Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN


DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN
Di Ruang Cendana 5 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Tugas Mandiri
Stase Praktek Keperawatan Dasar

Disusun oleh :
Nimas Asri Sihcahyanti
16/408403/KU/19449

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
I. KONSEP KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN
A. PENGERTIAN
Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari
ancaman bahaya / kecelakaan. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak dapat
diduga dan tidak diharapkan yang dapat menimbulkan kerugian sedangkan
keamanan adalah keadaan aman dan tenteram, bebas dari ancaman atau penyakit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan keselamatan dan keamanan :
a. Usia
Pada anak-anak tidak terkontrol dan tidak mengetahui akibat dari apa yang
dilakukan. Pada orang tua / lansia akan mudah sekali terjatuh atau kerapuhan
tulang.
b. Tingkat kesadaran
Pada pasien koma, menurunnya respons terhadap rangsang, paralisis,
disorientasi dan kurang tidur.
c. Emosi
Emosi seperti kecemasan, depresi dan marah akan mudah sekali terjadi dan
berpengaruh terhadap masalah keselamatan dan keamanan.
d. Status mobilitas
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran menurun
memudahkan terjadinya risiko injuri / gangguan integritas kulit.
e. Gangguan persepsi sensori
Kerusakan sensori akan mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang
berbahaya seperti gangguan penciuman dan penglihatan.
f. Informasi / komunikasi
Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca menimbulkan
kecelakaan.
g. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Atibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok
h. Keadaan imunitas
Gangguan imunitas akan menimbulkan daya tahan tubuh yang kurang sehingga
mudah terserang penyakit.
i. Ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi sel darah putih
Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap suatu penyakit.
j. Status nutrisi
Keadaan nutrisi yang kurang dapat menimbulkan kelemahan dan mudah
terserang penyakit, demikian sebalikanya , kelebihan nutrisi berisiko terhadap
penyakit tertentu. Kekebalan tubuh terhadap infeksi juga bergantung pada
nutrisi pada status nutrisi yang baik. Karena antibodi merupakan protein, maka
status nutrisi yang buruk dapat mengganggu kemampuan tubuh menyintesis
antibodi.
k. Tingkat pengetahuan
Kesadaran akan terjadinya gangguan keselamatn dan keamanan dapat
diprediksi sebelumnya.
l. Terapi yang dijalani
Sejumlah terapi medis dapat menyebabkan infeksi pada pasien. Sebagai
contoh, terapi radiasi atau kemoterapi tidak hanya bekerja menghancurkan sel
kanker, tetapi juga sel normal. Akibatnya individu semakin rentan terhadap
infeksi.

B. MACAM-MACAM BAHAYA
Macam-macam bahaya / kecelakaan :
1. Di Rumah :
- Tersedak - Luka bakar
- Jatuh - Tenggelam
- Tertelan alat-alat rumah tangga - Terkena pecahan kaca
- Tersiram air panas - Terkunci dalam kamar
- Jatuh dari jendela / tangga - Jatuh dari sepeda
- Terpotong - Keracunan
- Luka tusuk / luka gores
2. Di Rumah Sakit :
- Mikroorganisme - Peralatan medik
- Cahaya - Radiasi
- Kebisingan - Keracunan inhalasi, injeksi
- Temperatur - Elektrik syok
- Kelembapan - Asfiksia dan kebakaran
- Cedera / jatuh
- Kesalahan prosedur
Pencegahan kecelakaan di Rumah Sakit :
a. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri sendiri dari
kecelakaan
b. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah selama berada di tempat tidur
c. Menjaga keselamatan klien dari infeksi dengan mempertahankan teknik
asptik, menggunakan alat kesehatan sesuai tujuan
d. Menjaga keselamatan klien yang dibawa dengan kursi roda
e. Menghindari kecelakaan :
- Mengunci kereta dorong saat berhenti
- Tempat tidur dalam keadaan rendah dan ada penghalang pada pasien yang
gelisah
- Bel berada pada tempat yang mudah dijangkau
- Meja yang mudah dijangkau
- Kereta dorong ada penghalangnya
f. Mencegah kecelakaan pada pasien yang menggunakan alat listrik misalnya
suction, kipas angin, dan lain-lain
g. Mencegah kecelakaan pada klien yang menggunakan alat yang mudah
meledak seperti tabung oksigen dan termos
h. Memasang label pada obat, botol, dan obat-obatan yang mudah terbakar
i. Melindungi semaksimal mungkin klien dari infeksi nosokomial seperti
penempatan klien terpisah antara infeksi dan non-infeksi
j. Mempertahankan ventilasi dan cahaya yang adekuat
k. Mencegah terjadinya kebakaran akibat pemasangan alat bantu penerangan
l. Mempertahankan kebersihan lantai ruangan dan kamar mandi
m. Menyiapkan alat pemadam kebakaran dalam keadaan siap pakai dan mampu
menggunakannya
n. Mencegah kesalahan prosedur, identitas klien harus jelas

C. HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA KLIEN YANG MENGALAMI


GANGGUAN KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN
Beberapa hal yang perlu dikaji oleh perawat dalam hubungannya dengan
pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan antara lain:
1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan sistem sensori komunikasi pasien
seperti adanya perubahan perilaku pasien karena gangguan sensori komunikasi :
- Halusinasi
- Gangguan proses pikir
- Kelesuan
- Ilusi
- Kebosanan dan tidak bergairah
- Perasaan terasing
- Kurangnya konsentrasi
- Kurangnya koordinasi dan keseimbangan
2. Faktor risiko yang berhubungan dengan keadaan klien :
- Kesadaran menurun
- Kelemahan fisik
- Imobilisasi
- Penggunaan alat bantu
3. Riwayat keperawatan
- Riwayat imunisasi
- Riwayat infeksi akut atau kronis
- Terapi yang sedang dijalani
- Stressor emosional
- Proses penyakit yang terlihat pada pasien dan keluhan fisik
- Status nutrisi
4. Pemeriksaan fisik
Adanya tanda-tanda infeksi, baik infeksi lokal maupun sistemik.
5. Pemeriksaan penunjang
Data laboratorium yang menunjukkan terjadinya infeksi.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan antara lain :
1. Risiko infeksi
2. Risiko jatuh
III. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Risiko infeksi
Definisi : peningkatan risiko invasi oleh organisme patogen
NOC :
Klien dapat mengetahui cara mengontrol infeksi dengan indikator :
 Mendeskripsikan model transmisi
 Mendeskripsikan faktor yang berkontribusi terhadap transmisi
 Mendeskripsikan praktek yang dapat menurunkan transmisi
 Mendeskripsikan tanda & gejala infeksi
 Mendeskripsikan prosedur skreening
 Mendeskripsikan monitoring prosedur
 Mendeskripsikan aktivitas yang meningkatkan resisten terhadap infeksi
 Mendeskripsikan treatment untuk diagnosa infeksi
 Mendeskripsikan follow up untuk diagnosa infeksi
NIC: Kontrol infeksi
Aktivitas :
 Batasi jumlah pengunjung
 Gunakan universal precaution
 Ajarkan kepada klien dan keluarganya mengenai tanda & gejala infeksi
 Tingkatkan istirahat
 Administrasi pemberian antibiotik
 Gunakan teknik perawatan luka yang sesuai
 Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat klien
 Gunakan sabun antimikrobial untuk cuci tangan
 Ganti peralatan perawatan pasien per agency protokol
2. Risiko jatuh
Definisi : peningkatan susceptibiliti untuk jatuh yang dapat membahayakan
fisik
NOC :
Klien dapat menunjukkan perilaku yang aman untuk mencegah jatuh dengan
indikator :
 Menggunakan alat bantu dengan benar
 Menempatkan penghalang untuk mencegah jatuh
 Menggunakan prosedur berpindah yang aman
 Mengkompensasi keterbatasan fisik
 Menggunakan restrain jika diperlukan
NIC : Pencegahan jatuh
Aktivitas :
 Identifikasi keterbatasan fisik dan kognitif pasien yang dapat meningkatkan
potensi jatuh
 Identifikasi karakteristik lingkungan yang meningkatkan potensi jatuh
 Sediakan alat bantu seperti walker
 Ajarkan pasien meminimalkan injuri ketika jatuh
 Gunakan restrain fisik untuk membatasi pergerakan yang dapat membahayakan
klien
 Gunakan side rail pada bagian kiri dan kanan untuk mencegah jatuh dari tempat
tidur
 Sediakan pencahayaan yang adekuat untuk meningkatkan penglihatan

IV. DAFTAR PUSTAKA.


Ellis, Janice, Elizabeth A. Noulis. 1994. Nursing Human Need Approach 5th Edition.
Philadelphia: J.B. Lippincott Company.

Johnson, M., Maas, M., Moorhead, S. 2000. Nursing Outcomes Classification Second
Edition. Mosby, Inc : Missouri.

McCloskey, J.C., Bulechek, G.M. 1996. Nursing Intervention Classification Second


Edition. Mosby, Inc : Missouri.

Mubarak, W.I., Chayatin, N. 2005. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: teori dan
aplikasi dalam praktik. EGC: Jakarta

North American Nursing Diagnosis Association. 2005. Nursing Diagnoses : Definition


& Classification 2005-2006. Philadelphia.
Taylor C., Lilis C., Le Mone P. 1997. Fundamentals of Nursing: The Art and Science
of Nursing Care. Philadelphia: Lippincott-Raven Publishers.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN An. A
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN
Di Ruang Cendana 5 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Tugas Mandiri
Stase Praktek Keperawatan Dasar

Disusun oleh :

Nimas Asri Sihcahyanti


16/408403/KU/19449

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017

Anda mungkin juga menyukai