Anda di halaman 1dari 10

IJARAH

KELOMPOK 2
 M Zakia Maulana
 Nasikhatul Ristaaulia
 Nuria Wakhidatul I.
 Rafi Satya P
Apa itu IJARAH?
• Ijarah berasal dari bahasa Arab yang memiliki makna imbalan, atau upah
sewa/jasa. Istilah “Ijarah” pada umumnya digunakan dalam perbankan
syariah. Secara makna dan konteksnya dalam perbankan, Ijarah adalah
pemindahan hak guna suatu barang dengan pembayaran biaya sewa tanpa
diikuti pemindahan kepemilikan atas barang tersebut. Singkat kata Ijarah
berarti menyewa suatu tanpa maksud memilikinya.
• Lebih lanjut, yang berperan sebagai penyewa adalah nasabah dengan objek
yang akan disewakan dan bank adalah pihak yang menyewakan. Transaksi
dengan akad Ijarah diatur dalam Fatwa MUI tentang Pembiayaan Ijarah
Nomor 09/DSN-MUI/VI/2000. Oleh sebab itu, pembiayaan dengan akad Ijarah
diatur sesuai syariat Islam.
Dasar Hukum Ijarah

 Surat az-Zukhruf ayat 32:

ُّ ‫يشتَ ُه ْم ِفى ٱل َْحيَ ٰو ِة‬


‫ٱلدنْيَا ۚ َو َر َف ْعنَا بَ ْع َض ُه ْم‬ َ ‫ح ُن َق َس ْمنَا بَيْن َ ُهم َّم ِع‬
ْ َ ‫ت َر ِبّ َك ۚ ن‬ َ ‫أ َ ُه ْم يَ ْق ِس ُم‬
َ ‫ون َر ْح َم‬
‫ون‬َ ‫ج َم ُع‬ ْ َ‫ت َر ِبّ َك َخيْ ٌر ِ ّم َّما ي‬ ْ ‫تلِ ّيَتَّ ِخ َذ بَ ْع ُض ُهم بَ ْع ًضا ُس‬
ُ ‫خ ِريًّا ۗ َو َر ْح َم‬ ٍ ‫َف ْو َق بَ ْع ٍض َد َر َٰج‬

Artinya: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah


menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami
Telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat,
agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat
Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah memberikan kelebihan sebagain manusia atas
sebagian yang lain, agar manusia itu dapat saling   membantu antara yang satu
dengan yang lainnya, salah satu caranya adalah dengan melakukan akad ijarah
(upah-mengupah), karena dengan akad ijarah itu sebagian manusia dapat
mempergunakan sebagian yang lain.
 Menurut Hadist

‫ير أ َ ْج َر ُه‬ ِ‫ج‬َ ‫ول اللَّـه صـلى اللـه عليـه وسـلم أ َ ْع ُطوا األ‬
ُ ‫ـ‬
‫س‬ ‫ر‬ ‫ـ‬
‫ل‬ َ ‫ا‬‫ق‬َ ‫ـ‬
‫ل‬ : َ ‫ا‬‫ق‬َ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ع‬
ُ ‫ـ‬
‫ن‬ ِ ْ ‫ب‬ ‫ـ‬
‫ه‬ ِ َ ّ ‫َع ْنـ َعبْ ِد الل‬
َ ُ َ َ َ
)‫َقبْ َل أ َ ْن يَ ِج َّف َع َرق ُُه (رواه ابن ماجه‬

Artinya : ”Dari Abdillah bin Umar ia berkata: Berkata Rasulullah SAW : Berikan
upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering” ( H.R Ibnu Majah )  . 

Hadits di atas menjelaskan tentang ketentuan pembayaran upah terhadap orang


yang dipekerjakan, yaitu Nabi sangat menganjurkan agar dalam pembayaran upah
itu hendaknya sebelum keringatnya kering atau setelah pekerjaan itu selesai
dilakukan.
Macam – Macam IJARAH

Dari segi objeknya, akad ijarah dibagi para ulama fiqih kepada dua macam:

1. Ijarah yang bersifat manfaat (sewa). Ijarah yang bersifat manfaat


umpamanya adalah sewa-menyewa rumah, toko, dan kendaraan. Apabila
manfaat itu merupakan manfaat yang dibolehkan syara’ untuk digunakan,
maka para ulama fiqih sepakat hukumnya boleh dijadikan objek sewa-
menyewa. [40]
2. Ijarah yang bersifat pekerjaan (jasa). Ijarah yang bersifat pekerjaan ialah
memperkerjakan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan. Ijarah seperti
ini menurut para ulama fiqih hukumnya boleh apabila jenis pekerjaan itu
jelas dan sesuai syari’at, seperti buruh pabrik, tukang sepatu, dan tani. [41]
Rukun Akad IJARAH

• Terkait dengan akad ijarah ini Jumhur Ulama sepakat


bahwa akad ijarah memiliki 4 rukun:
1.Muta’aqidain (orang yang berakad)
2.Shighah (Ijab-Qabul),
3.Upah (bayaran terhadap barang), sewa/Imbalan
4.Manfaat.
Syarat – Syarat Transaksi
Ijarah

1. Kedua orang yang bertransaksi (akad) sudah balig dan berakal sehat. Transaksi
anak kecil dan orang gila tidak sah.
2. Kedua belah pihak tersebut bertransaksi dengan kerelaan yaitu tidak terpaksa
atau dipaksa.
3. Barang yang akan disewakan (objek Ijarah) diketahui kondisi dan manfaatnya
oleh penyewa. Demikian juga jika objek ijarah adalah pekerjaan, maka
pekerjaan itu harus jelas ketentuannya. Hal ini untuk meghindari perselisihan di
kemudian hari.
4. Objek Ijarah bisa diserahkan dan diperdagangkan secara lansung dan tidak
bercatat. Ulama Fiqih sepakat, tidak boleh menyewakan sesuatu yang tidak
dapat diserahkan dan dimanfaatkan lansung oleh penyewa. Misalnya,
menyewakan rumah yang masih dihuni orang lain
5. Objek Ijarah merupakan sesuatu yang dihalalkan syari’at. Sewa – menyewa
dalam masalah maksiat hukumnya haram, misalnya menyewa seseorang untuk
membunuh orang lain (pembunuh bayaran)
6. Hal yang disewakan tidak termasuk suatu kewajiban bagi peyewa. Misalnya,
menyewa orang untuk menggantikan penyewa salat atau mengerjakan soal –
soal ujian. Sewa Menyewa seperti ini tidak sah
7. Objek Ijarah adalah sesuatu yang biasa disewakan, seperti rumah, mobil, aneka
busana, dan hewan tunggangan. Menyewakan sesuatu yang tidak bisa
disewakan, seperti menyewakan sebatang pohonuntuk menjemur kain cucian
tidak dibolehkan, karena sebatang pohon manfaatnya bukan untuk menjemur
pakaian
8. Upah/sewa dalam transaksi Ijarah harus jelas, tertentu dan sesuatu yang
bernilai harta. Ulama fiqih sepakat memberi upah kerja atau uang sewa, tidak
boleh mempergunakan/digunakan
Sifat Akad/Transaksi Akad khamar dan babi

Jumhur ulama berpendapat bahwa akad/Transaksi Ijarah bersifat mengikat,


kecuali ada cacat, atau barang tersebut tidak bisa dimanfaatkan. Karena bersifat
mengikat, kematian salah satu pihak yang menyewakan atau penyewa tidak
membatalkan ijarah. Manfaat dari sewa-menywa termasuk harta bisa diwariskan.
Berakhirnya Akad IJARAH

Para ulama fiqih menyatakan bahwa akad ijarah akan berakkhir apabila:
 Objek Ijarah hilang atau musnah, seperti rumah terbakar, atau baju yang dijahitkan
hilang.
 Habisnya tenggang waktu yang disepakati dalam akad/transaksi Ijarah. Jika yang
disewakan it sebuah rumah, setelah habis masa sewanya, rumah itu dikembalikan
oleh penyewa kepada pemiliknya. Sementara itu, apabila yang disewa berupa jasa
seseorang, makan yang berjasa/pekerja berhak menenerima upah kerja.

Anda mungkin juga menyukai