DESIMINASI ILMU
Pokok Bahasan
Sasaran
Tempat
A. Latar Belakang
Anak usia sekolah takut pada nyeri yang berulang dan sesuatu yang
menyakiti tubuh. Anak menganggap bahwa prosedur invasif, tes darah yang
menyebabkan nyeri sebagai sesuatu hal yang mengancam dan menegangkan.
Beberapa anak teringat pengalaman akan rasa sakit seebelumnya dan khawatir
akan mengalaminya lagi. (Kozier, 2003).
Anak
usia
sekolah
mulai
menunjukkan
kekhawatiran
terhadap
kemungkinan efek menguntungkan dan merugikan suatu prosedur. Selain itu ingin
tahu apakah prosedur tersebut akan menyakitkan atau tidak. Kondisi yang
menyebabkan ketidaknyamanan tersebut adalah nyeri. Nyeri merupakan sensasi
ketidaknyamanan yang bersifat individual. Individu merespon terhadap nyeri yang
dialaminya dengan berbagai cara misalnya berteriak, menangis, dll. (Asmadi,
2008).
Kebanyakan hasil studi mengatakan bahwa penyebab nyeri akut adalah
tindakan medis invasif, seperi penusukan vena. Nyeri yang dirasakan adalah nyeri
pada permukaan ttubuh yaitu kulit dan bersifat akut. Nyeri akut meerupakan nyeri
yang dirasakan dalam waktu yang singkat dan berakhir kurang dari 6 bulan.
Sumber dan daeerah nyeri diketahui dengan jelas. (Asmadi, 2008).
Selain teknik farmakologi, penatalaksanaan nyeri secara non farmakologis
untuk mengurangi nyeri akibat prosedur invasif pemasangan infus terdiri dari
penatalaksanaan nyeri secara fisik dan kognitif perilaku. Beerbagai intervensi fisik
non farmakologis antara lain massase, kompres hangat dan dingin, akupressur,
2
stimulasi kolateral. (Kozier, 2003). Kompres dingin dapat meredakan nyeri
dengan memperlambat kecepatan konduksi saraf dan menghambat impuls saraf,
menyebabkan mati rasa dan meningkatkan ambang nyeri dan dapat menimbulkan
efek anastesi lokal. (Kozier, 2003).
Kompres dingin adalah memasang suatu zat dengan suhu rendah pada
ubuh untuk tujuan teraupeik. (kusyanti, 2006). Pemberian kompres dingin
sebelum dilakukan pemasangan infus pada lokasi pemasangan infus dapat
menurunkan eksitabilitas aliran saraf bebas sehingga menurunkan kepekaan
terhadap rangsang nyeri. (Novita, 2010).
Mengingat resiko dan dampak yang ditimbulkan jika anak mengalami
nyeri ketika prosedur peemasangan infus tidak dapat diatasi kelompok tertarik
untuk memberikan penyuluhan tentang kompres dingin dan sebagai seorang
perawat dapat memberikan pemahaman kepada keluarga pasien yang berada pada
lingkup tanggung jawab tentang kesehatan dan keperawatan yang dibutuhkan oleh
keluarga pasien.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti desiminasi ilmu diharapkan perawat dapat mengetahui
dan mengaplikasikan tentang pemberian kompres dingin untuk mengurangi nyeri
saat pemasangan infus.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan perawat :
a. Memahami manfaat kompres dingin.
b. Memahami pengaruh dan mekanisme kompres dingin.
c. Memahami metode kompres dingin
d. Memahami hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kompres dingin
e. Memahami prosedur tindakan kompres dingin.
3
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik / Materi
Kompres Dingin untuk mengurangi nyeri saat pemasangan infus
2.
Padang
Target
3. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
Demonstrasi cara pengompresan
4. Media dan alat
In-Focus
Leaflet
Alat peraga
5. Waktu dan tempat
Hari / Tanggal
Jam
Tempat
Padang
6. Kegiatan Penyuluhan
N
o
1
Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan Audiens
Tahap Pembukaan
5 menit
Mengucapka
n salam
salam
Memperhati
kan
Menjelaskan
tujuan dan waktu
penyuluhan
Mendengark
an dan memperhatikan
Menjelaskan
tata tertib penyuluhan
Menjawab
Memperkenal
Mendengark
an dan memperhatikan
Menyebutkan
kontrak waktu
Tahap pelaksanaan
Menggali
Mendengark
an dan memperhatikan
25 menit
pengetahuan perawat
Mengemuka
kan pendapat
Menjelaskan
konsep pengertian kompres
Mendengark
an dan memperhatikan
dingin
Menggali
Mendengark
an
pengetahuan pengetahuan
perawat tentang pengaruh
dan mekanisme kompres
dingin
Menjelaskan
Mendengark
an
Waktu
Menjelaskan
Mendengark
5
hal-hal yang perlu
an
dingin
Menjelaskan
an
Mendengark
Mendengark
an dan memperhatikan
Melakukan
demonstrasi kompres dingin
Memberikan
Mendengark
an dan memperhatikan
untuk bertanya
Memberikan
Mendengark
an dan memperhatikan
Melengkapi
atau memberikan penjelasan
Bersama
Ikut
perawat menyimpulkan
menyimpulkan materi
bersama presenter
disampaikan
Mengevaluasi
Menjawab
pertanyaan
Menutup dan
memberikan salam
Menjawab
salam
2. Setting Tempat
menit
CI
A
CI
Keterangan :
O
P
M
= Observer
= Audiens
= Presenter
= Moderator
CI
= Fasilitator
= Pembimbing
3. Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab
Tugas
2. Moderator
Tugas
Membuka acara, membuat kontrak waktu,
Menjelaskan
tujuan
acara,
dan
mengatur
Tugas :
Memberi materi penyuluhan
Menjawab pertanyaan
jalannya
7
4. Fasilitator :
Marlizayani, S.Kep
Dewi Marlina, S.Kep
Suci Asha R., S.Kep
Rizki Kurniadi, S. Kep
Frizzy Lestari, S.Kep
Nelvi Desmita, S.Kep
Tugas :
Menyiapkan sarana dan prasarana
Memotivasi dan memfasilitasi peserta untuk
aktif
selama
penyuluhan.
Membantu menjawab pertanyaan audiens
Memotivasi perawat untuk terlibat aktif dalam program
penyuluhan
5. Observer
Tugas :
Mengamati
dan
memberi
Penilaian
jalannya
kegiatan
penyuluhan
Membacakan hasil observasi
Mendokumentasikan proses desiminasi ilmu.
D. Kriteria Evaluasi :
1. Evaluasi Struktur
Leaflet telah selesai dicetak 1 hari sebelum kegiatan dilakukan
Peminjaman tempat dan alat sudah dilakukan 1 hari sebelum kegiatan
dilakukan
Infocus telah diselesaikan 1 hari sebelum acara
Mahasiswa selaku panitia kegiatan melaksanakan tugas dan peran
sesuai dengan yang telah ditetapkan.
8
Undangan sudah disebar 1 hari sebelum kegiatan dilakukan
2. Evaluasi Proses
Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang telah ditetapkan
75% perawat datang tepat waktu
75% perawat terlibat dan aktif (mampu mengemukakan pendapatnya,
mampu mengemukakan pertanyaan dan memahami tentang tindakan
kompres dingin) dalam kegiatan penyuluhan.
75% perawat mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai penyuluhan.
Panitia kegiatan melaksanakan tugas dan peran yang telah ditetapkan
Kegiatan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan
3. Evaluasi Hasil
80% perawat yang hadir dapat menyebutkan pengertian kompres
dingin
80% perawat yang hadir dapat menyebutkan tujuan kompres dingin
80% perawat yanh hadir dapat menyebutkan peralatan kompres dingin
80% perawat yang hadir dapat menyebutkan prosedur kompres dingin
KOMPRES DINGIN
A. Definisi
Kompres dingin adalah penempelan potongan kain atau kassa yang dibasahi
air dingin pada bagian tubuh tertentu. (Jacob, 2014).
Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah
setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres
dingin adalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi
perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek
analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri
yang mencapai otak lebih sedikit. Mekanisme lain yang mungkin bekerja adalah
bahwa persepsi dingin menjadi dominan dan mengurangi persepsi nyeri (Price,
2005).
B. Pengaruh Kompres Dingin
Efek terapeutik pemberian kompres dingin :
1. Vasokonstriksi untuk menurunkan aliran darah ke daerah tubuh yang
mengalami cedera, mencegah terbentuknya edema, mengurangi inflamasi.
2. Anestesi lokal untuk mengurangi nyeri lokal.
3. Metabolisme sel menurun untuk mengurangi kebutuhan oksigen pada
jaringan.
4. Viskositas darah meningkat untuk meningkatkan koagulasi darah pada
tempat cedera.
5. Ketegangan otot menurun yang berguna untuk menghilangkan nyeri.
10
Mekanisme kompres dingin terhadap tubuh (Barbara R Hegner, 2003)
1. Menyebabkan pengecilan pembuluh darah (Vasokonstriksi).
2. Mengurangi oedema dengan mengurangi aliran darah ke area.
3. Mematirasakan sensasi nyeri.
4. Memperlambat proses kehidupan.
5. Memperlambat proses inflamasi.
6. Mengurangi rasa gatal.
C. Metode Kompres Dingin
1. Kedalam sebuah kirbat es kita masukkan air es atau air dingin.
2. Kompres menggunakan air dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi
tubuh yang berlawanan tetapi berhubungan dengan lokasi nyeri, atau
dilokasi yang terletak antara otak dan lokasi nyeri.
3. Pemberian kompres menggunakan air dingin dapat dilakukan dalam
waktu, <5 menit, 5-10 menit dan 20-30 menit (Potter & Perry, 2005).
4. Dampak fisiologisnya adalah vasokonstriksi (pembuluh darah penguncup),
penurunan
metabolik,
membantu
mengontrol
perdarahan
dan
11
E. Peralatan
1. Mangkuk berisi air dingin (15 derajat celcius)
2. Kain pembalut / kasa
3. Handuk kecil
(Jacob, 2014)
F. Prosedur Tindakan
1. Letakkan handuk kecil dibawah daeerah yang akan dikompres
2. Rendam kasa / kain pembalutt dalam air dingin kemudian peras dengan
lembut dan kompreskan pada area yang dituju.
3. Setelah 2-3 menit, angkat kompres dan ganti dengan yang baru.
4. Lanjutkan prosedur selama waktu 15-20 menit.
5. Angkat kompres, keringkan kulit yang dikompres.
(Jacob, 2014)
12
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Teknik Prosedur Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta. Salemba Medika
Hegner,
B.R
(2003),
Asisten
Keperawatan
Suatu
Pendekatan
Proses
13
DESIMINASI ILMU
TENTANG :
PEMBERIAN KOMPRES DINGIN UNTUK PENURUNAN NYERI PADA
PROSEDUR PEMASANGAN INFUS ANAK USIA SEKOLAH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK P
ANGGOTA :
1. ANNELIESE SATOKO, S.Kep
2. DEWI MARLINA, S.Kep
3. DOLA AKTI CISKA P, S.Kep
4. FREZA SISKA, S.Kep
5. FRISSY LESTARI, S.Kep
6. NELVI DESMITA, S.Kep
7. MARLIZAYANI, S.Kep
8. RIZKI KURNIADI, S.Kep
9. SUCI ASHA RAMADHINI, S.Kep
10. WINDA SUSRIANTI, S.Kep
11. YOSE ANGGRIYOLA, S.Kep
14