DI
OLEH:
HAFIZATUN NISA
ULLYYA SALSABILA
DOSEN PEMBIMBING:
EVA SULISTIANY,SKM.,M.KES
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah guna memenuhi tugas Kesehatan
Reproduksi yang berjudul ”PERNIKAHAN USIA MUDA DAN USIA TUA”.
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi
kami dapat berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada pembaca dari hasil
pembuatan makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat
menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan,untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kempurnaannya makalah ini. Kami berharap semoga makalah
bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
Daftar pustaka……………………………………………………………...8
Lampiran …………………………………………………………………..9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang
bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan YME (UU pernikahan No.1 tahun
1974).
iv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
v
c. Penyalahgunaan wewenang atau kekuasaan.
d. Tingkat pendidikan masyarakat.
e. Tingkat sosial ekonomi masyarakat.
f. Tingkat pendidikan kesehatan.
g. Perubahan nilai.
h. Peraturan perundangan.
4. Klasifikasi Pernikahan Usia Muda
a. Menurut WHO, pernikahan muda adalah pernikahan yang
dilakukan oleh pasangan atau salah satu pasangan masih
dikategorikan anak-anak atau remaja yang berusia dibawah usia
19tahun.
b. Menurut UNICEF , pernikahan yang dilaksanakan secara resmi
atau tidak resmi yang dilakukan sebelum usia 18 tahun.
c. Menurut UU RI nomor 1 tahun 1974 pasal 7 ayat 1, bahwa
pernikahan hanya di izinkan jika pihak pria sudah mencapai umur
19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun.
5. Pengertian Pernikahan Usia Tua
2. Faktor keuangan
3. Faktor keluarga
vi
Banyaknya pilahan atau kriteria dari keluarga seperti dari
pendikan pasangan,keturunan serta kemapanan calon pasangan
tersebut. Sehingga terjadilah perjodohan di usia tua.
Health, Usia rata-rata yang baik untuk menikah adalah sekitar usia
27 tahun untuk wanita dan usia 29 tahun untuk pria.
vii
BAB III
viii
a) Ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun berisiko lebih tinggi
menjalani persalinan dengan persalinan buatan.
b) Persalinan lama. Hal ini terjadi karena sang ibu belum siap hamil
dan melahirkan sehingga menimbulkan rasa cemas pada diri ibu
sendiri. Kondisi ini juga disebabkan karena kelainan letak
janin,kelainan panggul, dll.
c) Bayi prematur dan BBLR. Prematuritas terjadi karena kurang
matangnya alat reproduksi terutama Rahim yang belum siap dalam
suatu proses kehamilan. Ibu yang hamil pada usia muda biasanya
kurang memiliki pengetahuan mengenai gizi sehingga akan
berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat
pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin
tingginya kelahiran premature dan berat badan lahir rendah.
3. Dampak selama masa nifas
Salah satu dampak selama selama masa nifas pada ibu yang
melahirkan pada usia muda adalah infeksi puerperalis adalah infeksi
yang di sebabkan oleh berbagai kuman yang masuk ke alat genital ibu
pada waktu persalinan dan nifas. Kondisi ini disebabkan karena status
sosial ekonomi yang buruk,nutrisi yang buruk,partus lama terutama
akibat ketuban pecah dini dan lain sebagainya.
ix
c) Pemberian penjelasan bahwa remaja biasanya memiliki sikap
mental yang labil dan belum memiliki tingkat kematangan emosi
yang cukup hingga belum siap diberi tanggung jawab yang terlalu
banyak terutama tanggung jawab terkait kehidupan orang lain
yang menjadi pasangnnya.
d) Lebih memantapkan kepribadian diri sehingga tidak terlambat
dalam melakukan pernikahan.
x
DAFTAR PUSTAKA
xi
LAMPIRAN
xii