Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN REFRESHING KADER KESLING

WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASAR SIMPANG


TANGGAL 21-22 JUNI 2019

UPTD PUSKESMAS PASAR SIMPANG


DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari pada kesehatan masyarakat pada
umumnya, mempunyai tujuan membina dan meningkatkan derajat kesehatan dari kehidupan
sehari-hari, baik fisik, mental, maupun sosial dengan cara pencegahan terhadap penyakit dan
gangguan kesehatan. Kesehatan lingkungan juga merupakan salah satu pilar ilmu kesehatan
masyarakat yang memberikan perhatian terhadap segala macam bentuk kehidupan, bahan
dan kondisi di sekitar manusia yang memiliki potensi untuk menimbulkan gangguan yang
bisa mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan serta melakukan analisis dan mencari upaya
alternatif pemecahan masalah.
STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. STBM terdiri dari 5 pilar yaitu Stop
buang air besar sembarangan, Cuci tangan pakai sabun, Pengelolaan air minum/makanan
rumah tangga, Pengelolaan sampah rumah tangga, Pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Program nasional STBM dikhususkan untuk skala rumah tangga, sehingga program ini
adalah program yang berbasis masyarakat, dan tanpa memberikan subsidi sama sekali bagi
rumah tangga.

2. TUJUAN
a. Untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang kesling
b. Untuk meningkatkan pemahaman tugas kadar
c. Untuk meningkatkan ketrampilan dalam melakukan tugas kader
d. Untuk mensukseskan pembangunan nasional di bidang kesehatan

3. Waktu dan Tempat


Hari : Jumat s/d Sabtu
Tanggal : 21 s/d 22 Juni 2019
Tempat : Gedung Rakyat Pekon Talang Rejo
Lama Pelaksanaan : 2 ( Dua ) hari

4. Petugas Kegiatan
1. dr. Theresia Hutabarat (ka.UPT Puskesmas Pasar Simpang)
2. Davit Erwin Gunawan, SKM (Narasumber)
3. Friska Siahaan, A.md.Keb (Narasumber)
4. Ria Dwi Pratiwi, SKM
5. Dhodhi Setiawan, A.md.Kep
BAB II
HASIL KEGIATAN

A. Laporan Hasil Kegiatan


1. Kegiatan hari 1 tanggal 21 Juni 2019
a) Para undangan (Kader) mengisi daftar hadir
Di hadiri dari 6 pekon dengan jumlah kader 30 orang
b) Pembagian snak dan ATK
c) Acara pembukaan
Bismillahirohmanirohim, assalamualaikum wr,wb.
Alhamdulillahirobil alamin, wasolatuwassalamu ala asrofil ambiya iwal mursalin, wa
ala alihi washobihi ajma’in amma ba’du.
Yang saya hormati dr. Theresia Hutabarat sebagai ka. UPT Puskesmas Pasar Simpang
Yang saya hormati bapak David Erwin Gunawan, S.Km sebagai Narasumber
Yang saya hormati ibu Friska Siahaan Amd. Keb sebagai Narasumber
Serta para ibu-ibu kader yang di muliakan Allah SWT.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita. Sehingga pada hari ini kita dapat
bersama-sama melaksanakan kegiatan refreshing kader kesling di wilayah kerja
Puskesmas Pasar Simpang.
d) Sambutan Ka.UPT Puskesmas Pasar Simpang
Sabutan disampaikan oleh dr. Theresia Hutabarat
Dalam hal ini Ka. UPT menyampaikan sambutannya dengan harapan para kader
kesling yang dengan suka rela bekerja untuk wilayah kerja puskesmas pasar simpang.
Untuk mensukseskan kegiatan kesehatan khususnya di bidang kesehatan lingkungan.
Ka.UPT mengucapakan terimaksih kepada para kader yang telah bersedia bekerja
sama dengan pihak puskesmas pasar simpang.
e) Materi dilanjutkan tanya jawab
Materi disampaikan oleh bapak davit, SKM sebagai Narasumber
Sanitasi total berbasis masyarakat merupakan pendekatan untuk merubah perilaku
hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Sanitasi Total adalah kondisi ketika suatu komunitas :
1. Tidak buang air besar sembarangan (BABS)
2. Mencuci tangan pakai sabun
3. Mengelola air minum dan makanan yang aman
4. Mengelola sampah dengan benar
5. Mengelola limbah rumah tangga dengan aman.
 Sekitar 70 juta orang Indonesia masih buang air besar sembarangan. Perilaku kita
yang sepefti ini menyebabkan penyakit diare. Penyakit diare masih menjadi
penyumbang kematian bayi dan balita terbesar di Indonesia (31,4% dari total
kematian bayi dan 26,2% kematian balita di tanah air. Stop buang air besar
sembarangan! Sehingga kita bisa :
1. Mencegah penyakit diare hingga 32 %
2. Menyelamatkan nyawa 100.000 anak dibawah 3 tahun dari kematian akibat diare
3. Mencegah menularnya penyakit seperti cacingan dan muntaber
4. Mengurangi biaya kesehatan yang harus kita keluarkan (masyarakat harus
mengeluarkan biaya rata-rata sebesar Rp.29,5 triliun/tahun)
 Dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS) kita bias mencegah penyakit diare 80% -
90%, kita bisa mencegah penyakit-penyakit lain hingga 45%, seperti ISPA
(inspeksi saluran pernafasan akut) dan influenza, termasuk H5N1 dan H1N1 selain
itu juga bisa untuk mencegah penyakit lain seperti hepatitis. Kita bisa
menyelamatkan nyawa 100.000 anak dibawah 3 tahun dari kematian akibat diare.
Pastikan cuci tangan dengan sabun sebelum makan, memberi makan bayi, dan
menyiapkan makanan. Dan cucitangan dengan sabun sesudah buang air besar dan
menceboki anak.
 99,20% Rumah tangga di Indonesia memasak air untuk air minum, tetapi sekitar
47,5% air yang sudah di rebus tersebut masih tercemar bakteri E-coli. Sekitar 39%
kejadian Diare dapat Dikurangi melalui perilaku pengelolaan air minum yang aman
di rumah tangga.
 Pengelolaan sampah di rumah tangga. Indonesia adalah salah satu negara penghasil
sampah terbesar dengan jumlah populasi tertinggi, produksi sampah rata-rata dikota
besar adalah sekitar 0,6-0,85kg per kapita per hari, berpotensi menghasilkan 580
giga ton gas metan pertahunnya. Gas metan dikenal sebagai salah satu penyebab
terbesar bagi pemanasan global.
 Air limbah dari kamar mandi dan bekas air cucian harus dikelola dengan baik, air
limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan
kesehatan lingkungan kita. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan
membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan:
1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada didaerah sekitarnya
2. Tidak mengotori permukaan tanah
3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah
4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangan lain
5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu
6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan
murah. Jarak minimal anatara sumber air dengan bak peresapan 10m.
f) Penutup
Acara demi acara telah kita lalui dengan baik. Marilah kita tutup acara ini dengan
mengucap Hamdallah “Alhamdullahirobilalamin”.
g) Pembagian Makan Siang dan Uang transport

2. Kegiatan hari 2 tanggal 22 Juni 2019


a) Para undangan (Kader) mengisi daftar hadir
Di hadiri dari 6 pekon dengan jumlah kader 30 orang
b) Pembagian snak dan ATK
c) Acara pembukaan
Bismillahirohmanirohim, assalamualaikum wr,wb.
Alhamdulillahirobil alamin, wasolatuwassalamu ala asrofil ambiya iwal mursalin, wa
ala alihi washobihi ajma’in amma ba’du.
Yang saya hormati dr. Theresia Hutabarat sebagai ka. UPT Puskesmas Pasar Simpang
Yang saya hormati bapak David Erwin Gunawan, S.Km sebagai Narasumber
Yang saya hormati ibu Friska Siahaan Amd. Keb sebagai Narasumber
Serta para ibu-ibu kader yang di muliakan Allah SWT.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita. Sehingga pada hari ini kita dapat
bersama-sama melaksanakan kegiatan refreshing kader kesling di wilayah kerja
Puskesmas Pasar Simpang.
d) Sambutan Ka.UPT Puskesmas Pasar Simpang
Sabutan disampaikan oleh dr. Theresia Hutabarat
Dalam hal ini Ka. UPT menyampaikan sambutannya dengan harapan para kader
kesling yang dengan suka rela bekerja untuk wilayah kerja puskesmas pasar simpang.
Untuk mensukseskan kegiatan kesehatan khususnya di bidang kesehatan lingkungan.
Ka.UPT mengucapakan terimaksih kepada para kader yang telah bersedia bekerja
sama dengan pihak puskesmas pasar simpang.
e) Materi dilanjutkan tanya jawab
Materi disampaikan oleh bapak davit, SKM sebagai Narasumber
Sanitasi total berbasis masyarakat merupakan pendekatan untuk merubah perilaku
hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Sanitasi Total adalah kondisi ketika suatu komunitas :
1. Tidak buang air besar sembarangan (BABS)
2. Mencuci tangan pakai sabun
3. Mengelola air minum dan makanan yang aman
4. Mengelola sampah dengan benar
5. Mengelola limbah rumah tangga dengan aman.
 Sekitar 70 juta orang Indonesia masih buang air besar sembarangan. Perilaku kita
yang sepefti ini menyebabkan penyakit diare. Penyakit diare masih menjadi
penyumbang kematian bayi dan balita terbesar di Indonesia (31,4% dari total
kematian bayi dan 26,2% kematian balita di tanah air. Stop buang air besar
sembarangan! Sehingga kita bisa :
1. Mencegah penyakit diare hingga 32 %
2. Menyelamatkan nyawa 100.000 anak dibawah 3 tahun dari kematian akibat diare
3. Mencegah menularnya penyakit seperti cacingan dan muntaber
4. Mengurangi biaya kesehatan yang harus kita keluarkan (masyarakat harus
mengeluarkan biaya rata-rata sebesar Rp.29,5 triliun/tahun)
 Dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS) kita bias mencegah penyakit diare 80% -
90%, kita bisa mencegah penyakit-penyakit lain hingga 45%, seperti ISPA
(inspeksi saluran pernafasan akut) dan influenza, termasuk H5N1 dan H1N1 selain
itu juga bisa untuk mencegah penyakit lain seperti hepatitis. Kita bisa
menyelamatkan nyawa 100.000 anak dibawah 3 tahun dari kematian akibat diare.
Pastikan cuci tangan dengan sabun sebelum makan, memberi makan bayi, dan
menyiapkan makanan. Dan cucitangan dengan sabun sesudah buang air besar dan
menceboki anak.
 99,20% Rumah tangga di Indonesia memasak air untuk air minum, tetapi sekitar
47,5% air yang sudah di rebus tersebut masih tercemar bakteri E-coli. Sekitar 39%
kejadian Diare dapat Dikurangi melalui perilaku pengelolaan air minum yang aman
di rumah tangga.
 Pengelolaan sampah di rumah tangga. Indonesia adalah salah satu negara penghasil
sampah terbesar dengan jumlah populasi tertinggi, produksi sampah rata-rata dikota
besar adalah sekitar 0,6-0,85kg per kapita per hari, berpotensi menghasilkan 580
giga ton gas metan pertahunnya. Gas metan dikenal sebagai salah satu penyebab
terbesar bagi pemanasan global.
 Air limbah dari kamar mandi dan bekas air cucian harus dikelola dengan baik, air
limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan
kesehatan lingkungan kita. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan
membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan:
1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada didaerah sekitarnya
2. Tidak mengotori permukaan tanah
3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah
4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangan lain
5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu
6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat
dan murah. Jarak minimal anatara sumber air dengan bak peresapan 10m.
f) Penutup
Acara demi acara telah kita lalui dengan baik. Marilah kita tutup acara ini dengan
mengucap Hamdallah “Alhamdullahirobilalamin”.
g) Pembagian Makan Siang dan uang transport
BAB III
PENUTUP

Sanitasi total berbasis masyarakat merupakan pendekatan untuk merubah perilaku hygiene
dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Sanitasi Total adalah
kondisi ketika suatu komunitas Tidak buang air besar sembarangan (BABS), Mencuci tangan
pakai sabun, Mengelola air minum dan makanan yang aman, Mengelola sampah dengan benar,
Mengelola limbah rumah tangga dengan aman. Dengan melakukan stop buang air besar
sembarangan kita bisa mencegah penyakit diare hingga 32 %. Dengan cuci tangan pakai sabun
kita bias mencegah penyakit diare 80% - 90%, kita bisa mencegah penyakit-penyakit lain hingga
45%, seperti ISPA (inspeksi saluran pernafasan akut) dan influenza. Sehingga jika kita mampu
melakukan hidup bersih makan semua lingkungan menjadi sehat dan kita terhindar dari berbagai
jenis penyakit.

Anda mungkin juga menyukai