A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas klien
1. Nama : Ny ‘S’
2. Umur : 31th
3. Suku/Bangsa : Sumatera/Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekarjaan : Pedagang
9. Dx. Medis : DM
2. Umur : 34th
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : D3
7. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Ibu mengeluh sering merasa haus, merasa lapar dan sering BAK
Ibu mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular seperti PMS, HIV/AIDS, TBC,
penyakit menurun seperti DM, Hipertensi, jantung, dan penyakit menahun seperti Asma, jantung,
dan Hipertensi. Dan Ibu mengatakan dulu pernah melakukan operasi sesar.
Ibu mengatakan keluarga ibu maupun keluarga suami tidak pernah/sedang menderita penyakit
menular seperti PMS, HIV/AIDS, TBC, penyakit menurun seperti DM, Hipertensi, jantung, dan
penyakit menahun seperti Asma, jantung, dan Hipertensi.
c. Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi : 6 Minggu
Trimester II
Frekuensi : 2x
Keluhan : pusing
Komplikasi : DMG
Terapi : tablet Fe, Lico Calk,
Trimester III
Frekuensi : 2x
Komplikasi : DMG
Terapi : tablet fe
d. Imunisasi TT:
TT 1 : TT Caten
TT 4 : tanggal
TT 5 : tanggal
Ibu mengatakan suami dan keluarga senang dan menerima dengan kehamilan sekarang.]
Ibu mengatakan suami dan keluarga mendukung ibu dengan kehamilan sekarang.
Ibu mengatakan hubungan ibu, suami, keluarga, dan tetangga baik-baik saja
Hubungan klien dengan keluarga sangat baik, terbukti keluarganya bergantian menjaganya selama di
Rumah Sakit. Hubungan klien dengan lingkungan juga sangat baik, terbukti banyak yang
menjenguknya,
Klien dan keluarga beragama islam menurut keluarga selama sehatnya klien rajin beribadah, begitu
juga selama dirawat di rumah sakit.
2. Data Objektif
a) .Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmentis
Tanda vital :
BB : 68kg TB : 150cm
Palpasi
Leopold I : pada bagian fundus teraba bulat, lunak, dan ridak melenting yaitu bokong janin.
Leopold II : pada bagian kanan ibu teraba panjang, datar, keras yaitu punggung janin, pada
bagian kiri ibu teraba bagian-bagian kecil yaitu ekstremitas janin.
Leopold III : Pada bagian terendah teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala janin.
Auskultasi
DJJ : 144x/menit
HbA1c : 7%
1) Sistem penglihatan
Inspeksi : bentuk mata dan bola mata simetris, reflek pupil klien baik, saat ada rangsangan
cahaya miosis, konjungtiva tak anemis, sclera tidak ikterik, gerakan bola mata baik.
Palpasi : tidak terdapat lesi atau oedema, tidak dirasakan nyeri tekan.
2) Sistem pendengaran
Bentuk dan letak simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran cukup baik karena klien mampu
mengerjakan apa saja yang diperintahkan.
3) Sistem penciuman
Bentuk dan letak simetris, klien di tes dengan mengguanakan alcohol dan kopi disertai dengan
tulisan alcohol dan kopi, klien dapat menunjuk dengan tepat bau yang dirasakan.
4) Sistem pengecapan
Keadaan lidah sedikit kotor, klien dites dengan menggunakan garam dan gula disertai tulisan garam
dan gula, klien dapat menunjuk dengan tepat apa yang dirasakan.
5) Sistem integument
Gastisitas/turgor kulit baik walaupun saat di tarik kulit klien kembali ke semuala +/- 3-5 detik karena
proses penuaan, tidak ada lesi, warna kulit putih,tidak ada masa, tampilan umum kulit bersih, kulit
kepala bersih, distribusi rambut merata.
6) Sistem pencernaan
Bentuk mulut simetris, gigi utuh mukosa bibir kering, reflek menelan ada, auskultasi pada bising usus
10x/menit.
7) Sistem pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak tampak polip, tidak aa pernafasan cuping hidung, retraksi dada
negative, tidak ada nyeri tekan pada adda, tidak ada benjolan pada dada, terdengar suara sonor
pada dada sebelah kiri dan kanan, tidak ada wheezing.
8) Sistem kardiovaskuler
Tachicardi, cyanotic negative pada akral bibir klien, tidak terdapat peningakatan vena juularis, tidak
ada bunyi tambahan.
9) Sistem perkemihan
Eliminasi urine tidak sering, ketok CVA tidak dirasaka nyeri, tidak ada nyeri pada aderah supra pubis,
blas tidak teraba keras dan saat di palpasi tidak terasa nyeri.
N3 (okulomotorius) : normal (bila terkena cahaya miosis dan midriasis bila tidak terkena
cahaya)
N11 (accesorius) : kedua bahu masih mampu mengatasi tahanan dengan cukup baik.
Tidak ada kelumpuhan pada ekstermitas, kekuatan otot penuh, tidak ada nyeri dan tidak ada luka.
1. Nutrisi
Tidak Ada
- Jenis
6-7 gls/hari
- Porsi/Jumlah
± 1.500 – 1.750 ml/hari
- Makanan pantangan
Minum
- Frekuensi
- Jumlah
- Warna
- Terpasang kateter
- Masalah tidur
Mandi Ya Ya
- Cara Ya Tidak
- Penggunaan pasta Ya -
gigi
Sendiri -
- Cara melakukan
Tidak tentu Tidak tentu
Pemeliharaan Rambut
sendiri -
- Frekuensi
- Penggunaan
shampoo
- Cara melakukan
Pemeliharaan Kuku
- Frekuensi
- Cara melakukan
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi kurang tepat.
3. Resiko Tinggi cidera janin berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa maternal, perubahan
pada sirkulasi.
4. Resiko tinggi terhadap trauma, gangguan pertukaran gas pada janin berhubungan dengan
ketidakadekuatan kontrol diabetik maternal, makrosomnia atau retardasi pertumbuhan intra uterin.
C. Intervensi
- Mual
dan
muntah dapat
3. - Perhatikan
mengakibatkan
adanya mual defisiensi
dan muntah karbohidrat yang
khususnya dapat
pada trimester mengakibatkan
pertama. metabolisme
lemak dan
terjadinya
ketosis.
4.
- Kebutuhan
insulin dapat
dinilai
4. -Ajarkan berdasarkan
pasien tentang temuan glukosa
metode finger darah serum
stick untuk secara periodic
memantau 5.
glukosa
sendiri.
5. -Diskusikan
tentang dosis , -Pembagian dosis
jadwal dan insulin
tipe insulin. mempertimbangk
an kebutuhan
basal maternal
dan rasio waktu
makan.
6. - Diet secara
6. -Kolaborasi
spesifik pada
dengan ahli
individu perlu
gizi.
untuk
mempertahankan
normoglikemi.
7. - Insiden
abnormalitas
janin dan bayi
baru lahir
7. - Observasi menurun bila
kadar Glukosa kadar glukosa
darah. darah antara 60 –
100 mg/dl,
sebelum makan
antara 60 -105
mg/dl, 1 jam
sesudah makan
dibawah 140
mg/dl dan 2 jam
sesudah makan
kurang dari 200
mg/dl.
8. Memberikan
keakuratan
gambaran rata
rata control
glukosa serum
selama 60 hari . -
Kontrol glukosa
serum
memerlukan
waktu 6 minggu
untuk stabil.
8. - Tentukan
hasil HbA1c
setiap 2 – 4
minggu.
2. - Terjadi
insufisiensi
plasenta dan
ketosis maternal
mungkin secara
2. - negatif
Observasigerak mempengaruhi
an janin dan gerakan janin dan
denyut janin denyut jantung
setiap janin.
kunjungan.
3. - Untuk
mengidentifikasi
pola
pertumbuhan
abnormal
4. - Aktifitas dan
pergerakan janin
3. - Observasi
merupakan
tinggi fundus
petanda baik dari
uteri setiap
kesehatan janin.
kunjungan.
5. - Tes serum
. -Tinjau ulang
albumin glikosilat
prosedur dan
menunjukkan
rasional untuk
glikemia lebih
Non stress Test
dari beberapa
setiap minggu.
hari.
5. -
Observasi kada
r albumin
glikosilat pada
getasi minggu
ke 24 sampai
ke 28
khususnya
pada ibu
dengan resiko
6. - Insiden
tinggi.
kerusakan tuba
6. -Dapatkan neural lebih besar
kadar serum pada ibu diabetik
alfa fetoprotein dari pada non
pada gestasi diabetik bila
minggu ke 14 kontrol sebelum
sampai minggu kehamilan sudah
ke 16. buruk.
7. -
Ultrasonografi
bermanfaat
7. -Siapkan dalam
untuk memastikan
ultrasonografi tanggal gestasi
pada gestasi dan membantu
minggu ke 8, dalam evaluasi
12, 18, 28, 36 retardasi
sampai minggu pertumbuhan
ke 38. intra uterin.
2. - Peningkatan
glukosa dan kadar
keton
menandakan
ketoasidosis yang
dapat
mengakibatkan
asidosis janin dan
potensial cedera
susunan syaraf
pusat.
3. Peningkatan
infeksi asenden,
dapat
mengakibatkan
sepsis neonatal.
4. Meningkatkan
perfusi plasenta
dan
meningkatkan
kesediaan n - ---
Peningkatan
infeksi asenden,
2. - Periksa
dapat
adanya glukosa mengakibatkan
atau keton dan sepsis neonatal.
albumin dalam
urin ibu dan
pantau tekanan - Meningkatkan
darah. perfusi plasenta
dan
meningkatkan
kesediaan
3. -Observasi oksigen untuk
tanda vital. janin.
. -Memberikan
informasi tentang
cadangan pada
plasenta untuk
oksigenasi janin
selama periode
4. -Anjurkan intrapartal.
posisi
rekumben
lateral selama 6. - Tacikardi,
persalinan. bradikardi atau
deselerasi lambat
pada penurunan
5. - Tinjau hasil variabilitas
tes pranatal menandakan
seperti profil kemungkinan
biofisikal, tes hipoksia janin.
nonstres dan
tes stres
kontraksi.
6. -Observasi
frekuensi
denyut jantung
janin.
D. Evaluasi
Diagnosa 1 : Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi kurang tepat.
Diagnosa 3 : Resiko Tinggi cidera janin berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa
maternal, perubahan pada sirkulasi.
Diagnosa 4 : Resiko tinggi terhadap trauma, gangguan pertukaran gas pada janin berhubungan
dengan ketidakadekuatan kontrol diabetik maternal, makrosomnia atau retardasi pertumbuhan
intra uterin.