PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sering kali kita temukan banyak ibu hamil meninggal atau bayi meninggal
dikarenakan kekurangan gizi pada masa kehamilan. Masa kehamilan merupakan masa
dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak
daripada yang diperlukan dalam keadaan normal. Jika ibu mengalami kekurangan gizi
akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya serta kurang
gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan dapat menimbulkan keguguran, cacat
bawaan, dan berat bayi rendah. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan
berat badan selama hamil merupakan suatu hal penting dalam pengawasan kesehatan
pada masa kehamilan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat disajikan adalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Gizi
Gizi berasal dari bahasa arab “Al-Gizzai” yang artinya makanan dan manfaatnya
untuk kesehatan. Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil mempengaruhi status gizi ibu dan
bayi. Pertumbuhan dan perkembangan janin sangat dipengaruhi oleh asupan gizi ibu,
karena kebutuhan gizi janin berasal dari ibu. Berbagai resiko dapat terjadi jika ibu
mengalami kekurangan gizi, diantaranya adalah perdarahan, abortus, bayi lahir mati, bayi
lahir dengan berat rendah, kelainan kongenital, retardasi mental, dan lain sebagainya.
Penelitian yang dilakukan terhadap 216 wanita hamil di sebuah klinik di Boston
menujukkan bahwa ibu hamil dengan gizi kurang dan buruk dapat melahirkan bayi
dengan kondisi fisik kurang, beberapa bayi lahir meninggal, meninggal setelah beberapa
hari lahir, dan sebagian besar lahir dengan cacat bawaan (Pudjiadi, 2005).
Perempuan yang mengalami kekurangan gizi sebelum hamil atau selama minggu
pertama kehamilan memiliki resiko lebih tinggi melahirkan bayi yang mengalami
kerusakan otak dan sumsum tulang karena pembentukan sistem saraf sangat peka pada
2-5 minggu pertama. Ketika seorang perempuan mengalami kekurangan gizi pada
trimester terakhir maka cenderung akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
(kurang dari 2500 gram), hal ini dikarenakan pada masa ini janin akan tumbuh dengan
sangat cepat dan terjadi penimbunan jaringan lemak (Arisman, 2004).
Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat karena selain diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan gizi ibu juga diperlukan untuk janin yang dikandungnya. Pemenuhan gizi
selama hamil juga diperlukan untuk persiapan ASI serta tumbuh kembang bayi. Salah
2
satu indikator terpenuhinya kebutuhan gizi selama hamil adalah adanya penambahan
berat badan ibu. Kebutuhan gizi ibu hamil pada setiap trimester berbeda, hal ini
disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatan ibu.
Pemenuhan kebutuhan gizi pada trimester pertama lebih mengutamakan kualitas
daripada kuantitas. Hal ini dikarenakan pada masa ini sedang terjadi pembentukan sistem
saraf, otak, jantung dan organ reproduksi janin, selain itu pada masa ini tidak sedikit ibu
yang mengalami mual muntah sehingga tidak memungkinkan untuk memenuhi
kebutuhan gizi secara kuantitas. Pemenuhan kebutuhan dizi pada trimester II dan III,
selain memperhatikan kualitas juga harus terpenuhi secara kuantitas (Kasdu, 2006).
Bahan pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil harus
meliputi enam kelompok, yaitu makanan yang mengandung protein, baik hewani
maupun nabati, susu, sumber karbohidrat baik dari roti ataupun biji-bijian, buah dan
sayur yang tinggi kandungan vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, serta buah dan sayur
lain. Berikut kebutuhan zat gizi yang cukup penting bagi ibu hamil :
1. Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg,
tergantung dari berat badan sebelum hamil. Ibu hamil akan sangat membutuhkan yang
namanya kalori. Biasanya ibu hamil kebutuhan akan kalori semakin meningkat.
Kalori inilah yang dibutuhkan dalam perkembangan janin, pembentukan plasenta,
pembuluh darah dan jaringan yang baru. Ada sekitar 300 kalori yang dibutuhkan oleh
ibu hamil selama masa kehamilannya.
2. Protein
Gizi yang tidak kalah pentingnya dan sangat diperlukan bagi ibu hamil adalah
zat protein. Ada sekitar 75 gram protein tiap harinya yang dibutuhkan oleh ibu hamil,
fungsinya untuk perkembangan jaringan pada janin. Pemenuhan protein bersumber
hewani lebih besar daripada kebutuhan protein nabati, sehinggan ikan, telur, daging,
maupun susu perlu lebih banyak dikonsumsi dibandingkan tempe, tahu, kacang-
kacangan. Hal ini disebabkan karena struktur protein hewani lebih mudah dicerna
daripada protein nabati
3. Vitamin A
3
Fungsi dari Vitamin A untuk penglihatan, pertumbuhan dan perkembangan
embrio. Dampak yang terjadi pada ibu hamil apabila kekurangan vitamin A adalah
bayi akan terlahir prematur yang memiliki berat rendah. Jadi vitamin A itu sangat
penting untuk gizi ibu hamil. Vitamin ini bisa diperoleh lewat sayur-sayuran seperti
wortel dan juga terdapat pada mentega, kuning telur maupun susu. Vitamin A
dibutuhkan oleh ibu hamil namun tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan
cacat bawaan.
4. Vitamin B12
Vitamin B12 bersama dengan asam folat berperan dalam sintesis DNA dan
memudahkan pertumbuhan sel. Vitamin ini juga penting untuk keberfungsian sel
sumsum tulang, sistem persarafan, dan saluran cerna. Bahan makanan sumber vitamin
B12 adalah hati, telur, ikan, kerang, daging, unggas, susu, dan keju.
5. Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena akan membantu
perkembagan embrio dan juga mencegah terjadinya cacat otak dan tulang belakang.
Dampak yang terjadi apabila kekurangan asam folat adalah akan mengakibatkan
kelahiran prematur sehingga berat badan bayi lahir begitu rendah begitu pula dengan
pertumbuhan janinnya. Oleh karena itu, gizi ibu hamil asam folat yang dibutuhkan
sekitar 600 mg dan ini bisa anda dapatkan dengan mengkonsumsi kacang-kacangan,
buncis, asparagus, brokoli, ragi, sayuran berwarna hijau, jus jeruk dan roti gandum.
6. Vitamin D
7. Zat Besi
4
Gizi ibu hamil yang diperlukan selanjutnya adalah zat besi. Untuk
memproduksi hemoglobin dibutuhkan zat sekitar 27 mg sehari selama masa
kehamilan. Hemoglobin sendiri merupakan protein di sel darah merah yang
mempunyai peranan penting yaitu menyalurkan oksigen keseluruh jaringan tubuh.
Kekurangan zat besi pada masa kehamilan akan mengalami kelelahan dan rentan
infeksi, bahkan juga dapat berisiko kelahiran prematur pada bayi. Zat besi bisa kita
dapatkan dari kacang-kacangan, ikan, daging merah ataupun binatang unggas
8. Yodium
Yodium dapat diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut.
Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami hipotiroid
yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kerusakan saraf sebagai akibat dari
hipotiroid dapat menyebabkan retardasi mental. Kekurangan yodium juga dapat
mengakibatkan bayi lahir meninggal, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan
perinatal. Koreksi yodium hendaknya sebelum atau selama 3 bulan pertama
kehamilan. Kebutuhan Yodium dapat dipenuhi dengan mengonsumsi garam
beryodium serta konsumsi bahan makanan yang bersumber dari laut.
9. Kalsium
Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, dan sarden.
Kalsium dibutuhkan oleh ibu hamil untuk membantu pembuluh darah berkontraksi
dan berdilatasi serta mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot dan sekresi hormon.
Kalsium juga sangat baik untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain untuk tulang,
kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada
ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu, prematurias, bahkan kematian.
Diperlukan 1000 mg kalsium setiap harinya untuk kebutuhan gizi ibu hamil.
Kekurangan kalsium saat hamil akan berdampak pada ibunya, karena kalsium yang
dibutuhkan oleh bayi terambil atau diserap dari tulang ibu.
10. Serat
5
Kebutuhan serat bagi ibu hamil juga harus diperhatikan, karena selain
memberikan rasa kenyang lebih lama, serta juga dibutuhkan untuk memperlancar
sistem pencernaan sehingga dapat mencegah sembelit. Serat dapat diperoleh dari
sayuran, buah-buahan, serealia atau padi-padian, kacang-kacangan, gandum, beras,
dan olahannya (Kasdu, 2006).
Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau
berat badan secara teraturdalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk
mencegah masalah gizi.
b. Mencapai status gizi ibu hail dalam keadaan normal, sehingga dapat menjalin
kehamilan dengan baik dan aman
e. Ibu memperoleh energi yang cukup yang berfungsi untuk menyusui setelah
kelahiran bayi
6
2. Pesan Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil
7
c. Minum air putih lebih banyak mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion
dan meningkatnya volume darah, mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dan
mengatur suhu tubuh. Asupan air minum ibu hamil sekitar 2-3 liter perhari (8-12
gelas sehari)
d. Membatasi minum kopi, kandungan KAFEIN dalam kopi meningkatkan buang air
kecil yang berakibat dehidrasi, tekanan darah meningkat dan detak jantung
menuingkat. Paling banyak 2 cangkir kopi/hari
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil setiap harinya ditambah sesuai dengan usia
kehamilan. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dan pertumbuhan janin.
Berikut merupakan jumlah penambahan yang harus dipenuhi selama hamil:
8
4. Jumlah Atau Porsi Dalam 1 Kali Makan
Merupakan suatu ukuran atau takaran makan yang dimakan tiap kali makan
Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman
jenis pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang
dikonsumsi semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi, semakin mudah tubuh
memperoleh berbagai zat yang bermanfaat bagi kesehatan.
9
Selain menerapkan keanekaragaman makanan dan minuman juga perlu
memperhatikan keamanan pangan yang berarti makanan atau minuman itu harus
bebas dari cemaran yang membahayakan kehatan.
b. Sumber protein, yaitu sumber protein hewani, seperti daging, ayam, telur, susu,
dan keju; serta sumber protein nabati sepeerti kacang-kacangan berupa kacang
10
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan kacang tolo; serta hasil
oalahannya seperti tempe, tahu, susu kedelai, dan oncom.
c. Sumber zat pengatur berupa sayuran dan buah. Sayuran diutamakan berwarna
hijau dan kuning jingga, seperti bayam, daun singkong, daun katuk, kangkung,
wortel, dan tomat; serta sayur kacang-kacangan, seperti kacang panjang, buncis,
dan kecipir. Buah-buahan diutamakan yang berwarna kuning jingga, kaya serat
dan yang berasa asam, seperti pepaya, mangga, nanas, nangka, nangka masak,
jambu biji, apel, sirsak dan jeruk.
11
12
8. Bahan Makanan Yang Dihindari Dan Dibatasi Oleh Ibu Hamil
a. Menghindari makanan yang diawetkan karena biasanya mengandung bahan
tambahan makanan yang kurang aman
c. Membatasi kopi dan coklat, didalamnya terdapat kandungan kafein yang dapat
meningkatkan tekanan darah
Dalam sehari ibu hamil konsumsi minyak sebanyak 3 sendok makan (hanya
penyerapan saja) atau setara dengan 30 gram minyak. Di bawah ini merupakan contoh
menu dengan ±3 sendok makan minyak per hari)
Sarapan
1 gelas susu
13
1 potong buah pepaya
Selingan
Makan Siang
1 mangkuk sayuran
1 buah jeruk
Selingan
Makan malam
1 mangkuk sayuran
1 buah apel
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Agar ibu selalu dalam keadaan sehat dan janin yang dikandung dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik, maka sebaiknya para ibu hamil dapat memenuhi semua
nutrisinya selama hamil.
15
16