Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERNIKAHAN USIA

MUDA DAN USIA TUA

DI

OLEH:

KELOMPOK 4: DITA AYU CHINTYA

HAFIZATUN NISA

ULLYYA SALSABILA

DOSEN PEMBIMBING:

EVA SULISTIANY,SKM.,M.KES

POLTEKKES KEMENKES ACEH


TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah guna memenuhi tugas Kesehatan
Reproduksi yang berjudul ”PERNIKAHAN USIA MUDA DAN USIA TUA”.
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi
kami dapat berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada pembaca dari hasil
pembuatan makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat
menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan,untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kempurnaannya makalah ini. Kami berharap semoga makalah
bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

ii
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pernikahan Muda.......................................................................3

Penyebab Pernikahan Usia Muda................................................................3

Klasifikasi Pernikahan Muda.......................................................................4

Pengertian Pernikahan Tua..........................................................................4

Penyebab Pernikahan Usia Tua...................................................................4

Kalsifikasi Pernikahan Usia Tua..................................................................5

BAB III HUBUNGAN KASUS DAN KESEHATAN


REPRODUKSI

Dampak Pernikahan Usia Muda..................................................................6

Dampak Pernikahan Usia Tua......................................................................7

Solusi Pernikahan Usia Muda Dan Tua.......................................................7

Daftar pustaka……………………………………………………………...8

Lampiran …………………………………………………………………..9

Contoh kasus pernikahan usia muda……………………………………….9

Contoh kasus pernikahan usia tua………………………………………….9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang
bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan YME (UU pernikahan No.1 tahun
1974).

Pernikahan menciptakan kehidupan keluarga antara suami istri dan anak


serta orang tua agar tercapai kehidupan aman,tentram (sakinah), pergaulan yang
saling mencintai (mawaddah), dan saling menyantuni (rahmah) (lestari,2013).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 jumlah


pernikahan dini atau pernikahan anak pada tahun 2019 sebanyak 10,82%.
Kemudian pada tahun 2020 menurun walaupun tidak signifikan yaitu 10,18%.
Pernikahan anak banyak terjadi di wilayah pedesaan di bandingkan perkotaan.
Dan pernikahan tua hanya sekitar 8,0%.

Di Indonesia provinsi dengan presentase perkawinan dini (<15 tahun)


tertinggi adalah Kalimantan Selatan (9%), Jawa Barat (7,5%), serta Kalimantan
timur dan Kalimantan Tengah masing-masing (7%) dan Banten 6,5%. Sementara
provinsi dengan persentase perkawinan dini untuk interval 15-19 tahun tertinggi
adalah Kalimantan Tengah (52,1%), Jawa Barat (50,2%), serta Kalimantan
Selatan (48,4%), Bangka Belitung (47,9%) dan Sulawesi Tengah (46,3%).

Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri masih di jumpai kejadian pernikahan


usia dini. Dari lima kabupaten atau kota di DIY, kabupaten Seleman menduduki
peringkat pertama untuk kejadian pernikahan dini yaitu sebanyak 159 pasangan,
kabupaten Gunung Kidul 96 pasangan , kabupaten Bantul 93 pasangan, kabupaten
Kulon rogo 35 pasangan, dan kota Yogyakarta sebanyak 31 pasangan yang
menikah di bawah umur (wahyuni,2014).

iv
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pernikahan Usia Muda

Pernikahan muda adalah perkawinan yang terjadi pada perempuan


berusia <18 tahun dan laki-laki berusia <20 tahun. Ada berbagai faktor
yang mempengaruhi terjadinya penikahan usia muda, yaitu:
individu,keluarga,dan masyarakat lingkungan.

B. Penyebab Pernikahan Usia Muda


1. Faktor individu
a. Faktor perkembangan fisik, mental, dan sosial. Semakin cepat
perkembangan tersebut dialami,semakin mendorong perkawin usia
muda.
b. Pendidikan.semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, semakin
mendorong perkawinan usia muda.
c. Sikap dan hubungan orang tua. Adanya sikap patuh atau
menentang dari remaja terhadap orang tua.
d. Sebagai jalan keluar untuk lari dari berbagai kesulitan yang
dihadapi, termasuk kesulitan ekonomi.
2. Faktor keluarga
a. Sosial ekonomi.
b. Tingkat pendidikan keluarga.
c. Kepercayaan dan adat istiadat yang berlaku dalam keluarga.
d. Kemampuan yang dimiliki keluarga dalam menghadapi problema
para remaja.
3. Faktor masyarakat lingkungan
a. Faktor lingkungan adat istiadat.
b. Pandangan dan kepercayaan.

v
c. Penyalahgunaan wewenang atau kekuasaan.
d. Tingkat pendidikan masyarakat.
e. Tingkat sosial ekonomi masyarakat.
f. Tingkat pendidikan kesehatan.
g. Perubahan nilai.
h. Peraturan perundangan.
4. Klasifikasi Pernikahan Usia Muda
a. Menurut WHO, pernikahan muda adalah pernikahan yang
dilakukan oleh pasangan atau salah satu pasangan masih
dikategorikan anak-anak atau remaja yang berusia dibawah usia
19tahun.
b. Menurut UNICEF , pernikahan yang dilaksanakan secara resmi
atau tidak resmi yang dilakukan sebelum usia 18 tahun.
c. Menurut UU RI nomor 1 tahun 1974 pasal 7 ayat 1, bahwa
pernikahan hanya di izinkan jika pihak pria sudah mencapai umur
19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun.
5. Pengertian Pernikahan Usia Tua

Pernikahan tua adalah pernikahan yang kedua dalam hidupnya


setelah lama mereka berstatus janda dan duda karena pasangan
hidupnya telah meninggal mendahului mereka.

6. Penyebab Pernikahan Usia Tua


1. Faktor kesiapan berumah tangga

Keterlambatan kesiapan seseorang untuk berumah tangga


pada usia lanjut.sehingga terjadilah pernikahan pada usia tua.

2. Faktor keuangan

Dimana kondisi keuangan yang belum memadai pada saat-


saat usia muda sehingga terlalu lama berkarir dan baryu menikah
pada usia tua.

3. Faktor keluarga

vi
Banyaknya pilahan atau kriteria dari keluarga seperti dari
pendikan pasangan,keturunan serta kemapanan calon pasangan
tersebut. Sehingga terjadilah perjodohan di usia tua.

4. Faktor kebutuhan fiologis

kesiapan kondisi fisik dan mental pasangan yang baru


memadai pada usia tua.

7. KALSIFIKASI PERNIKAHAN USIA TUA


a. Menurut U.S Census Bureau 2013 yang dikuti dari Womens

Health, Usia rata-rata yang baik untuk menikah adalah sekitar usia
27 tahun untuk wanita dan usia 29 tahun untuk pria.

b. Menurut Psychology, Bahwa menikah usia dewasa dan matang

akan memiliki pernikahan yang stabil ketimbang mereka yang


menikah di usia belia.

vii
BAB III

HUBUNGAN PERNIKAHAN USIA MUDA DAN USIA TUA DAN


KESEHATAN REPRODUKSI

A. Dampak Pernikahan Usia Muda

Kehamilan yang terjadi pada usia kurang dari 17 tahun


menibulkan berbagai dampak yang dialami ibu dan bayi baik selama
kehamilan,persalinan,maupun masa nifas.

1. Dampak selama kehamilan


a) Hyperemesis gravidarum . adalah mual dan muntah
berlebihan.kondisi ini biasanya dialami ketika kehamilan muda.
Seorang ibu yang mengalami kondisi ini memuntahkan semua
makanan atau minuman yang dikonsumsi,penurunan BB,
penurunan turgor kulit,mata cekung, penurunan tekanan darah,dan
diuresis berkurang.
b) Panggul sempit.Penyulit ini sering ditemukan pada ibu hamil yang
berusia kurang dari 20 tahun,ketika kondisi panggul belum
berkembang secara optimal.
c) Kelainan letak (sungsang). Hal ini merupakan dampak dari
panggul ibu yang sempit.
d) Abortus. Abortus dapatnterjadi secara sengaja (diinginkan oleh
pasangan muda) atau secara tidak sengaja akibat
terkejut,cemas,dan stress.
e) Ketuban pecah dini (KPD). Kondisi ini disebabkan karena panggul
sempit dan kelainan letak janin.
f) Plasenta previa
g) Toksemia gravidarum.
2. Dampak selama persalinan

viii
a) Ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun berisiko lebih tinggi
menjalani persalinan dengan persalinan buatan.
b) Persalinan lama. Hal ini terjadi karena sang ibu belum siap hamil
dan melahirkan sehingga menimbulkan rasa cemas pada diri ibu
sendiri. Kondisi ini juga disebabkan karena kelainan letak
janin,kelainan panggul, dll.
c) Bayi prematur dan BBLR. Prematuritas terjadi karena kurang
matangnya alat reproduksi terutama Rahim yang belum siap dalam
suatu proses kehamilan. Ibu yang hamil pada usia muda biasanya
kurang memiliki pengetahuan mengenai gizi sehingga akan
berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat
pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin
tingginya kelahiran premature dan berat badan lahir rendah.
3. Dampak selama masa nifas

Salah satu dampak selama selama masa nifas pada ibu yang
melahirkan pada usia muda adalah infeksi puerperalis adalah infeksi
yang di sebabkan oleh berbagai kuman yang masuk ke alat genital ibu
pada waktu persalinan dan nifas. Kondisi ini disebabkan karena status
sosial ekonomi yang buruk,nutrisi yang buruk,partus lama terutama
akibat ketuban pecah dini dan lain sebagainya.

B. Dampak Pernikahan Usia Tua


a) Sulit dalam memiliki keturunan
b) Beresiko pada saat persalinan
c) Menurunnya kondisi fisik dan gairah sex mulai menurun
C. Solusi Pernikahan Usia Muda Dan Tua
a) Penekanan bahwa usia pernikahan yang baik adalah diatas 20 thn.
Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam UU pernikahan No. 1
tahun 1974.
b) Pemberian penyuluhan bahwa usia muda belum mampu di bebani
keterampilan fisik untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

ix
c) Pemberian penjelasan bahwa remaja biasanya memiliki sikap
mental yang labil dan belum memiliki tingkat kematangan emosi
yang cukup hingga belum siap diberi tanggung jawab yang terlalu
banyak terutama tanggung jawab terkait kehidupan orang lain
yang menjadi pasangnnya.
d) Lebih memantapkan kepribadian diri sehingga tidak terlambat
dalam melakukan pernikahan.

x
DAFTAR PUSTAKA

Lestari TW, Ulfiana, E. Suparmi, Praptiani. W. 2013. Buku ajaran


kesehatan reproduksi berbasis kompetensi. EGC, Jakarta

Waspodo, D. 2005. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Remaja

Lansia, Dalam : Martaadiseobrata. Jakarta.

xi
LAMPIRAN

1. CONTOH KASUS PERNIKAHAN USIA MUDA


Terjadinya kehamilan yang tidak di inginkan(melakukan
hubungan seksual pada masa remaja), sehingga menyebabkan terjadinya
pernikahan dini yang membuat kedua remaja belum siap menjadi orang
tua dan merawat anak nantinya.

Contoh: pernikahan dini bocah smp di jeneponto, Sulawesi selatan

Dengan pasangan pengatin laki-laki baru berusia 13 dan pengatin


perempuan berusia 14 tahun. Kasus ini terjadi tepatnya pada bulan juni
2016 di desa gantarang kecamatan kelara kabupaten jeneponto Sulawesi
selatan. Kabarnya, pernikahan ini terjadi karena kedua orang tua pasangan
ngebet ingin segera menimang cucu.

2. CONTOH KASUS PERNIKAHAN USIA TUA

Contoh: pernikahan usia tua terjadi di kabupaten sidrap,Sulawesi


selatan

Seorang pria berusia 67 tahun yang menikah dengan pasangannya berusia


25 tahun. Dikarenakan baru merasa siap untuk menjalani atau
membangun rumah tangga. Adapun dikarenakan faktor perjodohan antara
pria dan wanita sehubung mengingat usia mereka yang sudah masuk
lansia terutama pada usia laki-laki tersebut.

xii

Anda mungkin juga menyukai