Anda di halaman 1dari 3

Apa maksud kurs jual dan beli?

Sebenarnya, hal ini erat kaitannya dengan tukar-menukar uang asing di bank atau tempat penukaran
uang (money changer). Agar lebih gampang memahami, antara kurs jual dan kurs beli selalu diartikan
dari sudut pandang mereka, selaku penyedia jasa, bukan kita sebagai orang yang butuh jasa.

Jadi, penjelasannya adalah,

 Kurs jual yaitu kurs yang digunakan apabila bank atau money changer menjual uang asing
(valuta asing/valas) atau apabila kita akan menukarkan rupiah dengan uang asing yang kita
butuhkan.

 Kurs beli adalah kurs yang digunakan apabila bank atau money changer membeli uang asing
atau apabila kita akan menukarkan uang asing yang kita miliki dengan rupiah.

Contoh kurs jual

Budi akan liburan ke Eropa. Karena mata uang yang berlaku di mayoritas negara sana euro, maka Budi
harus membawa mata uang tersebut. Untuk mendapatkannya, Budi menukarkan rupiah yang dimilikinya
di bank atau money changer.

Tepat di waktu Budi menukarkan uang, harga kurs jual 1 EUR = Rp15.000,00. Sedangkan kurs beli 1 EUR
= Rp14.000,00. Karena Budi pemilik rupiah, sedangkan bank atau money changer yang akan menjual
uang asingnya, maka dalam kondisi ini yang berlaku kurs jual.

Jadi, berapa euro yang akan Budi dapatkan jika menukarkan 60 juta rupiah?
[Jawab] Rp60.000.000,00 : Rp15.000,00 = €4.000.

Baca juga: Mengenal mata uang euro negara-negara Benua Eropa

Contoh kurs beli

Sepulang dari Eropa, ternyata uang Budi masih sisa 100 euro. Agar bisa digunakan untuk belanja di sini,
apalagi di Indonesia sendiri ada aturan transaksi tidak boleh menggunakan mata uang asing, maka Budi
ingin menukarkan kembali sisa uangnya dengan rupiah.

Anggap saja, kurs jual dan kurs beli euro terhadap rupiah stabil atau masih sama saat sebelum Budi
liburan. Berapa rupiah yang akan Budi dapatkan saat menukar 100 euro?

Karena dalam kasus ini Budi sebagai pihak yang akan menukar uang asing, sementara bank atau money
changer sebagai pembeli, maka yang berlaku adalah kurs beli. Jadi jawabannya tinggal hitung saja €100 x
Rp14.000,00 = Rp1.400.000,00.

Selain kurs jual dan kurs beli, ada satu lagi, namanya yaitu kurs tengah
Di mana-mana umumnya kurs jual lebih tinggi atau lebih mahal dari kurs beli. Hal ini agar pehitungannya
terdapat selisih. Dari sinilah penyedia jasa penukaran uang asing / kurs valuta asing mendapatkan
keuntungan.

Selain kurs jual dan kurs beli yang nilainya beda, ada satu lagi jenis kurs, yaitu kurs tengah. Apakah itu?
Iyalah kurs antara kurs jual dan kurs beli (penjumlahan kurs beli dan kurs jual yang dibagi dua).

Saat Anda melihat daftar kurs mata uang asing di koran, TV, atau internet, dan di sana tidak ada detail
kurs jual dan kurs beli, berarti nilai kurs tersebut adalah kurs tengah.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kurs

Faktor pembayaran impor

Kegiatan impor barang akan mempengaruhi kurs maka uang di suatu negara. Karena pembanyaran
impor menggunakan kurs beli, sehingga semakin banyak nilai impor barang maka semakin banyak juga
permintaan terhadap valuta asing sehingga kurs mata uang lokal menurun. Begitu juga sebaliknya, jika
impor barang sedikit akan membuat kurs dalam negeri menguat.

Faktor Aliran Modal Keluar (capital outflow)

Capital outflow ini artinya modal negara keluar untuk membayar hutang atau untuk keperluan negara
lainnya. Semakin banyak utang yang di bayar atau keperluan negara maka megakibatkan
permintaan terhadap valuta asing meningkat kurs mata uang dalam negeri menurun. Begitu juga
sebaliknya jika negara menanamkan modal keluar negeri maka kurs akan menguat.

Kegiatan Spekulasi

Semakin banyak kegiatan spekulasi valuta asing maka yang dilakukan oleh spekulan maka semakin besar
permintaan terhadap valuta asing. Banyaknya permintaan terhadap valuta asing akan memperlemah
kurs mata uang lokal terhadap mata uang asing.

Kesimpulan

Kurs mata uang ini menjadi patokan oleh seorang pembisnis atau pengusaha. Ia dapat memanfaatkan
kurs untuk bertransaksi di valuta asing atau juga menanamkan modal di sebuah perusahaan. Ketika
mata uang negara sedang lemah ia tidak mungkin akan menanamkan modalnya di negara yang kurs
mata uangnya melemah. Tapi ada juga yang sebaliknya, tentu ada analisis tersendiri dari pengusaha
tersebut.

Bagi Anda yang melakukan perdagangan internasional atau biasa transaksi menggunakan multi mata
uaang tentunya proses pembukuan usaha Anda akan sedikit lebih sulit dan akan sangat merepotkan jika
Anda masih menggunakan pembukuan manual.

Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi untuk kemudahan pembukuan dan pencatatan
transaksi lebih mudah dengan multi mata uang seperti pada fitur Accurate Online. Accurate Online
adalah software akuntansi berbasis cloud yang telah digunakan 300 ribu lebih entitas bisnis yang ada di
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai