Disusun oleh :
1. Muhammad Dwi Hendrawan (1820603108)
2. Laila Juniar (1830603201)
Dosen Pengampuh :
Emi Yulia Siska SE.,M.Si.
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia dan nikmat bagi umat-Nya.
Alhamdulilah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “SISTEM
OPERASIONAL BANK SYARIAH”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan Syariah.
Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua
pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan Makalah ini. Semoga bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan kepada kami mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT. Amin
Penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam pembuatan makalah ini. Apabila
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, penulis mohon
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa kini sebagai lembaga keuangan intermiadiasi bagi masyarakat bank berperan
penting dalam menjalankan fungsinya untuk menyalurkan dan memberikan pinjaman
kepada masyaarakat yang membutuhkan. Bank adalah badan usaha yang mengumpulkan
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan dana tersebut disalurkan kembali
kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan, pinjaman dan bentuk lainya yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menurut ensiklopedia Islam, bank
islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa
dalam sistem pembayaran serta penyebaran pengoprasiannya disesuaikan dengan
prinsip-prinsip syaria'ah Islam.1.
Menurut UU No.21 Tahun 2008 pasal 1 ayat (1) tentang Perbankan Syariah adalah
segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank syariah dan Unit Usaha Syariah,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya. Dalam Pasal 1 Ayat (7) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008
Tentang Perbankan Syariah disebut bahwa Bank Syariah adalah bank yang menjalakan
kegiatan usahanya berdasakan prinsip syariah.
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-undang No. 7
tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbaharui dengan Undang-Undang
No.10 tahun 1998.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kegiatan operasional Bank Syariah
2. Apa saja fungsi dan tugas dalam system operasioanal bank syariah
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kegiatan operasional bank syariah
2. Untuk mengetahui fungsi dan tugas dalam system operasional bank syariah
1 Hasab Muarif Ambari (VIA Sumar'in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, hlm 49
BAB II
PEMBAHASAN
8 Ibid, hlm153-155
shadaqah.9
b) Account Officer (A/O)
A/O bertugas memproses calon Debitur atau permohonan pembiayaan
sehingga menjadi Debitur. Selain membina Debitur agar bisa memenuhi
kesanggupannya terutama dalam pembayaran kembali pinjamanya A/O juga
menyelesaikan khasus Debitur yang mungkin terjadi, dengan demikian A/O
sangat berperan mulai dari memperoses calon Debitur, membina, sampai
menyelesaikan masalah Debitur ketika ada khasusu yang menimpa Debitur
nantinya.
c) Bagian Support Pembiayaan
Bagian support pembiayaan ini bekerjasama dengan A/O dalam
mengadakan penilaian pemohon pembiayaan sehingga memenuhi kreteria
dan persyaratanya. Tapi walaupun mereka bekerjasama mereka memproses
calon Debitur itu berbeda, A/O dalam memperoses calon Debitur dilihat dari
keandalannya (kelayakannya), sedangkan bagian Support pembiayaan dari
segi keabsahanya, seperti kebenaran lampiranya, usaha maupun penggunaan
pembiayaan, transaksi jaminan, keabsahan jaminan, dan kelayakan
lainnya.10
d) Bagian Administrasi Pembiayaan
Di dalam proses pembiayaan terdapat administrasi yang ditangani oleh
A/O ataupun Bagian support Pembiayaan. Tetapi setelah calon Debitur
menjadi Debitur segala urusan pembayaran mulai dari pencairan dana
sampai pelunasan ataupun penbayaran-pembayaran para debitur itu semua
akan ditangani oleh Bagian Administrasi Pembiayaan.
e) Bagian Pengawasan Pembiayaan
Tugas pengawas pembiayaan untuk memantau pembiayaan antara lain
membuat surat peringatan kepada debitur apabila peminjaman yang
dipinjam debitur belum dibayar oleh Debitur tersebut dan debitur harus
dibuatkan surat peringatan. Bagian Pengawasan pembiayaan ini selain
11 Ibid, hlm 34
12 Muhammad, Manajemen Bank Syari'ah, hlm 157
k) Personalia
Personalia bertugas di pekerjaan yang terkait dengan kepegawaian,
seperti urusan kesejaterahan karyawan (gaji dan tunjangan), kenaikan
pangkat, pendidikan latihan, dan urusan kesejatrahan yang lain.
l) Perbekalan/Perlengkapan
Perbekalan bertugas mempersiapkan sarana serta perlengkapan kantor.
Dapat pula diberi tugas sesuai kebijakan perusahaan.
m) Bagian Keamanan dan urusan Rumah Tangga Kantor
Bagian keamanan dan urusan rumah tangga kantor bertugas
mengamankan kekayaan kantor serta pemeliharaannya, dan urusan rumah
tangga lainya.
n) Bagian Pengawasan Personalia
1. Bagian pengawasan personalia bertugas mengawasi personalia
karyawan dan kegiatan tugasnya di Bank Syariah, kemudian melaporkan
kepada Direksi.
2. Tugas-tugas pokok bagian pengawasan Personalia :
a) Menyelenggarakan daftar hadir
b) Membuat kartu pegawai untuk tiap karyawan, kemudian
penyelenggaraanya
c) Menyelenggarakan penilaian karyawan13
o) Bagian Pengawasan Marketing
1. Berfungsi mengamati kegiatan Bidang Marketing, kemudian
melaporkan kepada Direksi yang membidanginya
2. Tugas-tugas pokok bagian pengawasan marketing
a) Menyelenggarakan Register calon Debitur dan Kreditur
b) Pencatatan kasus-kasus yang timbul di dalam marketing, baik
personalia yang menangani maupu tugas Marketing
c) Secara periodis memberikan laporan kepada Direksi yang
membidangi.
3. Memberikan masukan, opini,pendapat dan cara pemecahannya.
17 Ibid, 160
d) Penghitungan Bagi Hasil Deposito dan Tabungan Mudharabah
e) Bonus wadi'ah yad Dhomanah
4) Bagian Tata Buku
a) Pembukuan transaksi fisik pada Kasir/Teller
b) Pembukuan transaksi Rekening Bank
c) Pembuatan Neraca dan Daftar Rugi/Laba Harian
d) Pembuatan Neraca dan Daftar Rugi/Laba Bulanan
e) Laporan ke Bank Indonesia
C. Bidang Umum
1) Sekertariat
a) Surat-menyurat
b) Arsip dan Dokumen
2) Perbekalan
a) Inventarisasi kebutuhan sesuai dengan anggaran
b) Belanja Barang Investasi dan Biaya
c) Urusan Inventaris dan Penyusutan (cadangan penyusutan)
3) Personalia
a) Daftar Hadir Karyawan, Surat-surat Ijin dan Surat-surat Tugas
b) Urusan Gaji Karyawan dan Jaminan Sosial
c) Penyelenggaran kartu pegawai dan data pegawai
d) Kenaikan gaji dan pangkat
e) Pendidikan dan pembinaan karyawan
4) Urusan Rumah Tangga Kantor
a) Keamanaan dan Tata Tertib Kantor
b) Pemeliharaan Kantor dan Pemeliharaan Inventarisasi Kantor serta
perlengkapan/perbekalan kantor.18
D. Bidang Pengawasan
1) Pengawasan Marketing
a) Pengawasan sesuai dengan Syariah
b) Pengawasan prosedural
Kegiatan operasional perbankan syariah harus dilakukan oleh suatu bank yang
seluruh kegiatan operasionalnya berdasarkan syariah Islam, maka dari itu diperlukan
suatu lembaga yang bertugas untuk memberikan nasehat kepada bank tersebut mengenai
produk-produk pelayanan perbankan yang menyimpang dari ketentuan syariah islam.
Dalam melaksanakan tugasnya, lembaga tersebut diharapkan dapat memberikan
saran-saran kepada Bank Indonesia didalam pengawasan dan pembinaan bank syariah.
Agar terdapat kemurnian dalam pelaksanaan operasinya, bank yang beroperasi secara
Syariah Islam tidak boleh dilakukan oleh Bank konvensional, melainkan oleh lembaga
bank yang terpisah. Agar masyarakat dapat membedakan mana yang Syariah dan mana
yang Konvensional.
DAFTAR PUSTAKA