Anda di halaman 1dari 16

PRINSIP DASAR BANK

SYARIAH DAN SISTEM


OPERASIONAL BANK SYARIAH

Kelompok 1 :
1. Metta Maheni (17.05.52.0008)
2. Anita Luziaen Safitri (17.05.52.0072)
3. Laras Ayu Febrianti (17.05.52.0266)
Definisi Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah (LKS) menurut Dewan Syariah
Nasional (DSN) adalah lembaga keuangan yang mengeluarkan
produk keuangan syariah dan yang mendapat izin operasional
sebagai lembaga keuangan syariah (DSN-MUI, 2003).

Beberapa prinsip dalam hukum muamalah adalah :


• Prinsip mubah
• Prinsip sukarela
• Prinsip mendatangkan manfaat dan menghindarkan mudarat
• Prinsip keadilan.
Larangan terhadap Transaksi yang Mengandung Barang atau Jasa
yang Diharamkan
Larangan terhadap transaksi yang mengandung barang atau jasa yang
diharamkan sering dikaitkan dengan prinsip muamalah yang ketiga,
yaitu keharusan menghindar dari kemudaratan.

Larangan terhadap Transaksi yang Diharamkan Sistem dan


Prosedur Perolehan Keuntungannya
• Tadlis : transaksi yang mengandung suatu hal pokok yang tidak
diketahui oleh salah satu pihak.

• Ghahar : ketiadaan informasi terjadi pada kedua belah pihak yang


bertransaksi jual beli.

• Bai’ Ikhtikar : mengupayakan adanya kelangkaan barang dengan


cara menimbun.
• Bai’ Najasy : tindakan menciptakan permintaan palsu,
seolah-olah ada banyak permintaan terhadap suatu
produk, sehingga harga jual produk akan naik.

• Maysir : sebuah permainan dimana satu pihak akan


memperoleh keuntungan sementara pihak lainnya akan
menderita kerugian.

• Riba : bentuk transaksi yang dilarang dalam Islam dan


bersinggungan langsung dengan praktik perbankan
konvensional.

Riba dalam transaksi utang piutang terbagi atas dua


kategori : riba qaradh dan riba jahiliyyah.
Riba dalam transaksi jual beli terbagi dua, yaitu riba fadhl
dan riba nasi’ah
Larangan terhadap Transaksi yang Tidak
Sah Akadnya
Akad adalah keterikatan/keinginan diri dengan keinginan orang lain
dengan cara yang memunculkan adanya komitmen tertentu yang
disyariatkan.

Adapun rukun-rukun akad :

• Adanya dua pihak atau lebih yang saling terikat dengan akad.

• Adanya sesuatu yang diikat dengan akad yakni barang yang


dijual dalam akad jual beli atau sesuatu yang disewakan dalam
akad sewa dan sejenisnya.

• Adanya pengucapan akad berupa ungkapan serah terima (Ijab


Kabul).
Definisi

Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya


berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah
(BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Fungsi Bank Syariah

1. Fungsi Manajer Investasi


dilihat pada segi penghimpunan dana oleh bank syariah. Dalam
hal bagi hasil dengan nasabah, bank syariah menggunakan konsep
nisbah bagi hasil atas persentase pendapatan yang diperoleh.
2. Fungsi Investor
sebagai investor, penanaman dana yang dilakukan oleh bank
syariah harus dilkukan pada sektor yang produktif dengan risiko
yang diminim dan tidak melanggar ketentuan syariah.

3. Fungsi Sosial
yaitu instrument Zakat, Infak, Sadaqah, dan Wakaf (ZISWAF) dan
instrumen qardhul hasan.

4. Fungsi Jasa Keuangan


seperti memberikan layanan kliring, transfer, inkaso, pembayaran
gaji, letter of guarantee, letter of credit, dan lain sebagainya.
Prinsip-Prinsip dalam Menghimpun Dana Bank Syariah

1. Penghimpunan Dana dengan Prinsip Wadiah


Yaitu titipan dari satu pihak ke pihak yang lain, baik individu maupun badan
hukum yang harus dijaga dan dikembalikan oleh penerima titipan. Wadiah
dibagi atas dua, yaitu wadiah yad-dhamanah dan wadiah yad-amanah.

2. Penghimpunan Dana dengan Prinsip Mudharabah


Yaitu perjanjian suatu jenis kerja sama usaha dimana pihak pertama
menyediakan dana dan pihak kedua bertanggung jawab atas pengelolaan usaha.

Tabungan Mudharabah adalah simpanan yang penarikannya hanya bisa


dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.

Deposito Mudharabah adalah simpanan dana dengan skema pemilik dana


(shahibul maal) mempercayakan dananya untuk dikelola bank (mudharib)
dengan hasil yang diperoleh dibagi antar pemilik dana dan bank dengan nisbah
yang disepakati sejak awal.
Prinsip Penyaluran Dana Bank
Syariah
1. Prinsip Jual Beli
• Jual Beli dengan Skema Murabahah adalah jual beli dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang disepakati
oleh penjual dan pembeli.

• Jual Beli dengan Skema Salam adalah jual beli yang


pelunasannya dilakukan terlebih dahulu oleh pembeli
sebelum barang pesanan diterima.

• Jual Beli dengan Skema Istishna’ adalah jual beli yang


didasarkan atas penugasan oleh pembeli kepada penjual yang
juga produsen untuk menyediakan barang atas produk sesuai
dengan yang disyaratkan pembeli dan menjual dengan harga
yang disepakati.
2. Prinsip Investasi
• Investasi dengan skema Mudharabah
bank adalah mudharib (pengelola dana) dan nasabah adalah penabung/ deposan
(shahibul maal). Penyaluran dana ada dua jenis yaitu mudharabah muthlaqah
dan mudharabah muqayyadah.
• Investasi dengan skema Musyarakah
kerja sama antara pemilik modal yang mencampurkan modal pada suatu usaha
tertentu dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang disepakati
sebelumnya.

3. Prinsip Sewa
• Sewa dengan Skema Ijarah : transaksi sewa-menyewa antara pemilik objek
sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang
disewakan.
• Sewa dengan Skema Ijarah Muntahiya Bittamlik : transaksi sewa-menyewa
antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas
objek sewa yang disediakan dengan opsi perpindahan hak milik pada saat
tertentu sesuai dengan akad sewa.
Prinsip Prinsip dalam Pelaksanaan Fungsi Jasa
Keuangan Perbankan
1. Prinsip Wakalah : pelimpahan kekuasaan oleh seseorang
kepada yang lain dalam hal-hal yang diwakilkan.
2. Prinsip Kafalah : jaminan yang diberikan oleh
penanggung (kafiil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi
kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.
3. Prinsip Hawalah : pengalihan utang dari orang yang
berutang (muhil) kepada orang lain yang menanggungnya.
4. Prinsip Sharf : prinsip yang digunakan dalam transaksi
jual beli mata uang, baik antar mata uang sejenis maupun
antar mata uang berlainan jenis
5. Prinsip Ijarah : objek ijarah adalah manfaat dari
penggunaan barang dan/atau jasa.
Larangan bagi Bank Syariah

Larangan bagi BUS dan UUS diatur dalam pasal 24 UU Nomor 21


tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, dilarang untuk :

1. Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip


syariah.

2. Melakukan kegiatan jual beli saham secara langsung di pasar


modal.

3. Melakukan penyertaan modal, kecuali sebagaimana yang


dimaksud dalam pasal 20 tentang kegiatan BUS dan UUS.

4. Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen


pemasaran produk asuransi syariah.
Adapun larangan bagi BPRS diatur dalam pasal 25 yang meliputi larangan
untuk :

1. Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah

2. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran

3. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, kecuali penukaran uang asing
dengan izin Bank Indonesia

4. Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran


produk asuransi syariah

5. Melakukan penyertaan modal, kecuali pada lembaga yang dibentuk untuk


menanggulangi kesulitan likuiditas BPRS

6. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam


pasal 21 tentang kegiatan BPRS.
 
Daftar Pustaka
DSN MUI. 2003. Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional edisi 2.
DSN-MUI dan Bank Indonesia.
Yaya, Rizal, Aji Erlangga Martawireja, dan Ahim Abdurahim. 2016.
Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai