Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Penyuluhan penyakit Hipertensi


Sub pokok bahasan :
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Pencegahan Hipertensi
5. Pengobatan Hipertensi
6. Komplikasi Hipertensi
Tempat : Posyandu Paduka, Nungga
Waktu : Pukul 08:00 – 11:00 WITA
Hari/tanggal : Jum’at, 19 Februari 2021
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan peserta penyuluhan tentang penyakit
Hipertensi meningkat.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapakan pasien dapat :
1. Menyebutkan Pengertian dari hipertensi
2. Menyebutkan Penyebab Hipertensi
3. Menyebutkan Tanda dan gejala
4. Menyebutkan Pencegahan hipertensi
5. Menyebutkan pengobatan Hipertensi
6. Menyebutkan komplikasi Hipertensi
C. Materi
Materi penyuluhan terlampir :
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Pencegahan Hipertensi
5. Pengobatan Hipertensi
6. Komplikasi Hipertensi
D. Sasaran
Ibu hamil trimester 3 dan Lansia di Kelurahan Nungga yang menderita Hipertensi (20
orang)
E. Metode
1. Ceramah
2. Kuesioner
F. Media
Power point

G. KEGIATAN PENYULUHAN
WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
       
Memperkenalkan diri Mendengarkan
       
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
       
Menyebutkan materi yang akan Memperhatikan
diberikan
2. 25 menit Pelaksanaan :
Pemberian kuesioner pre test Mengisi kuesioner

Menjelaskan tentang pengertian Memperhatikan


penyakit hipertensi         

Menjelaskan tentang penyebab, Memperhatikan


tanda-tanda dan gejala hipertensi

Menjelaskan pencegahan Memperhatikan


terjadinya hipertensi         

Menjelaskan pengobatan Memperhatikan


Hipertensi.
   
Menyebutkan komplikasi Memperhatikan
Hipertensi
3. 45 menit Evaluasi :
Menyimpulkan materi. Memperhatikan

Diskusi dan melakukan kegiatan Peserta mengikuti kegiatan


door prize Door prize

Memberikan kuesioner post test Mengisi kuesioner

Demontrasi tekhnologi tepat guna Memperhatikan

4. 1 menit Terminasi :
Mengucapkan salam penutup Mendengarkan dan Menjawab
salam

H. EVALUASI
1. Struktur
a. Penggunaan media yang lengkap dan kondisi tempat yang kondusif
b. Sarana dan prasarana seperti brosur dan materi penyuluhan disiapkan sebelum
pelaksanaan kegiatan
2. Proses,
a. Kegiatan penyuluhan Hipertensi berlangsung tepat waktu
b. Peserta aktif bertanya
3. Hasil
Indikator keberhasilan dalam kegiatan ini sebesar 80% atau sebagaian besar peserta
mampu memahami penyakit Hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth.2002.Keperawatan Medikal Bedah Vol.2. EGC : Jakarta

Doenges, Marilynn E.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.EGC : Jakarta

Guyton, Arthur C.1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.EGC : Jakarta

Long, Barbara C.1996.Keperawatan Medikal Bedah. Yayasan IAPK Padjajaran : Bandung

Dina Savitri 2017.Diam-diam Mematikan! Cegah Asam Urat dan Hipertensi.Yogyakarta: PT


Anak Hebat Indonesia.

Munggaran, Rizky djati. 2012. Pemanfaatan open source software pendidikan oleh
mahasiswa dalam rangka implementasi UU No. 19 2002 Tentang hak cipta. Diakses
dalam repository.Upi.Edu.
HIPERTENSI

A. DEFINISI HIPERTENSI

Hipertensi adalah suatu penyakit dimana tekanan darah tinggi dari keadaan yang normal.
yang mana untuk tekanan darah normal pada manusia biasanya berkisar antar 120/80 mmHg..
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90
mmHg (Smeltzer, 2001).
Menurut WHO tekanan darah sama dengan atau diatas 160 / 95
mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Hipertensi pada usia lanjut
dibedakan atas:
Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90
mmHg. (Darmojo, 1999).
KLASIFIKASI SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg)
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi sedang 140-160 90-95
Hipertensi berat > 180 > 150
Kelompok Berisiko Terkena Hipertensi :
1. Gaya hidup yang tidak sehat (merokok, mengkonsusmsi alkohol dan makanan
berlemak)
2. Peminum kopi
3. Kegemukan
4. Riwayat hipertensi dalam keluarga
5. Stress
B. ETIOLOGI
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan
perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah

Faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi pada Lansia :


a. Faktor keturunan atau genetik
b. Obesitas
c. Jenis kelamin
d. Stress
e. Kurang olahraga atau aktivitas fisik
f. Pola asuhan garam dalam diet
g. Kebiasaan merokok
Faktor yang menyebabkan ibu hamil trimester 3 mengalami peningkatan tekanan
darah :
a. Infeksi saluran kemih
b. Gangguan fungsi ginjal
c. Preeklamsia
Salah satu penyebab yang cukup sering menyebabkan terjadinya protein urine
pada kehamilan ialah karena preeklamsia. Preeklamsia adalah suatu keadaan
dimana terjadi peningkatan tekanan darah selama kehamilan yang disertai dengan
terdapatnya protein pada urine.
d. Kelelehan
e. Stres menghadapi persalinan
Penyebab tekanan darah tinggi saat hamil
Saat hamil jumlah darah dalam tubuh ibu akan meningkat sebanyak 45% dari
biasanya. Hal ini membuat jantung harus kerja lebih keras untuk memompa darah
keseluruh tubuh. Hal ini yang kemudian memicu darah tinggi saat hamil.
C. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI
1. Kepala terasa pusing
2. Rasa berkunang-kunang
3. Rasa pegal di bahu
4. Rasa berat di tengkuk leher
5. Kurang tidur atau kurang tidur
6. Gangguan penglihatan
7. Kesemutan pada kaki dan tangan
D. PENCEGAHAN HIPERTENSI
1. Pencegahan
a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal, juga untuk menjaga agar tidak terjadi
komplikasi seperti penyakit DM, Stroke dan sebagainya.
b. Tidak Merokok.
c. Mengubah kebiasaan makan sehari-hari dan mengkonsumsi rendah garam.
d. Melakukan olahraga setiap hari
e. Memeriksa tekanan darah ke pelayanan terdekat
f. Tidak putus obat dan mengkonsumsi obat secara teratur.
2. Diit Hipertensi
a. Diet yang diberikan : rendah garam (RG)
Tujuan diet : membantu menghilangkan retensi garam/air dalam tubuh,
menurunkan tekanan darah.
Syarat diet : cukup energi, protein, mineral dan vitamin, bentuk makanan
sesuai keadaan penyakit, jumlah Natrium disesuaikan dengan hipertensi.
b. Makanan Yang Dianjurkan
1) Sumber karbohidrat : Beras, kentang, singkong, terigu, gula, dll
2) Sumber Protein hewani : Daging ayam (tidak bagian kulit karena banyak
mengandung lemak), ikan, putih telur (karena kuning telur dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah) maksimal 1 butir/hari.
3) Sumber protein nabati : Kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti
tahu, tempe, oncom dan sebagainya.
4) Sayuran : Sayuran hijau seperti sawi hijau, kacang
panjang
5) Buah : Semua macam buah
6) Susu dan produk susu yang sudah diolah seperti keju, yoghurt, mentega,
margarine. Tapi hati-hati pada lansia yang tidak toleransi tehadap produk
susu.
7) Bumbu : Kunyit, bawang, jahe, dll.
c. Makanan yang perlu dihindari :
1) Kopi, teh kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol
2) Semua daging yang banyak mengandung lemak
3) Jerohan.
4) Daging asap, daging kalengan, ikan yang diawetkan.
3. Pola diet ibu hamil agar dapat menurunkan protein urine :
a. Batasi asupan garam
Asupan garam yang berlebihan bisa menjadi penyebab tingginya kadar protein
dalam urine.
b. Jaga konsumsi gula
Menjaga pola diet amat penting dan sejenak menjauh kue manis, hidangan
penutup, permen dan es krim dalam jumlah yang berlebihan. Pola ini akan
meminimalkan masalah yang mungkin timbul pada ginjal dan melindunginya dari
infeksi yang berbahaya.
c. Atur berat badan ideal
Selain meningkatkan resiko obesitas, kelebihan berat badan bagi ibu hamil juga
akan mengakibatkan diabetes gestasional atau preeklamsia.
d. Istirahat yang cukup.
E. PENGOBATAN HIPERTENSI
1. Obat tradisional untuk hipertensi
Banyak tumbuhan obat yang telah lama digunakan oleh masyarakat secara tradisional
untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal yang perlu diinformasikan
kepada masyarakat adalah cara penggunaannya, dosis, serta kemungkinan adanya
efek samping yang tidak diketahui. Obat – obat tradisional tersebut diantaranya:
a. Buah belimbing
b. Mentimun
c. Bawang putih
d. Daun seledri
e. Melon
2. Pengobatan medis Hipertensi
a. Captopril
b. Amlodipine
c. Ramipril
d. Minoxidil
e. Nifedipine
F. KOMPLIKASI HIPERTENSI
Ada beberapa penyakit yang dapat berkomplikasi dengan Hipertensi, antara lain :
1. Stroke
2. Gangguan Ginjal
3. Gagal ginjal

Anda mungkin juga menyukai