Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA

Kesehatan reproduksi remaja penting sekali bagi kesehatan reproduksi dan masuk sebagai komponen
kesehatan reproduksi karena masa remaja adalah masa yang khusus dan penting, karena :

1. Merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia.


2. Pada masa remaja terjadi perubahan organobiologik yang cepat dan tidak seimbang dengan
perubahan mental emosional.
3. Dalam social tertentu sering terjadi perbedaan perlakuan terhadap remaja laki – laki dan
perempuan.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang asuhan kesehatan reproduksi remaja.

A. Fakta utama mengenai kesehatan reproduksi remaja

1. Sebanyak 10% perempuan usia 15 – 19 tahun sudah menjadi ibu dimana angka tertinggi
terdapat di propinsi Kalimantan tengah (19%) dan angka terendah dipropinsi Sumatra Utara
(14%)dan DKI Jakarta 5%.
2. Pengetahuan remaja tentang resiko menjadi hamil hanya dengan melakukan sekali melakukan
hubungan seksuallebuh tinggi pada remaja perempuan di bandingkan laki – laki yaitu 50% : 46%.
3. Remaja putri yang pernah membicarakan KRR dengan ibunya 46% sedangkan yang
membicarakan dengan ayahnya 17%.
4. Di kalangan remaja, teman sebaya menduduki peran penting dalam membicarakan KRR hampir
83% laki – laki dan perempuan usia 10 – 24 tahun pernah membicarakan KRR dengan teman
sebaya.
5. 66% perempuan dan 60% laki – laki tidak mengetahui tentang PMS selain HIV/AIDS.

B. Upaya Advokasi, Promosi, KIE, dan Konseling dalam Kesehatan Reproduksi Remaja

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan social secara utuh, yang tidak
semata – mata bebas dari suatu penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan,
dengan system reproduksi, serta fungsi dan prosesnya (Depkes, 2001:3).
Tujuan dari program reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja memahami dan
menyadari ilmu tersebut sehingga memiliki sikap dan perilaku sehat dan bertanggung jawab
kaitannya dengan masalah kehidupan reproduksi. Upaya yang di lakukan melalui advokasi,
promosi, KIE, konseling, dan pelayanan kepada remaja yang memiliki permasalahan khusus serta
pemberian dukungan pada kegiatan remaja yang bersifat positif.

KESEHATAN REPRODUKSI 1
C. Tujuan dan Sasaran Kesehatan Reproduksi remaja

1. Tujuan umum
Mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015 melalui peningkatan pengetahuan, kesadaran
sikap dan perilaku remaja dan orang tua agar peduli dan bertanggung jawab dalam
kehidupan berkeluarga, serta pemberian pelayanan kepada remaja yang memiliki
permasalahan khusus (BKKBN, 2002: 98).
Sasaran program kesehatan reproduksi adalah agar seluruh remaja dan keluarganya
memiliki pengetahuan, kesadaran sikap dan perilaku kesehatan reproduksi sehingga
menjadikan remaja siap sebagai keluarga berkualitas pada tahun 2015 (BKKBN, 2020:98).

2. Tujuan khusus
Mengikuti buku Materi Program KB dan kesehatan reproduksi (BKKBN, 2002:98-101) tujuan
khusus dalam program kesehatan reproduksi remaja adalah sebagai berikut:
a. Seluruh lapisan masyarakat mendapatkan informasi tentang KRR.
b. Seluruh remaja di sekolah mendapatkan informasi tentang KRR.
c. Seluruh remaja dan keluarga yang menjadi anggota kelompok masyarakat mendapat
infornasi tentang KRR.
d. Seluruh remaja di perusahaan tempat kerja mendapatkan informasi tentang KRR.
e. Seluruh remaja yang membutuhkan konseling serta pelayanan khusus dapat di layani.
f. Seluruh masyarakat mengerti dan mendukung program KRR.

D. Kebijakan Teknis Operasional dan Strateginya

1. Meningkatkan produksi kesehatan reproduksi remaja


Promosi yang dilakukan mencakup kajian – kajian pada peraturan – peraturan perundangan
dan kebijakan pemerintah di tingkat pusat maupun daerah.
2. Meningkatkan sokongan (advokasi) kesehatan reproduksi remaja
Dengan adanya sokongan atau dukungan program KRR dari pemerintah, di harapkan semua
pihak turut memberikan dukungan, baik para politisi, tokoh agama, tokoh masyarakat dan
pengelola program pembangunan di tingkat pusat maupun daerah.
3. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) KRR.
Peranan KIE langsung pada sasaran yaitu remaja dan orang tua, sangat penting untuk
meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi agar remaja memiliki sikap dan
perilaku lebih bertanggung jawab.
4. Meningkatkan aktivitas konseling remaja melalui KIE
Pusat konseling remaja perlu dikembangkan. Konselor di pusat konseling remaja tersebut
harus memiliki tingkat kredibilitas dan popularitas yang tinggi di kalangan remaja, pemilihan
tempat juga menjadi faktor penting agar pusat konsultasi dapat di terima dengan baik.

KESEHATAN REPRODUKSI 2
5. Meningkatkan dukungan pelayanan remaja yang memiliki masalah khusus
Tindakan aborsi yang tidak aman dan illegal, kehamilan di luar nikah, merupakan masalah
khusus yang harus ditangani secara khusus. Untuk itu BKKBN perlu memberikan dukungan
agar bila ditemukan kasus pada remaja tidak akan bertambah buruk akibatnya.
6. Meningkatkan dukungan bagi kegiatan remaja yang positif
Dengan kegiatan remaja yang positif seperti karang taruna, kepramukaan, dll dapat
menintegrasikan kesehatan reproduksi secara sehat dalam komunikasi sehari – hari. Untuk
itu perlu adanya dorongan kepada semua remaja agar memiliki kegiatan positif seperti
tersebut diatas.

E. Strategi

Agar sasaran yang ditetapkan tercapai dengan efektif, diperlukanstrategi yang tepat. Strategi itu
adalah :
1. Mewujudkan peningkatan korddinasi dan kesepakatan operasional disemua komponen.
2. Mewujudkan kemantapan institusi yang mengelola kegiatan KRR baik di lembaga
pemerintah.
3. Mewujudkan pengelolan yang makin meningkat dan kegiatan KRR melalui kemitraan dengan
pemerintah atau swalamsta.
4. Mewujudkan peningkatan peran remaja melalui kegiatan kegiatan yang positif.

F. Kebijakan depkes dalam kesehatan remaja

Kebijakan depkes dalam KRR adalah:


1. Pembinaan remaja KRR meliputi remaja awal, tengah, akhir.
2. Pembinaan KRR dilaksanakan terpadulintas program dan lintas sektoral.
3. Pembinaan KRR dilaksanakan melalui jaringan pelayanan upaya kesehatan dasar dan
rujukan.
4. Pembinaan KRR dilakukan pada 4 daerah, yaitu rumah, sekolah, masyarakat dan pelayanan
kesehatan.
5. Peningkatan peran serta orang tua.

G. Dasar Hukum

Landasan hukum yang di pakai dalam pembinaan kesehatan remaja :


1. UU No.4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan anak.
2. UU No.10 Tahun 1992 tentang Pengembangan Kependudukan dan Keluarga Sejahtera.
3. UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
4. InPres 1997 tentang Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengembangan Kualitas Anak.
5. Permenkes No.433/Menkes/SK/1998 tentang Pembentukan Komisi Kesehatan Reproduksi.

KESEHATAN REPRODUKSI 3
H. Target Nasional Program Kesehatan Reproduksi

1. Penurunan prevalensianemia pada remaja menjadi berkurang 20 %.


2. Cakupan pelayanan kesehatan remaja melalui jalur sekolah 85% dan diluar sekolah minimal
20 %.
3. Prevalensi permasalahan remaja secara umum menurun.

I. Pengertian Remaja

Remaja atau “adolescence” ( Inggris ), berasal dari bahasa latin “adolescere” yang berarti tumbuh
kearah kematangan meliputi kematangan fisik, social dan fisikologis. Batas usia remaja ( WHO ) 12-
24 Tahun. Menurut DEPKES RI 10-19 Tahun dan belum kawin. Menurut BKKBN 10-19 Tahun masa
remaja adalah masa transisi yang ditandai adanya perubahan fisik, emosi dan fisikis . Menurut
purwodarmintoremaja adalah mulai dewasa, sudah cukup umur untuk kawin dan bukan anak -
anak lagi.Pada masa remaja perubahan organ-organ fisik tidak seimbang dengan perubahan
kejiwaan yang mengakibatkan dapat membingungkan remaja yang mengalaminya . para ahli dalam
bidang ini memandang perlu adanya pengertian bimbingan dan dukungan dari lingkungan agar
system perubahan tersebut menjadi perkembangan dan pertumbuhan yang sehat .
Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan system reproduksi
merupakan suatu bagian penting dalam kehidupan remaja sehingga perlu perhatian khusus .

J. Perkembangan Remaja Dan Ciri-Cirinya

Berdasarkan sifat atau cirri perkembangannya masa remaja ada 3 tahap :


1. Masa remaja awal 10-12 Tahun.
a. Merasa lebih dekat dengan teman sebaya
b. Merasa ingin bebas, merasa lebih banyak memeperhatikan keadaan tubuhnya dan
mulai berpikir atau berkhayal ( abstrak ).
2. Masa remaja tengah 13-15 Tahun
a. Tamapk dan merasa ingin mencari identitas diri
b. Keinginan untuk berkencan dan ketertarikan lawan jenis.
c. Timbul perasaan cinta mendalam.
d. Kemampuan berkhayal makin berkembang.
e. Berkhayal mengenai seksual.
3. Masa remaja akhir 15-19 Tahun
a. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri.
b. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
c. Memiliki citra ( gambaran, keadaan, peranan ) terhadap dirinya.
d. Dapat mewujudkan perasaan cinta
e. Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak.

KESEHATAN REPRODUKSI 4
K. Perkembangan Remaja dan Tugasnya

Sesuai dengan tumbuh dan berkembangan nya suatu individu,dari masa anak-anak sampai
dewasa,individu yang memiliki tugas masing-masing pada setiap tahap perkembangan nya.

Tugas perkembangan remaja menurut Robert Y.havighurt dalam bukunya human development
and education yang di kutip oleh panut penuju dan ida umami (1999:23-26) ada sepuluh yaitu:

1. Mencapai hubungan social yang matang dengan teman sebaya, baik dengan teman sejenis
maupun dengan beda jenis kelamin .
2. Dapat menjalankan peranan peranan social menurut jenis kelamin masing masing.
3. Menerima kenyataan (realitas) jasmaniah, serta menggunakannya seefektif mungkin dengan
perasaan puas.
4. Mencapai kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya,
5. Mencapai kebebasan ekonomi
6. Memilih dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan atau jabatan
7. Mempersiapkan diri untuk melakukan perkawinan dan hidup berumah tangga
8. Mengembangkan kecakapan intelektual serta konsep-konsep yang diperlukan untuk
berkepentingan hidup bermasyarakat
9. Memperlihatkan tingkah laku yang secara social dapat dipertanggung jawabkan
10. Memperoleh sejumlah norma-norma sebagai pedoman tindakan-tindakannya dan sebagai
pandangan hidup

Kesimpulan yang dipaparkan oleh Panut Panuju dan Idama Umami (1999) bahwa dari sepuluh
tugas perkembangan diatas,menunjukkan hubungan yang sangat erat antara lingkungan
kehidupan social dan tugas-tugas yang harus diselesaikan remaja dalam hidupnya .

Remaja merupakan masa transisi dari kanak – kanak menuju dewasa, namun tidak semua
menyadari bahwa pada masa remaja terjadi perubahan yang sangat besar. Tugas – tugas yang
harus dipenuhi sehubungan dengan seksualitas remaja adalah:

1. Memiliki pengetahuan yang benar tentang seks dab berbagai peran jenis kelamin yang
dapat diterima masyarakat
2. Mengmbangkan sikap yang benar tentang seks
3. Mengenali pola-pola perilaku hetero seksual yang diterima masyarakat
4. Menetapkan nilai-nilai yang harus diperjuangkan dalam memilih pasangan hidup
5. Mempelajari cara-cara mengepresikan cinta

KESEHATAN REPRODUKSI 5
L. Perubahan Fisik pada Masa Remaja

Pada masa remaja,terjadilah suatu pertumbuhan fisik yang cepat termasuk pertumbuhan organ-
organ reproduksi (organ seksual)sehingga tercapai kematangan yang ditunjukkan dengan
kemampuan melaksanakan fungsi reproduksi

1. Tanda-tanda seks primer

Pada laki-laki gonand atau testes.Organ itu terletak didalam scrotum.Pada usia 14 tahun
baru sekitar 10% dari ukuran matang ,setelah itu terjadilah pertumbuhan yang pesat selama
satu atau dua tahun,kemudian pertumbuhan menurun.Testes berkembang penuh pada usia
20 atau 21 tahun.Sebagai tanda bahwa f ungsi organ – organ reproduksi pria matang ,
lazimnya terjadi mimpi basah.

Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama puber. Namun tingkat kecepatan antara
organ satu dan lainnya berbeda. Berat uterus anak usia 11 – 12 tahun kira – kira 5,3 gram,
pada usia 16 tahun rata – rata beratnya 43 gram. Sebagai tanda kematangan organ
reproduksi pada wanita adalah datangnya haid.

2. Tanda – tanda seks sekunder


a. Pada laki – laki
1) Rambut, terjadi perubahan mencolok pada rambut kemaluan, di susul dengan
perubahan di rambut ketiak dan rambut diwajah.
2) Kulit, perubahanya kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, dan pori – pori membesar.
3) Kelenjar lemak dan kelenjar keringat di bawah kulit menjadi aktif. Seringkali
menyebabkan jerawat karena produksi minyak yang meningkat. Aktifitas kelenjar
keringat juga bertambah, terutama di ketiak.
4) Otot – otot pada tubuh remaja makin bertambah besar dan kuat.
5) Suara, seirama dengan tumbuhnya rambut pada kemaluan, maka terjadi perubahan
suara. Mula- mula agak serak kemudian volumenya juga meningkat.
6) Benjolan di dada berukuran kecil muncul sekitar usia 12 – 14 tahun, di sekitar
kelenjar susu. Setelah beberapa minggu besar dan jumlahnya menurun.

b. Pada wanita
1) Rambut, tumbuh dikemaluan, ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai
berkembang. Bulu diketiak dan rambut diwajah mulai tampak setelah haid.
2) Pinggul berkembang, membesar dan menbulat. Hal ini sebagai akibat membesarnya
tulang pinggul dan berkembangnya lemak di bawah kulit.
3) Payudara membesar dan putting susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis
sesuai dengan berkembang dan makin besarnya kelenjar susu sehingga payudara
menjadi lebih besar dan lebih bulat.
4) Kulit sama seperti pada laki-laki tetapi pada perempuan kulit tetap lebih lembut.

KESEHATAN REPRODUKSI 6
5) Kelenjar lemak dan kelenjar keringat lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat
menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat baunya menusuk sebelum dan selama masa
haid.
6) Otot semakin menbesar dan kuat sehingga membentuk bahu, lengan dan tungkai
kaki.
7) Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi pada wanita.

M. Perubahan emosi Perubahan Kejiwaan Pada Masa Remaja


1.
a. Sensitive atau peka misalnya mudah menangis, cemas dll tanpa alasn yang jelas.
Utamanya sering terjadi pada remaja putri, lebih-lebih sebelum menstruasi.
b. Mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan atau rangsangan luar yng
mempengaruhinya.
c. Ada kecenderungan tiadk patuh pada orang tua dan lebih senang pergi dengan
temannya daripada tinggal dirumah.
2. Perkembangan intelegensia
Pada perkembangan ini menyebabkan remaja :
a. Cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak, suka memberikan keritik.
b. Cenderung ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-
coba.

N. Kesehatan Remaja Dan Kesehatan Reproduksi


Beberapa keadaan yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan remaja :
1. Mal nutrisi atau gizi kurang
a. Anemia sangat berpengaruh pada kesehatan reproduksi terutama pada wanita.
b. Kekurangan zat gizi( vitamin, mineral, protein dan sebagainya yang mengakibatkan
berbagai jenis penyakit yang berhubungan dengan reproduksi).
2. Pertumbuhan lambat atau terhambat pada remaja putri.
3. Penyakit penyakit lain baik infeksi yang berkaitan dengan keturunan.
4. Stress atau depresi adalah sumber segala penyakit karena stres yang berat dan berlarut –
larut menyebabkan fungsi imunitas dan lainnya terganggu, yang berakibat menurunnya
kesehatan dan mudah terserang penyakit.

O. Kesehatan Remaja dan Kesehatan Reproduksi Kaitannya dengan Lingkungan

1. Masalah pendidikan
Buta huruf dan pendidikan rendah dapat menyebabkan remaja tidak mempunyai
pandangan, wawasan, kepandaian, persepsi matang, dan sebagainya mengenai informasi
masalah kesehatan reproduksi. Akibatnya banyak perilaku seks yang menyimpang pada
mereka yang berpendidikan sangat rendah, apalagi di sertai kemiskinan.

KESEHATAN REPRODUKSI 7
2. Masalah lingkungan dan pekerjaan
a. Lingkungan dan suasana kerja yang kurang memperhatikan kesehatan reproduksi
remaja yang bekerja akan mengganggu kesehatan remaja.
b. Lingkungan sosial yang kurang sehat dapat menghambat bahkan merusak kesehatan
fisik, mental, dan emosional remaja.
3. Masalah seks dan seksualitas
a. Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak tepat tentang masalah seksualitas, misalnya
mitos yang tidak benar.
b. Kurangnya bimbingan untuk bersikap positif dalam hal yang berkaitan dengan
seksualitas.
c. Penyalahgunaan dan ketergantungan napza, yang mengarah pada penularan HIV/AIDS
melalui jarum suntik melalui hubungan seks bebas.
d. Penyalahgunaan seksual.
e. Kehamilan remaja
f. Kehamilan pranikah/di luar ikatan pernikahan.

P. Pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja

Pembinaan kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk memberikan informasi dan


pengetahuan yang berhubungan dengan perilaku hidup sehat bagi, disamping mengatasi
masalah yang ada.
Pengetahuan yang memadai dan adanya motivasi untuk menjalani masa remaja secara sehat. Di
harapkan para remaja mampu memelihara kesehatan dirinya agar dapat memasuki masa
kehidupan berkeluarga dengan reproduksi sehat.

Q. Pembekalan Pengetahuan yang Diperlukan Remaja meliputi:


1. Perkembangan fisik, kejiwaan, dan kematangan seksual remaja.
2. Proses reproduksi yang bertanggung jawab.
3. Pergaulan yang sehat antara remaja laki-laki dan perempuan, serta kewaspadaan terhadap
masalah remaja yang banyak ditemukan.
4. Persiapan pra menikah.
5. Kehamilan dan persalinan, serta cara pencegahan.
6. Pengenalan mengenai sistem, proses & fungsi alat reproduksi dan hak – hak reproduksi.
7. PMS,HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi.
8. Bahaya narkoba dan minuman keras pada kesehatan reproduksi.
9. Pengaruh sosial & media terhadap perilaku sexual
10. Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya.
11. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar
mampu menangkal hal - hal yang bersifat negatif.

KESEHATAN REPRODUKSI 8
KESIMPULAN

Kesehatan reproduksi remaja harus lebih di perhatikan melihat saat ini pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi masih kurang. Demi terwujudnya KRR ini , harus ada dukungan dari
berbagai pihak terutama dari orang tua. Pemerintah juga harus menunjang KRR tersebut dengan
membentuk banyak progam yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi remaja.

Pentingnya memperhatikan kesehatan reproduksi remaja adalah agar kualitas remaja menjadi
baik, sehingga bangsa memiliki generasi yang bermutu untuk masa depan bangsa, mengurangi angka
kematian,mengurangi angka pertumbuhan penduduk, dan mengurangi resiko terkena PMS dan
HIV/AIDS. Oleh karena itu, harus ada kesinambungan dari berbagai pihak sehingga tujuan KRR itu sendiri
tercapai.

KESEHATAN REPRODUKSI 9
DAFTAR PUSTAKA

Yani Widyastuti, dkk. 2009.Kesehatan reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya

Pinem Seroha. 2009. Kesehatan Reproduksi & kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media

KESEHATAN REPRODUKSI 10

Anda mungkin juga menyukai