TINJAUAN PUSTAKA
1.1.1 Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan proses nidasi atau implantasi. Bila dihitung
dimulai pada saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan (Sari, 2022).
Adapun pengertian lain tentang kehamilan adalah proses
pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel
telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan
hormon yang sangat berubah drastis (Diki Retno Yuliani, 2021).
Kehamilan merupakan suatu proses yang fisiologis dan alamiah,
dimana setiap perempuan yang memiliki organ reproduksi sehat, telah
mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan
seorang pria yang sehat maka besar kemungkinan akan mengalami
kehamilan (Nugrawati and Amriani, 2021). Kehamilan juga dikenal
sebagai gravida atau gestasi adalah waktu dimana satu atau lebih bayi
berkembang di dalam diri seorang wanita. Kehamilan dapat terjadi melalui
hubungan seksual atau teknologi reproduksi bantuan.
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya bayi dengan lama 280 hari atau 40 minggu yang dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Pada keadaan normal, ibu hamil akan melahirkan
pada saat bayi telah aterm (mampu hidup diluar rahim) yaitu saat usia
kehamilan 37 – 42 minggu, tetapi kadang kadang kehamilan justru
berakhir sebelum janin mencapai aterm. Kehamilan dapat pula melewati
batas waktu yang normal lewat dari 42 minggu (Rr. Catur Leny Wulandari,
S.SiT., M. Keb, 2021).
1.1.2 Tahapan Trimester Kehamilan
1. Pendarahan Pervaginam
Penyebab yang paling sering pada kasus perdarahan trimester III
adalah plasenta previa dan abruption plasenta (Solutio plasenta).
Pengambilan data subjektif mengenai riwayat penyakit ini merupakan hal
yang penting untuk membedakan diantara keduanya (World Health
Organozation, 2017). Penyabab lain perdarahan pada kehamilan
trimester akhir adalah pecahnya pembuluh darah fetus yang terekspos
(vasa previa), pada kondisi ini pembuluh darah yang berada pada
membrane ketuban yang melewati serviks robek.
a. Plasenta Previa
b. Abruption Plasenta
2. Sakit kepala hebat yang merupakan gejala pre eklampsia
Sakit kepala selama kehamilan bisa bersifat primer dan sekunder.
Sakit kepala yang bersifat sekunder bisa menjadi suatu gejala yang
menhancam jiwa. Sakit kepala sekunder yang paling umum terjadi adalah
sebagai manifestasi dari stroke, thrombosis vena serebral, tumor hipofisis,
koriokarsinoma, eklampsia, preeklamsia, intracranial idiopatik hipertensi,
dan sindrom vasokonstriksi serebral yang bersifat reversible.
Preeklampsia sebagai salah satu tiga penyebab utama kematian ibu di
Indonesia, salah satunya ditandai dengan munculnya gejala sakit kepala.
Karakteristik sakit kepala pada preeclampsia adalah sakit kepala yang
hebat yang disertai tanda lain yaitu adanya hipertensi,bersifat persisten
dan lokasinya frontal.
3. Gangguan Visual
Perubahan pada mata biasa terjadi selama periode kehamilan.
Meskipun sebagian besar merupakan respon fisiologis yang terjadi akibat
perubahan metabolisme, hormonal dan imunologis selama kehamilan,
ada beberapa kondisi serius yang dapat berkembang menjadi kondisi
lebih buruk atau sebagai pertanda dari penyakit dan komplikasi yang
serius, diantaranya adalah preekalmsia Bengkak di muka atau tangan
Peningkatan berat badan yang berlebihan (lebih besar dari 1,8 kg
perminggu) pada trimester kedua dan ketiga dapat menjadi tanda awal
potensi berkembangnya kasus preekalmpsia.
4. Bengkak
Pembengkakan yang perlu diwaspadai adalah bengkak yang
terjadi tidak hanya pada daerah kaki, tapi juga terjadi pada tanga dan
muka. Bengkak ini terjadi sebagai akibat kebocoran pembuluh darah.
Sekitar 39% pasien preeclampsia tidak mengalami edema.
5. Berkurangnya gerakan janin
Gerakan janin harus selalu dipantau hingga akhir kehamilan dan
saat persalinan.
6. Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini adalah pecahnya kulit ketuban sebelum
persalinan dimulai. Tanda yang perlu diwaspadai pada kasus ketuban
pecah dini adalah keluarnya cairan dari vagina setelah usia kehamilan 22
minggu. Ketuban pecah dini dapat terjadi pada saat usia janin imatur,
premature bahkan pada kehamilan matur (Rr. Catur Leny Wulandari,
S.SiT., M. Keb, 2021).
Kehamilan
Preeklamsia Ringan
Eklamsia
1. Mempunya TTD >
140/90 mmHg 1. TD > 160/110
2. Mempunyai Protein mmHg
Urin + 2. Protein Urin +
3. Edema
4. Kejang atau Koma
Keterangan :
: tidak diteliti
: diteliti
2.5
2.6 Kerangka Konsep
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan
Keterangan :
= Variabel independen
= Variabel dependen
= Pengaruh
Gambar 2.7 : Kerangka Konsep