Disusun Oleh:
A. Pengertian
Ante natal care (ANC) adalah usaha yang dilakukan pada waktu hamil dengan tujuan
mempersiapkan ibu dalam masa hamil agar waktu melahirkan dan sesudahnya dalam keadaan
baik, baik ibu dan bayinya. (Sarwono, 2008)
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 2009)
2. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman
pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan
hidup, kurang informasi.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan napsu makan,
mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolik.
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan (muntah), peningkatan
kebutuhan cairan.
4) Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan penekanan atau pergeseran
diafragma.
5) Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
6) Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan pola tingkat
aktivitas, sesak.
7) Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
8) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan, mekanisme regulator, retensi
natrium/air.
9) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
1) Intervensi
1) Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman
pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan
tujuan hidup, kurang informasi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam cemas
berkurang/hilang
Kriteria hasil :
- Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan kecemasan
- Melaporkan hasil penatalaksanaan kecemasan
Intervensi :
a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
b. Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang dalam
reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.
c. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus
d. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan napsu makan,
mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam kebutuhan nutrisi
terpenuhi.
Kriteria hasil :
BB Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
Mengikuti diet yang dianjurkan
Mengkonsumsi suplemen zat besi atau vitamin sesuai resep
Menunjukkan penambahan yang sesuai
Intervensi :
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan menggunakan
batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit
b. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen
vitaminzat besi setiap hari.
c. Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat
motivasi untuk makanannya.
d. Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal yang optimum.
e. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan (muntah),
peningkatan kebutuhan cairan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam kebutuhan volume
cairan tubuh terpenuhi.
Kriteria hasil :
Menurunkan keparahan mual dan muntah.
Mengkosumsi caiarn dalam jumlah cukup per hari
Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan
Intervensi :
Kriteria hasil :
Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
Mendemonstrasikan perilaku yang mengobtimalkan fungsi pernafaskan.
Intervensi :
a. Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan)
b. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya (mis :
alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan tuberculosis).
c. Berikan informasi tentang rasional : untuk kesulitan pernapasan dan program aktivitas
latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk melakukan
aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.
d. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi masalah : mis ;
postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi lebih sering, dengan
menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur bila gejala berat
5) Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam klien dapat
memahami perubahan yang terjadi.
Kriteria hasil :
Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester
ketiga.
b. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas sehari.
c. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan natrium
dan diet.
d. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur, perhatikan keluhan-
keluhan nokturia.
b. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang lama.
6) Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan pola tingkat
aktivitas, sesak.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam gangguan pola tidur
dapat teratasi.
Kriteria hasil :
Mochtar, R. Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial, jilid 2. EGC : Jakarta. 2009.
Syaifudin, Abdul Bari, Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta. 2012.
Winkjosastro, H. Dkk. Ilmu kebidanan, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. 2010.