PEMBAHASAN
3.1.1 Prosedur
3.1.1.1 Pengertian Prosedur
Prosedur menurut Mulyadi (2001:5) prosedur didefinisikan sebagai suatu
urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu
departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penangan secara seragam
transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.
18
19
3.1.2 Perkreditan
3.1.2.1 Pengertian Kredit
Menurut Ismail (2013:93) kredit merupakan dana dari pihak pemilik dana
kepada pihak yang memerlukan dana. Penyaluran dana tersebut didasarkan pada
kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana.
sebagai berikut:
1. Mencari keuntungan
Tujuan utama pemberian kredit adalah memperoleh keuntungan. Hasil
keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh
lembaga keuangan sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit
yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk
kelangsungan hidup lembaga keuangan.
2. Membantu usaha nasabah
Tujuan selanjutnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang
memerlukan dana, baik dana untuk investasi maupun dana untuk
modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat
mengembangkan dan memperluas usahanya.
3. Membantu pemerintah
Tujuan lainnya adalah membantu pemerintah dalam berbagai bidang.
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak
lembaga keuangan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak
20
3. Kepercayaan (trust)
Kreditur merupakan kepercayaan kepada pihak yang menerima
pinjaman (debitur) bahwa debitur akan memenuhi kewajiban untuk
membayar pinjaman sesuai dengan jangka waktu tertentu yang
diperjanjikan. Lembaga keuangan memberikan pinjaman kepada pihak
lain, sama seperti lembaga keuangan memberikan kepercayaan kepada
pihak peminjam, bahwa pihak peminjam akan dapat memenuhi
kewajibannya.
4. Perjanjian
Perjanjian merupakan suatu kontrak perjanjian atau kesepakatan yang
dilakukan antara lembaga keuangan (kreditur) dengan pihak peminjam
(debitur).
5. Risiko
Setiap dana yang disalurkan oleh lembaga keuangan selalu
mengandung adanya resiko tidak kembalinya dana. Risiko adalah
kemungkinan kerugian yang akan timbul atas penyaluran kredit.
6. Jangka waktu
Jangka waktu merupakan lamanya waktu yang diperlukan oleh debitur
untuk membayar pinjaman kepada kreditur.
7. Balas jasa
Sebagai imbalan atas dana yang disalurkan oleh kreditor, maka debitur
akan membayar sejumlah uang tertentu sesuai dengan perjanjian.
Dalam lembaga keuangan konvensional, imbalan tersebut berupa
bunga, sementara didalam lembaga keuangan syariah terdapat
beberapa macam imbalan, tergantung pada akadnya.
Perdata (civil code) Buku Kedua Bab XX pasal 1150 tentang gadai, pengertian
gadai adalah:
Suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak, yang
diserahkan kepadanya oleh debitur, atau oleh kuasanya, sebagai jaminan atas
utangnya, dan yang memberi wewenang kepada kreditur untuk mengambil
pelunasan piutangnya dan barang itu dengan mendahului kreditur-kreditur lain,
dengan pengecualian biaya penjualan sebagai pelaksana putusan atas tuntutan
mengenai pemilikan atau penguasaan, dan biaya penyelamatan barang itu, yang
dikeluarkan setelah barang itu sebagai gadai dan yang harus didahulukan.
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri
dari banyak komponen yang saling berhubungan. Meskipun setiap sistem
24
mempunyai fungsi yang berbeda namun semua bagian memiliki tujuan yang
sama.
mencapai tujuan tertentu, dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi
perusahaan yang diharapkan dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan,
memeriksa ketelitian dan kebenaran informasi akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksakan dari awal sampai akhir oleh
satu orang atau satu unit organiisasi, tanpa ada campur tangan dari
orang orang atau unit oorganisasi lain.
d. Perputaran jabatan (job rotation).
e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
f. Secara periodik diadakan pencocokann fisik kekayaan dengan
cattattannya.
g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian inntern yang lain.
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.
Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik
yang sehat, semuanya sangat bergantung kepada manusia yang
melaksanakannya. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan
jujur, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang
minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilakan
pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan. Untuk mendpatkan
karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, berbagai cara berikut ini
dapat ditempuh:
a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh
pekerjaannya.
b. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
28
Kredit Cepat Aman (KCA) adalah kredit dengan sistem gadai yang
diberikan kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif
maupun kebutuhan produktif. KCA merupakan solusi terpercaya untuk
mendapatkan pinjaman secara mudah, cepat dan aman. Untuk mendapatkan kredit
nasabah hanya perlu membawa agunan berupa perhiasan emas, emas batangan,
mobil, sepeda motor, laptop, handphone, dan barang elektronik lainnya.
Tabel 3.1
Daftar Uang Pinjaman dan Tarif Sewa Modal
Tabel 3.1 merupakan tabel pembiayaan Kredit Cepat Aman (KCA) pada PT
Pegadaian (Persero) cabang Karangturi. Perhitungan bunga berdasarkan pada
kelipatan 15 hari dan dalam pemberian tarif sewa modal nasabah juga dikenakan
biaya administrasi yang dipotong langsung dari uang pinjaman.
29
Tabel 3.2
Jenis Barang Jaminan
RUBRIK JENIS BARANG JAMINAN
KANTONG Emas perhiasan/Logam mulia dan
berlian
GUDANG Alat rumah tangga
Alat pertanian/pertukangan
Kain/tekstil
Barang gudang lainnya
Mesin jahit
Sepeda
Elektronik Arloji
Elektrik
Handphone
Komputer/laptop
Kamera
Elektronik rumah tangga
Televisi
Kendaraan Mobil
Sepeda Motor
Mesin bermotor
Sumber : PT. Pegadaian (Persero) Cabang Karangturi
Tabel 3.2 menjelaskan barang yang dapat diterima sebagai barang jaminan untuk
memperoleh kredit. Untuk barang non-emas maka disertakan kelengkapan barang
jaminannya seperti kardus, kwitansi, kartu garansi, dan lain-lain.
30
4. Prosedur pencatatan
a. Bagian administrasi menerima badan SBK dwilipat, Laporan
Rekening Koran (LRK) dan kitir FPK dari kasir.
b. Mencatat semua transaksi pemberian kredit semua golongan
berdasarkan SBK dwilipat yang diterima dari kasir ke dalam Kas
Kredit (KK) rangkap dua, selanjutnya dicatat di dalam Buku Kredit
dan Buku Kas rangkap dua.
c. Pada akhir jam kantor, petugas administrasi membuat rekapitulasi
kredit berdasarkan badan SBK dwilipat dan Buku Kredit serta
mencatatnya pada Ikhtisar Kredit dan Pelunasan (IKPL).
5. Prosedur penyimpanan barang jaminan
a. Penaksir memasukkan barang jaminan ke dalam kantong dan
menempelkan kitir dwilipat SBK. Setelah itu kantong barang
jaminan di plombir.
b. Penaksir menyerahkan barang jaminan yang telah di plombir
kepada penyimpan.
c. Penyimpan menerima dan menghitung Barang Jaminan (BJ) yang
diserahkan oleh penaksir.
d. Pada akhir jam tutup kantor, penyimpan mencocokan Barang
Jaminan (BJ) yang telah diterima dengan jumlah yang tertera pada
bukti penerimaan barang jaminan dan apabila telah cocok, petugas
membubuhkan tandatangan pada kolom penerimaan dan dicatat di
Buku Gudang (BG).
e. Barang Jaminan (BJ) yang diterima disimpan di gudang sesuai
dengan golongan, rubik dan bulan kredit Barang Jaminan (BJ).
Keterangan:
FPK : Formulir Permintaan Kredit
BJ : Barang Jaminan
BP : Bukti Pendukung
SBK : Surat Bukti Kredit
BPBJ : Buku Penerimaan Barang Jaminan
SP : Slip Penerimaan
LRK : Laporan Rekening Koran
BK : Buku Kredit
IKPL : Ikhtisar Kredit dan Pelunasan
BG : Buku Gudang
Rp : Uang Tunai
1) Pihak-Pihak Terkait
Pihak-pihak yang terkait dalam prosedur pemberian kredit adalah:
a. Nasabah
b. Kasir
c. Administrasi
d. Penyimpan
2) Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam prosedur pemberian kredit adalah:
a. Bukti pendukung
b. Surat Bukti Kredit (SBK)
3) Catatan yang Digunakan
Catatan yang digunakan dalam prosedur pemberian kredit adalah:
35
a. Buku Gudang
b. Ikhtisar Kredit dan Pelunasan
4) Prosedur pengembalian atau pelunasan kredit pada PT Pegadaian (Persero)
Cabang Karangturi adalah sebagai berikut:
1. Nasabah menyerahkan SBK asli
2. Kasir menerima SBK asli dari nasabah.
3. Kasir memeriksa keabsahan SBK yang diterima, melakukan
perhitungan jumlah yang harus dibayar oleh nasabah, yaitu Pokok
Pinjaman + Sewa Pinjaman (Bunga).
4. Nasabah menyerahkan sejumlah uang untuk pelunasan sesuai jumlah
yang harus dibayar (pokok pinjaman + bunga).
5. Kasir menerima jumlah pembayaran dari nasabah, menerbitkan dan
menyerahkan Slip Pelunasan (SP) kepada nasabah sebagai tanda bukti
pelunasan dan membubuhkan cap lunas, tanggal dan paraf pada SBK
asli yang dilunasi, baik pada badan SBK, kitir dalam dan kitir luar.
Serta kasir:
a. Melakukan distribusi SBK
a) Kitir bagian dalam kepada penyimpan.
b) Kitir bagian luaar kepada nasabah.
c) Badan SBK kepada bagian administrasi
b. Melakukan pencatatan ke dalam Laporan Rekening Koran (LRK)
6. Bagian penyimpan menerima kitir SBK bagian dalam (D), memeriksa
cap lunas, tanggal dan paraf kasir, mengambil Barang Jaminan (BJ) ke
gudang dengan cara mencocokan kitir SBK bagian dalam (D) dengan
kitir SBK yang menempel di Barang Jaminan (BJ).
7. Penyimpan menyerahkan Barang Jaminan (BJ) kepada nasabah dengan
cara mencocokan dengan nomor kitir SBK bagian dalam (D) dengan
kitir SBK bagian luar (L) yang dipegang nasabah.
8. Penyimpan melakukan pencatatan ke dalam Buku Gudang (BG).
Setiap akhir jam kerja melakukan pencocokan/pemeriksaan:
36
Keterangan:
SBK : Surat Bukti Kredit
Rp : Uang Tunai
SP : Slip Pelunasan
BJ : Barang Jaminan
LRK : Laporan Rekening Koran
BPL : Buku Pelunasan
BG : Buku Gudang
1. Bukti Pendukung
Bukti pendukung merupakan identitas/data nasabah. Bukti pendukung yang
diperlukan pihak PT. Pegadaian (Persero) adalah KTP atau SIM yang masih
berlaku.
2. Formulir Permintaan Kredit (FPK)
Formulir Permintaan Kredit (FPK) adalah dokumen yang digunakan untuk
mengajukan permohonan kredit gadai pada PT. Pegadaian (Persero).
Dokumen ini digunakan sebagai dasar dalam pemberian kredit, yang
didalamnya memuat informasi mengenai identitas nasabah, data mengenai
permohonan kredit gadai dan data mengenai barang jaminan.
3. Surat Bukti Kredit (SBK)
Surat Bukti Kredit (SBK) adalah dokumen yang menunjukan bahwa nasabah
telah menerima kredit dengan mewajibkan membayar bunga dan membayar
uang pinjaman yang telah disetujui dalam jangka waktu tertentu. Di dalam
dokumen memuat informasi perjanjian kredit yang akan ditanda tangani
kedua belah pihak.
39
Karangturi
a. Fungsi Operasi
Fungsi Operasi pada PT Pegadaian (Persero) cabang Karangturi
dilaksanakan oleh kasir dan penaksir. Fungsi kasir yaitu bertanggung
jawab atas pengeluaran dan pemasukan uang kas. Sedangkan fungsi
penaksir yaitu bertugas untuk menaksir barang jaminan yang diserahkan
oleh nasabah dan menentukan nilai uang pinjaman yang dapat
dipinjamkan kepada nasabah.
41
b. Fungsi Penyimpanan
Fungsi penyimpan barang pada PT Pegadaian (Persero) cabang Karangturi
dilaksakan oleh penyimpan. Penyimpan bertanggungjawab penuh terhadap
barang jaminan nasabah, mulai dari barang jaminan masuk sampai barang
jaminan keluar dari gudang. Sedangkan untuk penyimpan uang
dilaksanakan oleh pimpinan cabang yang disimpan dalam brangkas, yang
hanya diketahui oleh pimpinan cabang.
c. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi pada PT Pegaadaian (Persero) cabang Karangturi
dilaksanakan oleh bagian administrasi. Bagian administrasi ini mempunyai
tugas yaitu, bertugas melakukaan pencatatan ke buku yang bersangkutan
atas transaksi-transaksi yang terjadi.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari
pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan merupakan alat yang digunakan untuk
mengolah data yang menghasilkan informasi yang lebih teliti dan dapat dipercaya
mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi.
3.2.5.3 Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap
Unit Organisasi
Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur
pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak
diciptakan cara-caa yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam
pelaksanaannya.
Pengawasan kredit pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Karangturi
dilakukan secara langsung oleh pimpinan cabang dan penaksir.
A. Pengawasan yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang
1. Mengawasi pelaksanaan tugas pekerjaan operasional, keuangan dan
sumber daya manusia sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar
pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana perusahaan.
2. Melakukan monitoring terhadap seluruh kegiatan yang ada pada PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Karangturi.
3. Mengkoordinasikan penyaluran uang pinjaman berdasarkan taksiran
barang jaminan agar besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Menjadi Kuasa Pemutus Kredit (KPK).
5. Mengirimkan surat pemberitahuan lelang kepada nasabah apabila nasabah
43
tidak tepat waktu (lebih dari 120 hari) dalam membayar kredit.
b. Pendidikan
Pendidikan untuk karyawan baru yang terlibat secara langsung dalam
proses pemberian dan pengembalian kredit pada PT Pegadaian (Persero)
minimal memiliki pendidikan minimal Diploma 3 (D3).
44
c. Pelatihan
Pelatihan karyawan melalui diklat ini bertujuan untuk mendapatkan
kualitas dan kuantitas karyawan yang tepat yang diperlukan untuk
mencapai tujuan organisasi, untuk mengembangkan keahlian dan
kemampuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat
dan efektif serta untuk mengembangkan sikap sehingga menimbulkan
kerja sama antar karyawan dan pimpinan.
Jenis-jenis diklat yang diberikan kepada karyawan oleh PT
Pegadaian (Persero) yaitu:
1. Diklat dasar, adalah diklat yang diberikan kepada karyawan dan
trainee dalam proses pengadaan karyawan guna membekali karyawan
yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya. Diklat Dasar ini
antara lain meliputi Program Induksi (diklat pengenalan tugas-tugas
kantor cabang atau kanwil atau KPPP), program trainee di kantor
cabang dan kanwil atau KPPP.
2. Diklat fungsional, adalah diklat yang ditujukan untuk menunjang,
mengembangkan keahlian atau keterampilan kerja dititikberatkan pada
perubahan pola kerja, cara kerja, serta penggunaan metode-metode
kerja mutakhir. Diklat fungsional ini antara lain meliputi Diklat
Penaksir Muda, Diklat Ahli Taksir, Diklat Pemeriksa Madya, Diklat
Legal Office Muda, dan lain-llain.
3. Diklat Manajerial, yaitu diklat dengan sasaran utama untuk
meningkatkan karir guna memangku suatu jabatan, fungsi atau pangkat
tertentu secara bertahap dan untuk memperkaya atau meningkatkan
keterampilan manajemen kepemimpinan serta kemampuan
menciptakan metode-metode kerja baru. Diklat manajerial
dititikberatkan pada penaajaman maupun bidang manajerial. Diklat
manajerial ini antara lain meliputi Diklat Pengelola cabang, Kursus
Pimpinan Muda, (SUSPIMDA), Kursus Pimpinan Madya
(SUSPIMDYA), Kursus Pimpinan Utama (SUSPIMA).
45