Anda di halaman 1dari 5

Biografi Chairul Tanjung - Pengusaha Sukses si Anak Singkong

“Tidak ada kesuksesan yang bisa dicapai seperti membalikkan telapak tangan. Tidak ada
keberhasilan tanpa Kerja Keras, Keuletan, Kegigihan, dan Kedisiplinan. Hal itu juga harus
dibarengi dengan sikap Pantang Menyerah dan Tidak Cepat Putus Asa. Semua cita-cita dan
ambisi hanya bisa direngkuh apabila kita mau terus belajar berbagai hal, di mana pun dan
kepada siapa pun. Chairul Tanjung (Page: 347)” ― Tjahja Gunawan Diredja, Chairul Tanjung
Si Anak Singkong

Sebelumnya siapa yang tidak kenal dengan sosok Chairul Tanjung yang merupakan
pengusaha sukses asal Indonesia sekaligus merupakan CEO utama dari CT Corp. Chairul
Tanjung menempati urutan ke 937 dari 1000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes
dengan total kekayaan mencapai 1 miliar USD. Tahun 2004, ia termasuk orang terkaya
nomor 375 dunia. Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Cahirul Tanjung
adalah seorang anak yang lahir dari keluarga sederhana. Ibunya bernama Halimah yaitu
seorang wanita suku sunda dan ayahnya berasal dari Sibolga, Sumatera Utara. Ayah Chairul
Tanjung dulunya merupakan seorang wartawan pada masa orde lama. Chairul Tanjung
akrab dengan sapaan “Chairul Tanjung si Anak Singkong” yang merupakan sebutan bagi
masyarakat yang sangat miskin dan kumuh di Jakarta. Ia bersama enam saudaranya tinggal
di kamar losmen yang sempit.
1. Pendidikan Chairul Tanjung

SD Van Lith, Jakarta (1975)

SMP Van Lith, Jakarta (1978)

SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)

Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)

Ketika kuliah, Chairul Tanjung mulai tertarik dengan dunia bisnis. Ia sempat mendapatkan
penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Nasional pada tahun 1984-1985. Saat kuliah
Chairul Tanjung tentu tidak berdiam diri. Ia berusaha untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya
dengan cara berjualan buku kuliah, berjualan kaos, menjadi tukang foto kopi di kampus. Ia
pun sempat mendirikan took peralatan kedokteran dan laboratorium, namun sayangnya
usaha tersebut bangkrut.
2. Karir Chairul Tanjung

Chairul Tanjung dan Carrefour Indonesia

Untuk menjadi sukses seperti sekarang ini, Chairul Tanjung mengalami jatuh bangun
pahitnya kehidupan. Seluruh kesuksesaannya tidak dating tiba-tiba. Tahun 1987, setelah
lulus kuliah, Chairul Tanjung besama tiga kawannya mendirikan PT Pariarti Shindutama yang
merupakan sebuah perusahaan ekspor sepatu dengan modal awal Rp 150 juta. Saat itu
perusahaan mereka berhasil menjual 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Perusahaan mereka
pun dibilang cukup sukses. Namun karena perbedaan visi ekspansi usaha, Chairul memilih
pisah dan mendirikan usaha sendiri.

Selepas berpisah, Chairul Tanjung mendirikan usahanya sendiri di bidang multimedia, jasa
keuangan, dan properti.

Chairul Tanjung sangat pintar dalam membangun jaringan hingga akhirnya di bidang
keuangan ia bisa mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega. Chairul
Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial, antara lain Asuransi Umum
Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega Capital Indonesia,
Bank Mega Syariah, dan Mega Finance.

Di bidang properti & investasi, perusahaannya tersebut membawahi Para Bandung


Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, & Mega Indah Propertindo.

Di bidang penyiaran & multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya
Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, & Trans Studio.

Di bidang investasi, pada awal 2010 Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp
membeli sebagian besar saham Carefour Indonesia, yakni sejumlah 40 persen. MoU
(memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ini ditandatangani pada
tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.
Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp pada tanggal 1
Desember 2011. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp,
dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan,
dan sumber daya alam.

3. Cahirul Tanjung menjadi menteri Menteri Koordinator Perekonomian

Chairul Tanjung menjadi Menteri Perekonomian

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk Chairul Tanjung menjadi Menteri
Koordinator Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa. Hatta Rajasa mendampingi
Prabowo, dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2014. Sebelumnya SBY menunjuk
Chairul Tanjung sebagai Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) pada 2010.

Di komite itu, Chairul Tanjung (CT) membawahi lebih dari 20 orang dari berbagai profesi
akademisi dan juga pemerhati ekonomi. Pertanggungjawaban komite ini langsung kepada
presiden. Tetapi secara struktural, komite ini berada di bawah salah satu unit kerja Menko
Perekonomian.

Lantaran telah berpengalaman di KEN, SBY menuturkan, Chairul Tanjung telah mengerti
arah pembangunan Indonesia sehingga menjadi pertimbangan untuk mengangkatnya jadi
Menteri Koordinator Perekonomian.

4. Penghargaan Chairul Tanjung

Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional (1984-1985) – Penghargaan sebagai anggota civitas


akademika yang berjasa kepada fakultas dan universitas
Eksekutif Muda Berprestasi 1992-1993 dari Studio Seven Production, Jakarta (23 Mei 1993)

Soegeng Sarjadi Award

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Award 2015

Urutan 937 dari 1.000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes

18 April 2015, Chairul Tanjung dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu kewirausahaan
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Pengukuhan tersebut dilakukan di ruang Garuda
Mukti, Gedung Rektorat, kampus C Unair.

Pembina Bulu Tangkis Panutan 2014 bagi Candra Wijaya International Badminton
Centre.The Asian Academy of Applied Business (AAAB) memberikan penghargaan Captain of
Industry pada Chairul Tanjung di Konferensi Internasional AAAB yang ke-enam tahun 2013.
Bos CT Corps ini terpilih sebagai Captain of Industry karena dianggap sebagai sosok yang
mewakili pengusaha yang konsisten dan memiliki potensi yang besar dalam pengembangan
ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai