MANAGEMENT
PENGERTIAN
Bank dan personal investment adalah sama dalam mencari supplement earnings, sebagai contoh atas
bank yakni keikutsertaan penanaman saham pada anak perusahaan atau perusahaan lain namun
dengan berpatokan kepada perhitungan atas interst rate risk, credit risk, liquidity risk, ekspektasi
pajak, net income maupun CAR-nya
Yang sangat disayangkan adalah banyak bank yang kurang memiliki pengetahuan mengenai
securities portofolio yang sebetulnya akan memberikan keuntungan yang cukup besar, bagi aktivitas
perbankanya.
Investment yang dilakukan oleh bank dapat bersifat active investment atau passive investment.
ACTIVE INVESTMENT
Adalah penanaman dalam bentuk asset yang sifatnya sementara, kadang-kadang bersifat
spekulatif dengan menggunakan sarana Pasar Uang Antarbank (PUAB). Sifat penananaman ini
biasanya bersifat jangka pendek, dalam rangka mengoptimalkan secondary reserve, sehingga
tidak terjadi idle fund.
Idle funds adalah suatu kondisi dimana terdapat dana-dana yang menganggur (tidak
menghasilkan), karena tersedianya uang kas dan giro pada BI melebihi kebutuhan.
Contoh 1: untuk memenuhi kebutuhan diperlukan dana sebesar IDR 100 miliar, tetapi yang
tersedia sebesar IDR 150 miliar, berarti terdapat idle fund sebanyak IDR 50 miliar
Contoh 2: DPK yang dapat dihimpun berjumlah IDR 6 Triliun, maka GWM yang harus
disediakan adalah sebesar 5% X IDR 6 triliun = IDR 300 miliar, tetapi kenyataanya saldo Giro
Pada BI sebesar IDR 375 miliar, maka terjadi idle fund sebesar IDR 75 miliar, yaitu IDR 375
miliar – IDR 300 miliar = IDR 75 miliar.
Jika idle fund ini berlangsung misalnya selama 1 minggu, sementara indikasi bunga/nisbah bagi
hasil pada interbank money market (pasar uang antar bank) adalah 12%, maka bank tersebut
telah kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan (loss opportunity income) sebesar:
Dimana:
N = nilai nominal (besarnya idle fund)
T = jangka waktu (lamanya terjadi idle fund)
I = tingkat bunga antar bank
360 = setahun dihitung 360 hari
Dengan terjadinya idle funds sebesar IDR 125 miliar maka bank tersebut telah
kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendapatan bunga/nisbah bagi hasil
sebesar IDR 291.666.666,67 atau dapat juga dikatakan bahwa bank yang
bersangkutan telah menanggung cost atau biaya bunga/biaya bagi hasil sebesar
IDR 291.666.666,67
Dalam active investment keputusan harus dilakukan secara cepat dan sifat
penempatan adalah untuk menghindari idle funds, oleh sebab itu biasanya investasi
dilakukan dalam bentuk pembelian surat berharga yang berjangka pendek, baik
dilakukan langsung antarbank maupun melaui broker pasar uang.
Diterbitkan oleh
Kantor Pusat
Bank Syariah
atau UUS BK Peserta : Bank
yangmenerbitka
Jangka waktu
n dan bank yang
maksimal 90
menanamkan
hari
dana pada
SIMA
Syarat
Penerbitan
SIMA
MEKANISME DAN PENYELESAIAN
TRANSAKSI SIMA
1) Menyerahkan sertifikat lembar pertama dan kedua
kembali
sampai jatuh
Pelaporan
Ket:
Menanamkan dana : membeli SIMA
Pembayaran imbalan SIMA:
Tanggal 3 Maret 2020:
Kepada Bank BCA Syariah sebesar:
X = P X R X t/360 X k
Rp 10 miliar X 8% X 10/360 X 0,7 = Rp 15.555.555,56
Februari
24/4 Pengembalian
15/3 penanaman 3/4 pembayaran 1/5 pembayaran
nominal investasi
dana oleh bank imbalan SIMA imbalan SIMA untuk
kepada bank CIMB S
CIMB S untuk 16 hari 24 hari kepada bank
kepada CIMB S CIMB S
4. Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS)
Adalah fasilitas yang diberikan Bank Indonesia kepada bank untuk menenempatkan
dananya di Bank Indonesia dalam rangka kegiatan Operasi Pasar Terbuka (OPT).
Jangka waktu FASBIS maksimum 7 (tujuh) hari dengan sistem imbalan berupa fee, dan
diterbitkan tanpa bukti kepemiikan (warkat) melainkan bukti pendebetan atau
pengkreditan rekening giro bank berupa confirmation advice pada sistem BI-RTGS.
(Real Time Gross Settlement)
FASBIS tidak dapat diperdagangkan, tidak dapat diagunkan dan tidak dapat
dicairkan sebelum jatuh waktu.
5. Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek Bagi Bank Syariah (FPJS)
Adalah instrumen dari Bank Indonesia sebagai The Lender of Last Resort bagi bank-
bank syariah yang mengaami kesulitan likuiditas atau kesulitan pendanaan jangka
pendek yang disebabkan oleh terganggunya arus dana masuk yang lebih kecil
dibandingkan dengan arus dana keluar (mismatch).
Bank syariah yang mengalami kesuitan pendanaan jangka pendek sehingga pada hari
akhir tidak dapat menyelesaikan kewajibannya, dapat memperoleh FPJS. FPJS
diberikan maksimum sebesar kewajiban yang tidak dapat diselesaikan.
TUGAS KELOMPOK
SOAL NO 1
Bank UIN SUKA
Bulan Maret 2020 deposito investasi mudharabah 1 bulan = 7% dan 3 bulan 8%
Bulan April 2020 deposito investasi mudharabah 1 bulan = 8% dan 3 bulan = 10%
Bulan Mei 2020 deposito investasi mudharabah 1 bulan = 9% dan 3 bulan 12%
Pada saat bank syariah MENJUAL SIMA, pada kondisi tersebut bank membutuhkan
dana ATAU justru sedang idle fund? Dalam pembukuan neraca bank, penjualan
SIMA terletak dibagian aktiva atau pasiva? JELASKAN!