PADA Ny. T
DENGAN MANAJEMEN NYERI
PADA PASIEN POST FRAKTUR
Oleh :
Aryo Julistiyanto
NIM 1630913310014
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan
Pada Ny. T Dengan Manajemen Nyeri
Pada Pasien Post Fraktur
Oleh :
Aryo Julistiyanto
NIM 1630913310014
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah mendengarkan penyuluhan pengertian, penyebab dan cara
mengurangi nyeri yang diberikan mahasiswa kesehatan, diharapkan
keluarga mengerti tentang manajemen nyeri.
2. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti penyuluhan manajemen nyeriselama 1 X 30 menit
diharapkan dapat:
C. KRITERIA EVALUASI
Evaluasi Struktur
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Ny. T
Jadwal, alat bantu atau media, pengorganisasian, proses
penyuluhan dilakukan sebelumnya.
Evaluasi Proses
Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
Evaluasi Hasil
Keluarga mengerti tentang :
Pengertian nyeri
Penyebab nyeri
Cara mengurangi nyeri
D. METODE
Prolog
Ceramah
Demonstrasi
Tanya jawab
E. MEDIA
F. SETTING TEMPAT
Estimasi
Kegiatan yang
waktu
No Fase kegiatan Jenis Kegiatan diberi penyuluhan
pelaksanaan
1. Pengertian Nyeri
2. Penyebab nyeri
a. Trauma
1) Mekanik
Rasa nyeri timbul akibat ujung-ujung saraf bebas mengalami
kerusakan, misalnya akibat benturan, gesekan, luka dan lain-lain.
2) suhu
Nyeri timbul karena ujung saraf reseptor mendapat rangsangan akibat
panas, dingin, misal karena api dan air.
3) Kimia
Timbul karena kontak dengan zat kimia yang bersifat asam atau basa
kuat
4) Elektrik
Timbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor
rasa nyeri yang menimbulkan kekejangan otot dan luka bakar.
b. Neoplasma
1) Jinak
2) Ganas
c. Peradangan
Nyeri terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf reseptor akibat adanya
peradangan atau terjepit oleh pembengkakan. Misalnya : abses
d. Gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah
a) Kompres Panas
1) Definisi
Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat
setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Kompres
hangat dapat digunakan pada pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-
otot yang tegang (Gabriel F.J, 2000).
2) Pengaruh Kompres Hangat
Efek terapeutik pemberian kompres hangat :
- Mengurangi nyeri
- Meningkatkan aliran darah
- Mengurangi kejang otot
- Menurunkan kekakuan tulang sendi (Snyder, 1992).
3) Metode Kompres Hangat
1) Dengan menggunakan kantong air hangat / botol berisi air hangat
dengan temperatur 40-43oC atau panasnya sesuai dengan
kenyamanan klien.
2) Kompres menggunakan air hangat pada area yang nyeri.
3) Pemberian kompres menggunakan air hangat dapat dilakukan dalam
waktu 20 menit.
4) Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Kompres Hangat.
1) Kantong air hangat sama sekali tidak boleh diletakkan di bagian
tubuh yang telanjang, harus dilapisi kain flanel atau handuk.
2) Suatu kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan
tertentu hanya boleh terisi sepertiganya untuk menghindari berat
yang tidak diperlukan.
3) Pemakaian kantong air hangat, terutama pada penggunaan yang
berlangsung lama, jangan lupa memeriksa kulit penderita.
b) Kompres Dingin
1) Definisi
Pengertian kompres dingin adalah suatu metode dalam
penggunaan suhu rendah setempat yang dapat menimbulkan beberapa
efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran
darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema.
Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan
memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang
mencapai otak lebih sedikit. Mekanisme lain yang mungkin bekerja
adalah bahwa persepsi dingin menjadi dominan dan mengurangi
persepsi nyeri (Price, 2005).
2) Pengaruh Kompres Dingin
Efek terapeutik pemberian kompres dingin :
1) Vasokonstriksi untuk menurunkan aliran darah ke daerah tubuh
yang mengalami cedera, mencegah terbentuknya edema,
mengurangi inflamasi.
2) Anestesi lokal untuk mengurangi nyeri lokal.
3) Metabolisme sel menurun untuk mengurangi kebutuhan oksigen
pada jaringan.
4) Viskositas darah meningkat untuk meningkatkan koagulasi darah
pada tempat cedera.
5) Ketegangan otot menurun yang berguna untuk menghilangkan
nyeri.
3) Metode Kompres Dingin
1) Kedalam sebuah kirbat es kita masukkan air es atau air dingin.
2) Kompres menggunakan air dingin dilakukan didekat lokasi nyeri,
disisi tubuh yang berlawanan tetapi berhubungan dengan lokasi
nyeri, atau dilokasi yang terletak antara otak dan lokasi nyeri.
3) Pemberian kompres menggunakan air dingin dapat dilakukan
dalam waktu, <5 menit, 5-10 menit dan 20-30 menit (Potter &
Perry, 2005).
4) Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Kompres Dingin
a) Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu
masih bisa dilakukan pengompresan, tapi kalau kulit pasien
berwarna merah gelap metode ini tidak dapat dilakukan
(Bouwheizen, 1996).
b) Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang
mempunyai alergi dingin (Rohmah, 2009).
5) Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Nyeri
Teori gate control mengatakan bahwa stimulasi kulit mengaktifkan
transmisi serabut saraf sensori A-beta yang lebih besar dan lebih
cepat. Proses ini menurunkan transmisi nyeri melalui serabut C dan
deta-A berdiameter kecil. Gerbang sinap menutup transmisi impuls
nyeri. Kompres dingin akan menimbulkan efek analgetik dengan
memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang
mencapai otak lebih sedikit. Mekanisme lain yang mungkin bekerja
adalah bahwa persepsi dingin menjadi dominan dan mengurangi
persepsi nyeri.
Daftar Pustaka
Potter, P.A, & Perry, A.G (2005). Keperawatan dasar: Konsep, proses
dan praktik. Jakarta: EGC.