PENDAHULUAN
yang esensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor
“lingkungan bermasalah dan status kesehatan” perlu di pahami dan di kaji secara cermat
kesehatan, disamping faktor pelayanan kesehatan dan genetik. Untuk itu cara
perbaikan lingkungan/sanitasi dasar dan perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Hal
ini sesuai dengan paradigma sehat yang lebih menonjolkan aspek pencegahan dan
promosi. Salah satu pendekatan yang menekankan pada upaya preventif dan promotif
A. Latar Belakang
dengan jumlah DAM 7, SGL 18 dan perpipaan PDAM 4262.. Data untuk Tempat
Pengelolaan makanan (SAB, TPM DAN TTU/I) yaitu 48 Pengelolah makanan.
Untuk kategori Tempat Tempat Umum (TTU) yaitu sejumlah 24 dan TTU
langsung
pengawasan SAB, TPM, TTU dan lingkungan pemukiman yang ada di bawah seksi
dan Kelrahan Lakarsantr Tahun 2015 adalah 5605 rumah, kemudian tahun 2013
ditemukan 1248 rumah tidak memenuhi syarat sehat dan tahun 2014 dari total
jumlah rumah yang diperiksa yang ditingkatkan per Kelurahan melalui Kader
Lingkungan meningkat menjadi 2099 rumah yang tidak memenuhi syarat sehat.
Peranan program Kesehatan lingkungan, sangat penting dikarenakan
dari tahun 2014 di Kecamtan Lakarsanti Kelurahan Jeruk dan Kelurahan Lakarsantri
tercatat 2099 rumah yang tidak memenuhi syarat sehat semakin meningkat dan
C. TUJUAN
1. Umum
berkesinambungan.
2. Khusus
lingkungan.
Faktor Risiko Lingkungan, serta untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan
sehat.
masyarakat.
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN
d. Pengendalian vektor
h. Pengendalian kebisingan
D. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
Permenkes 46 tahun 2014 tentang akreditasi Puskesmas
Lingkungan di Puskemas
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
masalah kesehatan dan upaya yang diperlukan sehingga dapat mencegah penyakit
secara bertahap agar masyarakat umum mengenal lebih dulu, kemudian menjadi
mengetahui, setelah itu mau melakukan dengan pilihan/opsi yang sudah disepakati
bersama.
B. Distribusi Ketenagaan
lingkungan adalah terdiri dari tenaga inti dibidang kesehatan lingkungan seperti
dibutuhkan tenaga pendukung yang telah ditunjuk oleh pimpinan puskesmas dalam
pelaksanaan program.
BAB III
STANDAR FASILITAS
pelatihan atau perbaikan sarana sanitasi dasar dan penyimpanan peralatan kerja.
penyuluhan, cetakan sarana air bersih dan jamban keluarga, alat pengukur kualitas
lingkungan (air, tanah dan udara), lembar chek list untuk inspeksi pada tempat-
tempat umum dan tempat pengolahan makanan serta alat transportasi untuk
program kesehatan lingkungan antara lain berupa maket, media cetak, sound
system, media elektronik dan formulir untuk pencatatan dan pelaporan hasil
kegiatan.
B. Denah Ruangan
C. KETENTUAN UMUM
yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau
3. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk
4. Faktor Risiko Lingkungan adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang berkaitan
berdasarkan standar, norma, dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan
5. Klinik sanitasi
TATA LAKSANA
Penilaian kinerja puskesmas adalah upaya yang dilakukan untuk menilai hasil kerja
puskesmas. Penilaian kinerja puskesmas digunakan sebagai instrumen mawas diri yang
dilakukan secara mandiri. Dari penilaian ini didapat informasi analisis kinerja sebagai
Surabaya.
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan
( Inspeksi Sanitasi/IS ) terhadap Sarana Air Bersih ( SAB ) yang ada di wilayah
kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember . Yang termasuk SAB
antara lain : PDAM, perpipaan, sumur pompa, sumur gali, Perlindungan Mata
makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di
tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual
bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
makanan meliputi :
penjamah makanan selama periode Januari s/d Desember . Yang termasuk TPM
antara lain : restoran, rumah makan, depot, jasa boga, Kantin sekolah.Pedagang
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut :
rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah
tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak
timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan
garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah
Januari s/d Desember . Yang dimaksud dengan sarana sanitasi dasar antara lain :
jawab dan petugasnya di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d
Desember . Yang termasuk TTU disini adalah diprioritaskan terhadap TTU yang
sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat serta memiliki potensi dampak yang
Puskesmas, Sekolah ( SD, SLTP, SLTA negeri dan swasta ), Hotel, Pasar,
Tempat Wisata ( termasuk disini kolam renang atau pemandian umum ). Tujuan
peran aktif masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di
tempat-tempat umum.
5. Klinik sanitasi
lanjut ( misal kunjungan rumah dll ) terhadap klien guna menganalisa sebab –
Puskesmas.
sehingga target atau kegiatan yang harus dilakukan adalah minimal 2 % dari
selama periode Januari s/d Desember . Akses disini tidak harus memiliki jamban
sendiri, bisa memanfaatkan jamban dari kerabat dekat, tetangga, jamban umum
dll Yang dianggap memiliki akses apabila KK tersebut dengan mudah dapat
b. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata
e. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar
f. Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang.
bibit penyakit yang kemudian disebut sebagai vector yaitu nyamuk aedes
dan tindakan terhadap gigitan nyamuk. Untuk tindakan antilarva, metode berikut
1. Pengendalian Lingkungan
2. Pengendalian Kimia
3. Pengendalian Biologi
puskesmas.
b. Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah jumlah rumah yang bebas jentik
Pembrantasan Sarang Nyamuk dan bila perlu fogging focus 2 siklus terhadap
A. INDIKATOR
4. Limbah cair
5. Penyehatan Pemukiman
TARGET
NO INDIKATOR
2011 2012 2013 2014 2015
4 Limbah Cair 70 72 74 77 80
5 Penyehatan Pemukiman 70 72 74 77 80
Indikator Puskesmas Jeruk
TARGET
NO INDIKATOR
2013 2014
78% 85%
Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB)
terhadap SAB
76% 80%
87% 90%
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar
3
Rumah yang Memenuhi Syarat Kesehatan
80% 85%
Klinik sanitasi 2% 2%
terhadap jamban
100% 100%
Demam Berdarah Dengue ( DBD )
berkala (PJB)
100% 100%
Angka Bebas Jentik (ABJ)
DBD
100% 100%
Pelaksanaan Penanggulangan Focus ( FC ) DBD
100% 100%
B. EVALUASI
berbasis lingkungan
permukiman, tempat kerja, dan fasilitas umum sesuai dengan ketentuan dan
dapat dilakukan secara terintegrasi dengan kegiatan lintas program dan lintas
spesimen biomarker.
BAB V
LOGISTIK
Manajemen logistik adalah suatu pengetahuan atau seni serta proses mengenai
logistik adalah tersedianya bahan setiap saat dibutuhkan, baik mengenai jenis, jumlah
maupun kualitas yang dibutuhkan secara efisien. Manajemen logistik sebagai suatu
a. Perencanaan Kebutuhan
b. Penganggaran
c. Pengadaan
d. Penyimpanan
e. Pendistribusian / Penggunaan
f. Penghapusan
BAB VI
PENGENDALIN MUTU
berikut:
dikunjungi.
4. Dampak yang dapat terjadi: Peningkatan atau penurunan insidens dan prevalensi
Lingkungan
BAB VII
PENUTUP
optimal
Mengetahui