Disusun Oleh :
Kelompok 10
1. Wulandari Saputri 1730603308
2. Felya Pratami Anuggaeni 1730603214
3. Rasyid Ridho 1730603275
4. Shella Dwi Septiani 1720603151
Dosen Pengampu :
Disfa Lidian Handayani, S.E.I., M.E.I.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen
Pembiayaan Perbankan Syariah ini sebagai tugas kelompok yang berjudul
“Pengawasan Dan Penanganan Pembiayaan Bermasalah Di Bank Syariah” dengan
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada
Ibu Disfa Lidian Handayani, S.E.I., M.E.I selaku dosen mata kuliah Manajemen
Pembiayaan Perbankan Syariah yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini, dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Manajemen
Pembiayaan Perbankan Syariah : Pengawasan Dan Penanganan Pembiayaan
Bermasalah Di Bank Syariah. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan dimasa yang akan
datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya. Dan
kami berharap makalah Manajemen Pembiayaan Perbankan Syariah : Pengawasan
Dan Penanganan Pembiayaan Bermsalah Di Bank Syariah ini dapat memberikan
manfaat dan semangat untuk terus menggali ilmu.
Kelompok 10
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ 1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan........................................................................................... 14
3.2. Saran..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
kemungkinan timbulnya masalah kredit dan sebagai tindakan preventif
untuk mencegah masalah.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka diperoleh rumusan
masalah sebagai berikut :
1.2.1. Apakah yang dimaksud dengan pembiayaan bermasalah ?
1.2.2. Apa saja faktor-faktor terjadinya pembiayaan bermasalah ?
1.2.3. Apakah yang dimaksud dengan pengawasan pembiayaan ?
1.2.4. Apa saja fungsi dan jenis pengawasan pembiayaan ?
1.2.5. Bagaimana penanganan pembiayaan bermasalah di bank syariah ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. Lancar
b. Dalam perhatian khusus
c. Kurang lancar
d. Diragukan
e. Macet
1
Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: BPFE
Anggota IKAPI, 2012), hlm. 420.
2
Binti Nur Aisyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah Pendekatan Praktis, (Yoygyakarta :
Kalimedia, 2019), hlm. 262.
5
kemampuan bank dalam meminimalkan pembiayaan bermasalah yang
dihadapi.
6
a. Situasi ekonomi yang negatif
b. Situasi politik dalam negeri yang merugikan
c. Bencana alam
4
Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm. 222-238
5
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2015), hlm. 128
7
d. Monitoring pemenuhan persyaratan yang hingga saat pencairan
pembiayaan belum dipenuhi nasabah.
6
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2016) hlm. 159
8
mencegah masalah, pengawasan digunakan juga untuk mendapatkan
informasi lainnya mengenai kondisi kredit tertentu.
Capital (modal)
Capital adalah jumlah atau modal sendiri yang dimiliki oleh
calon mudharib. Semakin besar modal sendiri dalam
menjalankan usaha nya, semakin tinggi kesungguhan calon
mudharib menjalankan usahanya dan bank akan merasa
lebih yakin memberikan pembiayaan.
Capacity (kemampuan)
Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon mudharib
dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang
diharapkan.
Collateral (jaminan)
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah kepada
bank syariah dalam rangka pembiayaan yang diajukan.
9
kondisi produksi tanaman tertentu sedang membludak
pasaran (jenuh), maka untuk sektor ini sebaiknya dikurangi.
7
Bintu Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah Pendekatan Praktis, (Yogyakarta :
Kalimedia, 2019), hlm. 263.
8
Trisdini P Usanti, Abd. Shomad, Transaksi Bank Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 109.
10
kembali pelunasan pembiayaan, bank memberikan kelonggaran
kepada nasabah untuk membayar kewajibannya baik berupa hutang
maupun kerjasama usaha, yang telah jatuh tempo dengan jalan
menunda tanggal jatuh tempo pembayaran baik keuntungan maupun
pokok pinjaman/modal tersebut.9
9
Binti Nur Asiyah, Opcit., hlm. 265.
11
Selanjutnya bank akan melakukan penyelesaian pembiayaan
bermasalah dalam rangka untuk mengembalikan dana bank yang digunakan
untuk kebutuhan likuiditas bank. Langkah yang bisa diambil antara lain :10
10
Ibid., hlm. 268-270.
12
Hapus tagih adalah tindakan bank menghapus kewajiban nasabah
yang tidak terselesaikan, dalam arti kewajiban nasabah dihapuskan
tidak tertagih kembali. Hapus buku dan hapus tagih hanya dapat
dilakukan terhadap pembiayaan yang memiliki kualitas pembiayaan
macet. Hapus buku dan hapus tagih hanya dapat dilakukan setelah
bank syariah melakukan berbagai upaya untuk memperoleh kembali
aktiva produktif yang diberikan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
14
dengan cara : penyelesaian melalui eksekusi jaminan, penyelesaian lewat
Badan Arbitrase Syariah Nasional, penyelesaian melalui litigasi, dan hapus
buku & hapus tagih.
3.2. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Trisdini P Usanti, Abd. Shomad, Transaksi Bank Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara,
2015).