PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh :
NPM : 132010120008
2022
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN
Penguji I
H. Sutangi, S.Kp.,M.Kes
NIDN. 88348100161
Penguji II
NIDN. 0428028705
i
RIWAYAT HIDUP
A. Data pribadi
Agama : Islam
Indramayu
Email : rayssazhafira@gmail.com
ii
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN
By
NPM : 132010120008
ABSTRAK
merupakan bagian yang sangat penting (Riskedes, 2013). Pada masa ini anak
serta kekurangan kasih sayang maupun kekurangan stimulasi pada usia ini
Perkembangan anak juga tidak terlepas dari peran caregiver atau orang yang
oleh orang tua atau orang terdekat anak. Mereka seharusnya mengenali dan
iii
perlu mendapat perhatian serius,karena jumlah balita di Indonesia cukup
penelitian ini adalah seluruh anak balita yang ada di Posyandu Desa
recorder.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk memenuhi syarat
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal
penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada orang tua,
teman-teman, sahabat, dan Bapak Dosen H. Sutangi, S.Kp., M.Kes. selaku dosen
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat
1. Bagi peneliti
2. Bagi responden
3. Bagi universitas
F. Penelitian sebelumnya
A. Perkembangan Anak
vi
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
F. Kerangka Teori
OPERASIONAL
1. Kerangka teori
2. Kerangka konsep
c. Teknik sampling
1) Populasi
2) Sampel
e. Sumber data
g. Instrumen penelitian
h. Validasi data
i. Penyajian data
vii
DAFTAR PUSTSKA
LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang sangat penting (Riskedes, 2013). Pada masa ini anak juga mengalami
kasih sayang maupun kekurangan stimulasi pada usia ini akan membawa
dampak negatif yang menetap sampai dewasa berkaitan dengan masa dewasa
Perkembangan anak juga tidak terlepas dari peran caregiver atau orang
diperankan oleh orang tua atau orang terdekat anak. Mereka seharusnya
Ketiga hal tersebut akan saling berpengaruh satu sama lain dan sepanjang
1
perkembangan perilaku sosial, bahasa, kognitif, fisik atau motorik (motorik
anak di bawah lima tahun. Pada lima tahun pertama kehidupan, proses tumbuh
kembang anak berjalan sangat pesat dan optimal dimana anak sangat
memantau agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Orang tua
anak. Interaksi antara anak dan orang tua sangat bermanfaat bagi proses
Pola asuh orang tua bertujuan agar anak dapat tumbuh dan
berbeda dari satu anak dengan anak yang lain, sehingga orang tua dapat
2
(Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Bina Keluarga
Pada saat ini berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan
kembang anak sehari- hari yang dapat memberikan petunjuk ada tidaknya
3
Riskesdas 2013 jumlah penduduk di Indonesia di perkirakan mencapai
mencakup 37,66% dari seluruh kelompok usia atau ada 89,5 juta penduduk
anak kelompok usia 0-4 tahun sebanyak 22,7 juta jiwa (9,54%), (Kemenkes
demokratis,pola asuh otoriter, dan pola asuh permisif. Pola asuh demokratis
adalah pola asuh yang memberikan kebebasan pada anak untuk berkreasi dan
4
sensor batasan dan pengawasan yang baik dari orang tua. Pola asuh otoriter
adalah pengasuh yang bersifat pemakasaan, keras dan kaku dimana orang tua
membuat berbagai aturan yang harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau
tahu perasan sang anak (Djamarah, 2014). Pola Asuh Permisif adalah pola
asuh dimana orang tua jarang atau tidak pernah mengkontrol perbuatan
anakanya(Septriari, 2012).
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah “ adakah hubungan pola asuh orang tua dengan
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
5
3. Menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan
D. Manfaat
1. Bagi peneliti
2. Bagi responden
3. Bagi universitas
6
E. Ruang Lingkup Penelitian
F. Penelitian Sebelumnya
Penelitian
n0 1, 2019
2 HUBUNGAN
7
DENGAN
STATUS GIZI
ANAK BALITA
DI DESA
TUNANG
KECAMATAN
MEMPAWAH
HULU
KABUPATEN
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Anak
merupakan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel,
9
organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran
fungsi tubuh yang lebih kompleks pada pola yang teratur dan sebagai hasil
(April, 2009).
menjadi; menjadi besar, luas dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna
2009). Proses tumbuh kembang anak berlangsung secara alamiah, yang dalam
proses tersebut sangat berkaitan pada hubungan dengan orang tua. Periode
penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Masa balita
pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan atau
akan optimal bila interaksi sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
10
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang
(Depkes, 2006)
11
dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan
berhubungan dengan
cabangnya, sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang komplek. Jumlah
dan pengaturan hubungan antar sel saraf ini akan mempengaruhi segala
kinerja
12
dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi serta
berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain sebagainya. Anak
yaitu anak usia satu sampai tiga tahun (batita) dan anak usia prasekolah
(Uripi, 2004).
dimana anak berusia 0–6 tahun, rentang usia ini sangat menentukan
nursalam (2005)
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat
13
B. Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh orang tua dalam perkembangan anak merupakan cara yang
digunakan dalam proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak
halus, motorik kasar, bahasa, dan kemampuan sosial sesuai dengan tahap
terdiri dari 2 dimensi yaitu parent warmth (dimensi kehangatan) dan parent
dipatuhi.
kesalahan, tanya jawab verbal dan penjelasan tidak diterapkan. Pola asuh
14
permissive, orangtua bersikap menerima, murah hati dan agak pasif dalam hal
asuh neglectfull, orangtua memberikan kendali dan afeksi yang rendah pada
dan anak tidak ada kedekatan emosi dan orangtua cenderung mengabaikan
dikatakan positif ketika orang tua mampu untuk bersikap positif kepada anak
yang akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta sikap
menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif bila orang tua sering
kekurangan, kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap negatif orang tua
dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan dihargai,
dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga orang tua tidak
15
dan menglola prilaku anak dengan cara membangun dan tidak menyakitkan
anak. Pola asuh ini dikembangkan berdasarkan komunikasi yang baik dan
juga perhatian yang positif untuk membantu anak agar berkembang. Anak-
anak yang diasuh dengan pendekatan pola asuh positif kemungkinan besar
selalu merasa nyaman akan dirinya sendiri atas segala hasil yang telah
Menurut Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011), berikut
ini
16
teman bagi anak fokus
Mengalah terhadap pada usaha untuk mencari
keinginan anak atau orang faktor penyebab dan
tua mencari solusi
Kontrol Membimbing
Mencoba untuk sempurna Mengajarkan dan
Memberikan hukuman mendidik
17
dari prilaku atau kejadian
yang tidak menyenangkan
Memiliki persepsi bahwa
kecerdasan intelektual
membuat
anak menjadi mampu dan
kecerdasan emosionallah
yang membuat anak
sukses dan mampu meraih
sgala potensi yang ada
dalam dirinya.
yaitu :
praktek kesehatan)
sosial) Interaksi dengan yang manusia lain merupakan suatu hal yang
18
memberikan lingkungan untuk mereka agar dapat berkomunikasi lebih
a. Tingkat pendidikan
b. Lingkungan
c. Budaya
19
pola tersebut dianggapnya berhasil dalam mendidik anak
untuk menilai seberapa jauh pengasuhan yang diberikan oleh keluarga atau
kondisi lingkungan yang diatur oleh pengasuh agar anak mampu untuk
beradaptasi
sehingga apa yang menjadi tujuan dari pengasuhan tersebut dapat tercapai.
(Kariger
dkk, 2012).
20
status perkawinan, hubungan antara oerang tua dan anak, dan hubungan anak
oleh ayah dan ibu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah interaksi ini
2007)
yang
diberikan oleh ayah dan ibu berupa pemberian dukungan satu sama lain atau
juga bisa tidak adanya dukungan yang diberikan oleh orang tua tergantung
tuanya agar diberikan respon saat mereka mengharapkan suatu hal ketika
hubungan timbal balik atau adanya komunikasi yang dua arah (Pierre &
Forman, 2012)
yang
21
berusia 2 tahun secara positif dapat termotivasi untuk bekerjasama dengan
dari permasalahan didapat ketika adanya orang tua yang selalu siap untuk
Menurut Marcobby, hubungan timbal balik antara anak dan orang tua
tuanya, dimana peran orang tua menjadi fokus uatama dalam memberikan
dalam berkolaborasi dengan anknya, anak juga belajar tentang cara memberi
respon yang sama. Kolaborasi antara anak dan orang tua ini bukanlah untuk
mengekang anak terhadap respon yang ada, tapi dengan repon yang diberikan
orang tua, anak mampu untuk berfikir lebih luas dan terarah, sehingga adanya
interaksi yang menyenangkan bagi anak, adalah kewajiban orang tua merepon
anaknya dengan tanpa paksaan, sehingga orang tua dan anak dapat saling
menilai
22
berukuran 1 inci, crayon, kertas, buku gambar). Jika tampak adanya
Pertumbuhan (KPSP)
penyimpangan.
18, 21, 24, 30,36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak belum
mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur
23
masalah tumbuh kembang sedangkan umur anak bukan umur skrining
BAB III
Hubungan
sosial
a. Gender
biologi b. General Perkembangan
health anak :
c c. Mental Normal
Faktor-Faktor health Menyimpang
yang 24 d. Health
Mempengaruhi practise
lingkungan
a. Housing
b. Income
c. Employment
d. Education
Pengalaman
& lingkungan
sebeumnya
Bagan 2.1 Kerangka Teori Modifikasi dari Shanker; Blair & Diamond (2008); Nelsen
B. Kerangka konsep
Penelitian ini meneliti variabel yang berisi pola asuh orang tua
(Pola asuh orang tua) dan pengalaman. Sedangkan pola asuh disini
25
INDEPENDEN
DEPENDEN
Perkembangan anak
Pola asuh orang tua
balita
C. HIPOTESIS
perkembangananak balita.
(Hidayat, 2008).
26
2 Pekerjaan Aktivitas keseharian Kuision Tidak Nominal
orang tua er A bekerja
Bekerja
3 Lama interaksi Waktu yang dihabiskan Kuision Penilaian Ordinal
orang tua dengan orang tua untuk er A 1. Interaksi baik
anak berinteraksi dengan Lama interaksi >
anak 3 jam
2. Interaksi
kurang baik
Lama interaksi <
3 jam
Sumber: Hartono
(2012)
4 Pola asuh orang tua Cara orang tua dalam Kuision Penilaian: Ordinal
memberikan er 1. Pola asuh
pengasuhan kepada dengan positif , jika,
anak usia 1 – 3 tahun 14 Skor positif >
yang bertujuan untuk pernyat skor negatif
mengembangkan aan 2. Pola asuh
dan mengelola prilaku menggu negatif , jika,
anak saat ini dan nakan Skor negatif >
masa mendatang. skala skor positif
likert Modifikasi
(Kuisio Nelsen & Lisa
ner B) (2003) dan
Likert (2014)
5 Perkembangan Bertambahnya KPSP Penilaian: Ordinal
anak kemampuan (skill) dengan 1. Perkembangan
anak usia 1 – 3 tahun 9 dan anak sesuai (S)
dalam hal struktur dan 10 jika skor 9 - 10
fungsi tubuh yang yang pernyat 2. Perkembangan
meliputi perkembangan aan anak
motorik halus, motorik (Kuisio kemungkinan ada
kasar, sosial dan ner C) penyimpangan
bahasa. jika skor
kurang atau sama
dengan 6
Sumber : Depkes
RI (2006)
27
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
28
dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat /sekali waktu
(Hidayat, 2007).
terdapat banyak anak balita disana, dan dari keterangan salah seorang
perkembangan disana.
asuh orang tua. Karena hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana
hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak usia balita disana.
1. Populasi
yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah
2. Sampel
29
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel
yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan sampel para orang
tua yang memiliki anak dengan usia berkisar 1–5 tahun. Kriteria sampel
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk
02.
30
3. Wawancara dilakukan sebagai pedoman untuk meningkatkan perilaku
pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita di Posyandu Desa
Telukagung Rt 02.
dengan informan.
E. Variable penelitian
Editing yaitu memeriksa kembali kebenaran data atau formulir kuesioner yang
atau setelah data terkumpul untuk memastikan bahwa data yang terkumpul
2. Coding
terdiri atas kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan
juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan
kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
dalam program computer statistik untuk dapat di analisis atau dibuat distribusi
frekuensinya.
31
4. Pembersihan Data (Cleaning)
Apabila terjadi kesalahan maka data tersebut akan segera diperbaiki sehingga
1. Analisis Univariat
interaksi responden dengan anak balita, jenis kelamin anak balita, pola asuh
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square. Uji ini digunakan untuk
32
DAFTAR PUSTAKA
33
April, Apriani. 2009. Keberfungsian Keluarga Dengan Perkembangan Anak
Usia
Dasar
34
Dewi & Pujiastuti. 2012 . Hubungan Pola Asuh Dengan Perkembangan Anak
the Family. The Journal of Genetic Psychology. Vol. 168 no.2 (2007): h. 201-
224
Pola Asuh Orang Tua Yang Otoriter Dalam Stimulasi Perkembangan Anak.
Hidayah, Nur. Layanan pada Anak Usia Dini ( Studi Kasus di TPA
Beringharjo
Yogyakarta ). 2004
Hidayat, A. Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah edisi
2.
35
I Gusti Ngurah Suwarba, dkk 2008. Artikel kesehatan tentang perkembangan
anak.
Mencapai
LAMPIRAN
INFORM CONSENT
36
Judul penelitian : HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA
TELUKAGUNG RT 02
Berdasarkan penjelasan yang telah diberikan oleh peneliti, dengan ini saya
menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian.
Demikian pernyataan ini saya buat, tanpa paksaan dan tekanan dari peneliti.
Responden
( )
Peneliti
(Rayssa Zhafira Aini)
Lampiran 2. Kuesioner
A. Identitas Responden
Usia :
Pendidikan :
Pekerjaan :
37
Umur anak :
Alamat :
No. Telp / Hp :
Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama dan isilah pernyataan-
pernyataan tesebut dengan tanda () sesuai dengan diri saudara yang sebenarnya.
Kerjakan dengan teliti, jangan ada nomor yang terlewatkan. Alternatif pilihan
SS : Jika Anda “Sangat Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri
Anda
S : Jika Anda “Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri Anda
TS : Jika Anda “Tidak Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri
Anda
STS : Jika Anda “Sangat Tidak Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai
No Pernyataan SS S TS STS
38
1 Saya melihat dan memberlakukan anak
sebagai
titipan dari Tuhan Yang Maha Esa
2 Saya mengasuh dan mengembangkan
anak supaya anak menjadi dirinya sendiri
3 Saya sangat menghormati dan mendukung
anak
4 Saya selalu fokus untuk mencari solusi
dari
permasalahan anak
5 Saya membimbing anak kepada hal-hal
yang
bermanfaat
6 Saya mendidik anak agar belajar dari
kesalahan
7 Saya melibatkan anak untuk mencari jalan
keluar terbaik
8 Saya sangat melindungi dan tidak
memberikan
kepercayaan kepada anak (Over
protective)
9 Saya tidak memberi kesempatan kepada
anak
untuk mengungkapkan perasaannya
10 Saya selalu mengikuti keinginan anak
39
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 18-24Bulan
No Pemeriksaan Ya Tidak
40
permulaan bertemu dengan orang
yang belum dikenalnya ?
7 Apakah anak dapat mengambil Benda Gerak halus
kecil seperti kacang atau kismis,
dengan meremas di antara ibu jari
dan jarinya ?
8 Apakah anak dapat duduk sendiri Gerak kasar
tanpa bantuan?
9 Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh Bicara & bahasa
anak
(tidak perlu kata-kata yang lengkap).
Apakah ia mencoba meniru
menyebutkan kata-kata tadi ?
10 Tanpa bantuan, apakah anak dapat Gerak halus
mempertemukan dua kubus kecil
yang ia
pegang? Kerincingan bertangkai dan
tutup
panel tidak ikut dinilai
No Pemeriksaan Ya Tidak
41
pertanyaan tadi dengan
benar, bukan dengan gerakan atau
isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang
benar adalah
“menggigil” ,”pakai mantel’ atau
“masuk
kedalam rumah’.
Jika lapar, jawaban yang benar
adalah
“makan”
Jika lelah, jawaban yang benar
adalah
“mengantuk”, “tidur”,
“berbaring/tidur-tiduran”,
“istirahat” atau “diam sejenak”
2 Apakah anak dapat mengancingkan Sosialisasi
bajunya atau &
pakaian boneka? kemandirian
3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa Gerak kasar
berpegangan.
Jika perlu tunjukkan caranya dan
beri anak ands
kesempatan melakukannya 3 kali.
Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan
dalam waktu 6
detik atau lebih?
4 Ikuti perintah ini dengan seksama. Bicara &
Jangan memberi isyarat dengan bahasa
telunjuk atau mats pads saat
memberikan perintah berikut ini:
“Letakkan kertas ini di atas lantai”.
“Letakkan
kertas ini di bawah kursi”.
“Letakkan kertas ini
di depan kamu” “Letakkan kertas
ini di
belakang kamu” Jawab YA hanya
jika anak
mengerti arti “di atas”, “di bawah”,
“di depan”
42
dan “di belakang”
5 Apakah anak bereaksi dengan Bicara dan bahasa
tenang dan tidak rewel (tanpa
menangis atau menggelayut pada
anda) pada saat anda
meninggalkannya?
43