Puji dan syukur atas kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Persamaan dan Perbedaan Gadai Syariah dengan Gadai Konvensional”. Sholawat
beriringi salam tidak lupa pula kita ucapkan kepada baginda kita, yakni Nabi besar
Muhammad Shollallahu’alaihi wasallam.
Tak lupa pula saya ucapkan terimakasih kepada rekan saya yang telah
membantu dan berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antara Pegadaian konvensional dan Pegadaiana Syariah memiliki
perbedaan, tetapi di samping itu keduanya memiliki persamaan. Sebelum lebih
lanjut membahas mengenai perbedaan dan persamaanya. Mari kita ketahui
terlebih dahulu defenisi dari keduanya. Pegadaian Syariah (Ar Rahn) adalah
menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang
diterimanya. Sementara Pegadaian Konvensional adalah suatu hak yang
diperbolehkan seseorang yang mempunyai piutang atas barang bergerak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi gadai?
2. Apa perbedaan pegadaian syarian dengan pegadaian konvensional?
3. Apa persamaan pegadaian konvensional dengan pegadaian syariah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi gadai
2. Untuk mengetahui perbedaan pegadaian syarian dengan pegadaian
konvensional
3. Untuk mengetahui persamaan pegadaian konvensional dengan pegadaian
syariah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Gadai
Kita akan membahas terlebih dahulu defenisi dari pegadaian itu sendiri.
Secara harfiah Gadai adalah suatu barang yang dijadikan peneguh atau
penjamin kepercayaan dalam utang-piutang. Sementara menurut Triandaru (2000)
menyatakan bahwa Pegadaian adalah salah satu badan usaha di Indonesia yang
secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan
berupa pembayaran dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar
hukum gadai.
Sementara itu Pegadaian Syariah (Ar Rahn) adalah menahan salah satu
harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
Sementara Pegadaian Konvensional adalah suatu hak yang diperbolehkan
seseorang yang mempunyai piutang atas barang bergerak.
Pegadaian Konvensional;
Pegadaian konvensional pada umumnya tak berbeda dengan yang dilakukan
oleh masyarakat hingga hari ini. Anda hanya perlu datang membawa barang
dan akan digadaikan untuk mendapatkan uang.
Barang yang Anda bawa akan diukur harganya dan diputuskan jumlah yang
bisa dipinjam.
Dalam meminjam barang, biasanya akan dikenakan bunga sebesar 1,15 per
minggu atau 2,3% per bulan. Bunga tersebut bisa menjadi semakin naik, seperti
2
3,45 per 45 hari, atau 4,6 per bulan, tergantung perjanjian seberapa lama Anda
akan meminjam uang tersebut.
Bunga pinjaman pun bisa ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman. Jika nilai
pinjaman Anda semakin besar, bunga yang dibebankan pun akan semakin
besar pula.
Perhitungan biaya pinjaman dihitung setiap 15 hari kemudian dan akan naik di
hari ke 16 dan juga seterusnya.
Masa penitipan gadai pada umumnya selama 4 bulan. Bisa pula diperpanjang
jika Anda membayar biaya sewa modal.
Pinjaman diberlakukan tanggal jatuh tempo saat pinjaman tersebut harus
dilunasi
Terdapat persyaratan jika pinjaman tidak dilunasi beserta bunganya. Biasanya
barang tersebut akan dilelang kepada siapapun hingga tanggal tertentu.
Biaya yang dikenakan juga merupakan biaya atau penitipan barang. Jadi Anda
bukan membayar biaya atas pinjaman. Hal tersebut dikarenakan pinjaman yang
mengambil untuk tersebut tak diperbolehkan.
3
Biaya yang perlu Anda bayar untuk sistem pegadaian Syariah adalah biaya
penjagaan, biaya penggantian kehilangan, asuransi, gudang penyimpanan, serta
pengelolaan.
1
Kargo. 2020. Perbedaan Gadai Syariah dan Gadai Konvensional, diakses dari
https://kargo.tech/blog/beda-gadai-syariah-dan-gadai-konvensional/, pada tanggal 14 November
2021, pukul 13.00
4
C. Persamaan Pegadaian Konvensional dan Pegadaian Syariah
Usai mengetahui perbedaan dari pegadaian, Anda perlu mengetahui beberapa
persamaan antara pegadaian Syariah dan juga konvensional;
5
kesejahteraan, seperti pendidikan, kesehatan dan kebutuhan darurat lainnya,
terutama diberikan untuk membantu meringankan beban ekonomi para kaum
dhuafa atau orang yang berhak menerima zakat. Dalam bentuk akad ini, hutang
yang terjadi wajib dilunasi pada waktu pinjamannya jatuh tempo tanpa ada
tambahan apapun yang disyaratkan (kembali pokok). Peminjaman hanya
menanggung biaya, seperti biaya administrasi, biaya pemyimpanan, dan
dibayarkan dalam bentuk uang, bukan prosentase.
Pemilik modal (murtahin) harus berupaya memproduktifkan modalnya dan
bagi yang tidak mampu menjalankan usaha atau untuk tujuan yang sifatnya
produktif, maka Islam menyediakan bisnis alternatif dengan sistem bagi hasil.4
4
Rosyidah, Z. 2009. Bab IV Perbandingan Sistem Antara Gadai Konvensinal dan Gadai Syari’ah
(Rahn) dalam Perspektif Hukum Islam, diakses dari http://repo.iain-tulungagung.ac.id, pada
tanggal 14 November 2021, pukul 19.30
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perbedaan Pegadaian Syariah dan Pegadaian Konvensional sendiri
terdapat pada sistemnya. Meski dibilang berbeda, namun tak begitu ada perbedaan
yang mencolok dari segi barang yang bisa digadaikan.
7
8
DAFTAR PUSTAKA
Kargo. 2020. Perbedaan Gadai Syariah dan Gadai Konvensional. Diakses pada 14
November 2021, dari https://kargo.tech/blog/beda-gadai-syariah-dan-
gadai-konvensional/.
Rosyidah, Z. 2009. Bab IV Perbandingan Sistem Antara Gadai Konvensinal dan
Gadai Syari’ah (Rahn) dalam Perspektif Hukum Islam. Diakses pada 14
November 2021, dari http://repo.iain-tulungagung.ac.id.