PENDAHULUAN
Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Akad Ijarah
2. Untuk mengetahui jenis Akad Ijarah
3. Untuk mengetahui dasar syariah Akad Ijarah
4. Untuk mengetahui perbedaan Ijarah dengan Leasing
5. Untuk mengetahui perlakuan akuntansi Akad Ijarah (PSAK 107)
6. Untuk mengetahui ilustrasi akuntansi kasus Ijarah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akad Ijarah
Menurut Sayyid Sabiq dalam Fikih Sunah, al Ijarah berasal dari kata al Ajru yang
berarti alIwadhu (ganti/kompensasi). Ijarah dapat didefinisikan sebagai akad
pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa, dalam waktu tertentu
dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Jadi ijarah dimaksudkan
untuk mengambil manfaat atas suatu barang atau jasa (mempekerjakan seseorang)
dengan jalan penggantian (membayar sewa atau upah sejumlah tertentu).
Dari pengertian diatas, ijarah sejenis dengan akad jual beli namun yang
dipindahkan bukan hak kepemilikannya tapi hak guna atau manfaat, manfaat dari
suatu aset atau dari jasa / pekerjaan.
Aset yang disewakan (objek ijarah) dapat berupa rumah, mobil, peralatan dan lain
sebagainya, karena yang ditransfer adalah manfaat dari suatu aset, sehingga segala
sesuatu yang dapat ditransfer manfaatnya dapat menjadi objek ijarah, karena
mengambil manfaatnya berarti memilikinya. Bentuk lain dari objek ijarah adalah
adalah manfaat dari suatu jasa yang berasal dari hasil karya atau dari pekerjaan
seseorang. Contoh : Nona Sarah menggunakan jasa penjahit Isma, atau Isma
mempekerjakan Elin. Hubungan pekerja dan pemberi kerja (upah-mengupah)
termasuk dalam akad ijarah, dan pengguna jasa harus membayar upah.
Akad ijarah mewajibkan pemberi sewa untuk menyediakan aset yang dapat
digunakan atau dapat diambil manfaat darinya selama periode akad dan memberikan
hak kepada pemberi sewa untuk menerima upah sewa (ujrah). Misalnya menyewakan
LCD, maka LCD tersebut harus dapat digunakan, bukan LCD yang rusak yang tidak
2
dapat diambil manfaat darinya. Apabila setelah akad terdapat kerusakan sebelum
digunakan dan sedikitpun waktu belum berlalu maka akad dapat dikatakan batal atau
pemberi sewa harus mengganti dengan aset sejenis lainnya.
Apabila terjadi kerusakan yang mengakibatkan penurunan nilai kegunaan dari aset
yang disewakan
Rp 20 juta. Sepanjang masa akad yaitu 2 tahun, harga sewa tidak boleh berubah yaitu
tetap Rp 20 juta. Namun apabila kontrak diperpanjang, maka atas kontrak yang baru
ini boleh saja harga berubah bisa sama, lebih tinggi atau lebih rendah.
Pengalihan kontrak atau aset yang disewa kemudian disewakan kembali pada
pihak lain boleh dilakukan baik dengan harga sama, lebih tinggi atau lebih rendah
asalkan pemberi sewa mengijinkannya. Namun bila disewakan kembali kepada
pemberi sewa, maka syaratnya adalah kedua akad (yaitu dari pemberi sewa ke
penyewa pertama atau dari penyewa pertama ke penyewa berikutnya yang tidak lain
pemberi sewa sendiri) harus tunai. Hal ini untuk menghindari transaksi sejenis bai al
innah yang dilarang secara syariah.
Pembayaran sewa dapat dibayar dimuka, ditangguhkan atau pun diangsur sesuai
kesepakatan antara pemberi sewa dan penyewa. Apabila yang disepakati adalah
pembayaran tangguh dan terjadi penundaan pembayaran akibat penyewa lalai (bukan
karena tidak mampu secara finansial), maka dapat dikenakan denda, yang akan
digunakan sebagai dana kebajikan.
Apabila atas ijarah dibayarkan uang muka, dan penyewa membatalkan akad maka
uang muka tersebut menjadi hak pemberi sewa. Lebih disarankan agar hak pemberi
sewa adalah sebesar opportunity cost yang ditimbulkannya, yaitu uang yang bisa
didapatkannya dengan menyewakan kepada pihak lain sehingga selisih antara uang
muka dan opportunity costnya dikembalikan kepada penyewa.
Akad Ijarah memiliki resiko berupa gagal bayar dari penyewa, aset ijarah rusak,
atau penyewa menghentikan akad sehingga pemberi sewa harus mencari penyewa
baru.
Akad Ijarah hendaknya memuat aturan tentang jangka waktu akad, besarnya sewa
atau upah, cara pembayaran sewa atau upah (dimuka, angsuran atau di akhir),
peruntukan aset yang disewakan dan hal lainnya yang dianggap penting. Begitu
kontrak disetujui maka ia bersifat mengikat kedua belah pihak dan apabila ada
perubahan pada isi kontrak harus disepakati keduanya. Setelah akad ditandatangani,
pemberi sewa tidak dapat menyewakan aset yang telah disewakannya pada pihak lain
untuk periode akad yang sama.
Perjanjian mulai berlaku efektif ketika penyewa dapat menggunakan aset yang
disewanya bukan saat penandatanganan kontrak, sebaliknya pada saat itu pemberi
sewa berhak menerima pembayaran sewa atau upah.
Skema Ijarah
sebagian mereka dapat mempergunakan yang lain. Dan rahmat tuhanmu lebih
baik dari apa yang mereka kumpulkan. QR. 43:32)
dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak dosa bagimu
apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu
kepada ALLAH dan ketahuilah bahwa ALLAH maha melihat apa yang kamu
kerjakan. (QS. 2:223)
salah seorang dari kedua wanita itu berkata wahai ayahku mabilah ia sebagai
orang yang bekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik untuk
bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. (QS. 28:26)
2. As-sunah
Diriwayatkan dari ibnu abbas, bahwa Rasulullah SAW bersabda : berbekamlah
kamu, kemudian berikanlah olehmu upahnya kepada tukang bekam itu. (HR.
Bukhari dan Muslim)
Dari ibnu umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda : berikanlah upah pekerja
sebelum keringatnya kering. (HR. Ibnu Majah)
barang siapa mempekerjakan, beritahukanlah upahnya. (HR. Abd ar-razzaq
dari Abu Hurairah dan Abu Said al-khudri)
Dari saad bid abi waqqash r.a., bahwa Rasulullah bersabda: dahulu kami
menyewa tanah dengan (jalan membayar) dari tanaman yang tumbuh. Lalu
Rasulullah melarang kami cara itu dan memerintahkan kami agar membayarnya
dengan uang emas atau perak. (HR. Nasai)
Dari abu hurairah r.a dari Nabi SAW beliau bersabda : Allah taala berfirman :
ada tiga golongan yang pada hari kiamat (kelak) aku akan menjadi musuh
mereka: (pertama) seorang laki-laki yang mengucapkan sumpah karena aku
kemudian ia curang, (kedua) seorang laki-laki yang menjual seorang merdeka lalu
Harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak, misalnya sewa
computer, maka computer itu harus dapat berfungsi sebagaimana
mestinya dan tidak rusak.
Misalnya
makanan/minuman/buah-
b. Sewa dan Upah yaitu sesuatu yang dijanjikan dan dibayar penyewa atau
pengguna jasa kepada pemberi sewa atas pemberi jasa sebagai pembayaran
atas manfaat asset atau jasa yang digunakanya:
-
Harus jelas besaranya dan diketahui oleh para pihak yang berakad.
Misalnya berkah toserba merekrut karyawanya yang ditugaskan sebagai
pramuniaga (hubunganya adalah pekerja dan pemberi kerja) dan gaji
10
Boleh dibayarkan dalam bentuk jasa (manfaat lain) dari jenis yang
serupa dengan objek akad.
Bersifat fleksibel, dalam arti dapat berbeda untuk ukuran waktu, tempat
dan jarak serta lainya yang berbeda. Misalnya, sewa atas mobil yang
jenisnya sama misalnya innova 2006, di Jakarta sewa perhari Rp.
500.000 sedangkan di Yogyakarta Rp. 400.000, atau menyewakan toko
kalau digunakan untuk pakaian harga sewanya Rp. 20 juta per tahun tapi
kalau digunakan untuk bengkel Rp. 25 juta per tahun atau sewa took
untuk 1 tahun Rp. 25 juta tapi kalau 2 tahun Rp. 45 juta begitu disepakati
maka harga sewa akan mengikat dan tidak boleh berubah selama masa
akad.
11
3. Ijab Qabul
Adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela diantara pihak-pihak pelaku
akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondesi atau
menggunakan cara-cara komunikasi modern.
Berakhirnya akad ijarah :
a. Periode akad sudah selesai sesuai perjanjian, namun kontrak masih dapat
berlaku walaupun dalam perjanjian sudah selesai dengan beberapa alas an,
misalnya keterlambatan masa panen jika menyewakan lahan untuk pertanian,
maka dimungkinkan berakhirnya akad setelah panen selesai (sayyid sabbiq,
2008).
b. Periode akad belum selesai tetapi pemberi sewa dan penyewa sepakat
menghentikan akad ijarah
c. Terjadi kerusakan asset
d. Penyewa tidak dapat membayar sewa
e. Salah satu pihak meninggal dan ahli waris tidak berkeinginan untuk
meneruskan akad karena memberatkanya. Kalau ahli waris merasa tidak
masalah maka akad tetap berlangsung. Kecuali akadnya adalah upah menyusui
maka bila sang bayi atau yang menyusui meninggal maka akadnya menjadi
batal.
12
No
.
Keterangan
1 Objek
2
Metode Pembayaran
Perpindahan
Kepemilikan
a.
b
.
Ijarah
Manfaat barang dan jasa
Tergantung atau tidak
tergantung pada kondisi
barang/jasa yang disewa
Ijarah : tidak ada
perpindahan kepemilikan
IMBT : janji untuk
menjual/menghibahkan di
awal akad
a.
b
.
a.
b
.
b
.
Leasing
Manfaat barang saja
Tidak tergantung pada
kondisi barang yang
disewa
Sewa Guan Operasi :
tidak ada transfer
kepemilikan
Sewa Guna dengan
Opsi: memiliki opsi
membeli atau tidak
membeli di akhir masa
sewa.
Lease purchase :
dibolehkan
Sale and lease back :
dibolehkan
Table diatas memberikan ikhtisar perbedaan dan kesamaan antara ijarah dan
leasing. Sedikitnya ada empat aspek yang dapat dicermati, yakni :objek, metode
pembayaran, perpindahan kepemilikanya dan jenis leasing.
1. Objek
Dalam ijrah, objek yang disewakan dapat berupa asset maupun jasa. Ijrah bila
diterapkan untuk mendapatkan manfaat dari asset disebut sewa menyewa,
sedangkan bila diterapkan untuk mendapatkan manfaat tenaga kerja disebut upah
mengupah. Dalam leasing hanya berlaku untuk sewa menyewa asset saja. Dengan
kata lain terbatas pada pemanfaatan asset. Dengan demikian ijarah memiliki
cakupan yang lebih luas daripada leasing.
2. Metode pembayaran
Dalam ijarah, metode pembayaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ijarah
yang pembayaranya tergantung pada kinerja objek yang disewa (contingent to
performance).
13
3. Perpindahan kepemilikan
Pada dasarnya akad ijarah sama seperti operating lease, yakni dipindahkan
adalah manfaat dari asset yang disewakan. Untuk jenis akad ijarah muntahiya bit
tamlik (IMBT), kepemilikan asset tetap pada pemberi sewa diawal akad berjanji
(waad) kepada pihak penyewa. Pengalihan hak milik pada asset yang
bersangkutan dapat dilakukan dengan menjual atau dengan menghibahkanya. Atas
pemindahan kepemilikan tersebut akan dibuatkan akad secara terpisah.
Sementara dalam leaseing, jenis leasing tergantung pada sisi pemberi sewa dan
penyewa. Dari sisi pemberi sewa, secara umum dikenal 4 jenis leasing; yaitu
financial lease, sales type lease, operating lease, dan leverage lease. Sedangkan dari
sisi penyewa, dikenal 2 jenis yaitu operating lease dan capital lease.
4. Jenis leasing lainya
Purchase lease
Sale and lease back (al bai isumma iadatul ijarah atau jual dan ijarah)
xxx
14
Kr. Kas/utang
xxx
xxx
xxx
3. Pendapatan sewa, diakui pada saat manfaat atas asset telah diserahkan kepada
penyewa pada akhir periode pelaporan. Jika manfaat telah diserahkan tapi
perusahaan belum menerima uang, maka akan diakui sebagai piutang pendapatan
sewa dan diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Jurnal :
Dr. kas/piutang sewa
xxx
xxx
xxx
Kr. Utang
xxx
15
b. Jika perbaikan tidak rutin atas objek ijarah yang dilakukan oleh penyewa
diakui pada saat terjadinya.
Jurnal :
Dr. biaya perbaikan
xxx
Kr. Kas/utang/perbaika
xxx
c. Dalam ijarah muntahiya bit tamlik melalui penjualan secara bertahap, biaya
perbaikan objek ijarah yang dimaksut dalam huruf (a) dan (b) ditanggung
pemilik maupun penyewa sebanding dengan bagian kepemilikan masingmasing atas objek ijarah.
Jurnal :
Dr. biaya perbaikan
xxx
Kr. Kas/utang/perlengkapan
xxx
5. Perpindahan kepemilikan objek ijarah dalam ijarah muntahiya bit tamlik dapat
dilakukan dengan cara:
a. Hibah, maka jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai beban
Jurnal:
Dr. Beban ijarah
xxx
xxx
xxx
b. Penjualan sebelum berakhirnya masa, sebesar sisa cicilan sewa atau jumlah
yang disepakati, maka selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek ijarah
diakui sebagai keuntungan atau kerugian.
16
Jurnal :
Dr. kas/piutang
xxx
xxx
Dr. kerugian*
xxx
Kr. Keuntungan**
xxx
xxx
xxx
Dr. kerugian*
xxx
xxx
Kr. Keuntunagan**
xxx
xxx
17
Jurnal:
Dr. kas
xxx
Dr. kerugian*
xxx
xxx
Kr. Keuntungan**
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
18
xxx
Kr. Kas/utang
xxx
Untuk pengakuan sewa di ukur sebesar jumlah yang harus dibayar atas
manfaat yang telah diterima.
2) Biaya pemeliharaan objek ijarah, yang disepakati dalam akad menjadi
tanggungan penyewa diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Sedangkan dalam ijarah muntahiya bit tamlik melalui penjualan objek
ijarah secara bertahap, biaya pemeliharaan objek ijarah yang menjadi
beban penyewa akan meningkat sejalan dengan peningkatan kepemilikan
objek ijarah.
Jurnal:
Dr. Beban pemeliharaan ijarah
Kr. Kas/utang/perlengkapan
19
xxx
xxx
xxx
Kr. Kas/utang/perlengkapan
xxx
xxx
Kr.Keuntungan
xxx
xxx
Kr. Kas
xxx
xxx
xxx
20
xxx
Kr. Kas
xxx
Kr. Utang
xxx
Total pembayaran
21
Pemberi sewa
Penyewa
Beban sewa
Kas
12.500
Kas
Pendapatan sewa
Beban sewa
Kas
12.500
Beban penyusutan
30.000
Akumulasi penyusutan
30.000
Aset ijarah
Akumulasi penyusutan
12.500
12.500
12.500
12.500
150.000
30.000
120.000
Pemberi sewa
Penyewa
Beban sewa
Kas
12.500
Kas
12.500
Pendapatan sewa
Beban sewa
Kas
12.500
Beban penyusutan
30.000
Akumulasi penyusutan
30.000
22
12.500
12.500
12.500
Aset ijarah
150.000
Akumulasi penyusutan
30.000
120.000
Kas
65.000
Akumulasi penyusutan 90.000
Aset
ijarah
150.000
Keuntungan pjln
5.000
Aset nonkas
Kas
Beban ijarah
60.000
Akumulasi penyusutan 90.000
Aset
ijarah
150.000
Aset nonkas
40.000
Keuntungan
23
65.000
65.000
40.000
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menurut sayyid sabiq dalam fikih sunah, al ijarah berasal dari kata al ajru yang
berarti al iwadhu (ganti/kompensasi). Ijarah dapat di definisikan sebagai akad
pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa, dalam waktu tertentu
dengan pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
atas suatu barang atau jasa (mempekerjakan seseorang) dengan jalan penggantian
(membayar sewa atau upah sejumlah tertentu).
Dari pengertian diatas, ijarah sejenis dengan akad jual beli namun yang
dipindahkan bukan hak kepemilikanya tapi hak guna atau manfaat, manfaat dari suatu
aset atau dari jasa/pekerjaan.
24
DAFTAR PUSTAKA
25