PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit pada usia lanjut dengan gejala khas yaitu multipatologi (lebih
dari satu penyakit), kemampuan fisiologis tubuh yang sudah menurun, tampilan
gejala yang tidak khas/menyimpang, dan penurunan status fungsional
(kemampuan kreraktivitas). Penyakit-penyakit yang ditemukan pada pasien
geriatri umumnya adalah penyakit degeneratif kronik (Kane, 2001).
Setiap orang pasti ingin memiliki masa tua yang bahagia tetapi keinginan
tidaklah selalu dapat menjadi nyata. Pada kehidupan nyata, banyak sekali lansia-
lansia yang menjadi depresi, stress, dan berpenyakitan. Banyak kita temukan
lansia yang dikirim ke panti jompo dan tidak terurus oleh keluarga, ada lansia
yang diasingkan dari kehidupan anak cucunya meskipun hidup dalam lingkungan
ASKEP GERONTIK 1
yang sama, ada lansia yang masih harus bekerja keras meskipun sudah tua, dan
masih banyak hal-hal lainnya yang menjadi penyebab (Lueckenotte, 2000; Hall &
Hassett, 2002).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2.Tujuan Khusus
C. Rumusan Masalah
ASKEP GERONTIK 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari
ancaman bahaya / kecelakaan. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak dapat
diduga dan tidak diharapkan yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan
keamanan adalah keadaan aman dan tentram.
1. Usia
ASKEP GERONTIK 3
mempelajari bahaya-bahaya yang mungkin mengancam individu sesuai usia
dan tahap tumbuh kembangnya sekaligus tindakan pencegahannya.
2. Gaya Hidup
3. Status mobilisasi
5. Tingkat kesadaran
6. Status emosional
ASKEP GERONTIK 4
konsentrasi dan menurunkan kepekaan pada simulus eksternal. Klien dengan
depresi cenderung lambat berfikir dan bereaksi terhadap stimulus lingkungan.
7. Kemampuan komunikasi
9. Faktor lingkungan
1. Api /kebakaran
ASKEP GERONTIK 5
2. Luka bakar (Scalds and burns).
Scald adalah luka bakar yang diakibatkan oleh cairan atau uap
panas, seperti uap air panas. Burn adalah luka bakar diakibatkan terpapar
oleh panas tinggi, bahan kimia, listrik, atau agen radioaktif. Klien dirumah
sakit yang berisiko terhadap luka bakar adalah klien yang mengalami
penurunan sensasi suhu dipermukaan kulit.
3. Jatuh.
Terjatuh bisa terjadi pada siapa saja terutama bayi dan lansia. Jatuh
dapat terjadi akibat lantai licin dan berair, alat-alat yang berantakkan,
lingkungan dengan pencahayaan yang kurang.
4. Keracunan.
5. Sengatan listrik
ASKEP GERONTIK 6
yaitu bersifat mentransmisi aliran listrik dari suatu objek langsung
kepermukaan tanah.
6. Suara bising.
7. Radiasi.
9. Lain-lain
ASKEP GERONTIK 7
Kecelakaan bisa juga disebabkan oleh alat-alat medis yang tidak
berfungsi dengan baik (equipment-related accidents) dan kesalahan
prosedur yang tidak disengaja (procedure-related equipment).
5) Menghindari kecelakaan :
b) Tempat tidur dalam keadaan rendah dan ada penghalang pada pasien
yang gelisah.
ASKEP GERONTIK 8
8) Memasang lebel pada obat, botol, dan obat-obatan yang mudah
terbakar.
13) Menyiapkan alat pemadam kebakaran dalam keadaan siap pakai dan
mampu menggunakannya.
1. Faktor Fisiologis
a) Sistem Muskuloskeletal
ASKEP GERONTIK 9
muskoloskeletal yang mengganggu keamanan dapat diakibatkan oleh
keadaan seperti fraktur, osteoporosis, atropi otot, artritis, atau strains dan
sprains
b) Sistem Neurologis
Koordinasi yang baik dalam sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi akan menciptakan sistem yang baik pada individu. Rangsangan yang
diterima dari saraf tepi akan diteruskan ke sistem saraf pusat melalui
proses persepsi kognisi yang baik sehingga seseorang dapat memutuskan
dalam melakukan proses berfikir. Hal tersebut akan menciptakan
seseorang mampu melakukan orientasi dengan baik terhadap orang,
tempat dan waktu sehingga orang akan merasa nyaman.
c) Sistem Kardiorespirasi
ASKEP GERONTIK 10
Kondisi aktivitas dan latihan tubuh bereaksi secara cepat pada
kedaruratan. Keterbatasan dalam aktivitas dan latihan akan mengganggu
seseorang dalam mengenali hal yang mengancam dirinya dari luar.
e) Kelelahan (Fatigue)
ASKEP GERONTIK 11
merupakan bagian penting dari keamanan di dalam rumah. Penataan yang
baik dari peralatan dapur, kursi, penempatan ruangan, tangga sangat
menentukan keselamatan dan keamanan seseorang. Penggunaan senjata
tajam, rokok, lantai rumah dari bahan kimia dan penyimpanan bahan kimia
akan membantu dalam pencegahan baya dalam rumah termasuk sumber
listrik dan api. Masalah utama yang dapat terjadi dalam rumah adalah
adanya risiko adanya untuk jatuh.
b) Tempat kerja
c) Komunitas
ASKEP GERONTIK 12
e) Temperatur
f) Polusi
g) Sumber listrik
h) Radiasi
2. Faktor Penyakit
ASKEP GERONTIK 13
nosokomial tidak terjadi atau dapat dicegah baik dalam seting RS, klinik
ataupun keluarga.
Saat ini ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di rumah
sakit. Yakni, keselamatan pasien, keselamatan petugas kesehatan,
keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak
terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan yang
ASKEP GERONTIK 14
berdampak terhadap pencemaran lingkungan, serta keselamatan bisnis
rumah sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup rumah sakit itu sendiri.
A. Pengkajian
a. Halusinasi;
c. Kelesuan;
d. Ilusi;
f. Perasaan terasing;
g. Kurangnya konsentrasi;
a. Kesadaran menurun;
b. Kelemahan fisik;
c. Imobilisasi;
ASKEP GERONTIK 15
d. Penggunaan alat bantu.
1. Resiko Jatuh
2. Riwayat kecelakaan
3. Keracunan
Beberapa anak dan orang tua sangat beresiko tinggi terhadap keracunan.
Pengkajian meliputi seluruh aspek pengetahuan keluarga tentang resiko bahaya
keracunan dan upaya pencegahannya.
4. Kebakaran
5. Pengkajian Bahaya
ASKEP GERONTIK 16
Meliputi mengkaji keadaan: lantai, peralatan rumah tangga, kamar mandi,
dapur, kamar tidur, pelindung kebakaran, zat-zat berbahaya, listrik, dll apakah
dalam keadaan aman atau dapat mengakibatkan kecelakaan.
A. Data Subyektif
1. Dewasa seperti, riwayat terjatuh, usia yang lebih tua pada wanita,
penggunaan alat bantu (alat bantu jalan, tongkat), prosthesis anggota
badan bagian bawah, umur lebih 65 tahun, dan hidup sendiri.
2. Fisiologi seperti: kehadiran penyakit akut, kondisi post operasi, kesulitan
penglihatan, kesulitan pendengaran, arthritis, orthostatik hipotensi, tidak
dapat tidur, pusing ketika memutar kepala atau menegakkan kepala,
anemia, penyakit vaskuler, neoplasma, kesulitan mobilitas fisik, kerusakan
keseimbangan dan neuropati.
3. Kognitive, seperti: penurunan status mental (kebingungan, delirium,
dimensia, kerusakan orientasi orang, tempat dan waktu)
ASKEP GERONTIK 17
4. Pengobatan, seperti obat anti hipertensi, penghambat ACE, antidepresan
trisiklik, obat anti cemas, hipnotik atau transquilizer, diuretik, penggunan
alkohol, dan narkotika.
5. Lingkungan, seperti: adanya restrain, kondisi cuaca atau lingkungan,
pencahayaan, kelembaban, ventilasi, penataan lingkungan.
B. Data Objektif
1. Sistem Neurologis
Status mental
Tingkat kesadaran
Fungsi sensori
Sistem reflek
Sistem koordinasi
Test pendengaran, penglihatan dan pembauan
Sensivitas terhadap lingkungan
1. Integritas kulit
1. Mobilitas
B. Diagnosa
1. Injuri ( jatuh )
ASKEP GERONTIK 18
Definisi: kondisi dimana pasien berisiko mengalami injuri akibat hubungannya
dengan kondisi lingkungan, adaptasi, dan sumber-sumber yang mengancam.
AIDS;
Demensia;
Pengobatan barbiturat, halosinogen, dan benzodiazepin;
Epilepsi;
Penyakit perdarahan.
2. Perubahan proteksi
Defisit imunologi;
Malnutrisi;
Kemoterapi atau efek pengobatan;
Penglihatan yang kurang;
Kurang informasi tentang keselamatan.
Riwayat kecelakaan;
Lingkungan yang beresiko.
ASKEP GERONTIK 19
Usia: kematangan, sangat tua;
Nutrisi kurang;
Gangguan darah;
Pembedahan;
Radiasi atau kemoterapi;
Penyakit imunitas;
AIDS.
Intervensi
ASKEP GERONTIK 20
f. Kolaborasi dengan dokter untuk penatalaksanaan glaukoma dan gangguan
penglihatannya, serta pekerja sosial untuk pemantauan secara berkala.
Secara umum kriteria hasil paling penting pada kasus resiko tinggi cidera
adalah membantu klien untuk mengidentifikasi bahaya, dan mampu melakukan
tindakan menjaga keamanan. Kriteria hasil yang lebih spesifik diantaranya, Klien
mampu: mengidentifikasi bahaya lingkungan yang dapat meningkatkan
kemungkinan cidera, mengidentifikasi tindakan preventif atas bahaya tertentu,
melaporkan penggunaan cara yang tepat dalam melindungi diri dari cidera.
1. Risiko injuri
AIDS;
Demensia;
Pengobatan barbiturat, halosinogen, dan benzodiazepin;
Epilepsi;
Penyakit perdarahan.
Intervensi:
ASKEP GERONTIK 21
a. Cek keadaan pasien setiap jam dan berikan penghalang pada tempat tidurnya
j. Lakukan kajian keadaan kulit pasien dan gunakan tempat tidur khusus untuk
mencegah dekubitus.
Rasional:
a. Pencegahan primer
e. Mempertahankan keamanan
f. Mencegah aspirasi
g. Mencegah jatuh
i. Mencegah kecelakaan
ASKEP GERONTIK 22
j. Mencegah komplikasi akibat injuri
k. Mencegah injuri
2. Perubahan proteksi
Defisit imunologi;
Malnutrisi;
Kemoterapi atau efek pengobatan;
Penglihatan yang kurang;
Kurang informasi tentang keselamatan.
Riwayat kecelakaan;
Lingkungan yang beresiko.
Intervensi:
ASKEP GERONTIK 23
d. Monitor tanda vital, integritas kulit, efek obat, dan pendarahan dari bekas
suntikan
• Pemberian pengobatan
• Mempertahankan keamanan
• Teknik isolasi
Rasional:
e. Menghindari pendarahan
ASKEP GERONTIK 24
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
ASKEP GERONTIK 25
DAFTAR PUSTAKA
Maryam Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta ;
Salemba Medika.
ASKEP GERONTIK 26