PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kurang cepat dan tepat. Rujukan bukan suatu kekurangan melainkan suatu tanggung
jawab yang tinggi dan mendahulukan kebutuhan masyarakat. Kita ketahui bahwa
tingginya kematian ibu dan bayi merupakan masalah kesehatan yang dihadapi oleh
bangsa kita. Hal ini berkaitan dengan masalah 4T yang melatarbelakangi angka kematian
(Sari,U.S.C,2015:1)
kesehatan yang lenih bermutu karena tundakan rujukan di tunjukan pada kasus yang
tergolong beresiko tinggi. Oleh karena itu kelancaran rujukan dapat menjadi faktor yang
Sistem rujukan merupakan suatu upaya kesehatan yaitu suatu sistem jaringan
jawab secara timbal balik. Baik secara vertikal maupun horizontal kepada fasilitas
utama bagi seorang bidan. Bidan bertanggung jawab memberikan pengawasan, nasehat
serta asuhan bagi wanita selama masa hamil, bersalin, dan nifas. Asuhan kebidanan yang
Dengan mengetahui faktor faktor atau syarat – syarat harus dirujuk pada kala I, II,
III,IV pada persalinan, diharapkan bidan dapat melakukan rujukan dini dan terencana
1
B. TUJUAN
kegawatdaruratan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan syarat – syarat atau faktor – faktor harus di rujuk
C. MANFAAT
Manfaaat dari penulisan makalah ini adalah mahasiswa mampu melakukan rujukan dini
syarat – syarat atau faktor – faktor harus di rujuk pada kala I, II, II, dan IV pada
persalinan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Sistem rujukan adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dimana terjadi pelimpahan
tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kesehatan yang timbul secara horizontal
maupun vertikal, baik untuk kegiatan pengiriman penderita, pendidikan, maupun penelitian
(Sarwono, 2010:31).
Rujukan berencana adalah rujukan dengan persiapan yang lebih panjang ketika keadaan
umum ibu relatif lebih baik, misalnya di masa antenatal atau awal persalinan ketika didapati
resiko komplikasi . karena tidak dilakukan dalam kondisi gawat darurat , rujukan ini dapat
dilakukan dengan pilihan modalitas transportasi yg lebih beragam, nyaman, dan aman bagi
Rujukan terencana adalah menyiapkan dan merencanakan rujukan ke rumah sakit jauh –
jauh hari bagi ibu resiko tinggi atau resti. Sejak awal kehamilan di beri KIE
(Sarwono,2010:31)
Rujukan berencana berhasil menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir, pratindakan tidak
membutuhkan stabilisasi, penanganan dengan prosedur standar, alat , obat generik, dengan
B. JENIS
1. Rujukan dini berencana (RDB) untuk ibu dengan APGO (ada potensi gawat obstetri) dan
AGO (ada gawat obstetri)- ibu risti masih sehat belum inpartu, belum ada komplikasi
persalinan, ibu berjalan sendiri dengan suami, ke RS naik kendaraan umum dengan
2. Rujukan dalam rahim (RDR), di dalam RDB terdapat pengertian RDR atau rujukan In
Utero bagi janin ada masalah, janin resiko tinggi masih sehat misalnya kehamilan dengan
riwayat obstetri jelek pada ibu diabetes mellitus, partus prematurus iminens. Bagi janin,
3
selama pengiriman, rahim ibu merupakan alat transportasi dan inkubator alami yang
aman, nyaman, hangat , steril, murah, mudah, memberi nutri, O2, tetap ada hubungan
1) Primi Muda
2) Primi Tua
5) Grande Multi
1) Penyakit ibu
2) Preeklamsia ringan
3) Gemeli
4) Hidramnion
5) IUFD
6) Hamil Serotinus
7) Letak Sungsang
8) Letak Lintang
D. TUJUAN
mencegah komplikasi penyakit ibu dan anak, serta mempercepat penurunan angka kematian
4
ibu dan anak,sehingga keterlambatan dalam pengenalan masalah, pengambilan keputusan,
pengiriman ke pusat rujukan, serta penanganan di pusat rujukan dapat teratasi dengan baik.
Pada jam – jam kritis pertama bayi langsung mendapatkan perawatan spesialistik dari
dokter spesialis anak. Pada sat pratindakan diberikan komunikasi, informasi, dan edukasi,
tidak membutuhkan stabilisasi, menggunakan prosedur, alat, obat standar (obat generik),
.lama rawat inap pendek dengan biaya efisien dan efektif terkendali, pascatindakan
E. Syarat – Syarat atau Faktor – Faktor yang Harus di Rujuk Pada Kala I, II, III, dan IV
1. Pada Kala 1
5) Ketuban pecah dan air ketuban bercampur dengan sedikit mekonium disertai tanda –
6) Ketuban pecah (lebih dari 24 jam) atau ketuban pecah pada kehamilan kurang bulan
Temperatur >380C
Menggigil
Nyeri abdomen
8) Tekanan darah lebih dari 160/110 dan atau terdapat protein dalam urin (preeklamsia
berat)
10) DJJ kurang dari 100 atau leih dari 180x/menit pada dua kali penilaian dengan jarak 5
5
11) Primipara dalam fase aktif kala satu persalinan dengan penurunan kepala janin 5/5
13) Presentasi ganda (majemuk) : adanya bagian lain dari janin, misalnya lengan atau
Pucat
Frekuensi kontraksi kurang dari 2 kali dalam 10 menit dan lamanya kurang
dari 40 detik
2. Pada Kala II
Pucat
6
Nafas cepat (lebih dari 30x/menit)
Urin pekat
Menggigil
Proteinuria hingga 2 +
Nyeri kepala
Gangguan penglihatan
Kejang (eklamsia)
Kurang dari 3 kontraksi dalam waktu 10 menit, lama kontraksi kurang dari 40 detikl.
DJJ kurang dari 120x/menit atau lebig dari 160x/menit,ulai waspada tanda
7
9) Terdapat tanda – tanda tali pusat menumbung : tali pusat teraba atau terlihat saat
periksa dalam
2) Terdapat tanda dan gejala atonia uteri : rujuk jika uterus tidak berkontraksi dalam
4. Pada Kala IV
1) Terdapat tanda atau gejala robekan vagina, perineum atau serviks : rujuk jika terjadi
Pucat
kedinginan
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rujukan berencana adalah rujukan dengan persiapan yang lebih panjang ketika
keadaan umum ibu relatif lebih baik, misalnya di masa antenatal atau awal persalinan
ketika didapati resiko komplikasi . karena tidak dilakukan dalam kondisi gawat darurat ,
rujukan ini dapat dilakukan dengan pilihan modalitas transportasi yg lebih beragam,
nyaman, dan aman bagi pasien. Rujukan berencana bertujuan untuk menurunkan atau
mengurangi rujukan terlambat, mencegah komplikasi penyakit ibu dan anak, serta
Rujukan dini berencana (RDB) diberikan untuk ibu dengan APGO (ada potensi gawat
obstetri) dan AGO (ada gawat obstetri)- ibu risti masih sehat belum inpartu, belum ada
komplikasi persalinan, ibu berjalan sendiri dengan suami, ke RS naik kendaraan umum
dengan tenang, santai mudah murah, tidak membutuhkan alat atau obat.
B. Saran
wewenangnya sehingga mampu mendeteksi faktor – faktor ibu yang harus di rujuk dan
melakukan rujukan dini berencana untuk kasus – kasus yang harus di rujuk sejak Ibu
melakukan pemeriksan antenatal care hingga pada masa persalinan kala I, II, III, dan
Kala IV.