Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PLUMBON
Jalan Raya Indramayu – Jatibarang Km. 06 Indramayu 45216
Telp. (0234) 275509 Email: pkm_plumbon@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


Participatory Higiene and Sanitation Transformation (PHAST)-MAMIN

A. Pendahuluan
Metode pendekatan partisipatori/partisipatif telah digunakan pada proyek-proyek yang
dilaksanakan oleh Kementrian Kesehatan bekerjasama dengan donor agensi Luar negeri
seperti Bank Dunia, WHO dan Unicef. Proyek ini member peluang untuk mengamati dari
dekat masalah-masalah yang berhubungan dengan masyarakat yang kurang
mendapatkan hak atas kesehatan, kekurangan gizi dan masyarakat yang tinggal di daerah
kumuh. Karena masyarakat tersebut juga memiliki semangat, pengertian dan kemauan
untuk memperbaiki tempat tinggal mereka, dengan sedikit inisiatif, pembinaan yang terus
menerus dan penyediaan beberapa sarana, mereka dapat memperbaiki sanitasi yang
buruk, mengatasi berbagai penyakit dan memperbaiki lingkungan sekitarnya melalui
pendekatan partisipatif.

Metode partisipatif yang diuraikan disini akan mengarah ke pengetahuan, dukungan dan
tanggung jawab masyarakat bekerja sama dengan petugas sebagai fasilitator. Metode ini
disebut PHAST (Participatory Higiene and Sanitation Transformation). Metode ini didasari
oleh metodologi partisipatif lain yang diberi nama SAPAR (Percaya diri, kekuatan
kesatuan, pemberdayaan budi, perencanaan kegiatan dan tanggung jawab bersama).
Sebelum menerapkan pendekatan ini kepada masyarakat, petugas harus dilatih terlebih
dahulu untuk menjadi fasilitator.

B. Latar Belakang
Anak usia sekolah khususnya sekolah dasar dan yang sederajat merupakan generasi
penerus bangsa, oleh karena itu harus diupayakan menjadi manusia yang berkualitas.
Untuk mewujudkan hal ini, salah satu yang harus menjadi perhatian kita adalah anak-
anak harus mengkonsumsi pangan yang bergizi, sehat dan aman.
Saat ini pangan jajanan anak sekolah beraneka ragam jenisnya tetapi belum dijamin sehat
dan aman dikonsumsi karena terjadi pencemaran. Pencemaran ini ditandai oleh adanya
benda asing, bakteri dan bahan kimia berbahaya pada pangan jajanan. Masalah
keracunan pangan di sekolah juga cukup tinggi. Dari semua kasus keracunan pangan yang
terjadi di tahun 2013, keracunan yang disebabkan oleh pangan jajanan anak sekolah
menempati urutan keempat setelah pangan olahan rumah makan, restoran makanan
jajanan kaki lima dan jasa boga/catering. Belum lagi berapa banyak penyakit-penyakit
yang muncul di kalangan peserta didik oleh konsumsi makanan di sekolah.
Mungkin masalah kesehatan makanan di sekolah ini banyak dipengaruhi oleh kondisi pisik
lingkugan dan perilaku. Walaupun ada kantin di sekolah namun tak jarang murid yang
jajan di luar kantin. Bahkan mungkin juga kantin sekolah keadaannya tidak memenuhi
persyaratan kesehatan. Termasuk pangan yang di jajakan mungkin juga tidak higenis.
Oleh karena itu, peningkatan kesehatan kantin dan perbaikan perilaku murid sekolah
perlu dilakukan.
Dengan metoda partisipatori perubahan pisik dan periaku di bidang kesehatan telah
banyak menunjukkan keberhasilan yang berkesinambungan.
Oleh karena itu pendekatan ini perlu dilakukan pula dalam bidang higeni sanitasi pangan.
Khususnya di sekolah-sekolah yang ada kantinnya.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan kegiatan Phast-Mamin adalah tercapainya peningkatan pengetahuan, sikap dan
kemampuan warga sekolah dalam hygiene sanitasi pangan.
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui penyakit bawaan pangan
2) Untuk mengetahui perilaku baik dan periaku buruk
3) Untuk mengetahui alur kontaminasi pangan yang menimbulkan penyakit dan
keracunan
4) Untuk mengetahui kontaminasi pangan
5) Untuk mengetahui cara penegahan kontaminasi pangan

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


A) Kegiatan Pokok
Melakukan langkah dan kegiatan metode pendekatan partisipatori (PHAST) dalam
rangka pengingkatan hygiene dan sanitasi pangan disekolah.
B) Rincian Kegiatan
1. Langkah 1 : Pengenalan Masalah
Langkah awal untuk pengenalan masalah bagi peserta didik direncanakan meliputi 3
kegiatan. Yaitu 3 kali diskusi kelompok dengan judul :”Cerita jajan di sekolah”,
“Identifikasi kebiasaan jajan disekolah” dan “Identifikasi Penyakit Bawaan Pangan”.
a. Cerita Jajan di Sekolah
Tujuan :
a) Membuat suasana menjadi “cair” tanpa tekanan
b) Membantu membangun semangat kebersamaan dan saling pengertian antar
sesame peserta didik
c) Menumbuhkan rasa percaya diri dan kreatifitas
d) Membuat kelompok mampu mengenali masalah perilaku yang sehat dan tidak
sehat yang terjadi di kantin sekolah
Waktu : jam
Bahan/alat :
- Sticky cloth
- Kertas HVS
- Pensil
- Gambar-gambar (tersedia)
Cara :
- Mintalah peserta didik (sasaran) untuk berdiskusi dan bercerita. Isi cerita
adalah mengenai jajanan di sekolah.
- Bagilah peserta kedalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5-8 orang.
- Berilah pada masing-masing kelompok satu set gambar sebagai bahan untuk
bercerita.
- Berikan perintah sebagai berikut :
Setiap kelompok dipersilahkan melakukan pengamatan terhadap gambar-
gambar yang telah diberikan. Pilihlah salah satu gambar diantara gambar-
gambar tersebut untuk bahancerit tentang jajan di sekolah. Dengan cara
bekerja sama antar anggota kelompok, masing kelompok diharap membuat
satu cerita. Judul cerita adalah jajanan di sekolah”.
- Berilah waktu 5 menit untuk melakukan persiapan/diskusi.
- Mintalah kepada masig-masing kelompok menyajikan ceritanya secara
bergantian. Cara penyampaiannya serahkan kepada mereka dan beri waktu 0
menit untuk tiap kelompok untuk bercerita.
- Berilah dorongan agar peserta lain dapat mengajukan pertanyaan dan biarkan
kelompok menjawabnya.
- Setelah semua cerita selesai dikemukakan ajaklah seluruh peserta
membicarakan masalah utama dari masing-masing cerita.
- Fasilitasi diskusi bersama peserta tentang apa yang telah mereka pelajari apa
yang mereka sukai dan apa yang tidak mereka sukai.
Catatan :
Jangan khawatir bila masalah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan
makanan jajanan di sekolah bekum terungkap. Kegiatan berikutnya akan
membantu peserta untuk mengungkapkannya.
b. Identifikasi Kebiasaan Jajan di Sekolah
Tujuan :
Membantu peserta diskusi untuk mengidetifikasi kebiasaan mereka jajan di
sekolah.
Waktu : 60 menit
Bahan :
- Sticky cloth
- Kantong suara/amplop
- Potongan-potongan kertas tebal berwarna meah dan biru (2 macam)
- Spidol
- Kertas HVS
- Matrik kantong suara
- Gambar kantin sekolah
- Gambar orang jualan dengan kereta dorong
- Gambar orang jualan dengan pikulan
- Gambar orang jualan dengan gendongan diatas kepala
- Gambar anak sekilah diberi bekal makanan dari rumah
- Gambar macam-macam makanan jajanan
- Gambar macam-macam minuman jajanan
Cara :
- Mintalah peserta didik untuk mlakukan diskusi kelompok terarah tentang
kebiasaan mereka jajan disekolah
- Tanyakan kepada peserta kebiasaan mereka kalau jajan makanan atau
minuman, bila makanan, apa saja jenisnya, mintalah diebutkan. Apabila
gambar tersedia sesuai dengan yang disebutkan maka tempelkan pada Sticky
cloth dipinggir kiri. Apabila tidak tersedia gambanya maka mintalah seorang
peserta untuk menggambar atau menulisnya di atas kertas kosong/HVS dan
menempelkannya pada Sticky cloth dipinggir kiri. Bila minuman, apa saja
jenisnya mintalah disebutkan. Apabila gambar tersedia sesuai dengan yang
disebutkan maka tempelkan gambar tersebut pada Sticky cloth di pinggir kiri di
bawah gambar jenis makanan yang telah ditempel.
- Tanyakan pula kepada peserta kebiasaan mereka kalau jajan pangan di sekolah
dimana
- Tanyakan pula apakah mereka juga dibekali makanan/minuman dari rumah
- Tunjukkan gambar yang cocok dengan jawaban mereka. Misalnya gambar
kantin sekolah.
- Tempelkan gambar kanti sekolah tersebut pada Sticky cloth di bagian atas agak
ke tengah.
- Tanyakan lagi kepada peserta akan hal yang sama. Mungkin jawabannya akan
lain. Misalnya kereta dorong. Maka carilah gambar kereta dorong lalu
tempelkan sebaris dengan gambar kantin. Demikian seterusnya termasuk yang
dibekali makanan/minuman dari rumah.
- Tempelkan amplop-amplop dibawah gambar kantin, orang jualan dengan
gerobak orang jualan dengan pikulan dsb, yang telah ditempel sebaris dengan
gambar makanan jajanan kemudia sebaris dengan minuman jajanan.
- Bagikan kepada masing-masing peserta potongan kertas berwarna yang telah
disediakan. Masing-masing dua buah yang berlainan warna (missal merah dan
biru)
- Jelaskan bahwa makna warna merah adalah makanan jajanan dan warna biru
adalah minuman jajanan.
- Mintalah kepada semua peserta secara bergiliran/ satu per satu untuk
memasukkan kertas warna yang mereka peroleh ke dalam amplop yang
tersedia sesuai dengan kebiasaan mereka jajan. Misalnya yang biasa jaan
makanan di kantin sekolah masukkan kertas warna merah tersebut kedalam
amplop dibawah gambar kantin sekolah yang sebaris dengan gambar makanan
jajanan. Yang biasa jajan minuman di orang jualan dengan pikulan, masukkan
kertas warna biru di bawah gabar orang jualan dengan pikulan yang sebaris
dengan gambar minuman jajanan dst.
- Pastikan bahwa semua peserta telah melakukan tugasnya.
- Ajaklah peserta untuk menghitung isi masing-masing amplop dan catatlah
dalam matrik yang tersedia.
- Pasanglah matrik yang telah terisi tersebut agar mudah dilihat oleh semua
peserta dan ajaklah untuk memahamai apa makna dari permainan tersebut.
Yang antara lain adalah peseta telah mencoba untuk mengetahui kebiasaan
jajan mereka, baik tempatnya maupun macamnya.
- Kembangkan diskusi untuk memahami mengapa mereka biasa jajan di tempat-
tempat tersebut jenis makanan/minuman apa yang mereka sukai dsb.
- Tutuplah diskusi dengan mengatakan bahwa kita akan mempelajari lebih jauh
tentang kebiasaan-kebiasaan baik dan buruk yang berkaitan dengan makanan.
- Catatlah hasil diskusi ini untuk dibandingkan sewaktu mengadakan penilaian.
Catatan :
- Dengan diketahuinya kebiasan peserta didik jajan, maka sebenarnya
permainan ini dapat pula dipakai untuk alat evaluasi. Misalnya permainan ini
diulangi satu tahun mendatang pada peserta yang sama. Adanya perubahan
jumlah anak yang jajan di kantin sekolah menunjukkan hasil pendekatan ini.
- Hindari kesalahan memasukkan kertas warna dengan selalu mengingatkan
kepada peserta. Bila terlanjur salah maka tidak masuk hitungan.
c. Identifikasi Penyakit Bawaan Pangan
Tujuan :
Membantu peserta diskusi untuk mengenali masalah-masalh kesehatan di
lingkungannya utamanya penyakit bawaan pangan dan keracnan. Dan
menemukan yang mana diantara masalah-masalah kesehatan tersebut yang dapat
diatasi melalui kegiatan peserta.
Waktu : 60 menit
Bahan :
- Gambar rumah sakit, gambar puskesmas, gambar dokter, gambar dukun,
gambar perawat, gambar bidan, gambar mengobati sendiri, gambar keluarga,
gambar guru laki-laki dan perempuan, gambar peserta didik laki-laki dan
perempuan = Sticky cloth = kertas HVS = Spidol warna
Cara :
- Mintalah peserta didik untuk melakukan diskusi kelompok terarah
- Jelaskan bahwa kali ini kita akan berbincang-bincang mengenai masalah
kesehatan
- Katakan bahwa kita banyak kenal orang-orang di sekitar kita
- Mintalah kepada peserta untuk menyebutkan siapa saja sambil menunjukkan
gambar satu per satu. Misalnya gambar keluarga. Kemudian gambar ibu dan
bapak guru. Lalu kawan bermain.
- Tempelkan gambar-gambar tersebut pada Sticky cloth di sebelah kiri secara
vertical.
- Tanyakan apakah diantara anggota keluarga kita ada yang pernah sakit. Sambil
menunjukkan gambar keluarga tanyakan apakah bapak, ibu, kakak, adik atau
adik kecil dirumah pernah sakit. Bila dijawab pernah, tanyakan sakit apa.
- Sambil memberikan sepotong kertas dan spidol, mintalah kepada salah
seorang peserta untuk menuis jenis penyakit yang disebutkan.
- Tanyakan kepada peserta bilan sakit seperti itu biasanya diobati atau dibawa
kemana untuk berobat. Bila sudah dijawab, carilah gambar yang sama dengan
tempat berobat yang disebutkan.
- Mintalah kepada penulis jenis penyakit tadi untuk menempelkan tulisannya
pada Sticky cloth dibawah gambar puskesmas di baris gambar keluarga.
Beragai macam oenyakit biasanya disebutkan. Apabila belum menyebutkan
penyakit yang berkaitan dengan makanan atau penyakit bawaan pangan
cobalah menanyakan sekali lagi tentang macam penyakit yang sering dialami
oleh adik kecil atau si bayi. Biasanya mereka akan menyebutkan mencret atau
diare. Maka mintalah untuk menulisnya di atas kertas yang diberikan dan
menempelkannya pada Sticky cloth pada tempat yang benar. Intinya buatlah
pertanyaan-pertanyaan sehingga diperoleh informasi tentang penyakit-
penyakit bawaan makanan.
- Bila sudah dijawab kembangkan diskusi dengan menanyakan sumber penyakit-
penyakit tersebut.
- Katakanlah “bagus”. Kita sudah tahu sumber-sumber penyakit
- Katakanlah bahwa lain kali kita akan membahas bagaimana agar sumber-
sumber penyakit tersebut tidak mencemari pangan.
Catatan :
Buatlah catatan mengenai kegiatan diskusi ini terutama mengenai jenis penyakit
yang banyak muncul yang telah diutarakan peserta
2. Langkah 2 : Analisis Pemecahan Masalah
Ada beberapa kegiatan didalam langkah ini, yaitu dalam bentuk diskusi-diskusi
kelompok terarah. Diskusi-diskusi tersebut meliputi perilaku baik dan yang kurang
baik dan alur pencemaran pangan.
a. Perilaku baik dan buruk terhadap kesehatan
Tujuan :
Membantu peserta agar mereka dapat saling bertukar informasi dan disksi
tentang perilaku/kebiasaan dan pengaruhnya terhadap kesehatan.
Waktu : 60 menit
Bahan :
- Tulisan “BAIK”,”BURUK”,”TAK BERPENGARUH”, gambar-gambarnya sebagai
berikut :
- Pedagang dorongan ambil air sungai
- Pedagang dorongan merokok sambil melayani pembeli
- Pedagang dorongan tertidur, seekor kucing naik makan dagangannya
- Pedagang dorongan mencuci piring di ember kecil
- Pedagang dorongan pakai kaos singket serbet di pundak
- Pedagang dorngan jual minuman berwarna mencolok
- Pedagang dorongan ambil kue dengan jepitan
- Pedagang pikulan usir lalat dengan kipas
- Pedagang pikulan batuk di atas makanan
- Pedagang pikulan batuk diatas makanan
- Pedagang pikulan buang ingus dekat dengan dagangannya
- Pedagang pikulan melayani pembeli dengan tangan kotor
- Pedagang pikulan ambil kue dengan kantong plastic
- Karyawan kantin cuci tangan dengan sabun (pakai celemek, tutup rambut)
- Karyawan kantin membersihkan meja makan
- Karyawan kantin memotong kuku pendek
- Karyawan kantin menempel plester di tangannya
- Karyawan kantin menutup makanan dengan tutup saji
- Karyawan kantin tutup mulut dengan tisu waktu batuk
- Karyawan kantin memasak makanan sampai mendidih
- Karyawan kantin merokok sambil masak
- Karyawan kantin pegang makanan dengan tangan kotor
- Anak sekolah minum minuman berwarna terang
- Anak sekolah minum air dari gentong
- Anak sekolah makan sambil main kelereng
- Anak sekolah makan makanan yang dikerumuni lalat
- Anak sekolah usir kucing dari kantin
- Anak sekolah pilih makanan yang terbungkus
- Anak sekolah buang sampah di tempat sampah yang tertutup
- Anak sekolah cuci tangan sebelum jajan di kantin, dll
- Sticky cloth
Cara :
- Mintalah peserta didik (yang menjadi sasaran) untuk melaksanakan diskusi
kelompok terarah
- Mintalah kepada peserta didik untuk membagi diri menjadi kelompok kecil
misalnya 5-8 orang per kelompok
- Bagikan kepada masing-masing kelompok satu set gambar termasuk
tulisannya.
- Tempelkan huruf “BAIK” dan “BURUK” serta “TAK BERPENGARUH” pada
bagian atas Sticky cloth
- Berilah tugas kepada masing-masing kelompok untuk memilih gambar-gambar
yang berpengaruh baik terhadap kesehatan disusun di bawah tulisan “BAIK”
dan ditempel pada Sticky cloth. Demikian pula

E. Cara Melakukan Kegiatan


1. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah bahwa akan diadakannya kegiatan
PHAST-Mamin
2. Memberi surat undangan kegiatan PHAST-Mamin dengan sasarannya adalah siswa
kelas 3,4 dan 5
3. Mempersiapkan dokumen yang diperlukan (daftar hadir, surat tugas, perlengkapan
PHAST-Mamin)
4. Melaksanakan kegiatan PHAST Mamin dengan para siswa sesuai dengan langkah-
langkah diatas.

F. Sasaran
Siswa Sekolah Dasar kelas 3,4 dan 5 yang berada di wilayah kerja Puskesmas Plumbon.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Untuk memperlancar kegiatan, maka dibuatlah jadwal kegiatan sebagai berikut :
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Koordinasi v v v
dengan pihak
sekolah
2. Member surat v v v v v v v v v
undangan
3. Melaksanakan v v v v v v v v v
kegiatan
PHAST-Mamin

H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan di dalam dan di luar gedung, dilakukan
oleh tenaga pelaksana kesehatan lingkungan dengan terjun langsung pada saat
pelaksanaan kegiatan. Evaluasi jadwal kegiatan dalam gedung dilakukan dengan
melibatkan penanggung jawab dari masing-masing ruang poli dan untuk evaluasi
jadwal kegiatan di luar gedung menyesuaikan dengan jadwal kegiatan. Evaluasi
dilakukan setiap 3 bulan sekali yang dibuat oleh petugas kesehatan lingkungan untuk
kemudian diketahui dan ditandatangai oleh Kepala Puskesmas.Perubahan jadwal
kegiatan dikonfirmasikan 1 minggu sebelum kegiatan berlangsung, sesuai dengan
kesepakatan.
2. Monitoring Pelaporan
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat setelah semua pelaksanaan kegiatan
selesaipada minggu ke-4 setiap bulan, dibuat oleh petugas pelaksana kesehatan
lingkungan dalam bentuk buku laporan evaluasi kegiatan kesehatan lingkungan,
mulai jenis kegiatan, hasil kegiatan, menjelaskan masalah, prioritas masalah dan
penyebab masalah yang ada, selanjutnya untuk dibuat rencana tindak lanjut sebagai
bahan rencana pelaksanaan kegiatan dibulan berikutnya. Buku laporan evaluasi
kegiatan program kesehatan lingkungan disampaikan kepada Kepala Puskesmas
untuk diketahui dan ditandatangani serta dijadikan sebagai bahan yang akan dibahas
pada lokakarya mini bulanan Puskesmas.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan kegiatan program dilakukan selama kegiatan berlangsung, meliputi jumlah
sasaran, jumlah cakupan yang telah dicapai, atau keterangan lainnya sesuai yang
dibutuhkan sebagai data penunjang dan dicatat dalam buku register masing-masing
kegiatan untuk digunakan dalam pembuatan laporan kegiatan.
Pelaporan dibuat dalam format laporan yang telah disepakati/ditetapkan oleh Seksi
Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten., Berdasarkan hasil rekap cakupan
kegiatan. laporan disampaikan kepada Kepala Puskesmas untuk diketahui dan
ditandatangani, dan kemudian disampaikan ke bagian Seksi Kesehatan Lingkungan
Dinas Kasehatan Kabupaten pada awal bulan berikutnya (tiap-tiap tanggal 5 setiap
bulannya). Laporan hasil kegiatan juga disajikan dalam bentuk PWS, yang berfungsi
sebagai bahan informasi dasar penentuantindakan dalam upaya meningkatkan
pengendalian faktor resiko penyakit dan kecelakaan pada tempat-tempat umum,
sarana dan bangunann umum untuk mengetahui hygiene sanitasi tempat pengolahan
makanan dan agar manusia terbebas dari keracunan dan pencemaran.

2. Evaluasi Kegiatan
Evalusi kegiatan dilakukan diakhir bulan kegiatan, setelah pelaksanaan kegiatan
selesaiterlaksana dengan mengacu pada indikator kinerja dan target kegiatan,
apakahpelaksanaan program kegiatan telah sesuai target ataukah belum, untuk
kemudian dilakukan rencana tindak lanjut untuk kegiatan dibulan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai