DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS REMBON
Jln. Poros Malimbong – Balepe, Kec. Malimbong Balepe’ Kab. Tana Toraja
E-mail : rembonpuskesmas@gmail.com
A. Pendahuluan
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih
dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran
dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan
menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Secara umum, sanitasi
memiliki ruang lingkup yang meliputi beberapa hal seperti menjamin
lingkungan dan tempat kerja yang baik dan bersih, melindungi setiap individu
dari berbagai faktor yang dapat mengganggu kesehatan fisik ataupun mental,
mencegah kecelakaan, mencegah timbulnya penyakit menular dan menjamin
keselamatan kerja. Selain itu, sanitasi juga memiliki beberapa tujuan lain yaitu
memperbaiki, mempertahankan serta mengembalikan kesehatan pada
manusia.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah merupakan
pendekatan untuk merubah perilaku Hygienis melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metode pemicuan yang meliputi lima ( 5 ) pilar utama yaitu
: Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS); Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS); Pengelolaan Air minum dan Makanan Rumah tangga yang aman
(PAM-RT); Pengamanan Sampah; dan Pengamanan Air Limbah Rumah
Tangga cair yang aman, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 3 Tahun 2014. Perkembangan STBM ini ada 3 ( tiga ) komponen yang
saling berkaitan yaitu Enabling (Penciptaan lingkungan yang kondusif baik dari
pemerintah/pemangku kepentingan lainnya); Demand (Peningkatan kebutuhan
sanitasi) dan Supply (Peningkatan penyediaan akses sanitasi) dan sebagai
indikator keberhasilan adalah menurunnya kejadian penyakit diare dan
penyakit berbasis lingkungan lainnya.
Untuk mewujudkannya maka dibutuhkan data yang benar dan valid selalu
termonitoring perkembangannya sehingga membutuhkan keaktifan dari kader
kesehatan sebagai penghubung dari unsur masyarakat, desa, dan Puskesmas.
B. Latar Belakang
Peta adalah gambaran permukaan letak tempat yang digambar pada
permukaan datar dan diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi
sebagai penjelas, dan Peta Sanitasi adalah peta yang dibuat untuk
menentukan lokasi rumah, sumber daya yang tersedia dan permasalahan
sanitasi yang ada dalam bentuk gambar.
Pembuatan dan update peta sanitasi mempuyai peranan penting dalam
membantu kegiatan penelitian dan proses perencanaan wilayah sasaran
STBM. Adapun kegunaan yang paling utama adalah untuk mengetahui tempat
tempat yang menjadi sasaran Sanitasi seperti Akses air bersih, kepemilikan
jamban keluarga dan Kepemilikan SPAL dan juga memantau perilaku
Masyarakat.
Dalam memperoleh data yang benar dan monitoring yang berkelanjutan
maka harus ada data sanitasi dari tiap keluarga sebagai dasar pembuatan peta
pada tingkat RT ataupun dusun sehingga nantinya akan memudahkan dalam
monitoring perkembangannya. Untuk menfasilitasi terwujudnya peta STBM
tersebut maka diperlukan adanya kegiatan pertemuan dalam pembuatan peta.
C. Dasar Peraturan
1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat
G. Sasaran
Sasaran kegiatan pembuatan dan update peta sanitasi adalah semua
wilayah kerja UPT Puskesmas Rembon
H. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan pembuatan dan update peta sanitasi dilaksanakan sesuai dengan
jadwal sebagai berikut:
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembuatan dan
√ √
Update Peta Sanitasi
I. Biaya
Adapun biaya pelaksanaan kegiatan pembuatan dan update peta sanitasi
adalah sebagai berikut
Jumlah
No. Kegiatan Lokasi Biaya Total
(org)
Pembuatan dan 3 1 lembang 100.000 Rp. 300.000
1 Update Peta
Sanitasi 2 10 lembang 100.000 Rp. 1.000.000
J. Penanggung Jawab
Penanggung jawab kegiatan pembuatan dan update peta sanitasi
dilaksanakan oleh Sanitarian UPT Puskesmas Rembon.
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Rembon, Sanitarian,