Anda di halaman 1dari 10

PEMAPARAN MATERI POSYANDU

Pengertian

Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan


kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta
pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana

Tujuan penyelenggara Posyandu

 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil,
melahirkan dan nifas)

 Membudayakan NKKBS.

 Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan


kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera.

 Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan


Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.
Pengelola Posyandu.

1. Penanggungjawab umum : Kades/Lurah

2. Penggungjawab operasional : Tokoh Masyarakat

3. Ketua Pelaksana : Ketua Tim Penggerak PKK

4. Sekretaris : Ketua Pokja IV Kelurahan/desa

5. Pelaksana : Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes


(Puskesmas).
Kegiatan Pokok Posyandu

 KIA

 KB

 lmunisasi.

 Gizi.

 Penggulangan Diare.
Pembentukan Posyandu.

 Langkah – langkah pembentukan :

 Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.

 Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan teknis
unsur kesehatan dan KB .

 Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri, sarana dan
prasarana posyandu, biaya posyandu

 Pemilihan kader Posyandu.

 Pelatihan kader Posyandu.

 Pembinaan.
Kriteria pembentukan Posyandu.

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar


pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai
sedangkan satu Posyandu melayani 100 balita.

Kriteria kader Posyandu :

1) Dapat membaca dan menulis.


2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.

4) Mempunyai waktu yang cukup.

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.

6) Berpenampilan ramah dan simpatik.

7) Diterima masyarakat setempat.

Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim


Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas,
dilakukan pelayanan masyarakat dengan system 5 meja yaitu :

Meja I : Pendaftaran (dibawakan oleh : Kornelia Sukun)

Dilaksanakan oleh kader posyandu. Pada Meja Pendaftaran semua sasaran


posyandu didata dan dimasukan kedalam Register Posyandu. Setelah didata
sasaran posyandu, ditulis kedalam kertas segi empat berukuran ± 8 x 10 cm
untuk dilanjutkan ke Meja Penimbangan.
Meja II : Penimbangan (Ambrosius Dadi, AMD.KL)

Sasaran posyandu yang harus ditimbangdan dicatat pada register penimbangan


dan juga pada lembar kecil untuk dilanjutkan ke meja III.

Meja III : Pengisian KMS (Maria Silvia Paulistia Anita, Amd.Keb)

Setelah dicatat dan ditimbang, dimeja ke III dilakukan pengisian ke KMS.

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS (Hyronimus Foni)

Hasil pencatatan dari Meja I s/d Meja IV yang perlu dilakukan penyuluhan
dilaksanakan di meja IV

Meja V : Pelayanan KB & Kes : (disajikan oleh : dr. Antonius P. Manteiro)

 Imunisasi

 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap bulan Februari dan
Agustus.
 Pembagian pil atau kondom

 Pengobatan ringan.

 Kosultasi KB-Kesehatan
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V
merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas
KB).

Sasaran Posyandu :

 Bayi/Balita.

 Ibu hamil/ibu menyusui.

 WUS dan PUS.


Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :

1) Kesehatan ibu dan anak :

 Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

 Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)

 PMT

 Imunisasi.

 Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui


pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program terlihat melalui grafik
pada kartu KMS setiap bulan.
2) Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.

3) Pemberian Oralit dan pengobatan.


4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai
permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi
dasar dari KMS baita dan ibu hamil.

Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.

K : Semua balita yang memiliki KMS.

D : Balita yang ditimbang.

N : Balita yang naik berat badannya.

Keberhasilan Posyandu berdasarkan :

1. D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat

2. N / D : Berhasil tidaknya Program posyandu

1. Dana.
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong
royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta
sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan
Dana Sehat.

SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)


Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu
bagi pengelola Posyandu. OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu
merupakan bagian penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan.
Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi
yang lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan
keluar dari permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang
tepat, baik dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas.

Mekanisme Operasional SIP :

1) Pemerintah Desa / kelurahan bertanggungjawab atas tersediannya data


dan informasi Posyandu.

2) Pengumpul data dan informasi adalah Tim Penggerak PKK dengan


menggunakan instrumen :

1. Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa Wisma
(kader PKK) .

2. Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.

3. Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.

4. Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d Desember.

5. Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.

6. Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu
hamil melahirkan dan nifas.

7. Data hasil kegiatan Posyandu


Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat
yang dibimbing petugas terkait. (Departemen Kesehatan RI. 2006). Posyandu merupakan pusat
kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.

Tujuan posyandu antara lain:


 Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan
nifas.
 Membudayakan NKBS
 Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB
serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
 Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan
keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.

Kegiatan Pokok Posyandu :


 KIA
 KB
 Imunisasi
 Gizi
 Penanggulangan diare

Pelaksanaan Layanan Posyandu


Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu:
Meja I : Pendaftaran
Meja II : Penimbangan
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V: Pelayanan kesehatan berupa:
 Imunisasi
 Pemberian vitamin A dosis tinggi.
 Pembagian pil KB atau kondom.
 Pengobatan ringan.
 Konsultasi KB.
Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V merupakan meja
pelayanan medis.

Keberhasilan Posyandu
Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.

S : Semua balita di wilayah kerja posyandu.

K : Semua balita yang memiliki KMS.

D : Balita yang ditimbang

N : Balita yang Berat Badannya naik


Kegiatan Posyandu

1. Jenis Pelayanan Minimal Kepada AnaK

Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus diberikan khusus terhadap anak
yang selama ini 3 kali tidak melakukan penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai
umurnya dan anak yang pertumbuhannya berada di bawah garis merah KMS.
Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A. Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup
pertumbuhannya (kurang dari 200 gram/ bulan) dan anak yang berat badannya berada di bawah
garis merah KMS. Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tanda lumpuh layu.
Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan rujukan bila perlu.

Manfaat Posyandu

Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, penanggulangan
diare.

1. Kesehatan ibu dan anak

 Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandan nifas, Pelayanan


peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu
hamil.

 Pemberian Vitamin A: Pemberian vitanin A dosis tinggi pada bulan Februari dan Agustus
(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007). Akibat dari kurangnya vitamin A
adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. (Dinas Kesehatan RI.
2006)

 Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu (Dinas


Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk pemantauan
pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita. Dari
penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari data tersebut dapat diketahui status
pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan posyandu
baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.

KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat garis
pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan
anaknya.

Kriteria Berat Badan balita di KMS:

Berat badan naik :


 Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan bertamabah ke pita
warna diatasnya.

Berat badan tidak naik :


 Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau naik
tapi pindah ke pita warna di bawahnya.
Berat badan dibawah garis merah
Merupakan awal tanda balita gizi buruk Pemberian makanan tambahan atau PMT, PMT diberikan
kepada semua balita yang menimbang ke posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 104)

2 Keluarga Berencana

Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik KB.

3 Imunisasi

Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Macam imunisasi yang diberikan di
posyandu adalah

 BCG untuk mencegah penyakit TBC.


 DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
 Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
 Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).

4 Peningkatan Gizi

Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk
meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205). Peningkatan gizi balita di posyandu
yang dilakukan oleh kader berupa memberikan penyuluhan tentang ASI, status gizi balita, MPASI,
Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita (Dinas Kesehatan RI. 2006:
24).

5 Penanggulangan diare

Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan rujukan pada penderita
diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 129).
Memberikan penyuluhan penggulangan diare oleh kader posyandu. (Departemen Kesehatan RI.
2006: 132)

Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu:

 Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.


 Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu
 Pekerjaan iu
 Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat
 Sarana dan prasarana di posyandu
 Jarak dari posyandu tersebut

Anda mungkin juga menyukai