Anda di halaman 1dari 20

Manajemen pasiva

Dosen pengampuh : Aswin, M.E.i



Disusun oleh:

1. Hafla Meirisa

2. Angelia puja mayzi


apa itu pasiva?
pasiva atau liability atau hutang adalah kewajiban
perusahaan yang harus di bayar atau lunasi kepada pihak
ketiga ,yang mana pasiva juga menunjukan posisi utang dan
modal yang dimiliki perusahaan dalam menjalankan kegiatan
usahanya.
apa saja akun pasiva?
akun yang masuk kedalam pasiva ada 2 yaitu
modal (ekuitas)
utang
A. pengertian manajemen pasiva dalam bank

manajemen pasiva adalah usaha yang dilakukan agar


mendapatkan dana untuk memenuhi kebutuhan operasional
bank, baik melalui penghimpunan dana pihak ketiga
(masyarakat), dana pihak kedua yang dapat dihimpun dari
pasar uang atau pasar modal maupun dari pihak pertama
atau pemilik.
Dalam perbankan syariah manajemen pasiva
adalah salah satu manajemen yang penting untuk
diterapkan dengan baik .
karena pada dasarnya setiap lembaga keuangan
khususnya lembaga keuangan Syariah dituntut untuk
dapat memenuhi seluruh kewajibannya baik kewajiban
jangka pendek maupun kewajiban jangka panjangnya.
Manajemen pasiva dikelompokkan menjadi 3 bagian utama
yaitu :
1. Sumber Dana Pihak Pertama
Dalam sumber dana pihak pertama ini terdapat modal
yang merupakan faktor yang amat penting bagi
perkembangan dan kemajuan Lembaga keuangan Syariah
sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat.
Modal terbagi menjadi tiga yaitu:
Modal inti,
modal pelengkap modal cadangan.
2. Sumber Dana Pihak Kedua
Dalam sumber dana pihak kedua ini terdapat sumber
dana yang berasal dari pasar uang dan sumber dana yang
berasal dari pasar modal.
3. Sumber Dana Pihak Ketiga
Sumber dana pihak ketiga adalah dana yang berupa
simpanan dari masyarakat, karena ternyata sumber dana
pihak ketiga ini merupakan sumber dana terbesar yang
paling di andalkan oleh bank
jenis jenis manajemen pasiva

Jika dilihat berdasarkan jangka waktunya, maka


pasiva akan terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu pasiva
atau utang jangka pendek, yang biasa disebut dengan
current liabilities, dan utang jangka panjang atau long term
liabilities.
untuk utang jangka pendek contohnya adalah beban biaya
sewa, beban gaji, upah, dll.
sedangkan untuk utang jangka panjang contohnya ad
utang bank atau utang pemegang saham
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PASIVA

1. Meminimalkan biaya dana


2. Kestabilan porsi dana
3. Komposisi sumber dana mampu mendukung
pelaksanaan komitmen pemberian kredit dan
penempatan aktiva produktif lainnya
B. Jenis-jenis manajemen pasiva

1) Exchange Traded Fund (ETF)


ETF adalah instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa
saham dan mengikutikinerja indeks pasar tertentu, seperti indeks saham
atau indeks obligasi.
2) Index Funds
Index funds adalah jenis reksa dana yang mengikuti kinerja indeks
pasar tertentu, seperti indeks saham atau indeks obligasi. Tujuan dari
index funds adalah untuk menghasilkan imbal hasil yang sebanding
dengan indeks yang mendasarinya.
3) Smart Beta Funds
Smart beta funds adalah instrumen investasi yang mengikuti
indeks pasar tertentu dengan beberapapenyesuaian strategis.
4) Passive Income Funds
Passive income funds adalah jenis investasi yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan pasif melalui investasi dalam obligasi atau
dividen saham.
5) Shariah Compliant Indexes
Indeks syariah compliant adalah indeks pasar yang mencakup
saham-saham yang sesuai dengan prinsip syariah.
C. Prosedur dalam manajemen pasiva

Prosedur manajemen pasiva terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:


1. Menentukan Tujuan Investasi
Tahap pertama dalam manajemen pasiva adalah menentukan
tujuan investasi yang ingin dicapai. Tujuan investasi dapat berupa
pertumbuhan modal, pendapatan tetap, atau keseimbangan antara
keduanya.
2. Memilih Indeks Pasar yang Akan Diikuti
Setelah menentukan tujuan investasi, bank syariah harus memilih
indeks pasar yang akan diikuti.
3. Memilih Instrumen Investasi yang Tepat
Tahap selanjutnya adalah memilih instrumen investasi yang tepat
untuk mengikuti indeks pasar yang dipilih.
4. Melakukan Diversifikasi Portofolio
Dalam manajemen pasiva, diversifikasi portofolio sangat penting
untuk mengurangi risiko investasi.
5. Memantau Kinerja Portofolio
Tahap terakhir dalam manajemen pasiva adalah memantau kinerja
portofolio secara teratur untuk memastikan portofolio tetap sesuai
dengan indeks pasar yang diikuti.
D. Tujuan manajemen pasiva

Tujuan utama dari manajemen pasiva pada bank syariah adalah


untuk memaksimalkan keuntungan bagi nasabah dengan mengikuti
indeks pasar yang dipilih dengan biaya yang rendah dan risiko yang
terkendali. Namun, selain itu, ada beberapa tujuan khusus dari
manajemen pasiva pada bank syariah, antara lain:
1. Memenuhi Prinsip Syariah
Manajemen pasiva pada bank syariah bertujuan untuk memenuhi
prinsip-prinsip syariah dalam investasi.
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Dengan melakukan manajemen pasiva, bank syariah dapat
memberikan layanan investasi yang lebih baik kepada nasabah.
3. Mengurangi Risiko Investasi
Manajemen pasiva pada bank syariah bertujuan untuk
mengurangi risiko investasi.
4. Meminimalkan Biaya Investasi
Manajemen pasiva pada bank syariah bertujuan untuk
meminimalkan biaya investasi.
E. Liability menurut likuiditas

1. Current Liability (Kewajiban Lancar)


Current liability adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam
waktu satu tahun atau kurang. Contohnya adalah utang
bank jangka pendek, hutang dagang, dan pajak yang belum
dibayar. Karena kewajiban ini harus dilunasi dalam waktu
singkat, maka biasanya sumber pendanaannya juga
bersifat jangka pendek seperti piutang dagang dan
persediaan.
2. Non-Current Liability (Kewajiban Tidak Lancar)
Non-current liability adalah kewajiban yang harus
dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun atau tidak
memiliki jatuh tempo. Contohnya adalah hutang bank
jangka panjang, pinjaman hipotek, dan kewajiban
imbalan kerja. Sumber pendanaan kewajiban ini
biasanya bersifat jangka panjang seperti obligasi dan
ekuitas.
3. Contingent Liability (Kewajiban Kontinjensi)
Contingent liability adalah kewajiban yang muncul akibat
kemungkinan terjadinya peristiwa di masa depan.
Contohnya adalah klaim hukum, jaminan produk, dan
jaminan kualitas. Kewajiban ini tidak pasti dan tidak dapat
diukur secara pasti, sehingga tidak dicatat di laporan
keuangan namun harus diungkapkan dalam catatan kaki
laporan keuangan.
F. Pos-pos neraca pasiva

•Giro
• Tabungan
• Deposito berjangka
• Sertifikat deposito
• Surat berharga yang diterbitkan
• Pinjaman yang diterima
• Kewajiban sewa guna usaha
• Beban yang masih harus dibayar
• Taksiran hutang pajak
• Kewajiban lain-lain
• Pinjaman subordinasi
• Modal pinjaman
• Hak minoritas
• ekuitas
THANK YOU
THANkS

Anda mungkin juga menyukai