atau persyaratan
kesehatan lingkungan, dengan mengutamakan material lokal.
Contoh :
a. penyediaan sarana cuci tangan dengan material bambu
b. pembuatan saringan air sederhana
c. pembuatan pasangan/cincin pada bibir sumur untuk mencegah kontaminasi
air dan berkembangbiaknya vektor
3. Pengembangan teknologi tepat guna
Pengembangan teknologi tepat guna merupakan upaya alternatif untuk
mengurangi atau menghilangkan faktor risiko penyebab penyakit dan/atau
gangguan kesehatan.Pengembangan teknologi tepat guna dilakukan dengan
mempertimbangkan permasalahan yang ada dan ketersediaan sumber daya

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 22


setempat sesuai kearifan lokal. Pengembangan teknologi tepat guna secara
umum harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, memanfaatkan
sumber daya yang ada, dibuat sesuai kebutuhan, bersifat efektif dan efisien,
praktis dan mudah diterapkan/dioperasionalkan, pemeliharaannya mudah, serta
mudah dikembangkan.
Contoh :
a. pembuatan saringan pasir cepat/lambat untuk mengurangi kekeruhan
dan/atau kandungan logam berat dalam air
b. pembuatan kompos dari sampah organik
4. Rekayasa lingkungan
Rekayasa lingkungan merupakan upaya mengubah media lingkungan atau
kondisi lingkungan untuk mencegah pajanan agen penyakit baik yang bersifat
fisik, biologi, maupun kimia serta gangguan dari vektor dan binatang pembawa
penyakit.
Contoh :
a. pemeliharaan ikan kepala timah
b. pemberian bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang tidak
tertutup
c. membuat saluran air dari laguna ke laut agar ada peningkatan salinitas.

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 23


BAB IV
PENCATATAN DAN PELAPORAN
A. Konseling
a. Dinas Kesehatan Kabupaten
1. Rekapan laporan bulanan puskesmas
2. Bukti penerimaan laporan puskesmas
3. Analisa laporan
4. Laporan triwulan ke dinas propinsi
b. Puskesmas
1. Pengisian Buku Register Klinik Sanitasi
2. Pengisian lembar status kesehatan lingkungan klien/pasien
3. Pencatatan dan pengisian formulir konseling
4. Laporan bulanan Klinik Sanitasi
B. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
a. Dinas Kesehatan Kabupaten
1. Rekapan laporan bulanan puskesmas
2. Bukti penerimaan laporan puskesmas
3. Analisa laporan
4. Laporan triwulan ke dinas propinsi
b. Puskesmas
1. Buku Register Data Dasar Kesehatan Lingkungan
2. Pengisian Formulir IKL
3. Rekapan Hasil Kegiatan IKL
4. Laporan bulanan program Kesehatan Lingkungan
C. Intervensi Kesehatan Lingkungan
a. Dinas Kesehatan Kabupaten
1. Rekapan laporan bulanan puskesmas
2. Bukti penerimaan laporan puskesmas
3. Analisa laporan dan konfirmasi dengan puskesmas
4. Laporan triwulan ke dinas propinsi
b. Puskesmas
1. Register kegiatan monitoring STBM
2. Format montoring STBM
3. Laporan bulanan akses STBM

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 24


Alur pencatatan dan pelaporan Inspeksi Kesehatan Lingkungan puskesmas

Buku Register Data Dasar Laporan


Kesling bulanan Pengelola
Hasil IKL SIKDA PKM
SAB

Lapangan Rekam

Formulir Register Identifikasi,


IKL & Rekapan Hasil Analisa dan
Kartu Kegiatan IKL Desiminasi
Rumah 6 bulan dan
 Rumah 1 tahun
Sehat 1 &
2
 TFU
 TPP
Pengelola
SIKDA Dinkes
Kab.

Alur pencatatan dan pelaporan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Dinas

SIKDA Koordinator IKL  Rekap


DINAS Dinkes Kabupaten  Identifikasi
 Analisa
 Desiminasi
 Konfirmasi
laporan
dengan pkm
Laporan triwulan ke  Laporan ke PJ
Propinsi
Kesling

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 25


BAB V
PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN

A. Pengawasan
Pengawasan dilakukan dalam bentuk monitoring secara berjenjang, dapat
dilakukan setiap tiga bulan atau enam bulan sesuai kebutuhan.
a. Penanggung jawab Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan kepada
koordinator program di kabupaten
1) terlaksananya analisis data
2) tersedianya SOP kegiatan
3) adanya bimbingan teknis ke puskesmas
4) terlaksananya monitoring ke puskesmas
b. Penanggung jawab program kabupaten kepada koordinator kesehatan
lingkungan puskesmas
1) tersedianya pedoman, juknis, kerangka acuan dan SOP kegiatan di
puskesmas
2) tersedianya rencana kerja kesehatan lingkungan di puskesmas
3) tersedianya alat dan bahan kesehatan lingkungan di puskesmas
c. Kepala puskesmas kepada PJ UKM puskesmas
1) terlaksananya monitoring oleh PJ UKM terhadap koordinator kesling
2) kegiatan terlaksana sesuai rencana
d. PJ UKM puskesmas kepada koordinator kesehatan lingkungan puskesmas
1) tersedianya rencana kerja dan jadwal kegiatan
2) kegiatan dilaksanakan sesuai SOP
3) adanya pencatatan dan pelaporan

B. Pengendalian
Pengendalian dilaksanakan dalam bentuk pemantauan terhadap pelaporan dari
tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan perbaikan. Pengendalian terhadap
akses masyarakat mendapat pelayanan kesehatan dilakukan oleh penanggung
jawab UKM kepada koordinator kesehatan lingkungan untuk meningkatkan
pelayanan sedangkan pengendalian terhadap kualitas pelayanan dilakukan
dengan melihat perkembangan dan peningkatan cakupan. Koordinator kesehatan
lingkungan bersama semua sanitarian dapat membantu masyarakat dengan
membuat inovasi dan teknologi tepat guna atau rekayasa lingkungan dalam

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 26


kegiatan intervensi kesehatan lingkungan untuk meningkatkan cakupan sarana
sanitasi dasar. Kegiatan pengendalian dapat dilakukan 3 bulan sekali dengan
membuat formulir pengendalian.

C. Penilaian
Evaluasi dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun untuk memperoleh
gambaran hasil Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas terhadap akses
masyarakat untuk memperoleh Pelayanan Kesehatan Lingkungan, kualitas
Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas, masalah yang dihadapi, dan
dampak kesehatan masyarakat.
Format Evaluasi Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas

No Indikator Standar
Pemantauan Cara Mengukur Hasil t
dan Evaluasi Indikator
Kinerja
Puskesmas
1. Akses
masyarakat
untuk
memperoleh
Pelayanan
Kesling
a. Konseling Jumlah klien yang mendapat 100%
konseling dibanding klien yang
membutuhkan pelayanan kesehatan
lingkungan
b. IKL tindak Jumlah klien yang yang mendapat 100%
lanjut IKL dibanding jumlah klien yang
konseling mendapat konseling
c. IKL SAB Jumlah SAB yang di IKL dibanding 100%
jumlah sarana seluruhnya di wilayah
kerja puskesmas
d. IKL Rumah Jumlah Rumah yang di IKL 100%
Sehat dibanding jumlah Rumah seluruhnya
di wilayah kerja puskesmas

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 27


e. IKL TFU Jumlah TFU yang di IKL dibanding 100%
jumlah TFU seluruhnya di wilayah
kerja puskesmas
f. IKL TPP Jumlah TPM yang di IKL dibanding 100%
jumlah TPM seluruhnya di wilayah
kerja puskesmas
2. Kualitas
Pelayanan
Kesling
Puskesmas.
a. Konseling Jumlah klien yang menindaklanjuti 100%
hasil rekomendasi konseling
dibanding jumlah seluruh pasien yang
melakukan konseling
b. IKL tindak Jumlahklien yang menindaklanjuti 100 %
lanjut konseling hasil rekomendasi IKL dibanding
jumlah seluruh pasien yang mendapat
IKL
c. SAB MS Jumlah SAB memenuhi syarat 100%
kesehatan dibanding jumlah SAB
yang di IKL
d. Rumah tangga Jumlah RT yang memiliki akses 100%
memiliki akses terhadap SAB dibanding jumlah RT
SAB seluruhnya
d. Rumah Sehat Jumlah Rumah memenuhi syarat 100%
kesehatan dibanding jumlah Rumah
yang di IKL
e. TFU MS Jumlah TFU memenuhi syarat 100%
kesehatan dibanding jumlah TFU
yang di IKL
f. TPP MS Jumlah TPM memenuhi syarat 100%
kesehatan dibanding jumlah TPM
yang di IKL

BAB VI

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 28


PENINGKATAN MUTU

Pelayanan kesehatan lingkungan yang bermutu diperlukan komitmen,


kepemimpinan dan pengorganisasian yang berorientasi pada mutu dan budaya mutu.
Selanjutnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lingkungan yang bermutu harus
diawali dengan perencanaan kesehatan lingkungan yang bermutu dilanjutkan dengan
pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan yang bermutu dengan melakukan
pemantauan, pengendalian dan penilaian serta didukung dengan upaya peningkatan
mutu melalui siklus Plan , Do, Study dan Action (PDSA). Plan yaitu penyusunan
perencanaan mutu dalam bentuk kegiatan, Do yaitu pelaksanaan uji coba kegiatan
peningkatan mutu, Study yaitu analisis lanjutan dengan membandingkan hasil uji coba
dengan tujuan atau target untuk dibuat kesimpulan dan selanjutkan dilakukan
pemantauan, pengendalian dan penilaian melalui kegiatan audit. Action yaitu
standarisasi dari hasil uji coba jika rencana perbaikan menunjukkan peningkatan kinerja
atau mencoba upaya baru jika belum berhasil.

Siklus PDSA

Plan Do
 Masalah yang perlu diatasi
 Sumber daya yang dimiliki  Sosialisasi / kampanye CTPS
 Solusi terbaik  Pemicuan STBM
 Cakupan kepemilikan  Pendampingan / pembinaan
CTPS 100% tahun 2022 CTPS di desa

Action Study
 Monitoring (audit) setiap bulan
 Lanjutkan keberhasilan  Evaluasi 6 bulan
 Perbaikan kekurangan /  Capaian dari standar
masalah dengan solusi atau  Berhasil atau tidak
inovasi / upaya baru  Jika tidak atau kurang,
temukan masalahnya

Bagan : Siklus PDSA dalam Program STBM Pilar 2

Kegiatan kesehatan lingkungan yang dianggap perlu mendapat perhatian khusus


di Kabupaten Alor adalah intervensi kesehatan lingkungan dalam kegiatan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM). Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan cakupan dan akses terhadap sarana air bersih dan sanitasi layak di dalam

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 29


program STBM ini akan menghasilkan penurunan angka kejadian penyakit berbasis
lingkungan.

Puskesmas melalui program kesehatan lingkungan terus melakukan monitoring


dan evaluasi terhadap perkembangan kepemilikan sarana sanitasi. Monitoring terhadap
program STBM dilaksanakan dengan melakukan audit setiap bulan. Koordinasi dengan
pemerintah desa, kegiatan pemicuan dan pembinaan penggerakan masyarakat terus
dilakukan untuk meningkatkan akses terhadap pilar 2, 3, 4 dan 5 STBM, sedangkan
untuk pilar 1 dilakukan monitoring untuk mempertahankan desa Stop BABS, demi
mencapai desa STBM. Evaluasi dilakukan setiap enam bulan yang dilakukan oleh
penanggung jawab program STBM kabupaten melalui rekapan laporan bulanan STBM
kemudian konfirmasi isi laporan melalui telpon/wa atau pertemuan langsung dengan
penanggung jawab puskesmas. Verifikasi juga dilakukan untuk desa yang menyatakan
sudah siap untuk menjadi Desa STBM.

Alur kegiatan STBM

Data Awal Sosialisasi Pemicuan  Pemberdayaan


Jumlah STBM peningkatan sarana
jamban dan
Akses

Belum 100% Monitoring


 Data progres

Monitoring Deklarasi Desa Verifikasi


STBM

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 30


BAB VII

PENUTUP

Pedoman ini dibuat untuk membantu petugas kesehatan lingkungan di


puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan lingkungan sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan
khususnya di puskesmas. Hasil karya manusia tidak ada yang sempurna, untuk itu saran
kritik yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan pedoman ini di masa
mendatang.

Semoga dengan adanya pedoman ini, memudahkan dan melancarkan semua


komponen di puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten melaksanakan kegiatan
termasuk dalam berkoordinasi lintas program maupun lintas sektor.

Akhirnya kami sampaikan selamat bekerja, semoga Tuhan memberkati kita.

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 31


Lampiran 1 SOP Konseling Kesehatan Lingkungan

Konseling Kesehatan Lingkungan

No. Dokumen : SOP/ /2022

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 2022

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS ………………..

…………. NIP

1. Pengertian Hubungan komunikasi antara petugas kesehatan lingkungan dengan pasien


dan atau keluarga pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan
masalah kesehatan lingkunagan yang dihadapi
2. Tujuan Membantu pasien memperoleh informasi tentang masalah kesehatan yang
dihadapi sehingga dapat mengambil keputusan dengan benar

3. Kebijakan -

4. Referensi a. PP No. 66 Tahun 2014, tentang Kesehatan Lingkungan


b. Permenkes No. 13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
c. Permenkes No. 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene
Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua Dan Pemandian Umum
5. Persiapan a. Alat :
1) Alattuliskantor
2) Buku register klinik sanitasi
3) Alat peraga percontohan dan media informasi cetak/elektronik
b. Bahan :
1) Lembar status kesehatan lingkungan pasien/klien
2) Formulir daftar pertanyaan konseling sesuai jenis penyakit
6. Prosedur/ Untuk pasien/keluarga pasien :
langkah- a. Petugas menerima kartu rujukan dari petugas poliklinik
langkah b. Petugas mempelajari kartu status tentang diagnosis oleh petugas
poliklinik
c. Petugas menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya,
karakteristik penderita (umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat) serta
diagnosis penyakit ke buku register
d. Petugas mengisi lembar status kesehatan lingkungan pasien/klien
e. Melakukan wawancara atau konseling dengan pasien/keluarga pasien
tentang kejadian penyakit, kondisi lingkungan dan perilaku yang diduga
berkaitan dengan penyakit yang diderita sesuai dengan formulir

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 32


pertanyaan
f. Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau perilaku yang
berkaitan dengan penyakit yang diderita.
g. Memberikan saran tindak lanjut
h. Bila diperlukan, membuat kesepakatan untuk kunjungan rumah
Untuk klien :
a. Menanyakan permasalahan yang dihadapai klien
b. Mencatat nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat
c. Melakukan wawancara
d. Membantu menyimpulkan permasalahan
e. Memberikan saran pemecahan masalah
f. Bila diperlukan, buat kesepakatan untuk kunjungan rumah

7. Hal-hal a. Protokol kesehatan


yang perlu
diperhatik
an
8. Unit a. Poli umum
terkait
9. Dokumen
terkait
10. Rekaman Histori Perubahan

No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diberlakukan

PEDOMAN KESLING KAB. ALOR 2022 33

Anda mungkin juga menyukai