Anda di halaman 1dari 18

AYAT DAN HADITS

PENJUALAN JASA DAN SEWA-MENYEWA

Oleh :
Siti Mualifah
4318111
PENGERTIAN PENJUALAN JASA

Merupakan kegiatan ayau aktivitas yang


dilakukan oleh penjual jasa kepada
pihak lain dalam rangka meningkatkan
manfaat barang atau jasa yang
ditawarkan agar tercapai kepuasan
konsumen serta terciptanya hubungan
yang harmonis diantara keduanya.
KARAKTERISTIK JASA

Adapun karakteristik dari jasa ialah sebagai berikut;


• Intangibility yakni jasa tidak apt dilihat, dirasa, diraba, atau didengar sebelum dibeli
• Inseperability yakni jasa tidak mengenal penyimpanan atau bisa dikatakan tidak dapat
dipisahkan,
• Variability yakni jasa sebagai suatu kerja yang sifatnya heterogenitas yakni berubah-ubah
• Perisabbility yakni produk jasa tidak akan bisa dijual kembali atau mudah lenyap
Jenis-jenis jasa

Jasa asuransi,
Jasa perawatan Jasa usaha Jasa rekreasi Jasa bisnis dan
Jasa perumahan Jasa komunikasi Jasa transportasi bank, dan
pribadi rumah tangga dan hiburan profesi
finansial
Wakalah

Jenis jasa dalam Islam

Kafalah Hawalah
PENGERTIAN

Wakalah
Hiwalah Kafalah
adalah penyerahan diri
adalah memindahkan adalah akad antara dua
seseorang kepada orang
utang dari tanggungan pihka dimana pihak
lain untuk mengerjakan
seseorang kepada pertama menanggung
sesuatu dalam hal-hal
tanggungan orang lain beban dan tanggung
yang dapat diwakilkan.
jawab pihak kedua untu
menyelesaikan utang.
DASAR HUKUM AL-QUR’AN
QS. Yusuf ayat 66

“Ya’qub berkata : “aku sekali-kali akan melepaskannya bersama-sama kamu, sebelum kamu memeberikan kepadaku janji yang teguh atas
nama Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku kembali kecuali jika kamu dikepung musuh. Tatkla mereka memberikan janji
mereka, maka yaqub berkata : Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan”

QS. Al-Kahfi ayat19

“Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara
mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". Mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari". Berkata (yang
lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi
ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa
makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.”
DASAR HUKUM AL-QUR’AN
QS. AL-Baqarah ayat 282

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu´amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya
sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan
ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang
berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya
mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang
lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang
seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu
menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih
menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu´amalahmu itu), kecuali jika mu´amalah itu
perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah
apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka
sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu”.
DASAR HUKUM HADITS
HR. Ahmad dan Baihaq

“Orang yang mampu membayar utang, haram baginya melalaikan utangnya. Maka apabila seseorang diantara kamu memindahkan
utangnya kepada orang lain, memindahkan itu hendaklah diterima, asal yang lain itu mampu membayar”.

HR. Al jama’ah

“Memperlambat pembayaran hutang yang dilakukan oleh orang kaya merupakan perbuatan dzalim, jika salah seorang kamu dialihkan
kepada orang yang mudah membayar hutang, hendaknya ia berani.”

HR Imam Maliki

“Dan dari Sulaiman bin Yasar. Bahwa Nabi SAW, mngutus Abu Rafi, hamba yang pernah dimerdekakanya dengan laki-laki Anshar, lalu
kedua orang itu menikahkan Nabi dengan Maimunah binti Haris dan pada saat itu (Nabi SAW) dimadinah sebelum keluar (ke Meiqat Dzil
Khulaifah)”
PENGERTIAN SEWA-MENYEWA
Menurut pengertian syara‟ ijarah berarti akad pemindahan hak guna dari
barang atau jasa yang diikuti dengan pembayaran upah atau biaya sewa tanpa
disertai dengan perpindahan hak milik.
Sedangkan menurut beberapa ulama, ijarah adalah:

• Ulama hanafiyah berpendapat ijarah adalah akad atau suatu kemanfaatan


dengan pengganti.

• Ulama Syafi‟iyah berpendapat bahwa ijarah adalah akad atas suatu


kemanfaatan yang mengandung maksud tertentu dan mubah, serta menerima
pengganti atau kebolehan dengan pengganti tertentu.

• Ulama Malikiyyah dan Hanabilah menyatakan bahwa ijarah adalah


menjadikanmilik suatu kemanfaatan yang mubah dalam waktu tertentu dengan
pengganti.
DASAR HUKUM AL-QUR’AN
QS. Ath-Talak ayat 6

“…Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka
berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin…”

QS. Al-Qashash ayat 26

“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: „Wahai bapakku, ambillah ia
sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling
baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat serta
dapat dipercaya.”

QS. Al-Kahfi ayat 77

“… Kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang


hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata, „Jikalau
kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu.”
DASAR HUKUM HADITS

‫وف ۗ َو َّٱت ُقو۟ا ٱللَّ َه‬


ِ ‫وِإ ْن َأردمُّت َأن تَستر ِضع ٓو ۟ا َأوٰلَ َد ُكم فَاَل جنَاح علَي ُكم ِإذَا سلَّمتم َّمٓا ءاَتيتم بِٱلْمعر‬
ُ ْ َ ُْ َ ُْ َ ْ ْ َ َ ُ ْ ْ ُ َْْ ْ َ َ
‫صْيٌر‬ِ ‫َأن ٱللَّه مِب َا َتعملُو َن ب‬
َّ ‫ا‬۟ ‫وٱعلَم ٓو‬
َ َْ َ َُْ
• “Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila
kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
DASAR HUKUM HADITS
HR. Ahmad dan Baihaq

“Orang yang mampu membayar utang, haram baginya melalaikan utangnya. Maka apabila seseorang diantara kamu memindahkan
utangnya kepada orang lain, memindahkan itu hendaklah diterima, asal yang lain itu mampu membayar”.

HR. Al jama’ah

“Memperlambat pembayaran hutang yang dilakukan oleh orang kaya merupakan perbuatan dzalim, jika salah seorang kamu dialihkan
kepada orang yang mudah membayar hutang, hendaknya ia berani.”

HR Imam Maliki

“Dan dari Sulaiman bin Yasar. Bahwa Nabi SAW, mngutus Abu Rafi, hamba yang pernah dimerdekakanya dengan laki-laki Anshar, lalu
kedua orang itu menikahkan Nabi dengan Maimunah binti Haris dan pada saat itu (Nabi SAW) dimadinah sebelum keluar (ke Meiqat Dzil
Khulaifah)”
DASAR HUKUM HADITS
HR. Imam Bkuhori
“Dari Aisyah Radhiyallahu anhua (ia berkata), Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam beserta
Abu Bakar menyewa (mengupah)
seorang penunjuk jalan yang mahir dari Bani ad-Dail kemudian dari Bani Abdu bin Adi”

HR. Muslim
“Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang akad mu’azarah dan memerintahkan akad
mu’ajarah (sewa-menyewa)”
HR. Ibnu Majjah
“Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : berikanlah upahnya buruh sebelum kering
keringatnya”
DASAR HUKUM HADITS

َّ ِ َّ ٍ َّ‫َرَوى ابْ ُن َعب‬


َّ ‫اس‬
)‫َأجَرهُ (رواه أمحد والبخارى ومسلم‬ ‫ام‬
ْ َ َ ‫ج‬
َّ ‫ىاحل‬َ‫ط‬ ‫َأع‬
ْ ‫و‬ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ‫صل‬
‫م‬ ‫ج‬َ‫ت‬‫اح‬ ‫م‬‫ل‬ ‫س‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ي‬‫ل‬
َ ‫ع‬
َ ‫اهلل‬ ‫ى‬ َ َّ ‫َأن النّيِب‬
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah swaw bersabda: “Berbekamlah kamu, kemudian
berikanlah upahnya kepada tukang bekam itu.”

َّ ِ‫َأجَرهُ َقْب َل َأ ْن جَي‬


‫ف َعَرقُ ُه‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ِ ‫ اَعطُوا‬:‫ال‬
‫اَأْلج‬ َ ‫ق‬
َ ‫م‬َّ
‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ِ
‫ه‬ ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ع‬ ‫اهلل‬ ‫ى‬َّ
‫ل‬ ‫ص‬ ‫يِب‬‫الن‬
ّ َّ
‫َأن‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ع‬ ِ
‫ن‬ ‫اب‬ ِ
‫ن‬ ‫ع‬
ْ َْ ْ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ َّ ََ ُ ْ َ
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda: “Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya
kering.”
Rukun akad

Dua orang yang Sighat (ijab dan Sewa atau Manfaat (Manfaat
berakad qabul) imbalan suatu barang/jasa)
SYARAT IJARAH
• Yang terkait dengan dua orang yang berakad. Menurut ulama Syafi‟iyah
dan Hanabalah disyaratkan telah balig dan berakal.

• Kedua belah pihak yang berakad menyatakan kerelaannya melakukan akad


al-ijarah

• Manfaat yang menjadi objek ijarah harus dikatahui, sehingga tidak muncul
perselisihan dikemudian hari

• Objek ijarah itu boleh diserahkan dan digunakan secara langsung dan tidak
ada cacatnya

• Objek ijarah itu sesuatu yang dihalalkan oleh syara

• Yang disewakan itu bukan suatu kewajiban bagi penyewa

• Objek ijarah itu merupakan sesuatu yang biasa disewakan

• Upah atau sewa dalam ijarah harus jelas


SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai