Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH HUKUM PEGADAIAN SYARIAH

“Persamaan dan Perbedaan Gadai Syariah dengan Gadai Konvensional”

Dosen Pengampu : Siti Shafura, S.H.I., M.H.


Disusun oleh
Kelompok 6 :

1. RezkiPertama Khairatul Dawiyah Nim (104190006)


2. Muhammad Rofii Fadillah Nim (104190016)
3. Mahda Indreyanti Nim (104190040)

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
KATA PEGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Persamaan dan Perbedaan Gadai Syariah dengan Gadai Konvensional”. Sholawat
beriringi salam tidak lupa pula kita ucapkan kepada baginda kita, yakni Nabi besar
Muhammad Shollallahu’alaihi wasallam.
Tak lupa pula saya ucapkan terimakasih kepada rekan saya yang telah
membantu dan berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. LatarBelakang..............................................................................................1
B. RumusanMasalah.........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2
A. Defenisi Gadai..............................................................................................2
B. Perbedaan Pegadaian Syariah dengan Pegadaian Konvensional..................2
C. Persamaan Pegadaian Konvensional dengan Pegadaian Syariah.................5
BAB III PENUTUP .................................................................................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Antara Pegadaian konvensional dan Pegadaiana Syariah memiliki
perbedaan, tetapi di samping itu keduanya memiliki persamaan. Sebelum lebih
lanjut membahas mengenai perbedaan dan persamaanya. Mari kita ketahui
terlebih dahulu defenisi dari keduanya. Pegadaian Syariah (Ar Rahn) adalah
menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang
diterimanya. Sementara Pegadaian Konvensional adalah suatu hak yang
diperbolehkan seseorang yang mempunyai piutang atas barang bergerak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi gadai?
2. Apa perbedaan pegadaian syarian dengan pegadaian konvensional?
3. Apa persamaan pegadaian konvensional dengan pegadaian syariah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi gadai
2. Untuk mengetahui perbedaan pegadaian syarian dengan pegadaian
konvensional
3. Untuk mengetahui persamaan pegadaian konvensional dengan pegadaian
syariah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Gadai

Kita akan membahas terlebih dahulu defenisi dari pegadaian itu sendiri.

Secara harfiah Gadai adalah suatu barang yang dijadikan peneguh atau
penjamin kepercayaan dalam utang-piutang. Sementara menurut Triandaru (2000)
menyatakan bahwa Pegadaian adalah salah satu badan usaha di Indonesia yang
secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan
berupa pembayaran dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar
hukum gadai.

Sementara itu Pegadaian Syariah (Ar Rahn) adalah menahan salah satu
harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
Sementara Pegadaian Konvensional adalah suatu hak yang diperbolehkan
seseorang yang mempunyai piutang atas barang bergerak.

B. Perbedaan Pegadaian Syariah dengan Pegadaian Konvensional


Perbedaan Pegadaian Syariah dan Pegadaian Konvensional sendiri terdapat pada
sistemnya. Meski dibilang berbeda, namun tak begitu ada perbedaan yang
mencolok dari segi barang yang bisa digadaikan.

Berikut perbedaan pegadaian konvensional dengan Syariah;

Pegadaian Konvensional;
 Pegadaian konvensional pada umumnya tak berbeda dengan yang dilakukan
oleh masyarakat hingga hari ini. Anda hanya perlu datang membawa barang
dan akan digadaikan untuk mendapatkan uang.
 Barang yang Anda bawa akan diukur harganya dan diputuskan jumlah yang
bisa dipinjam.
 Dalam meminjam barang, biasanya akan dikenakan bunga sebesar 1,15 per
minggu atau 2,3% per bulan. Bunga tersebut bisa menjadi semakin naik, seperti

2
3,45 per 45 hari, atau 4,6 per bulan, tergantung perjanjian seberapa lama Anda
akan meminjam uang tersebut.
 Bunga pinjaman pun bisa ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman. Jika nilai
pinjaman Anda semakin besar, bunga yang dibebankan pun akan semakin
besar pula.
 Perhitungan biaya pinjaman dihitung setiap 15 hari kemudian dan akan naik di
hari ke 16 dan juga seterusnya.
 Masa penitipan gadai pada umumnya selama 4 bulan. Bisa pula diperpanjang
jika Anda membayar biaya sewa modal.
 Pinjaman diberlakukan tanggal jatuh tempo saat pinjaman tersebut harus
dilunasi
 Terdapat persyaratan jika pinjaman tidak dilunasi beserta bunganya. Biasanya
barang tersebut akan dilelang kepada siapapun hingga tanggal tertentu.

Sistem Pegadaian Syariah;


 Gadai emas berbasis Syariah biasnya tak memberlakukan sistem bunga. Pihak
pegadaian Syariah takkan mengambil untung dari sistem bunga pinjaman
ataupun sistem bagi hasil.

 Pegadaian Syariah hanya mengambil keuntungan dari upah jasa pemeliharaan


barang jaminan.

 Pegadaian konvensional biasanya menentukan bunga atau sewa modal


berdasarkan jumlah pinjaman yang ditentukan. Sementara pegadaian Syariah
menentukan besarnya pinjaman dan biaya pemeliharaan berdasarkan taksiran
emas yang digadaikan.

 Taksiran emas yang biasanya diperhitungkan dalam pegadaian Syariah adalah


karatase emas, volume emas serta berat mas

 Biaya yang dikenakan juga merupakan biaya atau penitipan barang. Jadi Anda
bukan membayar biaya atas pinjaman. Hal tersebut dikarenakan pinjaman yang
mengambil untuk tersebut tak diperbolehkan.

3
 Biaya yang perlu Anda bayar untuk sistem pegadaian Syariah adalah biaya
penjagaan, biaya penggantian kehilangan, asuransi, gudang penyimpanan, serta
pengelolaan.

 Dalam pegadaian Syariah terdapat akad, pinjam meminjam dengan


menyerahkan agunan yang didalamnya membolehkan buat pemeliharaan atau
barang jaminan. Dalam akad pinjam meminjam dengan menyerahkan agunan.1

Sedangkan secara umum perbedaan teknis antara Pegadaian Syari’ah dan


konvensional adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Perbedaan Teknis Pegadaian Syari’ah-Pegadaian Konvensional

Pegadaian Syari’ah Pegadaian Konvensional


Biaya administrasi menurut ketetapan Biaya administrasi menurut
berdasarkan golongan barang. prosentase berdasarkan
golongan barang.
1 hari dihitung 5 hari 1 hari dihitung 15 hari
Jasa simpanan berdasarkan taksiran Sewa midal berdasarkan uang
pinjaman
Bila lama pengembalian pinjaman lebih dari Bila lama pengembalian
akad maka barang gadai nasabah dijual kepada pinjaman lebih dari perjanjian
masyarakat. barang gadai dilelang kepada
masyarakat
Uang pinjaman (UP) gol A 90% dari taksiran. Uang pinjaman (UP) gol A
Uang pinjaman (UP) gol BCD 90% dari 92% dari taksiran
taksiran. Uang pinjaman (UP) gol BCD
88%, 86%
Jasa jaminan dihitung dengan: Sewa modal dihitung dengan:
Konstanta x Taksiran Prosentase x Uang Pinjaman
(UP)
Uang kelebihan (UK) = hasil penjualan – Uang kelebihan (UK) = hasil
(uang pinjaman + jasa penitipan + biaya lelang – (uang pinjaman +
penjualan) sewa modal + biaya lelang)
Bila dalam satu tahun uang kelebihan tidak Bila dalam satu tahun uang
diambil maka diserahkan kepada lembaga ZIS kelebihan tidak diambil maka
uang kelebihan tersebut
menjadi milik pegadaian.
 Sumber : Heri Sudasono, 2005:1772

1
Kargo. 2020. Perbedaan Gadai Syariah dan Gadai Konvensional, diakses dari
https://kargo.tech/blog/beda-gadai-syariah-dan-gadai-konvensional/, pada tanggal 14 November
2021, pukul 13.00

4
C. Persamaan Pegadaian Konvensional dan Pegadaian Syariah
Usai mengetahui perbedaan dari pegadaian, Anda perlu mengetahui beberapa
persamaan antara pegadaian Syariah dan juga konvensional;

Persamaan Pegadaian Konvensional dan Pegadaian Syariah adalah;


 Hak gadai sama-sama berlaku atas pinjaman uang.
 Keduanya mengharuskan akan adanya jaminan (agunan) terhadap uang
yang dipinjamkan.
 Sama-sama tidak diizinkan untuk memanfaatkan barang gadaian.
 Biaya untuk perawatan barang gadai sama-sama ditanggung oleh
pemberi gadai.
 Jika sudah jatuh tempo, dan pihak yang menerima pinjaman tidak dapat
mengembalikan atau membayar hutangnya (wanprestasi), maka kedua
jenis pegadaian ini sama-sama akan menjual agunan untuk menutup
kerugian atau piutangnya. 3

Praktik syari’ah di Pegadaian Syari’ah menggunakan akad yang hampir sama


dengan akad yang digunakan di Pegadaian Konvensional, yaitu akad Qardhul
Hasan (bea administrasi, biaya surat hilang, biaya penjualan) dan akad ijarah
(simpanan) untuk semua pemanfaatan dana pinjaman (marhun bih) oleh nasabah,
baik untuk keperluan yang sifatnya sosial (kebutuhan hidup sehari-hari,
pendidikan, dan kesehatan) maupun yang sifatnya produktif / penambahan modal
(perdagangan, wiraswasta).
Menurut Akram Khan, bahwa gadai syari’ah sebagai konsep utang piutang
yang sesuai dengan syari’ah, karenanya bentuk yang lebih tepat adalah skim
qardhul hasan, disebabkan kegunaannya untuk keperluan yang sifatnya sosial.
Dana pinjaman (marhun bih) tersebut diberikan pegadaian syari’ah untuk tujuan
2
Rosyidah, Z. 2009. Bab IV Perbandingan Sistem Antara Gadai Konvensinal dan Gadai Syari’ah
(Rahn) dalam Perspektif Hukum Islam, diakses dari http://repo.iain-tulungagung.ac.id, pada
tanggal 14 November 2021, pukul 19.30
3
Kargo. 2020. Perbedaan Gadai Syariah dan Gadai Konvensional, diakses dari
https://kargo.tech/blog/beda-gadai-syariah-dan-gadai-konvensional/, pada tanggal 14 November
2021, pukul 13.00

5
kesejahteraan, seperti pendidikan, kesehatan dan kebutuhan darurat lainnya,
terutama diberikan untuk membantu meringankan beban ekonomi para kaum
dhuafa atau orang yang berhak menerima zakat. Dalam bentuk akad ini, hutang
yang terjadi wajib dilunasi pada waktu pinjamannya jatuh tempo tanpa ada
tambahan apapun yang disyaratkan (kembali pokok). Peminjaman hanya
menanggung biaya, seperti biaya administrasi, biaya pemyimpanan, dan
dibayarkan dalam bentuk uang, bukan prosentase.
Pemilik modal (murtahin) harus berupaya memproduktifkan modalnya dan
bagi yang tidak mampu menjalankan usaha atau untuk tujuan yang sifatnya
produktif, maka Islam menyediakan bisnis alternatif dengan sistem bagi hasil.4

4
Rosyidah, Z. 2009. Bab IV Perbandingan Sistem Antara Gadai Konvensinal dan Gadai Syari’ah
(Rahn) dalam Perspektif Hukum Islam, diakses dari http://repo.iain-tulungagung.ac.id, pada
tanggal 14 November 2021, pukul 19.30

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perbedaan Pegadaian Syariah dan Pegadaian Konvensional sendiri
terdapat pada sistemnya. Meski dibilang berbeda, namun tak begitu ada perbedaan
yang mencolok dari segi barang yang bisa digadaikan.

Persamaan Pegadaian Konvensional dan Pegadaian Syariah adalah; 1.


Hak gadai sama-sama berlaku atas pinjaman uang.; 2.Keduanya
mengharuskan akan adanya jaminan (agunan) terhadap uang yang
dipinjamkan.; 3.Sama-sama tidak diizinkan untuk memanfaatkan barang
gadaian.; 4.Biaya untuk perawatan barang gadai sama-sama ditanggung
oleh pemberi gadai.; 5.Jika sudah jatuh tempo, dan pihak yang menerima
pinjaman tidak dapat mengembalikan atau membayar hutangnya
(wanprestasi), maka kedua jenis pegadaian ini sama-sama akan menjual
agunan untuk menutup kerugian atau piutangnya.

7
8
DAFTAR PUSTAKA

Kargo. 2020. Perbedaan Gadai Syariah dan Gadai Konvensional. Diakses pada 14
November 2021, dari https://kargo.tech/blog/beda-gadai-syariah-dan-
gadai-konvensional/.
Rosyidah, Z. 2009. Bab IV Perbandingan Sistem Antara Gadai Konvensinal dan
Gadai Syari’ah (Rahn) dalam Perspektif Hukum Islam. Diakses pada 14
November 2021, dari http://repo.iain-tulungagung.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai