A. Pendahuluan
Menurut Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 mengenai kesehatan disebutkan
bahwa dibutuhkan pemantapan dan peningkatan dalam kegiatan kesehatan, salah
satunya dalam upaya pengamanan makanan dan minuman agar kegiatan kesehatan
yang berhubungan dengan upaya tersebut dapat berhasil guna dan bermanfaat
khususnya bagi masyarakat. Hal ini juga suatu upaya agar masyarakat aman dari
penyebaran makanan dan minuman yang tidak memenuhi persyaratan mutu.
Peningkatan kesehatan yang optimal dapat dilihat dari pengelolaan makanan dan
minuman secara baik dan memenuhi standart mutu. Karena itu, dibutuhkan perhatian
dari segi nilai gizi, nilai kemurnian, serta dari segi kebersihan. Tanpa lingkungan yang
selalu dipelihara dan diawasi, maka makanan dapat menyeabkan sumber penyakit
akibat suatu kontaminasi zat kimia, biologis dan fisik.
B. Latar Belakang
Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) merupakan sebuah tempat yang digunakan
untuk mengolah makanan dari bahan mentah hingga disajikan menjadi makanan jadi
yang dilakukan pengawasan, terutama pada TPP di area puskesmas, dikarenakan
banyak masyarakat yang beraktifitas di daerah puskesmas yang perlu dilindungi
kesehatannya. Salah satu cara yakni menjaga dan meningkatkan kualitas makanan
minuman di daerah puskesmas agar masyarakatnya terhindar dari kontaminasi
makanan yang dapat menjadi gangguan kesehatan masyarakat diantaranya adalah
diare, tifoid, hepatitis,dsb.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar masyarakat terhindar dari kontaminasi makanan yang dapat menjadi
gangguan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui dan menilai kondisi tempat pengolahan makanan
2) Untuk mengetahui dan menilai kondisi penjamah
3) Untuk mengetahui dan menilai kualitas bahan makanan
4) Untuk mengetahui dan menilai sarana air bersih
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
A) Kegiatan Pokok
Melakukan inspeksi kondisi tempat pengolahan pangan agar terhindar dari
kontaminasi makanan yang dapat menjadi gangguan kesehatan
B) Rincian Kegiatan
1. Petugas membuat jadwal kunjungan inspeksi tempat pengelolaan pangan
2. Petugas mempersiapkan instrumen pemeriksaan dan surat tugas kunjungan
inspeksi
3. Petugas mendatangi lokasi inspeksi sesuai dengan jadwal
4. Sebelum melakukan inspeksi, petugas melakukan perkenalan terlebih dahulu,
menyampaikan tujuan dan maksud kedatangan kepada pihak pengelola
5. Petugas melakukan pemeriksaan terkait kondisi bangunan, kondisi lingkungan
(sarana air bersih, pemeriksaan kualitas fisik air bersih dan air minum, saluran
pembuangan air limbah, jamban, pengukuran suhu, pengukuran kelembaban,
pengukuran pencahayaan, pengukuran kebisingan, tempat pembuangan
sampah) kondisi penjamah dan keberadaan vektor.
6. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, petugas menjelaskan hasilnya
kepada pengelola.
7. Memberikan pembinaan kepada pengelola apabila ditemukan item penilaian
yang tidak memenuhi syarat.
8. Petugas merekap hasil inspeksi dan melaporkan hasil ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Indramayu.
2. Monitoring Pelaporan
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat setelah semua pelaksanaan
kegiatan selesaipada minggu ke-4 setiap bulan, dibuat oleh petugas pelaksana
kesehatan lingkungan dalam bentuk buku laporan evaluasi kegiatan kesehatan
lingkungan, mulai jenis kegiatan, hasil kegiatan, menjelaskan masalah, prioritas
masalah dan penyebab masalah yang ada, selanjutnya untuk dibuat rencana
tindak lanjut sebagai bahan rencana pelaksanaan kegiatan dibulan berikutnya.
Buku laporan evaluasi kegiatan program kesehatan lingkungan disampaikan
kepada Kepala Puskesmas untuk diketahui dan ditandatangani serta dijadikan
sebagai bahan yang akan dibahas pada lokakarya mini bulanan Puskesmas.