Anda di halaman 1dari 16

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB TERHADAP KARYAWAN

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Mata kuliah: Etika Bisnis dan Profesi
Dosen Pengampu: Bapak Afwan Hariri Agus Prohimi, S.E., M.Si.

Disusun Oleh:
Sofie Isriana (210413623297)
Siffa Dayana (210413623376)
Syaffa Adistia (210413623336)
Tasya Mutiara Rifqi (210413623461)
Yunita Nur Cahyati (210413623308)
Wasiatul Maghfiroh (210413623301)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah dari mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi dengan judul “Etika dan
Tanggung Jawab Terhadap Karyawan”.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih


yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
pembuatan makalah, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah Etika Bisnis
dan Profesi, Bapak Afwan Hariri Agus Prohimi, S.E., M.Si. yang telah
memberikan arahan dalam pembuatan makalah ini, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tepat pada waktunya.

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan


baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak yang membangun sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Malang, 19 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

2.1 Pengertian Karyawan Dalam Perusahaan..................................................3

2.2 Kewajiban dan Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Karyawan..........4

2.3 Tipe dan Jenis Karyawan Perusahaan.......................................................5

2.4 Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Karyawan Perusahaan..........................6

2.5 Undang-Undang Yang Berkaitan Dengan Etika dan Tanggung Jawab


Karyawan..............................................................................................................9

BAB III..................................................................................................................11

PENUTUP.............................................................................................................11

3.1 Kesimpulan..............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Etika merupakan suatu keyakinan mengenai suatu tindakan yang benar dan
yang salah, atau tindakan yang baik dan tindakan yang buruk, ini berarti etika
berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik dan segala kebiasaan
yang dianut dan diwariskan secara turun menurun yang kemudian
mempengaruhi hal lainnya. Dengan kata lain, perilaku etis merupakan perilaku
yang mencerminkan keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial yang
diterima secara umum sehubung dengan tindakan-tindakan yang benar dan
baik. Memiliki etika dalam berkehidupan sosial sangat penting bagi semua
orang, oleh karena itu etika sendiri mempengaruhi perilaku pribadi tersebut di
lingkungan kerja.

Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting dalam upaya
mencapai tujuan organisasi ataupun perusahaan. Sebagus, sebaik dan
sesempurna apa pun teknologi yang ada di dalam suatu perusahaan, tanpa
aspek manusia maka akan tetap sulit untuk perusahaan tersebut mencapai
tujuan yang diinginkan. Manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri, karena manusialah yang
merencanakan suatu kegiatan tersebut. Sumber daya manusia dalam suatu
perusahaan sendiri disebut karyawan. Karyawan merupakan faktor yang
sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan, untuk itu
perusahaan atau organisasi membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas dan
yang memiliki karakteristik dalam keterampilan bekerja. Tidak hanya dituntut
untuk tampil berkualitas dan memiliki karakteristik dalam keterampilan
bekerja saja, tetapi karyawan juga dituntut memiliki etika dan moral dalam
bekerja. Etika ini nantinya akan membentuk kepribadian karyawan di dalam
perusahaan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian karyawan dalam perusahaan?

2. Bagaimana kewajiban dan tanggung jawab perusahaan terhadap


karyawan?

3. Apa saja tipe dan jenis karyawan perusahaan?

4. Apa saja hal-hal yang berkaitan dengan karyawan perusahaan?

5. Adakah Undang-Undang yang berkaitan dengan etika dan tanggung jawab


karyawan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mendeskripsikan pengertian karyawan dalam perusahaan.

2. Untuk mendeskripsikan kewajiban dan tanggung jawab perusahaan


terhadap karyawan.

3. Untuk mendeskripsikan tipe dan jenis karyawan perusahaan.

4. Untuk mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan karyawan


perusahaan.

5. Untuk mendeskripsikan Undang-Undang yang berkaitan dengan etika dan


tanggung jawab karyawan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karyawan Dalam Perusahaan


Subri mengatakan bahwa karyawan merupakan setiap penduduk yang
masuk ke dalam usia kerja (berusia di rentang 15 hingga 64 tahun), atau
jumlah total seluruh penduduk yang ada pada sebuah negara yang
memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan akan tenaga yang mereka
produksi, dan jika mereka mau berkecimpung / berpartisipasi dalam aktivitas
itu.

Jadi, pada dasarnya, karyawan yaitu setiap orang yang memberikan jasa
kepada perusahaan ataupun organisasi yang membutuhkan jasa tenaga kerja,
yang mana dari jasa tersebut, karyawan akan mendapatkan balas jasa berupa
gaji dan kompensasi-kompensasi lainnya.

Jika dijelaskan secara sederhana, karyawan dapat diartikan sebagai setiap


orang yang memberikan jasa kepada perusahaan atau organisasi yang
membutuhkan tenaga kerja, dari situ mereka akan menerima gaji dan bentuk
kompensasi lainnya.

Selain arti di atas, para ahli juga telah membuat banyak definisi dari istilah
“pegawai”, seperti contoh berikut:

 Subiri (2002)

Menurut Subri, karyawan mengacu pada penduduk usia kerja (15 sampai
64 tahun), atau jumlah total orang yang memproduksi barang dan jasa di
suatu negara (jika ada permintaan listrik yang mereka produksi dan
mereka ingin berpartisipasi / berpartisipasi acara tersebut.

 Negara Bagian Hasi (2002)

3
Menurut Hasibuan, pegawai diartikan sebagai orang yang memberikan
jasa (berupa gagasan dan tenaga) dan dibayar atau diberi kompensasi yang
besarnya telah ditentukan sebelumnya.

 Frederic W. Taylor

Karyawan adalah komunitas yang termotivasi dalam bekerja untuk


memenuhi kebutuhan keuangan.

 Wibowo

Pengertian karyawan adalah masalah menyelesaikan pekerjaan seiring


dengan pencapaian hasil pekerjaan.

 Sonny Keraf

Karyawan merupakan pekerja profesional dan tidak bisa diganti begitu


saja.

 KBBI

Karyawan adalah orang yang bekerja di lembaga seperti perusahaan,


kantor, lembaga dll; bekerja dengan mendapatkan gaji, sebagai pekerja
atau karyawan.

 Anwar Prabu Mangkunegara

Karyawan juga memiliki indikator sendiri dalam penilaiannya seperti yang


dikatakan anwar prabu mangkunegara. Termasuk kuantitas dan kualitas,
tanggung jawab dan pelaksanaan tugas.

2.2 Kewajiban dan Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Karyawan


a. Menjamin Kesehatan dan Keselamatan Karyawannya

Tempat kerja yang bersih, sehat, dan nyaman dapat memberikan


pengaruh positif dan meningkatkan produktifitas dalam bekerja. Selain itu,
kewajiban perusahaan terhadap karyawan yang mengalami kecelakaan

4
kerja juga harus diperhatikan untuk keselamatan dengan tempat kerja yang
aman dan sesuai dengan standar keselamatan yang telah ditentukan.

b. Perusahaan Memberikan Gaji Secara Adil

Selain untuk mengembangkan diri, memberikan kontribusi yang


bermanfaat bagi masyarakat, motivasi seseorang untuk bekerja adalah
untuk mendapatkan upah atau gaji untuk menabung dan memenuhi
kebutuhan sehari-harinya.

c. Perusahaan Tidak Boleh Memberhentikan Karyawan dengan Semena-


mena.

Perusahaan tidak boleh memutuskan hubungan kerja dengan


karyawannya secara sepihak atau semena-mena, apalagi sekarang sudah
tercantum di Undang-undang yang berlaku. Perusahaan hanya boleh
memberhentikan dengan alasan yang tepat

d. Harus berpegang pada prosedur yang semestinya

Perusahaan harus membatasi akibat negatif bagi karyawan


seminimal mungkin.

2.3 Tipe dan Jenis Karyawan Perusahaan


A. Tipe Karyawan

1. Freeloader

Karyawan jenis ini adalah orang yang mencari penghasilan dan


tidak peduli dengan pekerjaan. Pekerja jenis ini biasanya sangat
antusias dan menarik pada awal pekerjaan mereka. Namun seiring
waktu, mereka perlahan-lahan menampakkan sifat aslinya yang selalu
menghindari pekerjaan dan bahkan menunjukkan peningkatan kecil
ketika diperhatikan.

2. Worker

5
Karyawan jenis ini adalah karyawan yang bekerja dengan serius
dan benar-benar ingin memberikan kontribusi penting bagi perusahaan
atau tempat kerja. Tipe pekerja biasanya sangat jujur, disiplin dan
contoh yang baik. Karena dalam dirinya sendiri, tanggung jawab untuk
bekerja telah mengatasi kebutuhan akan kesinambungan keuangan.

3. Entrepreneur

Tipe karyawan yang mengejar tujuan yang lebih tinggi, motivasi


utama mereka melebihi kebutuhan uang mereka dan mereka memiliki
visi dan misi yang jelas dan terarah serta selalu melakukan yang
terbaik.

B. Jenis Karyawan Perusahaan

1. Karyawan biasa (tetap)

Karyawan tetap adalah karyawan yang telah menandatangani


kontrak tidak tetap (permanen) atau perjanjian kerja dengan
perusahaan. Dibandingkan dengan pegawai honorer, pegawai tetap
biasanya memiliki lebih banyak hak. Selain itu, dari sisi keselamatan
kerja, karyawan jangka panjang juga lebih aman dibandingkan
karyawan non jangka panjang.

2. Pekerja sementara

Pegawai tidak tetap adalah pegawai yang dipekerjakan hanya pada


saat perusahaan membutuhkan tenaga tambahan. Ketika perusahaan
tidak lagi membutuhkan orang lain, perusahaan biasanya dapat
memecat karyawan sementara kapan saja. Dibandingkan dengan
karyawan jangka panjang, karyawan sementara cenderung memiliki
hak yang jauh lebih sedikit dan kurang aman (dalam hal keamanan
kerja).

2.4 Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Karyawan Perusahaan


A. Kasus Pelanggaran Karyawan Terhadap Perusahaan

6
Ada beberapa contoh kasus pelanggaran karyawan terhadap
perusahaan yang selayaknya tidak boleh dilakukan, yaitu:

1. Bolos di Jam Kerja

Karyawan biasanya membolos agar bisa keluar atau dengan alasan


mencari udara segar. Padahal apapun alsasannya tentu hal ini
merupakan sebuah bentuk pelanggaran terhadap peraturan. Terlebih
lagi, mengingat bahwa dalam aturan kerja sudah tertera jelas bahwa
kapan jam kerja dimulai ataupun berakhir. Bagaimanapun juga
perusahaan telah membayar karyawan dalam bentu gaji yang diberikan
setiap bulan, sehingga diharapkan karyawan dapat lebih disiplin dalam
waktu kerja kedepannya.

2. Melanggar Peraturan Perusahaan yang Berlaku

Tindakan pelanggaran berikutnya yaitu dengan melakukan


pelanggaran terhadap peraturan perusahaan yang ada. Misalnya,
menggunakan atribut yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan perusahaan atau juga tindakan tidak disiplin lainnya.
Biasanya, tindakan ini bersifat tindakan indisipliner yang masih relatif
dapat dimaklumi. Tapi, tentunya kalau dilakukan secara berulang
ulang, pemecatan bisa menanti di depan mata seperti juga dalam tujuan
hukum ketenagakerjaan.

3. Penggelapan Uang

Salah satu bentuk pelanggaran yang sering dan fatal dilakukan


karyawan yaitu penggelapan uang, terutama mereka yang bekerja dan
berhubungan dengan keuangan. Tentunya, tindakan ini tidak hanya
merupakan bentuk pelanggaran terhadap karyawan tetapi juga
merupakan sebuah tindak pidana. Hal seperti ini merupakan bentuk
dari tindakan karyawan yang sudah tidak dapat ditoleransi lagi, karena
selain menimbulkan citra buruk tentu juga akan merugikan
perusahaan. Terlebih lagi, biasanya penggelapan dana dilakukan
dengan mengambil jumlah dana yang besar dari perusahaan dan

7
menggunakannya untuk kepentingan pribadi tanpa sepengetahuan
perusahaan.

4. Menyebarkan Aib Perusahaan

Bentuk pelanggaran yang juga kerap dilakukan karyawan baik


secara sengaja ataupun tidak ialah mengumbar aib perusahaan kepada
khalayak ramai. Tentu saja hal ini amat berbahaya jika kemudian
sampai diketahui oleh pesaing perusahaan lainnya. maka tentu
karyawan yang melakukan pelanggaran ini selain berisiko dapat
dipecat juga dapat dilaporkan sebagai sebuah tindakan pidana
sebegaimana dalam perbedaan hukum formil dan materiil.

5. Tidak Ramah Kepada Konsumen

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan terhadap


konsumen, tentu menempatkan konsumen dalam urutan teratas yang
harus menjadi pihak yang paling diperhatikan. Tentunya memberikan
pelayanan optimal kepada aparat konsumen menjadi prioritas utama.
Beberapa karyawan kerap melakukan pelanggaran dengan tidak
bersikap ramah terhadap konsumen. Tentunya hal ini memberikan citra
negatif terhadap perusahaan. Sehingga tentu saja hal ini akan
memberikan dampak negatif terhadap perusahaan dan dapat
menimblkan kerugian. Sehingga hal ini merupakan salah satu bentuk
pelanggaran yang dilakukan karyawan terhadap perusahaan.

B. Perjanjian Kerja Bersama antara Perusahaan dan Karyawan

Membuat surat perjanjian kerja penting sekali bagi karyawan baru,


hal ini tentunya untuk menjamin kesepakatan antara kedua belah pihak.
Hal inipun menjamin kepastian hukum antara pengusaha/atasan bersama
pegawai jika terdapat penyalahgunaan dengan sanksi seperti yang sudah
ditulis pada surat tersebut.

C. Kasus Kompensasi Karyawan Pada Perusahaan

8
Ada beberapa sistem atau contoh kasus kompensasi karyawan pada
perusaaan yang biasa digunakan dalam bekerja, yaitu:

1. Sistem Prestasi

Upah prestasi kerja sering juga disebut dengan upah sistem hasil.
Pengupahan dengan cara ini secara langsung berkaitan antara besarnya
upah dengan prestasi kerja yang ditujukan oleh karyawan yang
bersangkutan. Cara ini juga bisa mendorong karyawan yang kurang
produktif menjadi lebih produktif dan akan sangat menguntungkan
bagi karyawan yang bisa bekerja cepat dan berkemampuan tinggi
dalam mencapai target dan menyelesaikan pekerjaan.

2. Sistem Waktu

Besarnya kompensasi juga bisa dihitung berdasarkan standar waktu


seperti jam, hari, minggu, bulan. Besarnya upah ditentukan oleh
lamanya karyawan melaksanakan atau menyelesaikan suatu pekerjaan.
Umumnya, cara ini digunakan bila ada kesulitan dalam menerapkan
cara pengupahan berdasarkan prestasi.

3. Sistem Kontrak atau Borongan

Penetapan besarnya upah dengan sistem kontrak atau borongan


didasarkan atas kuantitas, kualitas dan lamanya peyelesaian pekerjaan
yang sesuai dengan kontrak perjanjian. Untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan yang diharapkan, maka dalam kontrak juga dicantumkan
ketentuan mengenai konsekuensi. Kalau pekerjaan yang dihasilkan
tidak sesuai dengan perjanjian baik secara kuantitas, kualitas maupun
lamanya penyelesaian pekerjaan. Sistem ini biasanya digunakan untuk
jenis pekerjaan yang dianggap merugikan bila dikerjakan oleh
karyawan tetap dan /atau jenis pekerjaan yang tidak mampu dikerjakan
oleh karyawan tetap.

9
2.5 Undang-Undang Yang Berkaitan Dengan Etika dan Tanggung Jawab
Karyawan
UU Ketenagakerjaan pada dasarnya merupakan aturan standar bagi kedua
belah pihak, baik pengusaha maupun karyawan, yang diberlakukan untuk
menyeimbangkan proses bisnis yang melibatkan keduanya. Dalam praktiknya,
pengaturan standar ini tentunya harus menjadi pedoman utama mengenai hak
dan kewajiban masing-masing pihak.

Singkatnya, perusahaan memiliki hak yang disebutkan dalam uraian


Undang-Undang Ketenagakerjaan, yaitu dalam Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hak-hak tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Perusahaan berhak atas hasil aktivitas karyawan.

2. Perusahaan berhak mengatur/mengatur karyawan atau pekerja untuk


mencapai tujuan.

3. Perusahaan berhak memberhentikan karyawan/pekerja jika melanggar


ketentuan yang telah disepakati sebelumnya.

Di sisi lain, karyawan atau pekerja juga memiliki hak yang diatur dalam
peraturan tersebut. Di bawah Undang-Undang Ketenagakerjaan, karyawan
memiliki setidaknya hak-hak berikut:

1. Bergabung dengan serikat pekerja

2. Jaminan sosial dan keselamatan kerja (K3)

3. Menerima upah yang layak

4. Membuat perjanjian kerja atau PKB

5. Hak untuk melindungi keputusan pemecatan yang tidak adil

6. Hak karyawan wanita, seperti liburan PMS atau cuti melahirkan

7. Batasan waktu kerja, istirahat, cuti dan hari libur

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Karyawan merupakan orang yang memberi jasa serta keahliannya kepada
perusahaan yang mendapatkan balas jasa berupa gaji dan kompensasi-
kompensasi lainnya. Kontribusi karyawan terhadap perusahaan adalah melalui
pelaksanaan berbagai tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya dan tidak
melakukan pelanggaran. Karyawan dibedakan menjadi 2 yakni pekerja tetap
dan perkerja sementara. Karyawan memiliki serangkaian tugas yang harus
dilakukan sesuai dengan job description yang telah ditentukan oleh
perusahaan. Sistem balas jasa atau gaji yang diberikan oleh perusahaan ada 3
sistem yaitu sistem prestasi atau sistem hasil yang berguna untuk mendorong
karyawan lebih produktif, kedua ada sistem waktu di mana karyawan diberi
upah sesuai seberapa lama karyawan melaksanakan atau menyelesaikan
tugasnya dan yang terakhir adalah sistem kontrak atau pekerja borongan
dengan penetapan besar upahnya didasarkan pada kuantitas, kualitas dan
lamanya penyelesaian sesuai dengan kontrak perjanjian.

Karyawan termasuk kedalam inside stakeholder di mana perusahaan


memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap karyawan sebagai
pemangku kepentingan. Etika dan tanggung jawab perusahaan kepada
karyawan meliputi penjaminan kesehatan dan keselamatan, menghormati hak
para karyawan, memberi tunjangan, tidak semena-mena terhadap karyawan,
dan memberi imbal jasa berupa gaji dan kompensasi yang sesuai dengan
keahlian karyawannya. Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang pada dasarnya merupakan aturan
standar bagi kedua belah pihak baik pengusaha maupun karyawan yang
diberlakukan untuk menyeimbangkan proses bisnis yang melibatkan keduanya
yang tentunya menjadi pedoman utama mengenai hak dan kewajiban masing-
masing pihak. Di dalam Undang-Undang tersebut diuraikan bahwa perusahaan

11
berhak atas hasil aktivitas karyawan, berhak mengatur atau mengatur
karyawan atau pekerja untuk mencapai tujuan dan berhak memberhentikan
karyawan atau pekerja jika melanggar ketentuan yang telah disepakati
sebelumnya. Sedangkan hak karyawan yang disebutkan dam Undang-Undang
NO 13 Tahun 2003 adalah karyawan memiliki hak untuk bergabung dengan
serikat pekerja, mendapat jaminan sosial dan keselamatan kerja, menerima
upah yang layak, membuat perjanjian kerja atau PKB, hak untuk melindungi
keputusan pemecatan yang tidak adil, hak bagi karyawan wanita seperti
liburan PMS atau cuti melahirkan dan hak atas batasan waktu kerja, istirahat,
cuti dan hari libur. Apabila hak dan kewajiban dari kedua belah pihak
dilaksanakan dengan sebaik mungkin dengan saling menghormati maka
keuntungan bagi perusahaan adalah bisnisnya semakin maju dan berkembang.
Sedangkan bagi karyawan keuntungan yang didapat selain gaji adalah
berbagai apresiasi yang diberikan oleh perusahaan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anindita Hayyu. 2021. Karyawan Perusahaan: Apa Kewajiban Perusahaan


Terhadap Karyawan? https://www.jojonomic.com/blog/karyawan-
perusahaan/ (diakses tanggal 17 Maret 2022)

Dosen Pendidikan. 2022. Pengertian Karyawan


https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-karyawan/ (diakses tanggal
16 Maret 2022)

Wiguna Rian. 2022. Pengertian Karyawan Menurut Para Ahli


https://www.berpendidikan.com/2022/01/pengertian-karyawan.html
(diakses tanggal 16 Maret 2022)

13

Anda mungkin juga menyukai