DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
SRI RAHMI
SUPRIANTO (105251110018)
RAFIKA MAYASARI (105251108018)
ALIFA DZAHABIYAH SIR (105251107218)
Dan sangat diharapkan kepada para pembaca untuk memberi kritik dan saran
yang sifatnya ilmiah dan membangun, sehingga makalah ini bias menjadi sempurna.
Akhir kata semoga makalah ini mendapat Rida dari Allah SWT, sehingga bermanfaat
bagi kita semua.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Peran Serta LKS dalam Dunia Usaha/UMKM.................................................................6
B. Harapan Masyarakat Terhadap LKS Dalam Meningkatkan Kesejahteraan...............9
BAB III................................................................................................................................................10
PENUTUP......................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN...................................................................................................................10
B. SARAN...............................................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan antara Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan UMKM sangat
penting untuk diperhatikan. Hal ini karena UMKM merupakan usaha yang
dikelola oleh pengusaha kecil, dan dengan modal kecil, tetapi mempunyai
kontribusi besar sebagai salah satu tiang penyangga perekonomian
Indonesia. Di sisi lain, mereka adalah usaha yang rentan karena kurangnya
akses terhadap permodalan, kecilnya daya produksi yang dihasilkan maupun
pangsa pasar yang relatif sempit.
Permodalan adalah salah satu problema utama UMKM. Di sisi lainnya,
Lembaga Keuangan Syariah (LKS), tidak hanya berorientasi pada pencarian
profit semata, melainkan juga memiliki sisi kemanusiaan, yaitu melakukan
pemberdayaan kepada para pengusaha UMKM. Tulisan ini mendeskripsikan
hubungan simbiosis mutualisme antara Lembaga keuangan Syariah dengan
UMKM.
Beberapa hal yang hendak diangkat oleh tulisan ini adalah pengertian
LKS, perkembangan LKS, bentuk pemberdayaan yang dilakukan terhadap
UMKM serta potensi kerjasama antara LKS dengan UMKM.
Lembaga Keuangan telah berperan sangat besar dalam pengembangan
dan pertumbuhan masyarakat industri modern. Produksi berskala besar
dengan kebutuhan investasi yang membutuhkan modal besar tidak mungkin
dipenuhi tanpa bantuan lembaga keuangan. Lembaga keuangan merupakan
tumpuan bagi para pengusaha untuk mendapatkan tambahan modalnya
melalui mekanisme kredit dan menjadi tumpuhan investasi melalui
mekanisme saving,sehingga lembaga keuangan memiliki peranan yang besar
dalam mendistribusikan sumbersumber daya ekonomi di kalangan
masyarakat.
Begitu juga peran lembaga keuangan bagi kalangan menengah
kebawah . Salah satu masalah kronis yang banyak menyita perhatian dunia
adalah mengenai kemiskinan. Berbagai seminar dan pertemuan dilakukan
dengan tujuan mengurangi atau bahkan menghilangkan kemiskinan di muka
bumi ini. Data survey Badan Pusat Statistik (BPS) terlihat bahwa pada tahun
2010, sejumlah 31,023.400 atau sekitar 13,33% penduduk Indonesia masih
4
dikategorikan miskin, meskipun dibandingkan tahun 2008 angka itu telah
menurun yaitu berjumlah 34,96 juta jiwa sekitar 15,42%.
Upaya penanggulangan kemiskinan terus digalangkan salah satunya
dengan memutus mata rantai kemiskinan melalui pemberdayaan kelompok
dengan pengembangan microfinance ,yakni suatu model penyedia jasa
keuangan bagi masyarakat yang memiliki usaha pada sector paling kecil yang
tidak dapat mengakses jasa bank karena berbagai keterbatasannya.
Lembaga keuangan di Indonesia dapat dikategorikan ke dalam dua
kelompok, yaitu formal dan informal. Lembaga yang bersifat formal ada yang
berbentuk bank dan ada yang berbentuk non bank. Sedangkan lembaga
keuangan bersifat informal biasanya berbentuk lembaga swadaya, Baitul Mal
wat Tamwil (BMT), serta berbagai institusi yang pengelolaannya ditangani
secara langsung oleh masyarakat. Setiap lembaga keuangan syari’ah,
mempunyai falsafah dasar mencari keridhaan Allah untuk memperoleh
kebajikan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, setiap kegiatan lembaga
keuangan yang dikhawatirkan menyimpang dari tuntunan agama harus
dihindari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa peran LKS dalam dunia usaha/UMKM?
2. Bagaimana harapan masyarakat terhadap LKS dalam meningkatkan
kesejahteraan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui peran LKS dalam dunia usaha/UMKM
2. Untuk mengetahui harapan masyarakat terhadap LKS dalam
meningkatkan kesejahteraan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Serta LKS dalam Dunia Usaha/UMKM
Lembaga Keuangan Syariah dapat menjadi lembaga keuangan yang
memiliki fungsi untuk melakukan pemberdayaan. Pemberdayaan, merupakan
istilah khas dalam dunia NGO (Non Government Organization) atau dikenal
dengan LSM. Dalam istilah asing (bahasa Inggris) dinamakan dengan
empowerment, yang secara sederhana didefinisikan dengan penguatan
potensi manusia, baik individu maupun masyarakat, agar memperoleh inisiatif
dan kendali lebih besar terhadap bidang kehidupan mereka sendiri
(Wrihatnolo &Dwidjowijoto, 2007: 180). Dalam obyek pemberdayaan, hal ini
adalah UMKM.
6
yang benarbenar membutuhkan bantuan permodalan dan seharusnya
diberikan perhatian lebih intensif.
2. Mereka bergerak di bidang riil, baik berupa barang maupun jasa. Pinjaman
yang mereka perlukan tidak untuk usaha non riil, seperti spekulasi bursa
saham. Pembiayaan sektor riil sangat penting, karena sektor inilah
kekayaan negara dalam arti sesungguhnya.
3. Pengelola UMKM pada umumnya masih berpijak pada etika bisnis dan
moralitas. Mereka pada umumnya lebih menghormati akad (perjanjian)
pinjam meminjam daripada umumnya para pengusaha besar.
7
Selain produk wadiah, penghimpunan dana oleh LKS dapat dilakukan
dengan prinsip mudharabah dan ijarah. (Sholihin, 2010: 291). Bahkan
pada prakteknya saat ini, mayoritas produk penghimpunan dana yang laku
di masyarakat adalah produk yang menggunakan prinsip mudharabah. Hal
ini disebabkan karena produk yang menggunakan prinsip mudharabah
dianggap lebih menguntungkan karena memberikan bagi hasil untuk para
penabung secara berkala. Berbeda dengan tabungan dengan prinsip
wadiah yang hanya memberikan bonus yang belum tentu ada di setiap
waktu.
2. Penyaluran Dana ke Masyarakat
Setelah dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan telah terkumpul,
maka LKS kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang
membutuhkan. Dalam sistem perbankan Islam, idealnya dana tersebut
disalurkan hanya kepada pihak yang memiliki usaha dan untuk
pengembangan usaha. Sedangkan untuk kebutuhan non usaha, seperti
untuk pembayaran SPP, maka akadnya hanya pinjam tanpa adanya bagi
hasil ataupun bunga. Dalam sistem perbankan Islam simpan pinjam ini,
sebagaimana telah disebutkan di atas, dinamakan dengan qirodh atau
mudharabah. Selain itu, perbankan syariah juga melaksanakan pelayanan
jasa lainnya, seperti wakalah, qardh al hasan, dan sebagainya.
3. Fungsi Sosial Kemasyarakatan
Yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Zakat, Infaq atau
Sedekah (Ziswaf), kemudian menyalurkannya kepada pihak yang
membutuhkannya, tanpa mengharapkan keuntungan ataupun imbalan
(Ikit, 2015: 47). Lembaga keuangan Islam, sebagaimana aturan
perundang-undangan, berhak menghimpun dana zakat, infaq, dan
shodaqoh dari masyarakat untuk disalurkan kepada pihak yang
membutuhkannya. Perannya hampir sama dengan pihak ‘amil’, dimana
ketentuannya mendapatkan hak 1/5 dari jumlah dana ziswaf yang
dihimpun. Fungsi sosial inilah sebagai salah satu pembeda LKS dengan
lembaga keuangan perbankan umum.
8
B. Harapan Masyarakat Terhadap LKS Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Umumnya masyarakat hanya tahu bahwa bank syariah adalah bank
tanpa bungga dan menggunakan sistem bagi hasil.setelah mereka
mengetahui maka harapan mereka untuk lembaga keuangan syariah adalah:
Tidak terlalu memberatkan mereka dalam bungga pinjaman,
meningkatkan bagi hasil, masyarakat juga berharap lembaga keuangan
syariah dapat meningkatkan sosialisasi secara intensif baik secara
langsung maupun melalu media, sekaligus menyalurkan lebih tertatik
untuk berinteraksi pada lembaga keuangan syariah, Mengembangkan
lemabaga keuangan syariah (bank dan non bank syariah) yang sehat
berdasarkan efisiensi dan keadilan, serta mampu meningkatkan
partisipasi masyarakat banyak sehingga menggalahkan usah-usaha
ekonomi rakyat, antara lain memperluas jaringan lembaga keuangan
syariah ke daearh-daerah terpencil.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sangat penting bagi perkembangan
ekonomi di Indonesia karena kontribusi UMKM sangat jelas di sektor riil dan
dilakukan oleh sekelompok akar rumput, dan sebagai salah satu tiang
penyangga stabilitas ekonomi nasional. Sebagaimana dibuktikan oleh daya
tahan UMKM terhadap krisis moneter pada tahun 1997 silam, bahwa lebih dari
95 persen sektor usaha ini mampu bertahan di tengah kolapsnya moneter
nasional.
B. SARAN
Harapan penulis adalah semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya fitback dari
pembaca, agar menjadi panduan pembuatan makalah yang lebih baik dimasa
depan. Terima Kasih.
10