Anda di halaman 1dari 19

FOREIGN

EXCHANGE
VALUTA ASING (FOREX)
• Valas atau Forex (Foreign Currency)
adalah mata uang asing atau alat
pembayaran lainnya yang digunakan untuk
melakukan atau membiayai transaksi
ekonomi keuangan internasional dan
mempunyai catatan kurs resmi pada Bank
Sentral.
• Hard Currency adalah mata uang yang
sering digunakan sebagai alat pembayaran
dan kesatuan hitung dalam transaksi
ekonomi dan keuangan internasional serta
mempunyai nilai yang relatif stabil dan
kadang-kadang mengalami appresiasi.
• Soft Currency adalah mata uang lemah
yang jarang digunakan sebagai alat
pembayaran dan kesatuan hitung karena
CADANGAN DEVISA
◙ Cadangan Devisa Resmi (Official forex
reserve) yaitu cadangan devisa milik negara
yang dikelola, diurus dan ditata-usahakan
oleh Bank Sentral.
◙ Cadangan Devisa Nasional (Country Forex
Reserve) yaitu seluruh devisa yang dimiliki
oleh perorangan, badan hukum atau
lembaga, terutama perbankan yang secara
moneter merupakan kekayaan nasional
(termasuk milik Bank Umum Nasional)
MEKANISME BURSA VALAS
• Bursa atau Pasar Valas adalah suatu
tempat/ wadah atau sistem dimana
perusahaan, perorangan dan bank dapat
melakukan transaksi keuangan internasional
dengan jalan melakukan pembelian atau
permintaan (demand) dan pen-jualan atau
penawaran (supply) atas valuta asing.
• Prinsip pokok dalam Bursa Valas:
Pengertian Kurs Jual dan Beli selalu dilihat
dari kepentingan Bank/Money Changer atau
Pedagang Valuta Asing.
Kurs Jual selalu lebih tinggi dari Kurs Beli.
Kurs Jual/Beli suatu mata uang (Valas)
adalah sama dengan Kurs Beli/Jual mata
uang (Valas) lawannya.
MEKANISME BURSA VALAS
◙ Bank Devisa adalah Bank Umum Pemerintah
dan atau Swasta Nasional yang ditetapkan
atau diizinkan oleh Pemerintah untuk
menjual, membeli dan menyimpan serta
menyelenggarakan lalu lintas pembayaran
internasional atau luar negeri.
◙ Fungsi Bursa Valas antara lain;
◙ Menyelenggarakan Transaksi Internasional.
◙ Menyediakan fasilitas kredit jangka pendek
untuk pembayaran internasional.
◙ Memberikan fasilitas Hedging yaitu tindakan
pengusaha atau pedagang valas untuk
menghindari risiko kerugian atau fluktuasi
Kurs Valas atau Forex terhadap transaksi
internasional
QUOTATION
 Direct Quotation adalah sistem yang
menyatakan nilai mata uang suatu negara
(domestic currency) yang diperlukan atau
diperoleh untuk satu nilai valas (foreign
currency), penulisannya dilakukan dengan
menempatkan nilai domestic currency di
depan dan unit foreign currency di belakang.
 Indirect Quotation adalah sistem yang
menyatakan nilai mata uang valas (foreign
currency) yang diperlukan atau diperoleh
untuk satu unit (domestic currency).
penulisannya dilakukan dengan
menempatkan nilai foreign currency di
depan dan unit domestic currency di
belakang.
 Forex Quotation adalah sistem penulisan
yang menyatakan harga atau nilai suatu
valas yang dinyatakan dalam valas lainnya;
REFERENCE CURRENCY  VS 
NON REFERENCE CURRENCY

REFERENCE CURRENCY
Unit valuta yang diberi harga atau dinyatakan harganya.
Reference Currency jumlahnya tetap dan biasanya
berjumlah 1 (satu) dalam quotations.

NON REFERENCE CURRENCY


Unit valuta yang menyatakan harga valuta pada Reference
Currency. Non Reference Currency jumlahnya variable guna
menyatakan harga dari Reference Currency.
REFERENCE CURRENCY  VS 
NON REFERENCE CURRENCY

• Untuk memudahkan penjelasan reference currency


adalah mata uang yang ditulisnya didepan, sedangkan
nonreferency ditulisnya dibelakang.
Misalnya :
• SGD terhadap HKD (SGD/HKD),
• GBP terhadap SGD (GBP/SGD,
• USD terhadap IDR (USD/IDR)
Contoh :
USD/IDR = 10.000,-
USD = Reference Currency
IDR = Non Reference Currency
10.000,- = Kurs / Exchange Rate
REFERENCE CURRENCY  VS 
NON REFERENCE CURRENCY

• Jika terjadi mekanisme kurs yang seperti ini, maka


disebut cross rate.
Contoh :
• $0.50/DM
• $1.80/£
APRESIASI dan DEPRESIASI

Penurunan kurs antara rupiah dan dollar (misal, dari Rp 1.900/$


menjadi Rp 2.170/$) berarti dollar menjadi lebih mahal dalam nilai
rupiah.
Hal ini mencerminkan bahwa nilai dollar naik karena jumlah rupiah
yang diperlukan untuk membeli dollar meningkat, maka dapat
dikatakan dollar mengalami apresiasi terhadap rupiah.
Sementara Rupiah menjadi lebih murah dinilai dalam dollar, artinya
rupiah mengalami depresiasi terhadap dollar.
BID dan OFFER RATES (ASK)

• Contoh: Dalam suatu transaksi di pasar spot, kurs dollar AS/£,


misalnya ditulis 1,8410-1,8420.
• kurs disebelah kiri adalah kurs beli di mana bank bersedia menjual
$1,8410 untuk ditukarkan dengan £1.
• urs di sebelah kanan merupakan kurs jual di mana bank bersedia
membeli $1,8420 untuk £1.
• Besarnya bid-offer spread adalah :Spread = (Po – Pb)/Po X 100=
(1,8420-1,8410)/1,8420 x 100 = 0,05%
• dimana : Po adalah kurs jual, Pb adalah kurs beli
FOREX MANAGEMENT
• Forex Management:
koordinasi pengelolaan asset dan liabilities
dalam berbagai valuta dalam usaha
mengoptimalkan yield dan meminimalkan
resiko.
Kebutuhan dana (likuiditas) dalam suatu
valuta misalnya dalam USD dapat
dipenuhi melalui dua cara yaitu:

1.Forex Market, dengan cara membeli


USD dengan menjual mata uang lainnya
2.Money Market, dengan cara pinjam
(taken atau borrow) dari bank lain
sebesar USD yang dibutuhkan
Pelaksanaan transaksi foreign exchange:

1.Interbank Market: transaksi perdagangan valas


yang dilakukan melalui/antara bank ke bank
lainnya. Sebagian besar transaksi valas
dilakukan antar bank

2.Retail Market: transaksi yang dilakukan oleh


bank kepada customer atau sebaliknya.
Gunanya untuk memenuhi kebutuhan customer
dan dapat menambah keuntungan dari selisih
kurs jual beli.
Data-data yang dibutuhkan untuk
kebijakan forex management:
• Data makro:
o Perkembangan ekonomi regional dan nasional
o Kebijakan bank sentral dari Main Currency
o Inflasi pada negara Main Currency
o Fluktuasi kurs Main Currency
o Fluktuasi kurs mata uang regional

• Data mikro:
o Analisis kecenderungan kurs
o Proyeksi cashflow setiap kurs
o Performance treasury: past performance dan
proyeksinya
Faktor-faktor yang mempengaruhi foreign
exchange rate/kurs:
1. Balance of Payment (BOP) atau Neraca Pembayaran:
jika BOP surplus akan berakibat naik atau
menguatnya nilai tukar mata uang negara yang
bersangkutan. Surplusnya BOP akan meningkatkan
demand terhadap mata uang negara tersebut atau
bertambahnya devisa atau valas yang masuk
sehingga menambah supply di negara yang neraca
pembayarannya mengalami surplus.
2. Tingkat bunga: jika tingkat suku bunga naik maka
banyak investor akan menginvestasikan dananya pada
mata uang tersebut, berarti permintaan terhadap mata
uang meningkat dan pengaruhnya adalah kurs mata
uang negara tersebut menguat atau naik.

3. Government Policy : Bank Indonesia melakukan


intervensi untuk menstabilkan nilai tukar mata uangnya.

4. Political Development : kondisi politik di suatu negara


akan mempengaruhi nilai tukar mata uangnya. Kondisi
politik suatu negara yang stabil maka nilai tukar mata
uangnya akan stabil.

5. Spekulasi: kegiatan spekulasi dapat mempengaruhi


naik turunnya nilai tukar
6. Unemployment: meningkatnya jumlah pengangguran
akan mengakibatkan menurunnya nilai tukar mata
uang negara bersangkutan. Karena dengan jumlah
pengangguran yang meningkat berarti mengurangi
tingkat produktivitas yang dapat mengakibatkan
turunnya surplus atau menambah defisit Neraca
Pembayaran

7. Market Sentiment: sentimen pasar dipengaruhi


ekspektasi para pelaku pasar terhadap kondisi atau
kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah setempat.
Sentimen pasar mencerminkan apakah kondisi atau
kebijakan yang ditempuh apakah sesuai atau tidak
dengan harapan masyarakat secara umum, terutama
para pelaku pasar.

Anda mungkin juga menyukai