Anda di halaman 1dari 20

INVESTMENT Pertemuan 4

MANAGEMENT
PENGERTIAN
Bank dan personal investment adalah sama dalam mencari supplement earnings, sebagai contoh atas
bank yakni keikutsertaan penanaman saham pada anak perusahaan atau perusahaan lain namun
dengan berpatokan kepada perhitungan atas interst rate risk, credit risk, liquidity risk, ekspektasi
pajak, net income maupun CAR-nya

Yang sangat disayangkan adalah banyak bank yang kurang memiliki pengetahuan mengenai
securities portofolio yang sebetulnya akan memberikan keuntungan yang cukup besar, bagi aktivitas
perbankanya.

Investment yang dilakukan oleh bank dapat bersifat active investment atau passive investment.
ACTIVE INVESTMENT
 Adalah penanaman dalam bentuk asset yang sifatnya sementara, kadang-kadang bersifat
spekulatif dengan menggunakan sarana Pasar Uang Antarbank (PUAB). Sifat penananaman ini
biasanya bersifat jangka pendek, dalam rangka mengoptimalkan secondary reserve, sehingga
tidak terjadi idle fund.
 Idle funds adalah suatu kondisi dimana terdapat dana-dana yang menganggur (tidak
menghasilkan), karena tersedianya uang kas dan giro pada BI melebihi kebutuhan.
 Contoh 1: untuk memenuhi kebutuhan diperlukan dana sebesar IDR 100 miliar, tetapi yang
tersedia sebesar IDR 150 miliar, berarti terdapat idle fund sebanyak IDR 50 miliar
 Contoh 2: DPK yang dapat dihimpun berjumlah IDR 6 Triliun, maka GWM yang harus
disediakan adalah sebesar 5% X IDR 6 triliun = IDR 300 miliar, tetapi kenyataanya saldo Giro
Pada BI sebesar IDR 375 miliar, maka terjadi idle fund sebesar IDR 75 miliar, yaitu IDR 375
miliar – IDR 300 miliar = IDR 75 miliar.
  Jika idle fund ini berlangsung misalnya selama 1 minggu, sementara indikasi bunga/nisbah bagi
hasil pada interbank money market (pasar uang antar bank) adalah 12%, maka bank tersebut
telah kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan (loss opportunity income) sebesar:

 Perhitungan tersebut diatas menggunakan rumus simple interst sebagai berikut:

Dimana:
 N = nilai nominal (besarnya idle fund)
 T = jangka waktu (lamanya terjadi idle fund)
 I = tingkat bunga antar bank
 360 = setahun dihitung 360 hari
 Dengan terjadinya idle funds sebesar IDR 125 miliar maka bank tersebut telah
kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendapatan bunga/nisbah bagi hasil
sebesar IDR 291.666.666,67 atau dapat juga dikatakan bahwa bank yang
bersangkutan telah menanggung cost atau biaya bunga/biaya bagi hasil sebesar
IDR 291.666.666,67
 Dalam active investment keputusan harus dilakukan secara cepat dan sifat
penempatan adalah untuk menghindari idle funds, oleh sebab itu biasanya investasi
dilakukan dalam bentuk pembelian surat berharga yang berjangka pendek, baik
dilakukan langsung antarbank maupun melaui broker pasar uang.

 Broker adalah individu atau perusahaan yang


menghubungkan antara penjual dengan pembeli.
 Broker akan mendapatkan keuntungan berupa
komisi dari transaksi perdagangan yang terjadi.
PASSIVE INVESTMENT
 Adalah merupakan investasi yang memerlukan analisis cermat, baik dari segi makro maupun
mikro, kondisi moneter, segmen pasar, komoditas, dan studi kelayakan, misalnya untuk pemberian
pembiayaan atau financing.
 Dalam hal investasi yang dilakukan harus memperhatikan berbagai aspek, fund manager selalu
menggunakan strategi dalm pengelolaan securities portofolio dan harus berpatokan pada
primary reserve dan secondary reserve, serta mereka selalu menekankan bahwa sekuritas yang
dipegang harus memenuhi kriteria, high quality, dismaping itu issued oleh perusahaan yang
mempunyai high performance, marketable dalam arti dapat dijual dalam waktu singkat atau jatuh
temponya jangka pendek guna meminimalkan interst rate risk dan dafult risk.
 Dinegara berkembang sebagaian besar dana bank mengalokasikan dananya dalam bentuk
pembiayaan kepada debitur, dengan demikian sebagaian pendapatan bank akan bersumber dari
passive investment, yaitu pembiayaan yang diberikan.
PASAR UANG ANTAR BANK
BERDASARKAN
PRINSIP SYARIAH (PUAS)
Pasar uang antarbank berdasarkan prinsip syariah (PUAS) diatur dalam
Pasal 1 butir 4 Peraturan Bank Indonesia (selanjutnya ditulis PBI) Nomor
7/26/PBI/2005 tentang perubahan atas PBI No. 2/8/PBI/2000 tentang
PUAS adalah kegiatan investasi jangka pendek dalam rupiah antar peserta
pasar berdasarkan prinsip mudharabah.

Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI)


Nomor 37/DSN-MUI/X/2002, menyebutkan bahwa PUAS adalah kegiatan
transaksi keuangan jangka pendek antar peserta pasar berdasarkan prinsip-
prinsip syariah
DEFINISI PUAS
 Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah (PUAS) adalah
kegiatan transaksi keuangan jangka pendek antarbank berdasarkan prinsip
syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing.
 Transaksi Repurchase Agreement Surat Berharga Syariah Berdasarkan
Prinsip Syariah yang selanjutnya disebut Transaksi Repo Syariah adalah
transaksi penjualan surat berharga syariah oleh peserta PUAS kepada peserta
PUAS lainnya yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah, dengan janji
pembelian kembali pada waktu tertentu yang diperjanjikan
 Al-bai’ ma’a al-wa’d bi al-syira’ adalah penjualan surat berharga syariah
dengan janji pembelian kembali pada waktu tertentu yang diperjanjikan
JENIS-JENIS INSTRUMENT INVESTMENT

 Adalah merupakan surat-surat berharga • Sertifikat Bank Indonesia Syariah


yang dimiliki bank dalam rangka 1 (SBIS)
optimalisasi return atas penggunaan
• Deposito Antar Bank Syariah
dananya yang disebabkan terjadinya over 2
liquid dalam bentuk kas atau Giro pada • Sertifikat Investasi Mudharabah Antar-
BI, karena pengendapan dana tersebut 3 Bank Syariah (SIMA)
akan mengaibatkan kehilangan
• Fasiitas Bank Indonesia Syariah
kesempatan bank untuk memperoleh 4 (FASBIS)
pendapatn tambahan.
• Fasilitas Pembiyaan Jangka Pendek
Jenis-jenis surat berharga yang dapat Bagi Bank Syariah (FPJPS)
5
dijadikan alat investasi bagi bank antara lain
adalah:
1) Serfikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
Adalah surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah berjangka waktu pendek dalam
mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Jualah : upah/hadiah yang diberikan
Karakteristik SBIS: kepada seseorang karena orang tersebut
a. Menggunakan akad ju’alah;` melaksanakan pekerjaan tertenntu.
b. Satuan unit sebesar Rp 1.000.000 (satu jupa rupiah)
c. Berjangka waktu paling kurang 1 (satu) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan.
d. Diterbitkan tanpa warkat (scripless).
e. Dapat digunakan kepada Bank Indonesia.
f. Tidak dapat diperdagangkan dipasar sekunder.

Alasan penempatan dana pada BI:


1. Terdapat kelebihan likuiditas
2. Pemanfaatn dana agar memperoleh hasil optimal
3. Aman untuk investasi
Atas penitipan uang, maka BI memberikan:
1. Sertifikat Bank Indoensia Syariah, sebagai bukti penitipan dana
2. Bank Indoesia dapat memberikan bonus atas penitipan dana yang diperhitungkan pada saat
jatuh tempo
3. Besarnya bonus akan dihitung dengan menggunakan acuan tingkat indikasi imbalan Pasar
Uang antar Bank berdasarkan prinsip Syariah (PUAS) yang merupakan rata-rata tertimbang
tingkat indiksi imbalan Sertifikat Investasi Mudharabah Antar bank (SIMA) yang terjadi.

2) Deposito Antar Bank Syariah


Sebagai sarana pengelolaan likuiditas, Bank Syariah dapat menggunakan sarana
Deposito Antar Bank, baik dalam penempatan dananya maupun dalam memenuhi
kebutuhan dananya. Deposito antarbank ini menggunakan prinsip Mudharabah.
3. Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA)
Adalah sertifikat yang diterbitkan oleh Bank Syariah atau UUS yang digunakan sebagai
sarana investasi jangka pendek di PUAS dengan akad mudharabah.

Diterbitkan oleh
Kantor Pusat
Bank Syariah
atau UUS BK Peserta : Bank
yangmenerbitka
Jangka waktu
n dan bank yang
maksimal 90
menanamkan
hari
dana pada
SIMA

Syarat
Penerbitan
SIMA
MEKANISME DAN PENYELESAIAN
TRANSAKSI SIMA
1) Menyerahkan sertifikat lembar pertama dan kedua

2) Melakukan pembayaran dgn nota kredit,


kliring, transfer

Bank Penanam Dana


Bank Penerbit
3. Jatuh Tempo Menjual
Informasi BI Rate

kembali
sampai jatuh
Pelaporan

 Bank penerbit membeli kembali SIMA tempo


 Bank penerbit membayar sejumlah dana
 Imbalan : dibayar dihari kerja pertama bulan
berikutnya
PERHITUNGAN IMBALAN
X = P X R X t/360 X k
Keterangan:
X : Besarnya imbalan yang diterbitkan kepada bank penanam dana
P : Nilai nominal investasi
R : Tingkat realisasi imbalan Deposito Investasi Mudharabah (sebelum
didistribuikan)
t : Jangka waktu Investasi
k : Nisbah bagi hasik untuk bank penanaman dana
CONTOH
Bank UIN
Bulan Maret 2020 deposito investasi mudharabah 1 bulan = 8% dan 3 bulan 8,5%
Bulan April 2020 deposito investasi mudharabah 1 bulan = 9% dan 3 bulan = 10%

Tanggal 3 Maret 2020


Bank BCA Syariah menanamkan dana pada bank UIN dalam bentuk SIMA sebesar Rp 10 miliar selama
10 hari dengan nisbah bagi hasil yang disepakati (70:30)

Tanggal 15 Maret 2020


Bank CIMB Syariah menanamkan dana pada bank UIN dalam bentuk SIMA sebesar Rp 20 miliar selama
40 hari dengan nisbah bagi hasil yang disepakti (75:25)

Pengembalian nominal investasi:


Kepada Bank BCA Syariah sebesar Rp 10 miliar pada tanggal 13 Maret 2020
Kepada Bank CIMB Syariah sebesar Rp 20 miliar pada tanggal 24 April 2020

Ket:
Menanamkan dana : membeli SIMA
Pembayaran imbalan SIMA:
Tanggal 3 Maret 2020:
Kepada Bank BCA Syariah sebesar:
X = P X R X t/360 X k
Rp 10 miliar X 8% X 10/360 X 0,7 = Rp 15.555.555,56

Kepada Bank CIMB Syariah sebesar:


Tanggal 15 Maret 2020
Rp 20 miliar X 8,5% X 16/360 X 0,75 = Rp 56.555.666,67

Tanggal 1 April 2020


Kepada Bank CIMB Syariah sebesar:
Rp 20 miliar X 10% X 24/360 X 0,75 = Rp 100.000.000

Bank BCA S sebagai penanam dana

Februari

3/3 penanaman dana 13/3 pengembalian


oleh Bank BCA S nominal investasi 3/4 Pembayaran
kepada Bank BCA S imbalan SIMA
untuk 10 hari
kepada bank BCA S

24/4 Pengembalian
15/3 penanaman 3/4 pembayaran 1/5 pembayaran
nominal investasi
dana oleh bank imbalan SIMA imbalan SIMA untuk
kepada bank CIMB S
CIMB S untuk 16 hari 24 hari kepada bank
kepada CIMB S CIMB S
4. Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS)
Adalah fasilitas yang diberikan Bank Indonesia kepada bank untuk menenempatkan
dananya di Bank Indonesia dalam rangka kegiatan Operasi Pasar Terbuka (OPT).

Jangka waktu FASBIS maksimum 7 (tujuh) hari dengan sistem imbalan berupa fee, dan
diterbitkan tanpa bukti kepemiikan (warkat) melainkan bukti pendebetan atau
pengkreditan rekening giro bank berupa confirmation advice pada sistem BI-RTGS.
(Real Time Gross Settlement)

FASBIS tidak dapat diperdagangkan, tidak dapat diagunkan dan tidak dapat
dicairkan sebelum jatuh waktu.
5. Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek Bagi Bank Syariah (FPJS)
Adalah instrumen dari Bank Indonesia sebagai The Lender of Last Resort bagi bank-
bank syariah yang mengaami kesulitan likuiditas atau kesulitan pendanaan jangka
pendek yang disebabkan oleh terganggunya arus dana masuk yang lebih kecil
dibandingkan dengan arus dana keluar (mismatch).

Bank syariah yang mengalami kesuitan pendanaan jangka pendek sehingga pada hari
akhir tidak dapat menyelesaikan kewajibannya, dapat memperoleh FPJS. FPJS
diberikan maksimum sebesar kewajiban yang tidak dapat diselesaikan.
TUGAS KELOMPOK
SOAL NO 1
Bank UIN SUKA
Bulan Maret 2020 deposito investasi mudharabah 1 bulan = 7% dan 3 bulan 8%
Bulan April 2020 deposito investasi mudharabah 1 bulan = 8% dan 3 bulan = 10%
Bulan Mei 2020 deposito investasi mudharabah 1 bulan = 9% dan 3 bulan 12%

Tanggal 5 Maret 2020


Bank B menanamkan dana pada bank UIN SUKA dalam bentuk SIMA sebesar Rp 15
miliar selama 15 hari dengan nisbha bagi hasil yang disepakati (60:40)

Tanggal 15 Maret 2020


Bank C menanamkan dana pada bank UIN SUKA dalam bentuk SIMA sebesar Rp 30
miliar selama 60 hari dengan nisbah bagi hasil yang disepakti (70:30)

Hitung pembayaran imbalan SIMA untuk Bank B dan Bank C!


SOAL NO 2.
Pada saat bank syariah MEMBELI SIMA, pada kondisi tersebut bank membutuhkan
dana ATAU justru sedang idle fund? Dalam pembukuan neraca bank, pembelian
SIMA terletak dibagian aktiva atau pasiva? JELASKAN!

Pada saat bank syariah MENJUAL SIMA, pada kondisi tersebut bank membutuhkan
dana ATAU justru sedang idle fund? Dalam pembukuan neraca bank, penjualan
SIMA terletak dibagian aktiva atau pasiva? JELASKAN!

Anda mungkin juga menyukai