Oleh:
T. A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan kasihnya sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah tentang “Kemitraan Dalam Promosi Kesehatan”. Makalah ini telah
kami tulis dan kami susun dengan maksimal agar mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk itu penulis menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah
ini.
Dan atas terselesaikannya penyusunan makalah ini, tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada Dosen Pengampu dan teman-teman yang membantu penulis dalam penulisan makalah
ini.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang diberikan mendapat balasan dari
Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Pengertian.................................................................................................................3
2.2 Prinsip Kemitraan.....................................................................................................4
2.3 Kerangka Berfikir Kemitraan...................................................................................5
2.4 Model-Model Kemitraan..........................................................................................5
2.5 Unsur - Unsur Kemitraan.........................................................................................6
2.6 Syarat Kemitraan .....................................................................................................7
2.7 Tujuan Kemitraan.....................................................................................................8
2.8 Promosi Kesehatan...................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Apa saja prinsip dalam kemitraan ?
3. Apa saja kerangka berfikir kemitraan?
4. Bagaimana model-model dalam kemitraan ?
5. Apa saja unsur-unsur kemitraan?
6. Apa syarat kemitraan?
7. Apa tujuan kemitraan?
8. Apa itu promosi kesehatan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan istilah gotong royong atau kerjasama
dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok. Kemitraan adalah
kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan bersama, dimana masing-
masing pihak memiliki hak dan tanggung jawab sesuai dengan kesepakatan. Kemitraan
adalah upaya yang melibatkan berbagai sektor, kelompok masyarakat, lembaga
pemerintah maupun bukan pemerintah, untuk bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan
ujian bersama berdasarkan kesepakatan prinsip dan peran masing-masing. Dengan
demikian untuk membangun kemitraan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu
persamaan perhatian, saling percaya dan saling menghormati, harus saling menyadari
pentingnya kemitraan, harus ada kesepekatan misi , visi, tujuan dan nilai yang sama harus
berpijak pada landasan yang sama, kesediaan untuk berkorban
Menurut Notoatmodjo (2003), kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-
individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas
atau tujuan tertentu.
Ada berbagai pengertian kemitraan secara umum (Promkes Depkes RI)
meliputi:
1. Kemitraan mengandung pengertian adanya interaksi dan interelasi minimal antara dua
pihak atau lebih dimana masing-masing pihak merupakan”mitra” atau ”partner”.
2. Kemitraan adalah proses pencarian/perwujudan bentuk-bentuk kebersamaan yang
saling menguntungkan dan saling mendidik secara sukarela untuk mencapai
kepentingan bersama.
3. Kemitraan adalah upaya melibatkan berbagai komponen baik sektor, kelompok
masyarakat, lembaga pemerintah atau non-pemerintah untuk bekerja sama mencapai
tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip, dan peran masing-masing.
4. Kemitraan adalah suatu bentuk ikatan bersama antara dua atau lebih pihakyang
bekerjasama untuk mencapai tujuan dengan cara berbagikewenangan dan tanggung
jawab dalam bidang kesehatan, salingmempercayai, berbagi pengelolaan, investasi
3
dan sumber dayauntuk program kesehatan, memperoleh keuntungan bersama
darikegiatan yang dilakukan.
5. Kemitraan adalah suatu kesepakatan dimana seseorang, kelompok atau organisasi
untuk bekerjasama mencapai tujuan, mengambil dan melaksanakan serta membagi
tugas, menanggung bersama baik yang berupa resiko maupun keuntungan, meninjau
ulang hubungan masing masing secara teratur dan memperbaiki kembali kesepakatan
bila diperlukan.
4
komitmen tersebut. Pencegahan yang tegas dan jelas terhadap penyelewengan yang
dilakukan oleh para pekerja kemanusiaan harus menjadi usaha yang berkelanjutan.
e. Saling melengkapi keragaman
Saling melengkapi keragaman dari komunitas kemanusiaan adalah sebuah aset bila
dibangun atas kelebihan-kelebihan komparatif dan saling melengkapi kontribusi yang
satu dengan yang lain. Kapasitas lokal adalah salah satu aset penting untuk
ditingkatkan dan menjadi dasar pengembangang. Ketika memungkinkan, organisasi-
organisasi kemanusiaan harus berjuang untuk menjadikan aset lokal sebagai bagian
integral dari tindakan tanggap darurat dimana hambatan budaya dan bahasa harus
diatasi.
5
b. MODEL II
Kemitraan model II ini lebih baik dan solid dibandingkan model I. Hal ini karena
setiap mitra memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap program bersama.
Visi, misi, dan kegiatan-kegiatan dalam mencapai tujuan kemitraan direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasi bersama.
Model Kemitraan Terdapat lima model kemitraan yang cenderung dapat dipahami
sebagai sebuah ideologi kemitraan, sebab model tersebut merupakan azas dan nafas kita
dalam membangun kemitraan dengan anggota masyarakat lainnya:
1. Kepemimpinan(manageralism)(Rees, 2005),
2. Pluralisme baru(new-pluralism),
3. Radikalisme berorientasi pada negara(state-oriented radicalism),
4. Kewirausahaan(entrepreneurialism)
5. Membangun gerakan(movement-building)(Batsler dan Randall, 1992).
Menurut Ansarul Fahruda, dkk (2005), untuk membangun sebuah kemitraan, harus
didasarkan pada hal-hal berikut :
d. Kesediaan untuk berkorban baik, waktu, tenaga, maupun sumber daya yang lain.
6
2.6 Syarat Kemitraan
1. Kesamaan perhatian ( common interest )
Dalam membangun kemitraan,masing-masing anggota harus merasa mempunyai
perhatian dan kepentingan bersama. Tanpa adanya perhatian dan kepentingan yang sama
terhadap suatu masalah niscaya kemitraan tidak akan terjadi. Sektor kesehatan harus
mampu menimbulkan perhatian terhadap masalah kesehatan bagi sektor-sektor lain non
kesehatan, dengan upayaupaya informasi dan advokasi secara intensif.
7
6. Kesediaan untuk berkorban
Dalam kemitraan sangat memerlukan sumber daya, baik berupa tenaga, sarana dan dana
yang dapat berasal dari masing-masing mitra, tetapi dapat juga diupayakan bersama.
Disinilah dibutuhkan pengorbanan dalam bentuk tenaga, pikiran, dana, materi, waktu dsb.
8
b. Strategi Promosi Kesehatan (WHO, 1994) :
- Advokasi (Advocacy)
- Dukungan sosial (Social Support)
- Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
c. Strategi baru promosi kesehatan (Ottawa Charter, 1986)
- Kebijakan berwawasan kesehatan (Healthy public policy)
- Lingkungan yang mendukung (Supportive environment)
- Reorientasi pelayanan kesehatan (Reorient health service)
- Ketrampilan individu (personnel skill)
- Gerakan masyarakat (community action)
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan Kemitraan dapat disimpulkan berhasil jika banyaknya mitra yang terlibat,
sumberdaya (3M) tersedia (input), pertemuan-pertemuan, lokakarya, kesepakatan
bersama, seminat (proses), terbentuknya jaringan kerja, tersusunnya program dan
pelaksanaan kegiatan bersama (output), membaiknya indikator derajat kesehatan
(outcome). Fokus praktik keperawatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
khusus dan masyarakat. Pengorganisasikan komponen masyarakat yang dilakukan oleh
perawat spesialis komunitas dalam upaya peningkatan, perlindungan dan pemulihan
status kesehatan masyarakat dapat menggunakan pendekatan pengembangan
masyarakat(community development).Intervensi keperawatan komunitas yang paling
penting adalah membangun kolaborasi dan kemitraan bersama anggota masyarakat dan
komponen masyarakat lainnya, karena dengan terbentuknya kemitraan yang saling
menguntungkan dapat mempercepat terciptanya masyarakat yang sehat.
3.2 SARAN
1. Meningkatkan proses berpikir kritis dan pengorganisasian pengembangan kesehatan
masyarakat
2. Meningkatkan jejaring dan kemitraan dengan masyarakat dan sektor terkait.
10
DAFTAR PUSTAKA