Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TAHUNAN

KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2022

DISUSUN OLEH :
DIMAS SEPTIO
NRTKK : 814.1.6.002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas berkah dan limpahan rahmat
nya kepada kita semua, serta hanya atas ridho nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan
kegiatan Kesehatan Lingkungan di UPT Puskesmas Ciomas dengan waktu yang di harapkan

Laporan kegiatan ini disusun sebagai bahan evaluasi dari kegiatan program Kesehatan
Lingkungan yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Ciomas selama tahun 2022.

Diharapkan dengan penyusunan evaluasi hasil kerja ini dapat membantu pelayanan
Kesehatan di tingkat Puskesmas, guna meningkatkan akses terhadap sarana sanitasi dan
menurunkan angka kesakitan penyakit yang berbasis lingkungan.

Dalam penyusunan laporan tahunan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang


2. Kasie Kesling Beserta Staff Kesling Dinas Kesehatan Kabupaten Serang
3. Kepala UPT Puskesmas Ciomas dan KTU
4. Rekan sejawat dan semua pihak yang selalu bekerjasama dalam upaya peningkatan
akses terhadap sarana sanitasi.

Penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, namun
demikian penulis mengharapkan kritik dan saran dalam upaya meningkatkan kinerja dalam
melaksanakan program Kesehatan Lingkungan.

Ciomas, Januari 2023


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan Lingkungan sebagai salah satu upaya yang ditujukan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat, fisik, kimia, biologi maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang mencapai derajat Kesehatan yang setinggi – tingginya, Sebagaimana
tercantum dalam Undang- undang Nomor 13 Tahun 2015. Ketentuan mengenai
penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan selanjutnya diatur dalam peraturan pemerintah
Nomor 66 tahun 2014, tentang Kesehatan Lingkungan, yang pengaturannya ditujukan
dalam rangka terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya
pencegahan penyakit dan atau gangguan Kesehatan dari faktor resiko Kesehatan
Lingkungan di permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, tempat Pendidikan serta
tempat dan fasilitas umum.
Permasalahan Kesehatan masyarakat terutama karena meningktanya penyakit
yang di akibatkan oleh faktor resiko lingkungan, Pemerintah telah menetapkan sebagai
fasilitas pelayanan Kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya Kesehatan
masyarakat dan upaya Kesehatan perorangan tingkatpertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat Kesehatan
masyarakat yang setinggi – tingginya di wilayah kerjanya. Dalam pengaturan puskesmas
ditegaskan bahwa salahsatu upaya Kesehatan masyarakat yang bersifat esensial adalah
berupa Kesehatan Lingkungan.
Menurut teroi BLUM (1974) menyampaikan bahwa derajat kesehatan ditentukan
oleh 40% faktor lingkungan, 30% faktor perilaku, 20% faktor pelayanan kesehatan, dan
10% faktor genetika (keturunan), Dimana faktor lingkungan dan perilaku mempunyai
pengaruh besar terhadap peningkatan status derajat Kesehatan seseorang. Untuk itu
cara pencegahan dan pemberantasan penyakit – penyakit tersebut harus melalui upaya
perbaikan lingkungan dan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Tingginya kejadian penyakit – penyakit berbasis lingkungan di wilayah kerja UPT
Puskesmas Ciomas disebabkan oleh masih rendahnya kondisi sanitasi dasar, terutama
akses penduduk terhadap air bersih baru mencapai 82% dan akses terhadap jamban
keluarga 71%, meningkatnya pencemaran dampak dari aktifitas penduduk, limbah dari
aktifitas pertanian, kurangnya hygiene cara pengolahan makanan dan minuman,
rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat, serta buruknya
penatalaksanaan bahan kimia dan pestisida di rumah tangga yang kurang
memperhatikan aspek Kesehatan.
Untuk itu cara pencegahan dan pemberantasan penyakit – penyakit tersebut harus
melalui upaya perbaikan lingkungan/sanitasi dasar dan perubahan perilaku ke arah yang
lebih baik, hal ini sesuai dengan paradigma sehat yang lebih menonjolkan aspek
pencegahan (preventif) dan Promotif, salah satu pendekatan yang menekan kan pada
upaya preventif dan promotive berupa perbaikan lingkungan dan perilaku

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penyusunan laporan ini bertujuan sebagai pedoman bagi petugas Sanitarian
puskesmas / pemegang program Kesehatan Lingkungan sebagai bahan evaluasi
dalam penyusunan dan menentukan program tahun berikutnya agar menjadi
lebih objektif dan efisien dalam pencapaian target sasaran dalam meningkatkan
derajat Kesehatan Masyarakat.

2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka penyakit dan gangguan Kesehatan yang diakibatkan
oleh faktor resiko lingkungan dan meningkatkan kualitas Kesehatan
lingkungan
b. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan perilaku
masyarakat untuk mencegah penyakit dan atau gangguan Kesehatan yang
di akibatkan oleh faktor resiko lingkungan, serta untuk mewujudkan
perilaku hidup bersih dan sehat.
c. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan
memberdayakan masyarakat.
BAB II
PROFIL DASAR WILAYAH KERJA

A. Data Dasar Keadaan UPT Puskesmas Ciomas

Kecamatan Ciomas dengan luas wilayah ± 5.662 km² yang terdiri dari 11 desa dengan
batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Telaga warna, Kecamatan Pabuaran


 Sebelah Barat : berbatasan dengan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang
 Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Ciomas, Kecamatan Padarincang
 Sebelah selatan : berbatasan dengan Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang

Kecamatan Ciomas terdiri dari 11 Desa dengan masing – masing Pembina Desa :

1. Desa Cemplang : Bidan Ayu E Septiana


2. Desa Cisitu : Bidan Activa Amelia
3. Desa Citaman : Bidan fajrin Nufus
4. Desa Lebak : Bidan Pinda Rasdiani
5. Desa Pondok Kahuru : Bidan Nela Ardila
6. Desa Siketug : Bidan Yayah
7. Desa Sukabares : Bidan Melida
8. Desa Sukadana : Bidan Sabatina
9. Desa Sukarena : Bidan Nunung Yuliah
10. Desa Ujung Tebu : Bidan Dewi Ratna Sari
11. Desa Panyaungan Jaya : Bidan Iis

B. Data Dasar Kondisi Sanitasi Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ciomas


1. Sanitasi Dasar (Air Bersih, Sampah, SPAL, Jamban Keluarga)

SAB JAMBAN SPAL TPS


9.0180 9.117 2.171 5.247
2. TTU (Pasar, Sarana Pendidikan,Tempat – Tempat Umum)

TTU (Tempat – Tempat Umum) JUMLAH


Pasar 1
SD 30
SMP 7
SMA 2
SARANA IBADAH 134
PERKANTORAN 16
FASYANKES 1

3. TPM (Tempat Pengelolaan Makana, DAMIU, PIRT, Makjan, Jasa Boga)

TPM (Tempat Pengelolaan Makanan) JUMLAH


DAMIU 7
Rumah Makan/Restoran 2

4. Klinik sanitasi / Pelayanan Kesehatan Lingkungan


5. Pamsimas
6. Sarana prasarana Pendukung Program Kesehatan Lingkungan
 Sanitarian kit
 Poster, leaflet, lembar balik, dan pedoman klinik sanitasi
 Cetakan jamban dan septtiktank

7. Pendanaan Kegiatan
Kegiatan Kesehatan Lingkungan di biayai oleh BOK (Biaya Operasional Kesehatan)

BAB III
PENCAPAIAN PROGRAM

SATUAN SASARAN TARGET CAPAIAN %


(T) (P)

PENYEHATAN AIR x

1.Inspeksi sanitasi sarana air Saran 9.64 9.085 94 %


bersih a 2

2. Pembinaan kelompok Jiwa 39.2 32.06 82 %


masyarakat/kelompok pemakai 24 3
air

3. Persentasi sarana air minum Saran 9.64 8.198 85 %


yang dilakukan pengawasan a 2

4. Persentase akses penduduk Saran 9.64 2.506 27 %


terhadap air munum yang a 2
memenuhi syarat Kesehatan

HYGIENE DAN SANITASI x


MAKANAN DAN MINUMAN

1. Inspeksi sanitasi tempat Saran 2 2 100


pengelolaan makanan %
2.Pembinaan tempat Saran 2 2 100
pengelolaan makanan a %

PENYEHATAN TEMPAT x
PEMBUANGAN SAMPAH DAN
LIMBAH

1.Inspeksi sanitasi sarana Saran 5.24 2.760 52 %


pembuangan sampah a 7

2.Inspeksi sanitasi sarana Saran 2.17 1.320 61 %


pembuangan limbah a 1

PENYEHATAN LINGKUNGAN x
PEMUKIMAN DAN JAMBAN
KELUARGA
1.Pemeriksaan penyehatan Saran 9.64 8.097 83 %
lingkungan pada perumahan a 2

2.Jumlah desa stop Buang air Desa 10 2 20 %


besar sembarangan

3.Persentase cakupan jamban saran 39.2 27.87 71 %


sehat a 24 6

PENGAWASAN SANITASI x
TEMPAT – TEMPAT UMUM

1.Inspeksi sanitasi tempat – Saran 40 20 50 %


tempat umum a

2.Sanitasi tempat umum Saran 40 20 50 %


memenuhi syarat a

PENGAMANAN TEMPAT x
PENGELOLAAN PESTISIDA

1. Inspeksi sanitasi sarana Saran 2 2 100


pengelolaan pestisida a %

2. Pembinaa tempat Saran 2 2 100


pengelolaan pestisida a %
BAB IV
ANALISA MASALAH

A. Masalah
Pelaksanaan pemeriksaan terhadap sarana sanitasi dasar tahun 2022 program
Kesehatan Lingkungan yang meliputi :
1. Jumlah Desa SBS yang masih rendah, baru 2 Desa dari jumlah yang di targetakan 10
Desa 20 %
2. Persentase akses penduduk terhadap jamban baru mencapai 71%
3. Persentase penduduk terhadap akses air minum yang memenuhi syarat kesehatan
baru mencapai 27%
4. Jumlah TTU (Tempat – Tempat Umum) yang di Inspeksi Kesehatan Lingkungan baru
mencapai 50 %

B. Analisa Masalah

NO KRITERIA TARGET (%) PENCAPAIAN (%)


1 Rendahnya Cakupan Desa SBS 100 20

Permasalahan program Kesehatan Lingkungan dapat di Analisa menggunakan metode


fishbone anality
1. Rendahnya cakupan Desa Stop Buang Air Sembarangan (SBS)
a. Man Power/SDM
 Perilaku masyarakat
 Pengetahuan masyarakat tentang jamban masih kurang
 Kesadaran masyarakat masih kurang
 Budaya turun menurun
b. Mother Nature Enverionment/Lingkungan
 Banyak tempat/lahan yang belum termanfaatkan, Sehingga menjadi tempat
BABS (kontur daerah)
c. Methode
 Penyuluhan PHBS yang masih kurang efisien
 Kader STBM/PHBS yang tidak dapat Honor
 Tidak ada gagasan dari tokoh masyarakat untuk mengatasi
 Kurang nya kordinasi antar lintas sektor terkait
 Tidak adanya aturan dari desa setempat yang mengatur pembuangan kotoran
manusia
d. Material / Alat
 Ketersedian jamban kurang
 Ketersedian MCK Kurang
 Kuantitas Air bersih Kurang
 Minimnya sumber informasi
e. Money/Dana
 Ketidak mampuan masyarakat menyediakan jamban
 Tingkat ekonomi rendah
 Anggapan jamban mahal
DIAGRAM TULANG IKAN
RUMUSAN MASALAH

1. Rendahnya cakupan Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)

Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah


1. Kemauan masyarakat 1. Pendekatan kepada 1. Kordinasi lintas sektor
BAB di jamban masih Toma dan Toga 2. Pendekatan kepada
rendah Melalui aparat tokoh agama dan
2. Kunjungan rumah tokoh masyarakat
untuk penyuluhan

2. Kurangnya 1. Pemicuan CLTS 1. Pemicuan CLSTS


pengetahuan tentang 2. Penyuluhan PHBS 2. WUSAN
PHBS dan Jamban lewat kegiatan 3. CSR
sehat masyarakat setempat,
misal : arisan,
Pengajian dll

3. Tidak tersedianya air 1. Pembinaan POKMAIR 1. Mengajak warga


bersih yang memaksimalkan
mencukupi alternatif air bersih
4. Beberapa daerah (Membina POKMAIR)
masih kurangnya
lahan untuk
pembangunan
jamban

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program Kesehatan Lingkungan berintegrasi dengan program esensial lainnya di
wilayah kerja UPT Puskesmas Ciomas Tahun 2022 telah melaksanakan kegiatan yang
salah satunya adalah PISPK (Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga)
dimana salah satu indikator yang berkaitan adalah ketersedian sarana air bersih dan
jamban sehat keluarga. Kegiatan yang sudah dilaksanakan antara lain :
1. Pemicuan 5 (Lima) Pilar Sanitasi Total Berbasis masyarakat di wilayah Kerja UPT
Puskesmas Ciomas, yaitu di 12 Desa
2. Kegiatan pengawasan/inspeksi Kesehatan Lingkungan terhadap sarana air minum
pedesaan sudah dilaksanakan di setiap desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Ciomas
3. Kegiatan pengawasan/inspeksi Kesehatan Lingkungan tempat – tempat umum dan
inspeksi Kesehatan Lingkugan tempat pengolahan makanan sudah dilaksanakan
4. Kegiatan inspeksi Kesehatan Lingkungan Pasar
5. Kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Depot Air Minum Sudah dilaksanakan untuk
21 depot di wilayah kerja UPT Puskesmas Ciomas

Dari evaluasi akhir tahun program Kesehatan Lingkungan dapat di simpulkan bahwa
kegiatan Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja UPT Puskesmas Ciomas sudah
dilaksanakan walaupun hasil belum optimal.

B. Saran
Dari kesimpulan ini dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Optimalisasi lintas program dalam menjalankan klinik sanitasi atau pelayanan
Kesehatan Lingkungan
2. Optimalisasi lintas sectoral dalam setiap kegiatan
3. Penyedian sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan Kesehatan Lingkungan
4. Penyediaan anggaran untuk kegiatan Kesehatan Lingkungan
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai