Anda di halaman 1dari 21

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)

TAHUN 2023

A. Pendahuluan
Kesehatan merupakan hak azasi manusia dan salah satu unsure kesejahteraan
yang harus diwujudkansesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang
dimaksudkan dalam Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tinggnya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumberdaya manusia yang produktif secara social dan ekonomis.
Kebijakan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahwa Puskesmas
sebagai bagian dari system Kesehatan Nasional, Sub system dari kesehatan yang
berada di kabupaten/kota, Provinsi dan nasional. Sebagai system yang harus berjalan
Puskesmas dilengkapi dengan organisasi, memiliki sumber daya dan program kegiatan
pelayanan kesehatan
Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang
wajib dilaksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Ada 6 pokok pelayanan kesehatan diantaranya
Pengobatan, Promosi Kesehatan, pelayanan KIA dan KB, pencegahan penyakit
menular dan tidak menular, Kesehatan Lingkungan dan perbaikian Gizi Masyarakat.
Program Kesehatan Lingkungan adalah salah satu program pokok Puskesmas
yang berupaya menciptakan kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mencapai untuk
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan
dan pencegahan, pemantauan terhadap tempat-tempat umum, lingkungan pemukiman,
lingkungan kerja, angkutan umum, lingkungan lainnya terhadap substansi yaitu air,
udara, tanah, limbah padat, cair, gas, kebisingan, pencahayaan, habitat vector penyakit,
radiasi, kecelakaan, makanan, minuman dan bahan berbahaya.
Adapun semua kegiatan program Kesehatan Lingkungan di UPF Puskesmas Gobang sesuai dengan tata
nilai Puskesmas yaitu RAPI ( Ramah, Akrab, Profesional, Integritas).
B. Latar Belakang
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan faktor penentu utama derajat
kesehatan masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan, penyuluhan,
pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu terhadap
satu atau beberapa komponen lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa
parameter sebagai tolak ukur yang dilakukan secara terencana, terjadwal dan terkendali
dalam satu siklus waktu tertentu yang menekankan kegiatan pada sumber ambient
(lingkungan) pemaparan dan dampak pada manusia.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan manajemen Program Kesehatan lingkungan Puskesmas
dalam mengelola kegiatannya dalam upaya peningkatan pencapaian kegiatan
program Kesling.
2. Tujuan Khusus
1. Dapat disusunnya rencana ususlan kegiatan program Kesling
2. Dapat disusunnya rencana pelaksanaan kegiatan Program Kesehatan
lingkungan.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


a). Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat-tempat umum, lingkungan
pemukiman dan lingkungan lainnya.
b). Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara.
c). Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan
lingkungan yang sehat.
d). Penyehatan Perumahan dan Sanitasi
Dasar. e). Pembinaan Tempat-Tempat Umum.
f). Klinik Sanitasi.
g). Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pemberdayaan
Masyarakat. h). Pengawasan Depot Air Minum (DAM).
I). Pengawasan dan Pengendalian Air dan Kualitas Lingkungan.
j). Penyehatan Makanan dan Minuman.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Penyehatan Air
Kegiatan yang bersifat monitoring (Inspeksi Sanitasi) terhadap sarana air bersih
(SAB) yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
2. Penyehatan perumahan dan sarana sanitasi dasar, pembinaan sanitasi perumahan,
dan sanitasi dasar.
3. Pembinaan tempat-tempat umum, kegiatan yang bersifat monitoring (Inspeksi
Sanitasi) terhadap Sarana Tempat-Tempat Umum (TTU) yang ada di wilayah kerja
Puskesmas.
4. Klinik Sanitasi, Pemberian konseling dan tindak lanjut terhadap klien guna
menganalisis sebab terjadinya penyakit serta upaya pencegahannya.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pemberdayaan masyarakat dengan
metoda pemicuan.
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM), kegiatan yang bersifat monitoring (Inspeksi
Sanitasi) terhadap Depot Air Minum (DAM) dan pemeriksaan sampel air DAM
yang ada di wilayah puskesmas.
7. Penyehatan makanan dan minuman, pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan
(TPM) yang bersifat monitoring Inspeksi sanitasi TPM yang ada di wilayah
puskesmas.

F. Sasaran
1. Penyehatan Air
Sasaran KK yang menggunakan sarana air bersih.
2. Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
Rumah-rumah yang berpenghuni di wilayah kerja puskesmas.
3. Pembinaan tempat-tempat umum
Tempat-tempat umum yang memiliki potensi dampak besar terhadap kesehatan
masyarakat, misalnyapuskesmas, sekolah, pasar, dan tempat ibadah.
4. Klinik sanitasi
Penderita (Pasien) yang menderita penyakit berbasis lingkungan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Pemberdayaan
Masyarakat KK yang memiliki akses terhadap jamban.
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Seluruh Depot Air Minum yang ada di wilayah kerja puskesmas.
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


1. Penyehatan
Air Setiap
Bulan
Pemeriksaan sampel Sarana Air Bersih(SAB)
Proyek 1 kali/ tahun
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Setiap Bulan
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Setiap Bulan
4. Klinik Sanitasi
Setiap Bulan.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Pemberdayaan
Masyarakat Terlampir
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Terlampir
Pemeriksaan sampel air DAM
Proyek 1 kali/ tahun
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Setiap 3 Bulan sekali

H. Evaluasi
KK dengan rumah sehat yang memenuhi syarat

I. Catatan, Pelaporan, dan Evaluasi


Bulan, Triwulan, Tahun
KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( KAK )
KESEHATAN LINGKUNGAN

UPF PUSKESMAS GOBANG


Jl. Raya Gobang rt/rw 01/01 desa gobang kecamtan
rumpin kabupaten bogor 16350
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENGAWASAN TEMPAT-
TEMPAT UMUM (TTU)

A. Pendahuluan
Tempat-tempat umum adalah tempat dimana bersifat umum (semua orang
dapat masuk ke tempat tersebut) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul
melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus. Jadi tempat-tempat
umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari
tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau
menularnya suatu penyakit. Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi
umum yang mempunyai tempat sarana dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh
badan pemerintah, swasta, dan/ atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh
masyarakat.
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan
tempat-tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi sosial, belajar, maupun
melakukan aktifitas lainnya. Tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat
terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan, ataupun gangguan kesehatan
lainnya. Kondisi lingkungan tempat-tempat umum yang tidak terpelihara akan
menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta pencemaran lingkungan
sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan
yang baik dan tempat-tempat umum perlu dijaga sanitasinya.

B. Latar Belakang
Sanitasi tempat-tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara akan keberadaan
tempat-tempat umum di wilayah kerja puskesmas.
b. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui sanitasi SAB di TTU.
b. Untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU.
c. Untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU.
d. Untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU.
e. Untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik yang
memenuhi syrarat kesehatan TTU.
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana Tempat-Tempat Umum (TTU)

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana Tempat-Tempat
Umum (TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

F. Sasaran
1. Tempat Ibadah (mesjid atau mu)
2. Pemukiman/ Rumah
3. Sekolah
4. Kolam Renang
5. Pemangkas Rambut
6. Salon
7. BPM
8. Pertokoan

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Setiap bulan utuk pembinaan dan pengawasan

H. Evaluasi Pelaksanaan dan Pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali

I. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan Pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas
KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( KAK
) TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)

UPF PUSKESMAS GOBANG


Jl. Raya Gobang rt/rw 01/01 desa gobang kecamtan
rumpin kabupaten bogor 16350
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)

A. Pendahuluan
Rumah makan, depot, dan warung adalah tempat usaha komersil yang lengkap
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya.
Hygienesanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
tempat, dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan, depot, dan warung adalah
pemantauan secara terus menerus terhadap rumah makan, depot, warung, dan
perkembangan lingkungan dan kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan dan
keadaan yang terdapat setelah usaha tindak lanjut dari pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung serta
menilai tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta memberikan
petunjuk/saran perbaikan.
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat pengelolaan
makanan, pemeriksaan berkala, memberi saran perbaikan, melakukan kunjungan
kembali, memberi peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan hasil
pengawasan.

B. Latar Belakang
Berdasarkan pengamatan awal beberapa rumah makan, depot, dan warung yang
letaknya cukup strategis dan sering dilalui banyak kendaraan bermotor, ada beberapa
penjamah makanan yang menunjukkan perilaku yang tidak sehat dalam menjamah
makanan, misalnya menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja dan mengolah
makanan ketika sedang sakit.
Demikian juga dengan sarana di sekitarnya, di mana sering ditemukan adanya
rumah makan, depot, warung yang melakukan pencucian peralatan makanan tanpa
menggunakan sabun, peralatan hanya dicelupkan ke sumber air pencucian yang sudah
kotor, serta bahan makanan belum jadi disimpan dalam ruangan yang tidak dilengkapi
dengan pelindung dari hama.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui persyaratan sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) dan
mampu menerapkan persyaratan dan teknik pembersihan atau pemeliharaan di
ruangan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) agar terhindar dari resiko
pencemaran.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui lokasi/letak bangunan.
b. Untuk mengetahui ruangan pengolahan.
c. Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan.
d. Untuk mengetahui tempat sampah.
e. Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempat pemeliharaan.
f. Untuk mengetahui tempat cuci tangan.
g. Untuk mengetahui Sarana Air Bersih (SAB).
h. Untuk mengetahui jamban.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana Tempat Pengelolaan Makanan (TPM).

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

F. Sasaran
1. Rumah makan
2. Restoran
3. Jasa boga/catering
4. Industri makanan rumah tangga
5. Kantin
6. Warung
7. Makanan jajanan.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan.

H. Evaluasi Pelaksanaan dan Pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan.

I. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( KAK )
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)

UPF PUSKESMAS GOBANG


Jl. Raya Gobang rt/rw 01/01 desa gobang kecamtan
rumpin kabupaten bogor 16350
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)

A. Pendahuluan
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan.
Tanpa air manusia tidk akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air
juga diperlukan oleh makhluk hidup lain misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi
manusia air diperlukan untuk menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang
layak untuk diminum tanpa mengganggu kesehatan atau air yang harus dimasak
terlebih dahulu sebelum diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan
metabolism dan fisiologi tubuh setiap waktu. Konsumsi air diperlukan karena setiap
saat tubuh bekerja dan berproses. Di samping itu air juga digunakan untuk melarutkan
dan mengolah makanan agar dapat dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta
sel. Komponen terbanyak dari sel adalah air. Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan
menciut dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Begitu pula air merupakan bagian
ekskreta cair (keringat, air seni, air mata), uap pernafasan, dan cairan tubuh (darah,
lymphe).

B. Latar Belakang
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang
dialirkan melalui saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK),
maupun depot air minum (DAM). Selain itu air tanah dangkal dari sumur-sumur gali
(SGL) atau pompa serta air hujan yang diolah oleh penduduk menjadi air minum
setelah dimasak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat
besar, sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur. Perlu dilakukan
pengawasan, pembinaan, dan pengawasan kualitas air dari DAM agar selalu aman dan
sehat untuk dikonsumsi masyarakat.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang
berasal dari depot air minum (DAM). Dengan demikian masyarakat akan terhindar
dari kemungkinan resiko terkena penyakit bawaan air.
2. Tujuan Khusus
a. Terisolasinya hygiene sanitasi Depot Air Minum (DAM) di seluruh masyarakat.
b. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan sehingga
dapat menjamin mutu air minum yang dijual.
c. Terlaksananya praktek penyelenggaraan Depot Air Minum (DAM) yang
melaksanakan kaidah hygiene sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) dalam melayani masyarakat.
d. Teridentifikasinya masalah Depot Air Minum (DAM) yang harus dibina oleh
pemerintah daerah baik di kabupaten atau kota.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Pembinaan dan pengawasan Depot Air Minum (DAM)

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara umum dalam melaksanakan kegiatan ini adalah di dalam gedung berupa
konseling dan di luar gedung berupa pembinaan.
Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap Depot Air Minum (DAM)
dan pemeriksaan sampel air Depot Air Minum (DAM) yang ada di wilayah kerja
puskesmas.

F. Sasaran
Seluruh Depot Air Minum (DAM) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


1. Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan.
2. Pemeriksaan sampel air DAM secara insidentil.

H. Evaluasi Pelaksanaan dan Pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan tiga bulan sekali.

I. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( KAK )
DEPOT AIR MINUM

UPF PUSKESMAS GOBANG


Jl. Raya Gobang rt/rw 01/01 desa gobang kecamtan
rumpin kabupaten bogor 16350
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
SARANA AIR BERSIH (SAB)

A. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamaanan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal (Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992). Untuk
mencapai tujuan tersebut berbagai program atau kegiatan telah dan akan dilaksanakan
atau dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat, salah satu
diantaranya adalah program penyediaan air bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun
1992 yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengamanan dan penetapan
kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal-hal tersebut maka seharusnya air bersih yang
digunakan selain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari-hari
dan juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas fisik,
bakteriologis, maupun kimia. Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan
pengawasan kualitas air yang ditindaklanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan
pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran setra
masyarakat.

B. Latar Belakang
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi syarat
kesehatan.Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan masyarakat
melalui penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan
melalui air.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemapuan masyarakat dalam
mengamankan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
2. Tujuan Khusus
Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan:
1. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Meningkatnya kualitas air melalui upaya perbaikan.
3. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan kualitas
air.
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan pokok penyehatan air dalam pelaksanaan program penyediaan dan
pengelolaan air bersih yaitu pengawasan kualitas air, perbaikan kualitas air, pembinaan
pemakai air.
Penyehatan air diawali dengan pengawasan kualitas air yang ditindaklanjuti oleh
kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas
air dengan melibatkan peran serta masyarakat.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap Sarana Air Bersih (SAB)
yang ada di wilayah kerja puskesmas.

F. Sasaran
1. Masyarakat atau KK yang menggunakan Sarana Air Bersih (SAB).
2. Daerah pariwisata

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


1. Setiap bulan.
2. Pemeriksaan sampel SAB apabila ada proyek APBD dalam satu tahun.

H. Evaluasi Pelaksanaan dan Pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan.

I. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( KAK )
PENYEHATAN SARANA AIR BERSIH

UPF PUSKESMAS GOBANG


Jl. Raya Gobang rt/rw 01/01 desa gobang kecamtan
rumpin kabupaten bogor 16350
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KLINIK SANITASI

A. Pendahuluan
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan
pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan kepada
penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit yang berbasis
lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau keluarganya mengenai:
1. Keluhan utama
2. Keluhan tambahan
3. Riwayat penyakit terdahulu
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Lamanya sakit
6. Kondisi lingkungan
7. Sarana sanitasi yang digunakan
Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas
konseling dan pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerja sama sehingga pasien
dan klien dapat mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan secara
mandiri maupun dengan bantuan pihak lain.

B. Latar Belakang
1. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air meliputi: penyakit diare, demam
berdarah, malaria, dan kulit.
2. Penyakit-penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan
lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru.
3. Penyakit-penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan
antara lain: diare, kecacingan, dan keracunan makanan.
4. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan
pestisida di rumah tangga.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif, kuratif, dan
promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah, dan terus menerus
2. Tujuan Khusus
a. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam
program pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan
memberdayakan masyarakat.
b. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan dari perilaku masyarakat
(pasien, klien, dan masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku
hidup bersih dan sehat.
c. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, dan kemampuan masyarakat untuk
mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah
kesehatan lingkungan dengan sumber daya yang ada.
d. Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi
kesehatan lingkungan.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Penderita atau pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan yang datang ke
puskesmas.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Di dalam gedung yaitu di puskesmas (Ruang Klinter)
2. Di luar gedung yaitu di posyandu dan pada waktu kunjungan rumah atau kunjungan
lapangan.

F. Sasaran
1. Penderita penyakit/pasien, keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas.
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan
penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas.
3. Penderita penyakit/pasien/keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan, dan penyakit yang berbasis lingkungan yang dikunjungi rumahnya.
4. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan
penyakit yang berbasis lingkungan yang daerahnya dikunjungi.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


1. Di dalam gedung pelaksanaan dilakukan setiap hari.
2. Di luar gedung pelaksanaan dilakukan sesuai jadwal posyandu.

H. Evaluasi Pelaksanaan dan Pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan.
I. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( KAK )
KLINIK SANITASI

UPF PUSKESMAS GOBANG


Jl. Raya Gobang rt/rw 01/01 desa gobang kecamatan
rumpin kabupaten bogor 16350

Anda mungkin juga menyukai