Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA DAN ADMINISTRASI KUA se-

KABUPATEN BANTUL PADA BAGIAN BIMAS ISLAM KANTOR KEMENTERIAN


AGAMA KABUPATEN BANTUL TAHUN 2020

Disusun Oleh:

Nama : Achmad Syamil Muqowwie

NIM : 17102040106

DPP : Dr. Dra. Mikriani, M.M

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2020
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Profesi

“MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA DAN ADMINISTRASI KUA se-


KABUPATEN BANTUL PADA BAGIAN BIMAS ISLAM KANTOR KEMENTERIAN
AGAMA KABUPATEN BANTUL TAHUN 2020”

Yang dilaksanakan dan disusun oleh :


Nama : Achmad Syamil Muqowwie
NIM : 17102040106
DPP : Dr.Dra. Mikriani, M.M

Yogyakarta, 24 Desember 2020


Mengetahui

Dosen Kepala Bidang


Pembimbing Praktikum Bimbingan Masyarakat Islam

Dr. Dra.Mikriani, M.M. H. Halili, S.Ag., M.S.I.


NIP. 19640512 200003 2 001 NIP. 19700926 199603 1 003
Ketua
Program Studi Manajemen Dakwah

H.M. Toriq Nurmadiansyah, S.Ag., M.Si


NIP. 19690227 200312 1 001

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke-hadirat Allah
SWT, karena limpahan rahmat dan hidayah-Nya pelaksanaan kegiatan praktikum dan
penulisan laporan bisa diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa

ii
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, manusia pilihan yang menjadi panutan di
seluruh penjuru dunia.

Laporan ini merupakan rangkuman kegiatan penulis selama melaksanakan Praktikum


Profesi di Subbagian Bimas Islam di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul. Adapun
kegiatan Praktikum Profesi dilaksanakan pada, 19 Oktober 2020 – 19 November 2020
dengan tujuan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Praktikum Profesi.

Pada laporan ini sangat dimungkinkan banyak sekali kekurangan yang harus diperbaiki.
Segala bentuk kritik dan saran akan dengan senang hati diterima dan diharapkan dapat
membantu dalam penulisan laporan selanjutnya agar lebih baik lagi. Semoga Laporan
Praktikum Profesi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi semua pembaca.

Yogyakarta, 24 Desember 2020

Achmad Syamil Muqowwie

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii

iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Tema dan Fokus Praktikum.....................................................................1
C. Maksud dan Tujuan Praktikum Profesi...................................................2
D. Manfaat Praktikum Profesi......................................................................3
E. Tempat Pelaksanaan Praktikum...............................................................3
F. Waktu Praktikum Profesi.........................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Sejarah Umum Kementerian Agama.......................................................4
B. Sejarah dan Profil Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul........5
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Program Kegiatan dan Relasi..................................................................9
B. Output/Hasil Kegiatan...........................................................................11
C. Evaluasi.................................................................................................12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................14
B. Saran .....................................................................................................14
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perjalanan bangsa Indonesia tidak terlepas dari perjuangan para pahlawan dan
para tokoh kemerdekaan bangsa Indonesia.Sejarah pula mencatat beberapa abad yang
lalu telah banyak berdiri kerajaan yang melambangkan kaegamaan.Hal tersebut menjadi
dasar bahwa agama telah melekat erat bagi bangsa Indonesia.Hingga saat ini tercatat
terdapat enam agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia yaitu, Islam, Kristen,
Kristen Protestan, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu.
Dengan adanya keberagaman agama tersebut, perlu adanya satu lembaga resmi
pemerintah yang mampu mengatur ke-enam agama yang ada di Indonesia, agar tercipta
kedamaian dan kerukunan antar umat beragama.Selain itu, lembaga resmi tersebut harus
mampu memberikan pelayanan bagi masing-masing agama.Oleh karena itu, beberppa
tokoh seperti Mohammad Yamin dan Soekarno mengusulkan dalam siding BPUPKI agar
pemerintah RI membentuk suatu lembaga resmi pemerintah yaitu Kementerian
Islamiyah. Pada tanggal 3 januari 1946 terbentuklah Kementerian Agama Republik
Indonesia dengan Menteri Agama yang pertama yaitu H. Rasjidi BA, Kementerian
Agama RI.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu instansi
yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang memiliki tanggung jawab untuk
menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam dunia intrepreneur dan bertahan di
dunia kerja. Oleh karena itu, setiap mahasiswa membutuhkan pengalaman yang berguna
di dunia kerja. Maka Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta mewajibkan
kepada seluruh peserta didik untuk melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(Praktikum Profesi).
Sebagai mahasiswa S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi Konsentrasi
Manajemen Sumber Daya Manusia, program Praktikum Profesi ini dapat menjadi
pembelajaran melalui pengalaman dan praktek yang didapatkan selama melakukan
Praktikum Profesi atau Magang di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul. Selain
itu, Praktikum Profesi juga diharapkan mampu menghasilkan kerjasama antara
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan instansi pemerintah
maupun swasta, maka akan menimbulkan citra positif terhadap UIN Sunan Kalijaga

1
Yogyakarta. Diharapkan pula nantinya lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat
bekerja di instansi tersebut.
B. Tema Praktikum Profesi
Dalam menjalankan suatu kegiatan, maka diperlukan tema atau gagasan utama
yang dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan kegiatan tersebut. Adapun tema yang
diambil dalam kegiatan praktikum profesi ini adalah “MANAJEMEN
PENGELOLAAN DATA DAN ADMINISTRASI KUA se-KABUPATEN BANTUL
PADA BAGIAN BIMAS ISLAM KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN BANTUL TAHUN 2020”
Dari tema tersebut, penulis berkeinginan untuk mengetahui bagaimana
pengelolaan data dan administrasi KUA se-Kabupaten Bantul di subbagian Bimas Islam
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul Tahun 2020.

C. Maksud dan Tujuan Praktikum Profesi


Berdasarkan latar belakang dan tema kegiatan tersebut, maka pelaksanaan
Praktikum Profesi ini dimaksudkan untuk:
1. Menambah pengetahuan wawasan, pengalaman, kemampuan dan keterampilan di
bidang administrasi dan pengolahan data sebelum memasuki dunia kerja.
2. Mempersiapkan mental sebagai calon tenaga kerja untuk menghadapi lingkungan
dunia kerja.
3. Mempelajari bidang pekerjaan pada tempat praktikum profesi yaitu pada Sub Bagian
Bimas Islam.
4. Menambah wawasan dan pengalaman dalam memecahkan masalah yang dihadapi
dalam dunia kerja.
5. Mengimplementasikan teori yang sudah dipelajari di bangku perkuliahan pada dunia
kerja.
Setelah mengetahui maksud dari praktikum profesi, ada beberapa tujuan dari
praktikum profesi ini yaitu:
1. Melakukan kegiatan pengelolaan data dan administrasi yang di lakukan oleh KUA
se-KABUPATEN BANTUL PADA BAGIAN BIMAS ISLAM KANTOR
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BANTUL.
2. Memberi bekal kompetensi teknis dan pengalaman kerja yang sangat bermanfaat
ketika mahasiswa lulus.

2
3. Meningkatkan hubungan kemitraan antara jurusan Manajemen Dakwah dengan
lembaga dan organisasi terkait.
4. Melatih disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab dalam melakasanakan tugas agar
menjadi lulusan yang siap terjun ke dunia kerja.
D. Manfaat Praktikum Profesi
Adapun manfaat kegiatan praktikum profesi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai sarana latihan dan penerapan ilmu yang didapat di perkuliahan
b. Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman di
dunia kerja khususnya dibidang bimbingan masyarakat islam atau Bimas Islam.
2. Bagi Instansi Praktikum Profesi
Mendapat tenaga tambahan untuk membantu instansi dalam menyelesaikan tugas
dan aktivitas pekerjaan yang dilaksanakan setiap harinya, serta menciptakan relasi
baru yang baik antara Kementerian Agama Kabupaten Bantul dengan Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bagi Program Studi Manajemen Dakwah
Terciptanya hubungan baik dan adanya informasi antara Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Bantul dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, serta mengetahui softskill masing-masing peserta magang dalam
mengimplementasikan teori di perkuliahan.

E. Tempat Pelaksanaan Praktikum Profesi


Penulis melaksanakan Praktikum Profesi di Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Bantul dan ditempatkan pada bagian BIMAS ISLAM. Berikut adalah data
lembaga tempat pelaksanaan Praktikum Profesi dilakukan:
Nama Instansi : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul
Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 16, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
No. Telepon : (0274) 367411
Website : http://bantul.kemenag.go.id

Penulis melaksanakan prak tikum profesi di Kantor Wilayah Kementerian Agama


Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sub. Bagian Kepegawaian dan Hukum.
Penulis melakukan beberapa kegiatan seperti input data keluar masuk surat, pengajuan
3
usulan surat tugas, pengajuan surat kenaikan pangkat, pengajuan surat disposisi, dan
rekapitulasi presensi pegawai.
F. Waktu Praktikum Profesi
Waktu pelaksanaan Praktikum Profesi berlangsung selama 1 bulan dimulai dari 19
Oktober 2020 – 19 November 2020.

BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI

A. Sejarah Umum Kementerian Agama


Kementerian Agama adalah kementerian yang bertugas menyelenggarakan
pemerintahan dalam bidang agama. Usulan pembentukan Kementerian Agama pertama
kali disampaikan oleh Mr. Muhammad Yamin dalam Rapat Besar (Sidang) Badan
Penyelidik Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), tanggal 11 Juli
1945. Dalam rapat tersebut Mr. Muhammad Yamin mengusulkan perlu diadakannya
kementerian yang istimewa, yaitu yang berhubungan dengan agama. Namun demikian,
realitas politik menjelang dan masa awal kemerdekaan menunjukkan bahwa
pembentukan Kementerian Agama memerlukan perjuangan tersendiri. Pada waktu
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melangsungkan sidang hari Ahad, 19
Agustus 1945 untuk membicarakan pembentukan kementerian/departemen, usulan
tentang Kementerian Agama tidak disepakati oleh anggota PPKI.
Usulan pembentukan Kementerian Agama kembali muncul pada sidang Pleno
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang diselenggarakan pada tanggal 25-27
November 1945. Kemudian, pembentukan Kementerian Agama dalam Kabinet Sjahrir II
ditetapkan dengan Penetapan Pemerintah No 1/S.D. tanggal 3 Januari 1946 (29
Muharram 1365 H) yang berbunyi; Presiden Republik Indonesia, Mengingat: usul
Perdana Menteri dan Badan Pekerja Komite Nasional Pusat, memutuskan: Mengadakan
Kementerian Agama. Maksud dan tujuan membentuk Kementerian Agama, selain untuk
memenuhi tuntutan sebagian besar rakyat beragama di tanah air, yang merasa urusan
keagamaan di zaman penjajahan dahulu tidak mendapat layanan yang semestinya, juga
agar soal-soal yang bertalian dengan urusan keagamaan diurus serta diselenggarakan

4
oleh suatu instansi atau kementerian khusus, sehingga pertanggungan jawab, beleid, dan
taktis berada di tangan seorang menteri.
Pengumuman berdirinya Kementerian Agama disiarkan oleh pemerintah melalui
siaran Radio Republik Indonesia. Haji Mohammad Rasjidi diangkat oleh Presiden
Soekarno sebagai Menteri Agama RI Pertama. H.M. Rasjidi adalah seorang ulama
berlatar belakang pendidikan Islam modern dan di kemudian hari dikenal sebagai
pemimpin Islam terkemuka dan tokoh Muhammadiyah. Setelah berdirinya Kementerian
Agama, urusan keagamaan dan peradilan agama bagi umat Islam yang telah berjalan
sejak prakemerdekaan menjadi tanggung jawab Kementerian Agama.
Pada perkembangan selanjutnya, dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, saat
ini Kementerian Agama terdiri dari 11 unit eselon I yaitu : Sekretariat Jenderal,
Inspektorat Jenderal, Badan Penelitian dan Pengembangan, dan Pendidikan dan
Pelatihan, dan 7 Direktorat Jenderal yang membidangi Pendidikan Islam,
Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Bimbingan Masyarakat Islam, Bimbingan Masyarakat
Kristen, Bimbingan Masyarakat Katolik, Bimbingan Masyarakat Hindu, Bimbingan
Masyarakat Buddha, dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Selain
11 unit kerja tersebut, Menteri Agama juga dibantu oleh 3 (tiga) staf ahli dan 2 (dua)
pusat yaitu : Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Keagamaan, Staf Ahli Bidang
Manajemen Komunikasi dan Informasi, Staf Ahli Bidang Hukum dan Hak Asasi
Manusia, Pusat Kerukunan Umat Beragama, Pusat Bimbingan dan Pendidikan
Khonghucu.1
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kementerian Agama memiliki 5 (lima)
Nilai Budaya Kerja yang dijadikan sebagai pedoman, antara lain, yaitu:
1. Integritas :  keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik
dan benar
2. Profesionalitas : bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat waktu dengan hasil
terbaik
3. Inovasi : menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih
baik
4. Tanggung jawab : bekerja secara tuntas dan konsekuen
5. Keteladanan : menjadi contoh yang baik bagi orang lain
B. Sejarah dan Profil Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul

1
Website: https://www.kemenag.com/v1/sejarah/ , diakses pada Selasa, 8 Desember 2020 pukul 20.51
WIB

5
Sejak zaman Belanda jauh sebelum berdirinya Departemen Agama, urusan agama
khususnya pengurusan agama Islam baik pada jaman pemerintahan kesultanan di Jawa
maupun pemerintahan kesultanan di luar Jawa diatur sesuai dengan sistem pemerintahan
yang berlaku pada masa itu di bawah pemerintahan Bupati Bantul,  telah melaksanakan
tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat yang pada dasarnya memberikan keleluasaan umat
beragama untuk menjalankan syariat agamanya masing-masing, khususnya pelayanan
pernikahan dan perceraian, Tugas-tugas pelayanan pernikahan dan perceraian pertama kali
dijabat oleh KH. Abdullah Suyuti sebagai Penghulu Lurah Naib Bantul. Dengan menempati
rumah pribadi, di depan Masjid Jamasba Bantul sebagai kantor pelayanan masyarakat
khususnya pernikahan dan perceraian. Seterusnya Penghulu Lurah Naib Bantul ini
merupakan cikal bakal berdirinya Departemen Agama, sekarang Kementerian Agama.

Dalam perkembangannya Penghulu Lurah Naib berubah nama menjadi Kementerian Agama,
yang dipimpin oleh KH. Maksum,  dimana tugas pokok dan fungsinya tidak sekedar
melayani pernikahan dan perceraian namun juga pelayanan Imam dan Khotib, yang dalam
perkembangannya menjadi Penerangan Agama Islam. Sebagai pegawai sekaligus imam
pertama dijabat KH. Abdurrahman (ayah KH. Mabarun), sedang sebagai Khotib dijabat
Muhammad Dawam (ayah KH. Daldiri).

Pada tanggal 24-26 November 1945 diadakan siding Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP) di Jakarta yang dihadiri Presiden, Wakil Presiden, para menteri dan utusan Komite
Nasional Indonesia dari seluruh Indonesia. Dalam siding tersebut wakil Komite Nasional
Indonesia dari daerah Banyumas yang terdiri dari KH. Abu Dardiri, KH. Saleh Su’adi dan M.
Sukoso Wiryo Saputro mengusulkan supaya dalam Negara yang sudah merdeka urusan
agama jangan ditempatkan pada kementerian lainnya, melainkan diurus sendiri oleh
kementerian yang khusus mengatur masalah-masalah agama.

Usulan tersebut mendapat sambutan yang baik dari anggota sidang lainnya, sehingga pada
tanggal 3 Januari 1946 diumumkan berdirinya Kementerian Agama sesuai dengan Ketetapan
Pemerintah Nomor : 1/SD/1946 di Yogyakarta, Menteri Agama pertama saat itu adalah KH.
Rosyidi, BA.

Berdasar KMA Nomor 9 tahun 1952 dengan menggunakan Holding Company (organisasi
yang masing-masing berdiri sendiri di daerah) yang dikenal dengan nomenklatur Jawatan
(Urusan Agama, Pendidikan Agama, dan Penerangan Agama dan Biro Peradilan Agama).

6
Kepala Kantor Jawatan Agama Kabupaten Bantul dijabat oleh KH. Juwaini, sebagai Jawatan
Penerangan Agama dijabat oleh KH. Matori Al Huda.

Perkembangan berikutnya Kantor Jawatan Agama, berubah menjadi Kantor Perwakilan


Depatemen Agama, baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten. Sebagai Kepala Kantor
Perwakilan Departemen Agama Kabupaten Bantul dijabat KH. Juwaini,  meliputi Jawatan
Penerangan dan Pendidikan Agama Islam yang dijabat Zahrowi Suyuti. Kepemimpinan
dilanjutkan oleh KH. Mahfudz, dan Bardan. Pada era ini masing-masing Jawatan Penerangan
dan Pendidikan telah mempunyai seksi-seksi.

Berdasarkan KMA Nomor 53 tahun 1971 organisasi instansi vertical Departemen Agama
menjalankan perubahan nomenklatur dari perwakilan menjadi Kantor Wilayah Departemen
Agama untuk tingkat Provinsi dan Kantor Departemen Agama untuk tingkat
Kabupaten/Kota. Sebagai Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Bantul berturut-
turut dijabat oleh :

1.  Zahrowi Suyuti : 1971 s.d 1982

2. Moh Sowabi : 1982 s.d 1984

3. H. Djuremi Bakri : 1984 s.d 1988

4. Drs. Ibnu Abdul Mundzir : 1988 s.d 1990

5. Drs. H. Sudijono : 1990 s.d 1997

6. Drs. H. Sya’roni : 1997 s.d 2000

7. Drs. H. Bukhori Muslim, M.Pd.I : 2000 s.d 2008

8. Drs. Suharto Djuwaini, M.Pd.I : 2008 s.d 2009

9. Drs. H. Muntachob, MHI : 2009 s.d 2011

10. Drs. H. Abdul Madjid, MA : 2011 s.d 2016

11. Drs. H. Buchori Muslim, M.Pd.I : 2016 s.d 2020

12. H. Aidi Johansyah, S.Ag., MM : 2020 s.d sekarang2

2
Website http://bantul.kemenag.go.id diakses jumat 14.23 wib pada 25 Desember 2020.
7
1. Visi dan Misi kantor Kementrian Agama Kabupaten Bantul:

VISI

Terwujudnya masyarakat Kabupaten Bantul yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri, dan
sejahtera lahir batin dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
kepribadian berdasarkan gotong royong

MISI

 Meningkatkan pemahaman kehidupan beragama


 Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama
 Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas
 Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan
 Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan akuntabel
 Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, pendidikan agama
pada satuan pendidikan umum dan pendidikan keagamaan
 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel dan terpercaya

2. Tugas dan Fungsi Pokok Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bantul

a). Sub Bagian Tata Usaha

Melakukan koordinasi perumusan kebijakan teknis dan perencanaan, pelaksanaan


pelayanan dan pembinaan administrasi, keuangan dan barang milik negara di lingkungan
Kantor Kementerian Agama berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala
Kantor Kementerian Agama.
b). Seksi Pendidikan Madrasah
Melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data informasi
dibidang RA, MI, MTs, MA, dan MAK.
c). Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Melakukan pelayanan, bimbingan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data
dan informasi dibidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren.
 
d). Seksi Pendidikan Agama Islam

8
Melakukan pelayanan dan bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan
informasi dibidang pendidikan islam pada PAUD, SD/SDLB, SMP/SMPLB,
SMA/SMALB/SMK.
e). Seksi Bimbingan Masyarakat Islam
Melakukan pelayanan dan bimbingan teknis, pembinaan serta pengelolaan data dan
informasi dibidang masyarakat islam.
f). Penyelenggara Haji dan Umrah
Melakukan pelayanan dan bimbingan teknis, pembinaan serta pengelolaan data dan
informasi dibidang penyelenggaraan haji dan umrah.
g). Penyelenggara Syariah
Melakukan pelayanan dan bimbingan teknis, pembinaan serta pengelolaan data dan
informasi dibidang pembinaan syariah.

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Program Kegiatan dan Realisasinya


Praktikum Profesi merupakan kegiatan akademik yang secara formal ditujukan
untuk memenuhi SKS mata kuliah, sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan
pedoman serta tujuan yang jelas. Di sisi lain, mahasiswa juga diharapkan mampu
merealisasikan program kegiatan yang sebelumnya disusun sebagai target pembelajaran.
Maka dari itu, sebelum diberangkatkan menuju tempat pelaksanaan, mahasiswa
diberikan pengarahan serta pedoman teknis, baik berupa sosialisasi dari Dosen
Pembimbing Mata Kuliah maupun diberi buku panduan sebagai pegangan. Hal tersebut
tidak lain bertujuan sebagai bekal bagi mahasiswa supaya mampu melaksanakan
kegiatan secara optimal.
Pembekalan tersebut dilakukan pada Senin, 14 September 2020. Dalam kegiatan
tersebut, disampaikan bagaimana cara melaksanakan kegiatan Praktikum Profesi dengan
baik, sehingga mahasiswa mampu mencapat target pembelajaran berupa tulisan (karya
ilmiah) maupun pengetahuan lain. Oleh karenanya, diharapkan mahasiswa mampu
menyusun program kegiatan serta mencari tema/ fokus kajian untuk pembahasan karya
tulis ilmiah. Dari sini, penulis menyusun beberapa poin yang menjadi rangkaian kegiatan

9
Praktikum Profesi di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul selama tanggal 19
Oktober – 19 November 2019, sebagai berikut:
1. Kegiatan Rutin
Setelah pelepasan kelompok praktikum pada hari pertama, penulis mengikuti
kegiatan orientasi dan pengenalan kantor, yang mana sesuai kesepakatan
penempatan kelompok terbagi menjadi 3 (tiga), yakni di Seksi Pendidikan Diniyah
dan Bagian Keuangan serta Seksi Bimbingan Masyarakat Islam. Dikarenakan situasi
COVID kegiatan kantor dijadwal dan tidak begitu padat untuk mengurangi kegiatan
berkerumun. Selanjutnya, kegiatan Praktikum Profesi dilakukan sesuai dengan
pembagian tersebut, dimana penulis memperoleh bagian di Seksi Bimas Islam,
sehingga kegiatan rutin yang penulis lakukan merupakan kegiatan seputar pendataan
Pernikahan, Mencocokan LPJ Keuangan dari KUA dan pendaftaran sertifikasi kiblat
masjid. Secara rinci, kegiatan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Mengarsipkan Surat laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Dari KUA
Arsip LPJ Keuangan yang dimaksud di sini adalah dokumen pemanfaatan
pencairan dana (dalam satuan bulan) selama tahun 2019 dan 2020 (sampai
kegiatan praktikum berlangsung). Pengarsipan ini dilakukan untuk merapikan,
mengoreksi dokumen lalu menyimpannya dengan rapi dan menscan laporan
tersebut supaya dapat ditemukan dengan mudah apabila suatu saat diperlukan.
Rekap data ini dilakukan selama proses Praktikum Profesi berlangsung.
b. Mengarsipkan Data Pernikahan
Pengarsipan dokumen juga dilakukan untuk data Pernikahan. Maksudnya
pendataan peserta bimbingan pra-nikah kepada calon pengantin dan pemberian
sertifikasi wali Hakim Arsip ini juga merupakan dokumen mulai tahun 2019
sampai 2020, yang mana dokumen ini dipegang oleh Bimas islam.
c. Mengarsipkan Data Pengukuran Kiblat Masjid dan Mushola
Kegiatan ini peserta magang disuruh untuk mendata laporan dari KUA
sekabupaten Bantul yang telah mengirimkan surat pengukuran kiblat pada
Masjid dan Mushola.
2. Kegiatan Insidental
a. Mengambil Buku Nikah
Selain kegiatan rutin di kantor, penulis juga mengikuti beberapa kegiatan yang
dilaksanakan dalam tempo tertentu, yang mana kegiatan tersebut dilaksanakan
di Kantor wilayah Kementrian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta untuk
10
mengambil buku nikah yang nantinya akan dibagikan keseluruh KUA
dikabupaten Bantul.

3. Kegiatan Lain
Kegiatan lain yang dimaksud disini adalah kegiatan yang diikuti oleh penulis
sebagai agenda tambahan sekaligus proses penyesuaian diri dengan lingkungan
kantor. Beberapa kegiatan tersebut, diantaranya sebagai berikut:

a. Ikut Menjadi Peserta Apel


Apel pagi di Hari Senin merupakan kegiatan rutin di Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Bantul, dimana penulis juga diwajibkan untuk mengikutinya.
Apel di sini dimaksudkan dengan tujuan pemberitahuan kegiatan sepekan
kedepan dan evaluasinya, serta sebagai cara untuk menyampaikan informasi
dari pimpinan kepada pegawai.

B. Output/ Hasil Kegiatan


Setelah menyelesaikan Praktikum Profesi, penulis memperoleh pengetahuan baru
terkait dengan bidang Bimbingan Masyarakat Islam Sebagaimana yang diharapkan dari
Praktikum Profesi ini, penulis menerangkan hasil-hasil tersebut, diantaranya sebagai
berikut:
1. Penulis memperoleh pandangan baru mengenai proses manajerial yang terjadi di
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul, terutama di bagian Seksi Bimas
Islam, dimana proses manajerial secara keseluruhan terjadi dengan sangat dinamis.
Pembagian kerja dilakukan tanpa adanya aturan tertulis yang menegaskan
kedudukan pegawai Seksi Bimas –selain Kepala Seksi-, sehingga hal tersebut
terlihat sangat fleksibel. Lebih jelasnya, segenap pegawai mampu melaksanakan
pelayanan. Meskipun demikian, untuk pembagian fokus kerja seperti administrasi,
administrasi keuangan, bimbingan dan pendataan terlihat sedikit lebih jelas.
2. Merujuk pada poin 1, ada kemungkinan kuat yang menerangkan bahwa pengaruh
budaya organisasi yang terjadi sebagai akibat dari perilaku kepemimpinan di Seksi
PHU, dimana Kepala Seksi lebih memperlihatkan sikap dinamis (luwes) dalam
aktivitas keseharian. Namun, pada prakteknya, peran Kepala Seksi juga terlihat
sangat baik dalam mengoordinir dan mem-follow-up pekerjaan yang dilakukan oleh
karyawannya.
11
3. Apabila melakukan pekerjaan nantinya, penulis telah memiliki pandangan mengenai
budaya kerja dan etos kerja. Kemudian, secara teknis di dunai kerja, penulis
memperoleh pengetahuan untuk menciptakan iklim kerja yang optimal dengan
berlandaskan prinsip profesionalitas dan sosial.
4. Dengan adanya Praktikum Profesi ini, hubungan antara kedua pihak, baik pihak
kampus, yakni Program Studi Manajemen Dakwah UIN Sunan Kalijaga yang
diwakili mahasiswa, dan lembaga, yakni Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Bantul secara tidak langsung menjadi lebih erat. Selain itu, kedua belah pihak juga
mampu menjadi relasi yang semakin berkesinambungan satu sama lain, sehingga
kedepannya diharapkan bisa memenuhi tuntutan zaman dalam ranah keilmuan dan
praktek di lapangan.
5. Penulis juga memperoleh pandangan secara langsung mengenai cara melakukan
pelayanan pendaftaran haji reguler, sebagai tujuan dari implementasi keilmuan dari
topik pembahasan di laporan ini. Lebih lanjut, penulis mengetahui bahwa pelayanan
memerlukan adanya prosedur yang teratur, pelaksana (pegawai) yang kompeten dan
sistem yang baik yang saling terpadu satu sama lainnya, sehingga hal tersebut dapat
terlaksana dengan baik.
C. Evaluasi
Setelah pelaksanaan Praktikum Profesi di Kementerian Agama Kabupaten Bantul
selesai dilaksanakan, penulis memperoleh beberapa hal yang bisa dijadikan evaluasi
untuk selanjutnya bisa diperhatikan sebagai pertimbangan kedepan. Evaluasi di sini
terbagi menjadi 3 (tiga), yakni evaluasi untuk lembaga, evaluasi untuk program studi dan
evaluasi untuk mahasiswa, antara lain sebagai berikut:
1. Evaluasi untuk Lembaga
Sebagaimana hasil dari pelaksanaan praktikum di lembaga yang sudah
dijelaskan di atas, terdapat beberapa hal yang memungkinkan untuk dijadikan
bahann evaluasi, diantaranya yaitu:
a. Kepemimpinan yang baik dan tugas pada Seksi BIMAS ISLAM, yang
menjadikan koordinasi-konsultasi antarpegawai dengan Kepala Seksi menjadi
optimal optimal, terutama dalam hal follow-up tugas/ beban kerja.
b. Tidak adanya briefing dan evaluasi dalam setiap mengadakan kegiatan
insidental seperti Rapat Koordinasi atau Rapat Evaluasi, dimana dalam
pelaksanaannya hanya dilimpahkan pada beberapa pegawai dari Seksi BIMAS
ISLAM.

12
c. Adanya pembagian kerja dan deskripsi kerja baik dalam bentuk prosedural
(SOP) atau hanya berupa narasi deskripsi yang menjelaskan pembagian kerja
setiap pegawai di Seksi PHU.

2. Evaluasi untuk Program Studi


a. Pembagian kelompok yang kurang efektif di awal sehingga memunculkan
koreksi dari beberapa mahasiswa.
b. Penentuan lokasi praktikum yang tidak diberikan oleh program studi, namun
diberikan bantuan atau follow-up untuk melakukan tembusan, sehingga
memudahkan mahasiswa.
c. Pemberian pembekalan yang tidak diimbangi dengan pendampingan dari Dosen
Pembimbing Praktikum dalam hal pengarahan pelaksanaan praktikum dan
penulisan laporan mengakibatkan kendala pada mahasiswa dalam hal kinerja di
lembaga.
d. Tidak adanya dukungan berupa dana akomodasibagi kelompok yang
memperoleh penempatan di lembaga yang jauh dari kampus.

3. Evaluasi untuk Mahasiswa


a. Kedisiplinan yang terkadang masih kurang dalam pelaksanaan praktkum,
mengakibatkan mahasiswa kurang mendalami kegiatan Praktikum Profesi.
b. Banyaknya agenda di luar praktikum yang membuat mahasiswa sering izin
dalam hal kehadiran.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan di bidang BIMAS ISLAM, maka
diperlukan adanya pelayanan administrasi yang tersruktural dan tertulis. Pelayanan
bimbingan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul telah berjalan dengan
baik. Hal ini ditunjang dengan pegawai pelaksana (SDM) yang kompeten, sarana
dan prasarana yang memadai, serta prosedur kerja yang teratur.

B. Rekomendasi
1. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam diharapkan mampu menerapkan disiplin kerja
dengan alur dan pembagian kerja yang jelas, serta membiasakan untuk melakukan
briefing dan evaluasi sebagai pelaksanaan manajerial dalam setiap agendanya,
sehingga mampu menciptakan budaya kerja yang sehat.
2. Program Studi Manajemen Dakwah sebaiknya mengoptimalkan pelayanan bagi
mahasiswa dalam pelaksanaan praktikum, baik berupa bimbingan dari DPP,
akomodasi untuk mahasiswa, serta tembusan kepada lembaga yang akan ditempati
sebagai laboratorium di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2020. : https://www.kemenag.com/v1/sejarah/, diakses pada Selasa, 8 Desember 2020
pukul 20.51 WIB

Admin. 2020. http://bantul.kemenag.go.id diakses jumat 14.23 wib pada 25 Desember 2020
WIB.

14
LAMPIRAN
Absensi kehadiran mahasiswa magang

15
FOTO DIDEPAN UNIT PELAYANAN TERPADU KEMENEG BANTUL

16
FOTO SOUVENIR KENANG KENANGAN

17
FOTO BERSAMA PEGAWAI BIMAS ISLAM

FOTO BERSAMA PERWAKILAN KEPALA KEMENAG BANTUL

18

Anda mungkin juga menyukai