Anda di halaman 1dari 39

Akuntansi Transaksi Ijarah dan

Ijarah Muntahiya Bit Tamlik


Kelompok 9
Seren Saras Koekerits (1112082000042)
Zakiatul Isnaeni
(1112082000049)
Annisa Dina Aolia (1112082000052)

Definisi
Akad ijarah=> merupakan akad yang memfasilitasi
transaksi pemindahan hak guna (maanfaat) atas
suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu
melalui pembayaran sewa/upah tanpa diikuti
pemindahan kepemilikan barang.
Akad IMBT=> memfasilitasi transaksi ijarah, yang
pada akhir masa sewa, penyewa diberi hak untuk
memiliki barang yang disewa dengan cara yang
disepakati oleh kedua belah pihak.

Keunggulan Akad Ijarah


Bagi bank syariah, transaksi ini memiliki
beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan
jenis akad lainnya yaitu:
Dibandingkan dengan akad murabahah, akad
ijarah lebih fleksibel dalam hal objek transaksi.
Dibandingkan dengan investasi, akad ijarah
mengandung resiko usaha yang lebih rendah.

Ketentuan Syari Transaksi Ijarah dan Transaksi IMBT

Ketentuan syari transaksi ijarah diatur dalam


fatwa DSN no 09 tahun 2000. Adapun ketentuan
syari transaksi ijarah untuk penggunaan jasa
diatur dalam fatwa DSN no 44 tahun 2004.
Sedangkan ketentuan syari IMBT diatur dalam
fatwa DSN no 27 tahun 2000.

Objek
ijarah
Transakt
or

Ijab dan
Kabul
Rukun
Transa
ksi
Ijarah

Transaktor
Kewajiban bank syariah
sebagai pemberi sewa

Menyediakan aset yang


disewakan
Menanggung biaya
pemeliharaan aset
Menjamin bila terdapat
cacat pada aset yang
disewakan

Kewajiban nasabah sebagai


penyewa:
Membayar sewa dan
bertanggungjawab untuk
menjaga keutuhan aset yang
disewa serta menggunakannya
sesuai kontrak.
Menanggung biaya
pemeliharaan yang sifatnya
ringan (tidak materiil).
Jika aset yang disewa rusak,
bukan karena pelanggaran dari
penggunaan yang dibolehkan,
juga bukan karena kelalaian
pihak penyewa dalam
menjaganya, ia tidak
bertanggung jawab atas
kerusakan tersebut.

Objek Ijarah
Adapun ketentuan objek ijarah adalah sebagai berikut:
1. Objek ijarah adalah maanfaat dari penggunaaan
barang dan jasa.
2. Manfaat barang harus bisa dinilai dan dapat
dilaksanakan dalam kontrak.
3. Fasilitasnya mubah (dibolehkan).
4. Manfaat harus dikenali secara spesifik sedemikian
rupa untuk menghilangkan ketidaktahuan yang akan
mengakibatkan sengketa
5. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas
termasuk jangka waktunya.
6. Sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar
kepada LKS sebagai pembayaran manfaat.
7. Ketentuan
dalam
menentukan
sewa
dapat
diwujudkan dalam ukuran waktu, tempat dan jarak.

RUKUN TRANSAKSI
Rukun Transaksi Ijarah
untuk Pembiayaan Multijasa
Pembiayaan
multijasa
dengan
skema ijarah adalah pembiayaan
yang diberikan oleh Lembaga
Keuangan Syariah (LKS) kepada
nasabah
dalam
memperoleh
manfaat atas suatu jasa dengan
menggunakan akad ijarah
pembiayaan multijasa hukumnya
boleh (jaiz)
menggunakan akad ijarah atau
kafalah.
Dalam kedua pembiayaan multijasa
tersebut, LKS dapat memperoleh
imbalan jasa (ujrah) atau fee. Besar
ujrah atau fee harus disepakati di
awal dan dinyatakan dalam bentuk
nominal bukan dalam bentuk
presentase.

Rukun Transaksi IMBT


Berdasarkan fatwa DSN no 27
tahun 2002, disebutkan bahwa
pihak yang melakukan transaksi
IMBT harus melaksanakan akad
ijarah terlebih dahulu. Dengan
demikian pada akad IMBT, juga
berlaku semua rukun dan syarat
transaksi ijarah.
Adapun akad perjanjian IMBT
harus disepakati ketika akad
ijarah
ditandatangani.
Selanjutnya pelaksanaan akad
pemindahaan kepemilikan, baik
dengan jual beli atau pemberian
hanya dapat dilakukan setelah
masa ijarah selesai.

Pengawasan Syariah Transaksi


Ijarah dan IMBT
Menurut Bank Indonesia, pengawasan tersebut antara lain berupa:
Memastikan penyaluran dana beredasarkan prinsip ijarah tidak
dipergunakan untuk kegiatan yang bertentangan dengan prinsip
syariah;
Memastikan bahwa akad pengalihan kepemilikan dalam IMBT
dilakukan setelah akad ijarah selesai, dan dalam akad ijarah, janji
(waad) untuk pengalihan kepemilikan harus dilakukan pada saat
berakhirnya akad ijarah;
Meneliti pembiayaan berdasarkan prinsip ijarah untuk multijasa
menggunakan perjanjian sebagaimana diatur dalam fawa yang
berlaku tentang multijasa dan ketentuan lainnya antara lain
ketentuan standard akad;
Memastikan besar ujrah atau fee multijasa dengan menggunakan
akad ijarah telah disepakati di awal dan diyatakan dalam bentuk
nominal bukan dalam bentuk persentase.

Alur Transaksi Ijarah dan IMBT


Bank Syariah
sebagai
pemberi sewa
barang dan
jasa

2. membeli
barang/jasa
pemasok

1. Negosiasi
dan akad
ijarah

Nasabah
sebagai
penyewa

4. membayar sewa pada bank

3. menggunakan
objek
ijarah

OBJEK
IJARAH

5. mengalihkan hak milik


barang ijarah pada akhir
masa sewa (khusus
IBMT)

Teknis Perhitungan dan Penjurnalan


Transaksi Ijarah bagi Bank Syariah
PT Namira membutuhkan sebuah mesin untuk
keperluan produksi usahanya. Pada bulan Januari
20XA, PT Namira mengajukan permohonan ijarah
kepada Bank Syariah. Adapun informasi tentang
penyewaan tersebut adalah sebagai berikut:
Biaya perolehan barang : Rp 120.000.000
Umur ekonomis barang : 5 tahun (60 bulan)
Masa sewa : 24 bulan
Nilai sisa umur ekonomis : Rp 0
Sewa per bulan : Rp 2.400.000
Biaya administrasi
: Rp 480.000

Teknis Perhitungan Transaksi


Ijarah
1. Perhitungan penyusutan dan pendapatan ijarah
Penyusutan per bulan = Harga perolehan Nilai sisa
Jumlah bulan umur ekonomis
Penyusutan per bulan = Rp 120.000.000 0 / 60
= Rp 2.000.000
Pendapatan ijarah per bulan = modal penyewaan + n% modal penyewaan
= Rp 2.000.000 + (20% x 2.000.000)
= Rp 2.400.000
2. Perhitungan biaya administrasi ijarah
Biaya Administrasi Ijarah = n% x modal persewaan per bulan x jumlah bulan
= 1% x Rp 2.000.000 x 24
= Rp 48.000.000
= Rp 480.000

Perjurnalan transaksi ijarah


1. Transaksi pengadaan aset ijarah
Misalkan pada tanggal 5 Juni 20XA Bank Syariah
membeli asset kepada perusahaan pemasok,
pembelian dilakukan via rekening pemasok
tersebut. Jurnal terhadap transaksi tersebut
adalah sebagai berikut.
Tanggal

Rekening

05/06/2 Persediaan Ijarah


0XA
Kas/rekening
pemasok

Debit (Rp)

Kredit
(Rp)

120.000.0
00 120.000.0
00

2. Transaksi pada Saat Akad Disepakati


Misalkan pada tanggal 10 Juni, PT Namira
menandatangani akad ijarah atas sebuah mobil.
Maka jurnal yang diperlukan pada waktu itu
adalah:
Tanggal
10/06/20
XA
10/06/20
XA

Rekening
Aset yang diperoleh untuk
ijarah
Persediaan Ijarah
Rekening nasabah PT
Namira
Pendapatan
administrasi

Debit (Rp) Kredit (Rp)


120.000.00
0 120.000.0
00
480.000

480.000

3.

Transaksi Pengakuan Penerimaan


Pendapatan Ijarah
Misalkan rencana dan realisasi pembayaran sewa
oleh PT Namira adalah sebagai berikut:

No
1.
2.
3.
4.
5.

6.

Tanggal Sewa per


Jatuh
Bulan
Tempo
(Rp)
2.400.00
10 Juli
0
2.400.00
10 Agt
0
2.400.00
10 Sep
0
2.400.00
10 Okt
0
2.400.00
10 Nov
0
10 Des

2.400.00

Porsi
pokok
(Rp)
2.000.00
0
2.000.00
0
2.000.00
0
2.000.00
0
2.000.00
0
2.000.00

Porsi
Ujrah
(Rp)
400.000
400.000
400.000
400.000
400.000

400.000

Tanggal
Pembaya
ran
10 Juli
10 Agt
10 Sep
10 Okt
5 Des
10 Des
3 Jan

Jumlah
dibayar
2.400.00
0
2.400.00
0
2.400.00
0
2.400.00
0
2.400.00
0
1.400.00
0

3a. Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan


saat jatuh tempo
Tanggal
Rekening
10/07/X Kas/rekening
A
nasabah
Pendapatan
Ijarah
10/08/X Kas/rekening
A
nasabah
Pendapatan
Ijarah
10/09/X Kas/rekening
A
nasabah
Pendapatan
Ijarah
10/10/X Kas/rekening
A
nasabah
Pendapatan
Ijarah

Debit (Rp)
2.400.000

Kredit (Rp)
2.400.000

2.400.000
2.400.000

2.400.000
2.400.000

2.400.000
2.400.000

3b. Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan


setelah tanggal jatuh tempo
Misalkan untuk pembayaran sewa bulan
November, pada tanggal 10 November, nasabah
belum
membayar
sewa
kepada
bank.
Pembayaran baru dilakukan pada tanggal 5
Desember.
Tanggal
Rekening
10/11/X Piutang Sewa
A
Piutang pendapatan
sewa
Pendapatan Ijarah akrual
05/12/X Kas/rekening nasabah
A
Piutang sewa
Piutang pendapatan
sewa
Pendapatan Ijarah
akrual

Debit (Rp)
2.000.000
400.000

Kredit (Rp)

2.400.000

2.400.000
2.000.000
400.000
2.400.000
2.400.000

3c. Pembayaran sewa oleh nasabah dilakukan


sebagian pada saat jatuh tempo dan
sebagian lagi setelah tanggal jatuh tempo
Misalkan
tanggal
10
Desember
nasabah
membayar
sebesar
Rp1.400.000.
Sisanya
dibayar kemudian tanggal 3 January.
Tanggal
Rekening
10/12/XA Kas/rekening nasabah
Piutang Sewa (pokok)
Piutang Pendapatan Sewa (Ujrah)
Pendapatan Sewa
Pendapatan Sewa - akrual
3/01/XB

Kas/rekening nasabah
Piutang Sewa (pokok)
Piutang Pendapatan Sewa
(Ujrah)
Pendapatan Sewa akrual
Pendapatan Sewa

Debit (Rp)
1.400.000
833.333
166.667

Kredit (Rp)

1.400.000
1.000.000
1.000.000
833.333
166.667
1.000.000
1.000.000

4.

Pengakuan Penyusutan Aset yang


Diperoleh untuk Ijarah
Obyek ijarah disusutkan atau diamortiasi, jika
berupa aset yang dapat disusutkan atau
diamortisasi,
sesuai
dengan
kebijakan
penyusutan
atauRekening
amortisasi untuk
asetKredit
sejenis
Tanggal
Debit (Rp)
(Rp)
10/07/XA umur
Bebanmanfaatnya
penyusutan asset ijarah
2.000.000
selama
(umur ekonomis).
10/08/XA

10/09/XA

10/10/XA

10/11/XA

Akumulasi penyusutan asset


ijarah
Beban penyusutan asset ijarah
Akumulasi penyusutan asset
ijarah
Beban penyusutan asset ijarah
Akumulasi penyusutan asset
ijarah
Beban penyusutan asset ijarah
Akumulasi penyusutan asset
ijarah
Beban penyusutan asset ijarah
Akumulasi penyusutan asset
ijarah

2.000.000

2.000.000
2.000.000
2.000.000
2.000.000
2.000.000
2.000.000
2.000.000
2.000.000

5.

Perlakuan Akuntansi Beban Perbaikan


dan Pemeliharaan
Berdasarkan PSAK 107, biaya perbaikan objek
ijarah merupakan tanggungan pemilik.
Misalkan pada tanggal 23 Desember dilakukan
perbaikan asset ijarah sebsar Rp 500.000.
Perbaikan rersebut dilakukan atas tanggunan
Bank Syariah sebagai pemilik objek sewa dengan
sistem pembayaran langsug maka jurnal atas
Tanggal Rekening
Debit
Kredit
transaksi
tersebut adalah:
23/12/XA Beban perbaikan asset
ijarah
Kas/rekening nasabah

(Rp)
500.000

(Rp)

500.000

6.

Penyajian pada Laporan Laba Rugi dan


Laporan Perhitungan Bagi Hasil
Laporan laba rugi memasukkan pendapatan
ijarah yang memang terjadi pada periode terkait,
tetapi laporan untuk perhitungan bagi hasil hanya
memasukkan pendapatan ijarah yang sudah
berwujud kas pada periode terkait.
Septembe
Novemb Desembe
1. Laporan
Rugi:
Juli Laba
Agustus
Oktober
Total
r

Pendapatan
ijarah (saldo
kas +
akrual)
(Beban
penyusutan)

2.400.00
0

er

2.400.00
0

2.400.000

(2.000.000 (2.000.000
)
)

(2.000.000)

2.400.00
0

2.400.00
2.400.000
0

(2.000.000 (2.000.000
)
)

14.400.00
0

(2.000.000)

(12.000.000
)

(Beban
perbaikan)

(500.000)

(500.000)

(Beban lain)

Pendapatan
ijarah bersih

400.000

400.000

400.000

400.000

400.000

(100.000)

1.900.000

2. Laporan Bagi Hasil


Juli
Pendapata
n ijarah
(saldo kas
+ akrual)
(Beban
penyusuta
n)
(Beban
perbaikan)
(Beban
lain)
Pendapata
n ijarah
bersih

Agustus

2.400.0
00

Septembe
r

2.400.0
2.400.000
00

Oktober

November

Desember

Total

2.400.00
0

3.800.000

13.400.000

(2.000.00
0)

(2.000.00
0)

(2.000.000)

(2.000.000
)

(2.000.000)

(2.000.000)

(12.000.000)

(500.000)

(500.000)

400.000

400.000

400.000

400.000

(2.000.00
0)

1.300.000

900.000

7. Variansi Transaksi Ijarah


Perbankan sering menerapkan transaksi sewa atas sewa, yaitu
menyewakan barang sewaan. Dalam hal ini objek ijarah yang
disewakan tidak mesti menjadi milik bank.
Misalkan PT Yasmina menyewa sebuah ruko untuk usaha
pakaian muslim. Pemilik tempat sepakat untuk menyewakan
ruko dengan harga sewa Rp 150.000.000 untuk 2 tahun (24
bulan). Bank memberikan persetujuan pembiayaan dengan
keterangan sebagai berikut:
Tujuan pembiayaan: pembiayaan modal kerja untuk usaha ruko
Jangka waktu: 24 bulan
Ujrah bank (margin sewa): Rp 12.976.333,34 (margin annuity 12%
untuk 24 bulan)
Total harga sewa: Rp 162.976.333,34
Uang muka: Rp 50.000.000
Jumlah pembiayaan: Rp 100.000.000
Sewa yang diangsur: Rp 112.976.333,34 (pembiayaan bank Rp
100.000.000 ditambah keuntungan bank)
Angsuran pembiayaan: Rp 4.707.347,22 (Rp 112.976.333,34 : 24
bulan)
Amortisasi perbulan: Rp 4.166.666,67 (Rp 100.000.000 : 24 bulan)

1. Jurnal Saat Pencairan


Rekening
Aset Ijarah
Kas/rekening nasabah

Debit (Rp)
100.000.000

Kredit (Rp)
100.000.000

2. Jurnal Saat Angsuran


Rekening
Kas/rekening nasabah
Pendapatan Ijarah

Debit (Rp)
4.707.347,22

Kredit (Rp)
4.707.347,22

3. Jurnal Saat Amortisasi


Rekening
Biaya amortisasi
Akumulasi amortisasi

Debit (Rp)
4.166.666,67

Kredit (Rp)
4.166.666,67

4. Jurnal Saat Angsuran Berhasil dan Pembiayaan Lunas


Rekening
Akumulasi amortisasi
Aset Ijarah

Debit (Rp)
100.000.000

Kredit (Rp)
100.000.000

5. Jurnal jika nasabah melunasi sebelum masa


sewa berakhir
Apabila nasabah bermaksud melunasi setelah
pembayaran angsuran ke 20. Informasi yang
diperoleh saat akan pelunasan adalah:
Penyajian di neraca sebelum pelunasan:
Aset Ijarah
Rp 100.000.000,00
Akumulasi Amortisasi (Rp 83.333.333,33)
Nilai Neto
Rp 16.666.666,67
Rekening
Kas/rekening nasabah
Akumulasi amortisasi
Keuntungan Ijarah
Aset Ijarah

Debit (Rp)
Kredit (Rp)
18.829.388,8
9 2.162.722,22
83.333.333,3 100.000.000,
3
00

Teknis Perhitungan Dan Penjurnalan


Transaksi IMBT Bagi Bank Syariah
Contoh :
PT Namira membutuhkan sebuah mesin untuk
keperluan produksi usahanya, sehinggan PT Namira
mengajukan permohonan dengan akad IMBT
kepada bank syariah dengan informasi tentang
penyewaan sebagai berikut :
Biaya perolehan barang
: Rp 120.000.000
Umur barang
: 5 tahun (60 bulan)
Masa sewa
: 24 bulan
Waktu pembelian baran
: setelah bulan ke 24

a. Perhitungan Penyusutan Asset IMBT


Penyusutan IMBT per bulan =
biaya perolehan
jumlah bulan masa sewa
=
Rp 120.000.000
24
= Rp 5.000.000
b. Penentuan Pendapatan IMBT
Pendapatan IMBT perbulan
= modal penyewaan + n% modal penyewaan
= Rp 5.000.000 + (20% x Rp 5.000.000)
= Rp 5.000.000 + Rp 1.000.000
= Rp 6.000.000

c. Penjurnalan Transaksi IMBT


Pelepasan sebagai hadiah
Asumsikan bank syariah melepaskan asset ijarah
dan menghadiahkannya kepada PT Namira pada
akhir masa sewa (setelah bulan ke 24).
Rekening

Debit

Kredit

Akumulasi :penyusutan asset Rp


Jurnalnya
ijarah
Asset ijarah

120.000.000
Rp
120.000.000

Pelepasan melalui penjualan objek sewa sebelum


berakhirnya masa sewa
Jika harga jual di atas nilai buku aset ijarah
Misalkan setelah penerimaan pendapatan ijarah bulan
ke 20, bank syariah menjual mesin yang menjadi
asset ijarah tersebut sebesar sisa cicilan sewa kepada
nasabah penyewa yaitu Rp24.000.000 (4 x Rp
6.000.000).
Jurnalnya:
Rekening

Kas
Akumulasi penyusutan
ijarah
Asset ijarah

Debit

Kredit

Rp
24.000.000
aset Rp
100.000.000

Rp
120.000.000
*akumulasi penyusutan = 20 x Rp 5.000.0000
=
Keuntungan penjualan aset
Rp
Rp100.000.000
ijarah
4.000.000

Jika harga jual dibawah nilai buku asset ijarah


Misalkan setelah penerimaan pendapatan ijarah
bulan ke 20, bank syariah menjual mesin yang
menjadi asset ijarah tersebut sebesar Rp
15.000.000
Rekening

Debit

Kas
Rp 15.000.000
Akumulasi penyusutan asset Rp 100.000.000
ijarah
Kerugian penjualan asset Rp
5.000.000
ijarah
Asset ijarah

Kredit

Rp
120.000.000

Pelepasan melalui penjualan objek sewa setelah


berakhirnya masa sewa
Misalkan setelah berakhirnya masa sewa, bank
syariah menjual mesin yang menjadi asset ijarah
senilai Rp 2.000.000.
JurnalnyaRekening
:
Debit
Kredit
Kas

Rp
2.000.000
Akumulasi penyusutan asset Rp
ijarah
120.000.000
Asset ijarah
Rp
120.000.000
Keuntungan penjualan asset
Rp
ijarah
2.000.000

Pelepasan melalui penjualan objek sewa secara


bertahap
Berdasarkan PSAK 107, disebutkan bahwa
penjualan objek ijarah secara bertahap, maka (i)
selisih antara harga jual dan jumlah tercatat
sebagian objek ijarah yang telah dijual diakui
sebagai keuntungan atau kerugian; sedangkan (ii)
bagian objek ijarah yang tidak dibeli penyewa
diakui sebagai asset tidak lancar atau asset lancar
sesuai dengan tujuan penggunaan asset tersebut.

Penyajian Transaksi Ijarah atas Asset Berwujud


PAPSI 2013 (h.6.4)

Objek sewa ynag diperoleh bank disajikan sebagai asset ijarah


Akumulasi penyusutan/amortisasi dan cadangan kerugian
penurunan nilai dari asset ijarah disajikan sebagai pos lawan
asset ijarah
Porsi pokok atas pendapatan sewa yang belum dibayar disajikan
sebagai piutang sewa
Porsi ujrah atas pendapatan sewa yang belum dibayar disajikan
sebagai pendapatan sewa yang akan diterima yang merupakan
bagian dari asset lainnya pada saat nasabah tergolong
performing. Sedangkan, apabila nasabah tergolong nonperforming maka pendapatan sewa yang akan diterima
disajikan pada rekening administratif.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang sewa disajikan
sebagai pos lawan (contra account) piutang ijarah.
Beban penyusutan/amortisasi asset ijarah disajikan sebagai
pengurang pendapatan ijarah pada laporan laba rugi.

Pengungkapan Transaksi Ijarah Atas Aset


Berwujud PAPSI 2013 (h.6.6-7)
Sumber dana yang digunakan dalam pembiayaan
ijarah
Jumlah piutang cicilan ijarah yang akan jatuh
tempo hingga dua tahun terakhir
Jumlah objek sewa berdasarkan jenis transaksi
(ijarah dan IMBT), jenis asset dan akumulasi
penyusutan serta cadangan kerugian penurunan
nilai jika ada, apabila bank sebagai pemilik objek
sewa.
Komitmen yang berhubungan dengan perjanjian
IMBT yang berlaku efektif pada periode laporan
keuangan berikutnya
Kebijakan akuntansi yang digunakan atas

Teknis Perhitungan dan Penjurnalan


Transaksi Ijarah untuk Multijasa
Contoh :
Ibu Ulli melakukan transaksi ijarah dengan BPRS Anugerah
Sejahtera untuk keperluan biaya sekolah anaknya selama 1
semester si UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun informasi
tentang transaksi untuk penyediaan jasa tersebut adalah
sebagai berikut:
Harga perolehan jasa = Rp 9.000.000 (dibayar ke UIN
1/2/20XA)

tgl

Masa sewa = 6 bulan (mulai 1/2/ 20XA s.d. 1/8/20XA)


Sewa perbulan = Rp 1.700.000 (setiap tgl 1 mulai bulan Maret)
Penyusutan perbulan = Rp 1.500.000 (setiap tgl 1 mulai bulan
Maret)
Biaya administrasi 0,5%

= Rp 45.000 (diterima tgl 1/2/20XA)

Jurnalnya:
Pengadaan asset ijarah
Tanggal

Rekening

Debit

01/02/XA Asset ijarah

Rp 9.000.000

Rekening UIN Jakarta

Rp 9.000.000

Saat akad disepakati


Tanggal
01/02/X
A

Kredit

Rekening
Rekening nasabah/kas

Debit

Kredit

Rp 45.000.000

Rekening UIN Jakarta

Rp 45.000

Saat pengakuan penyusutan asset ijarah dan pembayaran


sewa ijarah

Tanggal
Rekening
01/03/X Beban penyusutan asset ijarah
A
Akumulasi penyusutan aset
ijarah

Debit
Rp 1.500.000

Rekening nasabah/kas

Rp 1.700.000

Pendapatan ijarah

Kredit

Rp
1.500.000
Rp
1.700.000

Penyajian Transaksi Ijarah atas


Jasa
Berdasarkan PAPSI 2013 (h. 6.8):
Perolehan atas jasa disajikan sebagai bagian aset ijarah dan disajikan
terpisah dari aset ijarah lain.
Amortisasi atas perolehan aset ijarah disajikan sebagai pos lawan dari
aset ijarah.
Porsi pokok atas pendapatan sewa multijasa yang belum dibayar
disajikan sebagai piutang sewa.
Porsi ujrah atas pendapatan sewa multijasa yang belum dibayar
disajikan sebagai pendapatan sewa multijasa yang akan diterima yang
merupakan bagian dari aset lainnya pada saat nasabah tergolong
performing. Sedangkan, apabila nasabah tergolong non-performing
maka pendapatan sewa multijasa yang akan diterima disajikan pada
rekening administratif.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang sewa disajikan sebagai
pos lawan (contra account) piutang sewa.
Beban amortisasi aset ijarah disajikan sebagai pengurang pendapatan
ijarah pada laporan laba rugi.

Pengungkapan Transaksi Ijarah


atas Jasa
Berdasarkan PAPSI 2013 (h. 6.10), hal-hal yang
harus diungkapkan terkait transaksi ijarah
dengan jasa antara lain:
1. Sumber dana yang digunakan dalam
pembiayaan ijarah.
2. Rincian perolehan atas jasa berdasarkan
jenis.
3. Jumlah piutang cicilan ijarah yang akan jatuh
tempo hingga dua tahun terakhir.
4. Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak
yang berelasi.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai