Anda di halaman 1dari 10

GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL DENGAN KONSTIPASI

DISUSUN OLEH :

Soeri Oetami : 2111060033

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah KONSEP GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL DENGAN KONSTIPASI tepat
waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada Mata Kuliah Blok Kehamilan di semester tujuh
pada Program Kelas Alih Jenjang 2021. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan

Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan
kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Sawitri Dewi, M. Keb selaku dosen
mata kuliah Blok Kehamilan atas tugas yang telah diberikan ,semoga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan dan juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb

Banyumas, 20 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ……………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………………………. 1
B. Tujuan ……………………………………………………………………………. 1
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN
A. Konsep gizi seimbang kehamilan dengan konstipasi ………………………………………………… 2
B. Prinsip gizi seimbang ……………………………………………………………………………. 3
C. Contoh susunan menu kehamilan dengan konstipasi ……………………………………………… 6
BAB III DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………. 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan - perubahan yang terjadi
pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh
karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi.
Menghindari Tindakan - tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya.
Dan mampu melakukan asuhan kebidanan sesuai dengan standar dan kompetensinya
dengan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care). Lingkup Asuhan
Kehamilan Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan
identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan risiko tinggi
dan mencegah adanya komplikasi kehamilan. Kehamilan merupakan suatu proses dari
kehidupan seorang Wanita didalamnya mengalami perubahan. Beberapa hal dapat
dialami oleh ibu hamil dalam proses kehamilannya adalah Ketidaknyamanan dalam
Kehamilan dan mungkin merupakan komplikasi pada ibu hamil baik fisiologis maupun
patologis yang menyebabkan terganggunya kesehatan baik ibu maupun janin yang
dikandungnya. Bidan dituntut untuk mengerti tentang ketidaknyamanan yang dirasakan
oleh ibu hamil, penyebabnya dan cara mengatasinya sehingga dapat mengatasi keluhan
yang dialami, memahami penyebab terjadi ketidaknyamanan yang dirasakan dan
bagaimana cara mencegah atau menanggulanginya Salah satu keluhan ibu saat hamil
adalah konstipasi. Konstipasi pada wanita hamil umumnya merupakan konstipasi
fungsional. Perubahan diet pada wanita hamil , Pengaruh hormone kehamilan bisa
menjadi salah satu kemungkinan dan Pola makan merupakan perilaku paling penting
yang dapat mempengaruhi kondisi tersebut. Hal ini dapat disebabkan karena kuantitas
dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi asupan gizi
sehingga akan mempengaruhi kesehatan ibu hamil itu sendiri. Gizi yang optimal sangat
penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi,
anak-anak, serta seluruh kelompok umur.

B. Tujuan

Membantu ibu hamil beradaptasi terhadap ketidaknyamanan pada masa kehamilan


seperti konstipasi yang dirasakan dan mempraktikkan pola hidup sehat bergizi seimbang
sebagai salah satu upaya untuk menjaga agar keadaan gizinya tetap baik melalui pola makan

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Gizi Seimbang Pada Kehamilan Dengan Konstipasi

Ibu hamil sering mengalami Sembelit (Konstipasi). Hal ini disebabkan adanya
penurunan gerak peristaltik pada saluran cerna yang jadi lebih lambat dari biasanya
disebabkan oleh peningkatan kadar hormon progesteron , pola makan yang kurang baik,
seperti rendahnya asupan makanan berserat, meningkatnya makanan yang banyak
mengandung lemak, dan kurang minum. Sembelit dapat diatasi dan dicegah dengan
menerapkan pola makan bergizi seimbang dan mengonsumsi lebih banyak makanan
berserat tinggi, seperti sayur-sayuran, buah - buahan, dan jenis karbohidrat yang
mengandung serat (roti gandum atau whole wheat, kentang, dan ubi). Pilihan buah
hendaknya yang berwarna oranye atau kuning tua, yang mengandung banyak air,
seperti pepaya, jeruk, mangga, melon, setiap kali makan ada 1 porsi sayuran dan 1 porsi
buahserta banyak minum kira-kira 3 liter per hari .

Terapi lini pertama non farmakologi pada konstipasi adalah meningkatkan asupan
serat dan cairan, serta aktifitas fisik yang cukup. Hindari makan porsi besar 3 kali sehari
tetapi makanlah dengan porsi kecil dan sering. Hindari ketegangan psikis seperti stres
dan cemas. Jangan menahan rasa ingin buang air besar karena akan memperbesar resiko
konstipasi. Pemberian probiotik pada wanita hamil juga dianjurkan karena dapat
memperbaiki keseimbangan flora kolon dan memperbaiki fungsi pencernaan. Jahe
dalam diet juga disebutkan dapat membantu mengurangi morning sickness , konstipasi
dan mencegah kembung.

Penatalaksanaan farmakologi pada konstipasi jika penatalaksanaan non farmakologi


tidak berhasil adalah dengan pemberian obat pencahar (laxatives). Secara umum
golongan obat pencahar terbagi atas: bulking agents, pelunak tinja (stool softeners),
pencahar minyak mineral (lubricant laxatives), pencahar bahan osmotik (osmotic
laxatives) dan pencahar perangsang (stimulant laxatives). Pemberiannya hanya bila
benar-benar diperlukan dan tidak untuk jangka Panjang.

2
B. Prinsip Gizi Seimbang

ibu hamil (bersama remaja putri dan bayi sampai usia 2 tahun) termasuk kelompok
kritis tumbuh-kembang manusia. Jika kondisi gizi kelompok ini diabaikan, akan
menimbulkan masalah yang berpengaruh terhadap rendahnya kualitas hidup manusia
sehingga ibu hamil harus memahami dan mempraktikkan pola hidup sehat bergizi
seimbang sebagai salah satu upaya untuk menjaga agar keadaan gizinya tetap baik untuk
mencegah terjadinya beban ganda masalah gizi (kurus dan pendek karena kekurangan
gizi atau kegemukan karena kelebihan gizi) yang dapat berdampak buruk pada
kesehatan dan kualitas hidup. Ibu hamil memerlukan makanan yang lebih dari sebelum
hamil baik kuantitas maupun kualitas. Karena status gizi pada ibu hamil sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan kehamilan, kelahiran maupun nifas dan menyusui
serta sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janinnya

1. Asupan Sat Gizi Yang Dibutuhkan Ibu Hamil


a. Karbohidrat
Merupakan zat gizi makro yang meliputi : gula, pati, dan serat. Sumber energi
berupa glukosa untuk sel-sel darah merah, otak, sistem saraf pusat, plasenta, dan janin.
Pemenuhan kebutuhan energi yang berasal dari karbohidrat dianjurkan sebesar 50—60%
dari total energi yang dibutuhkan, terutama yang berasal dari karbohidrat pati dan serat,
seperti nasi, sereal, roti, dan pasta, juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar.

b. Protein
Merupakan komponen yang penting untuk pembentukan sel-sel tubuh,
pengembangan jaringan, termasuk untuk pembentukan plasenta. Kebutuhan protein
untuk ibu hamil sekitar 17 g/hari. Jenis protein yang dikonsumsi seperlimanya sebaiknya
berasal dari :
1) protein hewani, seperti daging, ikan, telur, susu, yogurt, dan
2) protein nabati, seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lainlain.
3) Lemak
Kebutuhan energi yang berasal dari lemak saat hamil sebaiknya tidak lebih dari 25% dari
kebutuhan energi total per hari. proporsi asam lemaknya. Misalnya, :
1) proporsi asam lemak jenuh (lemak hewani) adalah 8% dari kebutuhan energi
total, sedangkan sisanya (12%) berasal dari asam lemak tak jenuh. Perbandingan

3
kandungan asam lemak omega 6 dan omega 3 , EPA, dan DHA sebaiknya lebih
banyak.
2) Asam linoleat banyak terdapat pada minyak kedelai, minyak jagung, minyak
bunga matahari, minyak biji kapas. DHA dan ALA banyak terdapat dalam minyak
ikan (ikan laut seperti lemuru, tuna, salmon terdapat juga dalam sayuran
berdaun hijau tua seperti bayam dan brokoli, minyak kanola, biji labu kuning,
dan minyak flaxseed. Kebutuhan minyak dalam pedoman gizi seimbang
dinyatakan dalam 4 porsi, di mana satu porsi minyak adalah 5 gram.
c. Vitamin dan Mineral
Ibu hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibandingkan dengan
ibu yang tidak hamil. Vitamin membantu berbagai proses dalam tubuh seperti
pembelahan dan pembentukan sel baru.
d. Air
Air merupakan zat gizi makro yang berperan sangat penting dalam tubuh. untuk
mengangkut zat-zat gizi lain ke seluruh tubuh dan membawa sisa makanan keluar tubuh.
Ibu hamil disarankan untuk menambah asupan cairannya sebanyak 500 ml/hari dari
kebutuhan orang dewasa umumnya minimal 2 liter/hari atau setara 8 gelas/hari.

2. Suplementasi Untuk Ibu Hamil


Zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil tidak dapat dicukupi hanya dari makanan
yang dikonsumsi ibu hamil sehari-hari, contohnya zat besi, asam folat dan kalsium. ibu
hamil diharuskan menambah zat-zat gizi tersebut dalam bentuk suplemen, antara lain
a. Zat Besi
Untuk pembentukan komponen darah, yaitu hemoglobin, berfungsi mengangkut oksigen
ke seluruh jaringan tubuh. Kebutuhan tambahan total 1.000 mg. Kekurangan zat besi
dapat mengganggu pembentukan sel darah merah, sehingga terjadi penurunan
hemoglobi, penurunan kadar oksigen di jaringan, menurunkan kemampuan kerja organ-
organ tubuhnya. Sumber zat besi yang terbaik adalah makanan yang berasal dari
sumber hewani seperti daging dan hati. sumber makanan nabati, misalnya serealia,
kacang-kacangan, dan sayuran hijau, agar dapat diserap dengan baik harus dikonsumsi
bersama-sama dengan sumber protein hewani, seperti daging, atau sumber vitamin C,
seperti buahbuahan.

4
b. Asam Folat termasuk dalam kelompok vitamin B. Jumlah yang dibutuhkan hingga
trimester akhir kehamilan adalah 0, 4 mg/hari per orang. Sumber asam folat antara lain
sayuran berwarna hijau seperti brokoli dan bayam, telur, dan daging.
c. Kalsium Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan sel-selnya. Jika
kebutuhannya kurang terpenuhi, janin akan mengambil cadangan kalsium dari tulang ibu.
Kejadian ini tidak akan menimbulkan gejala pada ibu, karena jumlah kalsium yang diambil
hanya sedikit (2,5% dari kalsium yang ada). Jumlah kebutuhan kalsium bagi ibu hamil sendiri
sebesar 1.000 mg/hari selama kehamilan. Sumber kalsium antara lain telur, susu, keju,
mentega, daging, ikan, dan bayam.

C. Contoh Susunan Menu Pada Kehamilan Dengan Konstipasi


1. Prinsip dan syarat makanan ibu hamil
Sama dengan makanan wanita dewasa, hanya jumlah dan mutu ditingkatkan sesuai
dengan kebutuhan
2. Syarat
Susunan menu harus seimbang ,Tidak berbumbu pedas, berlemak , Menghindari
alkohol
3. Konstipasi sering terjadi pada keadaan hamil tua yang merupakan akibat dari :
a. Kegiatan ibu semakin berkurang, akibat umur kehamilan
b. Tekanan berat janin terhadap saluran pencernaan makanan
c. Mengubah pola makan dengan makan yang mengandung serat Hal ini dapat
diatasi dengan
1) Banyak minum 8 gelas sehari. Cairan dibutuhkan untuk membangun sel
darah merah dan sirkulasi, serta mengatur suhu tubuh. Cairan
diperlukan tubuh untuk mengatasi konstipasi.
2) Makan makanan , buah-buahan dan sayuran yang berserat tinggi,
3) Sedikit latihan
4) Minum sari buah lebih banyak, kalau 3-4 hari konstipasi masih
berlangsung.
4. Contoh menu kehamilan dengan keluhan konstipasi

Waktu Menu
PAGI Nasi
Telur dadar isi wortel
Tumis Grendel

5
Selingan pagi  jus buah naga
susu khusus ibu hamil yang memiliki kandungan
Serat Inulin.
SIANG Nasi merah
Ikan laut
Sup wortel,brokoli
Tumis kacang panjang
Selingan siang Bubur kacang hijau 1 gelas belimbing
MALAM Tempe goreng
Tumis capcay
Sup wortel dan brokoli
Buah mangga
Selingan malam Roti bakar 1 potong dan susu

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Didit Damayanti., Pritasari., Nugraheni Tri L,(2017) Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan
Dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan,Gizi Dalam Daur Kehidupan
2. Siti Tyastuti ., Heni Puji Wahyuningsih, (2016), Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan
Dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan,Asuhan Kebidanan Kehamilan.
3. https://www.bidankita.com,Sembelit saat hamil
4. Ligat Pribadi sembiring (2015). Jurnal Ilmu Kedokteran, Vol 9,No 1. Konstipasi Pada
Kehamilan_.
5. PEDOMAN GIZI SEIMBANG, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 41 TAHUN 2014

Anda mungkin juga menyukai