Disusun Oleh:
1. Inas Jamilatus
2. Ira Puspita C. D
3. Isdalifa
4. Iwa Sulistyowati
5. Jumari
6. Lasmiyati
7. Lia Fadliaturrohmah
8. Lusiana D. Anggraeni
9. Maulida Nur Qoniah
10. Martin Nikmah
11. Mega Purnama S
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Gizi Pada
Ibu Hamil ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami, semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian ibu hamil
2.2 Pengertian gizi
2.3 Manfaat gizi
2.4 Jenis jenis gizi
2.5 Gizi yang diperlukan oleh ibu hamil
2.6 Pedoman makan pada ibu hamil
2.7 Akibat ibu hamil jika kekurangan gizi
2.8 Jenis makan yang baik bagi ibu hamil
2.9 Jenis makanan yang kurang baik bagi ibu hamil
2.10
Contoh menu makanan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
menemukan bahwa janin yang terganggu pertumbuhannya bisa membawa pengaruh pada
kualitas keturunan selanjutnya, terutama risiko berat badan lahir rendah (Victoria, 2008).
Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan yang
baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan,
selain itu juga akan meningkatkan risiko kesakitan dan kematian bayi karena rentan
terhadap infeksi saluran pernapasan bagian bawah, pertumbuhan yang terhambat, cacat
bawaan, bayi lahir mati, anemia pada bayi, asfiksian intra partum, dan kematian neonatal
(Kristiyanasari, 2010).
Dengan kondisi kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita sakit,
dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan
melahirkan bayi besar yang sehat dari pada dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi dewasa ini walaupun berkembang
sanagat pesat masalah gizi yang timbul sangat kompleks, sehingga masalah ini sangat
memprihatikan dimana tingkat kematian ibu maternal masih sangat tinggi. Pada
umumnya ibu hamil di lingkungan masyarakat kita masih banyak yang hidup dibawah
garis kemiskinan sehingga tidak dapat memenuhi nutrisi yang baik ditunjang lagi oleh
pendidikan yang rendah, umur, pekerjaan, pengalaman, paritas, budaya, status sosial
ekonomi yang berdampak pada ibu hamil terhadap kebutuhan gizi masa kehamilan masih
sangat rendah (Syaifudin, 2008).
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan ibu hamil?
B. Apa yang dimaksud dengan gizi?
C. Apa manfaat gizi?
D. Apa saja jenis jenis gizi?
E. Gizi apa saja yang diperlukan oleh ibu hamil?
F. Bagaimana pedoman makan bagi ibu hamil?
G. Akibatnya apa saja bila ibu hamil kekurangan gizi?
H. Jenis makanan apa saja yang baik untuk ibu hamil?
I. Jenis makanan apa saja yang tidak baik untuk ibu hamil?
J. Berikan contoh menu makanan bagi ibu hamil?
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian ibu hamil
B. Untuk mengetahui pengertian gizi
C. Untuk mengetahui manfaat gizi
D. Untuk mengetahui jenis jenis gizi
E. Untuk mengetahui gizi yang diperlukan oleh ibu hamil
F. Untuk mengetahui pedoman makan pada ibu hamil
G. Untuk mengetahui akibat ibu hamil yang kekurangan gizi
H. Untuk mengetahui jenis makanan yang baik untuk ibu hamil
I. Untuk mengetahui jenis makanan yang tidak baik untuk ibu hamil
J. Untuk mengetahui contoh menu makanan untuk ibu hamil
1.4 Manfaat
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok,
minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan
pada masa ini. Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu
setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan
oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga dokter dapat
menaksir perkiraan hari persalinan dihitung semenjak hari pertama siklus menstruasi
terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga perlu
diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness, perubahan
selera makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.
2.1.2 Trimester II
Trimester II (14-27 minggu) pada masa ini energi dibutuhkan untuk penambahan
darah, perkembangan uterus, pertumbuhan massa mamae / payudara (memproduksi
air susu ibu / ASI), dan penimbunan lemak (Ariga, dkk 2011).
2.1.3 Trimester III
Pada masa ini dibutuhkan energi untuk pertumbuhan janin, plasenta serta cairan
amnion. Dan penambahan berat badan ibu juga harus dipantau agar tidak mengalami
obesitas, untuk menghindari penyulit yang mungkin terjadi pada masa persalinan,
dengan mengkonsumsi gizi yang seimbang (Sulistyoningsih, 2011).
Gizi adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang beraneka ragam dan
mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai dengan kebutuha hidupnya
(Path, 2005).
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg,
tergantung dari berat badan sebelum hamil. Rata-rata ibu hamil memerlukan
tambahan 300 kkal/hari.
2. Protein
Protein diperlukan sebagai zat pembangun alias yang membangun jaringan tubuh
janin ibu hamil memerlukan asupan protein 60 gr per hari, yang berasal dari
daging, ikan, susu, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
3. Vitamin dan mineral
Berfungsi sebagai membantu pertumbuhan kulit, tulang, gigi, dan pembentukan
jaringan tubuh janin, sumbernya berasal dari sayuran, buah-buahan dan susu.
4. Asam folat
Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk mengurangi
NTD (Nueral Tubes Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Sangat disarankan
untuk dikonsumsi ibu hamil karena pembentukan susunan saraf pusat akan
dimulai di awal kehamilan. Sumbernya antara lain brokoli, gandum, kacangkacangan, jeruk, strowberi, dan bayam.
5. Zat besi
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi
sehingga dapat menurunkan kemampuan kerja organ tubuh. Yang pada akhirnya
akan mempengaruhi perkembangan janin. Sumber makanan yang mengandung zat
besi antara lain daging, hati, telur, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
6. Kalsium
Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan ketiga
kehamilan. Pada masa ini lah proses pembentukan tulang dan giginya.
Kebutuhannya sekitar 1.200 mg per hari. Ada banyak sumber kalsium diantaranya
telur, susu, ikan teri, ikan salmon, sarden, sayuran bewarna hijau, kacangkacangan, dan wijen.
4. Bila ibu merasa sering kembung, hindari makanan yang dapat memicu kembung.
5. Batasi mengkonsumsi masakan bersantan, ketan, nangka, sayur asem, buahbuahan yang asam atau yang dapat mengiritasi lambung.
6. Perbanyak minum, sedikitnya 10-12 gelas per hari.
7. Hindari kafein, alkohol, dan ikan mentah.
8. Umumnya ibu hamil butuh darah lebih banyak, untuk itu makanlah makanan yang
mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, tahu, tempe, kacang-kacangan, telur,
ikan dan daging.
9. Penting pula bagi ibu hamil untuk makan buah-buahan segar, bagus untuk
menyuplai vitamin (Syaifudin, 2009).
Nasi
Nasi
Sayur bayam
Sayur kangkun
Sayur Lodeh
Tempe
Ikan bandeng
Ayam Goreng
Buah pepaya
Buah jeruk
Buah Apel
Susu
Teh hangat
Cemilan
Bubur kacang hijau
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam
tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya dalam kasus
kembar, atau triplet/kembar tiga).
Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur prosesproses kehidupan (Sunita, 2006).
Manfaat Gizi: Sebagai zat tenaga, Sebagai zat pembangun dan Sebagai zat pengatur.
Macam macam gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil : Karbohirat, protein, lemak,
vitamin, yodium, Asam folat, zat besi, kalsium.
Akibat ibu hamil kekurangan gizi yaitu dapat mempengaruhi ibu dan janin.
3.2 Saran
1. Bagi pembaca
Makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu diharapkan pembaca jangan
mengacu pada makalah ini saja, lebih banyak membaca buku buku literatur
lainnya.
2. Bagi penyusun
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan untuk kedepannya
Kami akan lebih baik lagi dalam memilih materi materi untuk pembuatan
makalah
DAFTAR PUSTAKA
Alfitramadya. 2008. Gizi Kehamilan, http//blogspot.com [diakses pada hari selasa 23 April
2012].