Anda di halaman 1dari 8

MERAWAT

JENAZAH
Kematian dari masa lampau sampai saat ini selalu ikhaskan dengan
kondisi terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah, serta
hilangnya respon terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan
terhentinya kerja otak secara menetap.
Perawatan jenazah hingga akhirnya jenazah tersebut dikebumikan,
pada umumnya adalah sama. Tentu dimulai dengan mengetahui dulu
identitas dan kelengkapan tubuh jenazah, dimandikan (dibersihkan),
dibajukan atau dikafani, dan selanjutnya didoakan lalu dikebumikan.
Hanya saja, terdapat beberapa detail yang berbeda menurut
kepercayaan,agama, dan adat kebudayaan masing-masing yang perlu
kita ketahui sebagai tenaga medis mengingat ada kemungkinan bahwa
jenazah tersebut adalah pasien atau klien kita,sehingga kita masih
harus bertanggung jawab dan mendampingi keluarga
dalam perawatannya.
 Konsep Kematian Menurut Agama Katolik
Kematian menurut agama Katolik dapat dilihat dari kitab suci agama
katolik yaitu Alkitab.
Dari Alkitab manusia akan tahu bahwa :
1. Manusia itu berasal dari debu, lalu diberi nafas hidup (dalam bahasa
aslinya = "roh") oleh Allah.
2. Setelah mati, manusia (tubuh jasmaninya) akan kembali menjadi debu,
tetapi rohnya akan kembali kepada Allah, Sang Penciptanya. (Berarti
rohnya tidak mati)
3. Sesudah itu akan ada penghakiman yang adil dari Allah
4. Penghakiman itu terjadi pada akhir zaman, bagi yang percaya kepada
Tuhan Yesus akan dibangkitkan dan beroleh hidup yang kekal, dan bagi
yang tidak percaya akan beroleh penghukuman yang kekal.
 Perawatan Jenazah Menurut Agama Katolik
a. Cara merawat jenazah
Tindakan ini dilakukan untuk menjaga privasi
keluarga sekaligus merawat jenazah supaya tahan
lama dan kelihatan bersih dan menghargai jenazah.
1. Perlengkapan memandikan jenazah
Adapun perlengkapan yang diperlukan dalam
memandikan jenazah:
a. Air bersih secukupnya
b. Sabun mandi untuk membersihkan
c. Sarung tangan atau handuk untuk membersihkan
kotoran-kotoran
d. Lidi atau sebagainya untuk membersihkan kuku
e. Handuk untuk mengeringkan badan atau tubuh
jenazah setelah selesai dimandikan
2. Cara-cara memandikan jenazah
a. Bujurkan jenazah di tempat yang tertutup, tetapi jika jenazah
dapat didudukkan di kursi bisa didudukan dikursi.
b. Seandainya jenazah perempuan maka yang memandikan
perempuan demikian juga sebaliknya.
c. Lepaskan seluruh pakaian yang melekat dan menutup
d. Tutup bagian auratnya
e. Lepaskan logam seperti cincin dan gigi palsu seandainya ada.
f. Bersihkan kotoran nazisnya dan meremas bagian perutnya
hingga kotorannya keluar, hal ini dialakukan dalam keadaan
duduk.
g. Bersihkan rongga mulut
h. Bersihkan kuku, jari dan tangannya
i. Diusahakan menyiram air mulai dari anggota yang kanan,
diawali dari kepala bagian kanan terus ke bawah, kemudian
bagian kiri terus kebawah dan diulang sampai bersih
3. Cara pelaksanaan memandikan jenazah
a. Mulai menyiram anggota tubuh secara urut, tertib
segera dan rata hingga bersih minimal 3 kali serta
dimulai anggota tubuh sebelah kanan.
b. Menggosok seluruh tubuh dengan air sabun.
c. Menyiram beberapa kali sampai bersih.
d. Setelah bersih seluruh tubuh dikeringkan dengan
handuk kering hingga kering.
e. Pakailah baju jenazah dengan warna gelap atau
pakaian kesukaannya.
f. Diangkat ke rumah di ruang tengah dimana dialasi
tikar pandan.
Hal-hal yang diperhatikan
a. Dilarang memotong rambut, hal ini dihindari
karena dianggap menganiaya jenazah dengan
menimbulkan kerusakan atau cacat tubuh.
b. Saat menyiram air pada wajah dan muka tutuplah
lubang mata, hidung, mulut dan telinganya agar tidak
kemasukan air.
c. Apabila anggota tubuh terluka dalam menggosok
dan membersihkan bagian terluka supaya hati-hati
dilakukan dengan lembut seakan memperlakukan
pada waktu masih hidup.

Anda mungkin juga menyukai