Anda di halaman 1dari 21

INDEPENDENSI,

AKUNTABILITAS,
TRANSPARANSI

BAB IV
INDEPENDENSI
▪ Independensi adalah salah satu faktor penting dalam pencapaian tujuan akhir suatu
bank sentral. Permasalahan independensi telah ada semenjak bank sentral pertama
berdiri.
▪ David Ricardo (1824) menganjurkan adanya otonomi bank sentral dan menganjurkan
pula agar bank sentral tidak membiayai defisit anggaran belanja pemerintah.
▪ Independensi bank sentral mulai banyak diterapkan dan diperkuat dengan
undang-undang di berbagai negara sejak tahun 1990-an.
▪ Pemberian independensi dilakukan dengan pemfokusan tujuan, seperti kestabilan nilai
rupiah atau kestabilan harga, pemberian kewenangan penuh dalam pelaksanaan tugas,
serta penguatan akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan
pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam undang-undang.
Pengertian Independensi Bank Sentral
▪ Independensi didefinisikan sebagai kebebasan dari pengaruh, instruksi/pengarahan,
atau kontrol dari pihak/pihak-pihak lain.
▪ Dalam konteks bank sentral, menurut Meyer (2000) independensi sebagai kebebasan
dari pengaruh, instruksi/pengarahan, atau kontrol, baik dari badan eksekutif maupun
dari badan legislatif.
▪ Fraser (1994) mendefinisikan independensi bank sentral sebagai kebebasan bank
sentral untuk dapat melaksanakan kebijakan moneternya yang bebas dari
pertimbangan-pertimbangan politik. Yang tidak termasuk dalam pengertian
independen menurut Fraser adalah konsultasi/koordinasi dengan Pemerintah dalam
rangka menyelaraskan kebijakan yang menjadi kewenangan masing-masing.
5 Aspek Independensi Bank Sentral
1. Institutional independence (independensi kelembagaan)
▪ Yaitu kedudukan lembaga bank sentral yang berada di luar lembaga pemerintah
dan bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain.
▪ Lembaga bank sentral mempunyai fokus tujuan dan tugas tertentu yang
ditetapkan oleh undang-undang, demikian pula keberadaan kepemimpinan bank
sentral di luar susunan kabinet pemerintah.
▪ Independensi lembaga tersebut disertai dengan penguatan akuntabilitas dan
transparansi kepada publik secara langsung dan atau melalui parlemen.
▪ Lembaga bank sentral yang modern berada di luar pemerintah, seperti Federal
Reserve Amerika Serikat, European Central Bank (ECB), Bank of Japan (Boj),
Reserve Bank of New Zealand (RBNZ), Bank of England (BOE), dan Bank of
Canada (BOC).
5 Aspek Independensi Bank Sentral
2. Goal independence (independensi sasaran akhir)
▪ Yaitu kebebasan bank sentral dalam menetapkan sasaran akhir kebijakan moneter
(seperti sasaran inflasi, pertumbuhan ekonomi, atau yang lain) sebagai penjabaran
dari tujuan yang ditetapkan dalam undang-undang.
▪ Independensi jenis ini bervariasi dari yang penuh/tinggi sampai dengan yang
terbatas/rendah.
▪ Independensi tinggi seperti di Amerika Serikat, undang-undangnya hanya
menyebutkan tujuan-tujuan yang harus dicapai, sementara Federal Reserve
memiliki kebebasan untuk menentukan prioritas sasaran akhir kebijakan
moneternya sesuai keadaan.
▪ Independensi cukup tinggi seperti di Uni Eropa, tujuan utama European Central
Bank (ECB) dalam menjaga stabilitas harga (tanpa menetapkan rentang waktu
secara spesifik) ditetapkan dalam undang-undang, tetapi ECB masih memiliki
kebebasan menetapkan target lain dalam jangka pendek.
▪ Independensi rendah seperti di Selandia Baru dan Kanada, penetapan sasaran inflasi
dinegosiasikan atau ditetapkan bersama antara Menteri Keuangan dan Gubernur
Bank Sentral. Sementara itu, independensi paling rendah seperti di Inggris,
penetapan sasaran inflasi ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
5 Aspek Independensi Bank Sentral
3. Instrument independence (independensi instrument)
▪ Yaitu kebebasan bank sentral dalam menggunakan instrumen moneter dan
menetapkan sendiri target-target operasional kebijakan moneter untuk mencapai
sasaran akhir yang ditetapkan.
▪ Independensi instrumen dapat berupa kewenangan penuh bank sentral dalam
menetapkan jumlah uang beredar dan atau suku bunga, serta larangan pemberian
pinjaman oleh bank sentral kepada pemerintah.
▪ Pada umumnya, bank sentral yang modern memiliki independensi instrumen
dimaksud sehingga dapat menentukan cara yang paling efektif dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam mengarahkan kebijakan yang ditempuhnya untuk
mencapai sasaran akhir yang telah ditetapkan.
▪ Sebagai gambaran, bank sentral seperti ECB, FedRes, dan Boj memiliki kewenangan
penuh dalam menetapkan suku bunga.
5 Aspek Independensi Bank Sentral
4. Personal independence (independensi personal)
▪ Yaitu kemampuan dan kewenangan dewan gubernur bank sentral sebagai badan
pembuat kebijakan untuk menolak campur tangan pemerintah dan atau pihak lain
dalam melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan undang-undang.
▪ Independensi personal dapat terwujud antara lain melalui penetapan masa jabatan
dewan gubernur yang berbeda dengan masa jabatan pemerintah, akhir masa
jabatan anggota dewan gubernur secara berjenjang, persetujuan anggota dewan
gubernur oleh parlemen, kompetensi profesional dan integritas yang tinggi dari
anggota dewan gubernur, serta status hukum khusus undang-undang bank sentral.
▪ Beberapa bank sentral yang memiliki tingkat independensi personal tinggi sehingga
dapat mengurangi campur tangan pemerintah antara lain ECB, FedRes, BOC dan
Bol memiliki kewenangan penuh dalam menetapkan suku bunga.
5 Aspek Independensi Bank Sentral
5. Financial independence (independensi keuangan)
▪ Yaitu kewenangan yang diberikan undang-undang kepada bank sentral
untuk menetapkan dan mengelola anggaran dan aset kekayaannya tanpa
persetujuan oleh parlemen.
▪ Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan bank sentral dilakukan
melalui audit yang dilakukan oleh auditor independen yang hasilnya
dipublikasikan kepada masyarakat.
Independensi Bank Indonesia
▪ Konsep independensi bank sentral telah banyak dibahas semenjak tahun 1950-an. Mr.
Sjafruddin Prawiranegara, presiden De Javasche Bank waktu itu, sudah mensinyalir adanya
gangguan terhadap independensi karena rencana pembentukan dewan moneter.
▪ Bahaya dari keadaan ketidakadaan independensi terhadap bank sirkulasi dapat
menyebabkan konflik kepentingan partai-partai politik, yang pada suatu saat kebetulan
memegang kekuasaan Negara.
▪ Pengaturan independensi Bank Indonesia telah ditetapkan dalam UU No. 23 Tahun 1999
tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004.
Independensi BI Berdasarkan 5 Aspek Independensi
1. Institutional independence (independensi kelembagaan)
▪ Sesuai undang-undang, Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan
Pemerintah dan atau pihak lain.
▪ Tujuan Bank Indonesia difokuskan pada kestabilan nilai rupiah dengan tugas-tugas
kebijakan moneter, sistem pembayaran, dan perbankan.
▪ Independensi kelembagaan seperti ini bukan berarti bahwa Bank Indonesia adalah
suatu negara dalam negara karena independensi dimaksud hanya terbatas pada
tugas dan wewenang yang ditetapkan dalam undang-undang.
▪ Bank Indonesia tetap tunduk pada segala ketentuan hukum di Indonesia atas hal-hal
yang bukan merupakan cakupan tugas dan wewenang yang diatur dalam
undang-undang Bank Indonesia.
Independensi BI Berdasarkan 5 Aspek Independensi
2. Goal independence (independensi sasaran akhir)
▪ Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan undang-undang, sasaran inflasi
yang menjadi sasaran akhir kebijakan moneter Bank Indonesia ditetapkan oleh
Pemerintah setelah berkoordinasi dengan Bank Indonesia.
▪ Bank Indonesia mempunyai tingkat independensi yang rendah dalam penetapan
sasaran akhir kebijakan moneternya.
▪ Kewenangan penetapan sasaran inflasi berada pada Pemerintah, sementara
Bank Indonesia memberikan rekomendasi mengenai sasaran inflasi yang
menurut pertimbangannya cukup realistis sesuai dengan perkembangan
ekonomi dan keuangan Indonesia dan dapat dicapai melalui kebijakan moneter
yang ditempuhnya
Independensi BI Berdasarkan 5 Aspek Independensi
3. Instrument independence (independensi instrument)
▪ Dalam rangka mencapai sasaran inflasi yang telah ditetapkan. Bank Indonesia
memiliki wewenang untuk menetapkan sendiri sasaran-sasaran moneter dan
melaksanakan pengendalian moneter dengan menggunakan berbagai instrumen
moneter seperti operasi pasar terbuka, penetapan tingkat diskonto, penetapan
cadangan wajib minimum bank, dan pengaturan kredit atau pembiayaan oleh
bank-bank.
▪ Bank Indonesia juga dilarang memberikan pinjaman kepada Pemerintah, baik
secara langsung ataupun melalui pembelian surat utang negara di pasar primer
kecuali dalam rangka penanganan kesulitan perbankan yang berdampak
sistemik.
▪ Bank Indonesia memiliki tingkat independensi instrumen yang cukup tinggi.
Independensi BI Berdasarkan 5 Aspek Independensi
4. Personal independence (independensi personal)
▪ Pihak lain dilarang melakukan segala bentuk campur tangan terhadap pelaksanaan
tugas Bank Indonesia oleh Dewan Gubernur, dan Bank Indonesia (Dewan Gubernur)
juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apa
pun dari pihak mana pun juga.
▪ Anggota Dewan Gubernur mempunyai masa jabatan lima tahun yang berbeda
dengan masa jabatan Pemerintah, dengan akhir masa jabatan secara berjenjang, dan
dapat diangkat kembali satu kali.
▪ Anggota Dewan Gubernur diusulkan oleh Presiden dengan persetujuan DPR.
▪ Sebagai bentuk akuntabilitas, kinerja Dewan Gubernur dan Bank Indonesia dinilai
oleh DPR. Dengan pengaturan independensi yang disertai dengan mekanisme
akuntabilitas yang jelas seperti ini, dapat dikatakan bahwa Bank Indonesia memiliki
independensi personal yang sedang.
Independensi BI Berdasarkan 5 Aspek Independensi
5. Financial independence (independensi keuangan)
▪ Dewan Gubernur berwenang menetapkan anggaran tahunan Bank Indonesia yang
meliputi anggaran untuk kegiatan operasional dan anggaran untuk kebijakan
moneter, sistem pembayaran, serta pengaturan dan pengawasan perbankan.
▪ Anggaran kegiatan operasional tersebut dan evaluasi pelaksanan anggaran tahun
berjalan disampaikan kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan.
▪ Anggaran untuk kebijakan moneter, sistem pembayaran, serta pengaturan dan
pengawasan perbankan dilaporkan secara khusus (tertutup) kepada DPR.
▪ Setelah berakhirnya tahun anggaran, Bank Indonesia diwajibkan menyampaikan
laporan keuangan tahunan kepada BPK untuk dilakukan pemeriksaan dan laporan
hasil pemeriksaan dimaksud disampaikan kepada DPR.
▪ Bank Indonesia juga diwajibkan menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada
publik melalui media massa.
AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI
▪ Independensi yang tinggi menuntut akuntabilitas dan transparansi yang lebih besar
pula untuk menjamin bahwa pencapaian tujuan dan pelaksanaan tugas-tugas yang
sudah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan baik.
▪ Akuntabilitas dan transparansi terkait erat. Bank sentral yang lebih transparan akan
mempermudah akuntabilitasnya yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja bank
sentral menjadi lebih baik. Dengan kinerja yang lebih baik akan meningkatkan
kewibawaan dan kredibilitas bank sentral yang bersangkutan.
▪ Transparansi yang lebih luas merupakan sarana utama bagi bank sentral dalam
mempertanggungjawabkan pencapaian tujuan dan pelaksanaan tugas-tugas yang
ditetapkan.
Pengertian Akuntabilitas & Transparansi
▪ Poole (2003) mendefinisikan transparansi kebijakan bank sentral sebagai
pengungkapan informasi kepada publik secara akurat, termasuk segala informasi yang
dibutuhkan oleh para pelaku pasar dalam rangka membentuk opini selengkap mungkin
mengenai kebijakan yang ditempuh bank sentral.
▪ Dalam Pedoman Praktek Kebijakan Moneter dan Keuangan yang Baik (Code of Good
Practices in Monetary and Financial Policies) yang dikembangkan IMF: transparansi
kebijakan moneter dan keuangan merujuk pada kondisi ketika tujuan kebijakan,
landasan hukum dan kelembagaan, keputusan kebijakan dan dasar pertimbangannya,
data dan informasi yang dipergunakan, dan akuntabilitas badan pembuat kebijakan
disampaikan kepada publik dengan cara yang mudah dipahami, diakses, dan tepat
waktu.
▪ Menurut Geraats (2001), transparansi dalam tahapan-tahapan pemberian informasi
mengenai kebijakan bank sentral kepada publik.
Pengertian Akuntabilitas & Transparansi
Menurut Geraats (2001), lima aspek transparansi , yaitu:
1. Keterbukaan mengenai tujuan kebijakan, seperti sasaran kestabilan harga atau inflasi
(transparansi politik).
2. Pengungkapan data, model, dan prakiraan ekonomi yang dipergunakan bank sentral
(transparansi ekonomi).
3. Informasi mengenai strategi kebijakan dan prosedur pengambilan keputusan internal
pada bank sentral (transparansi prosedural).
4. Pengomunikasian keputusan kebijakan, seperti perubahan dan arah suku bunga
('transparansi kebijakan).
5. Keterbukaan pelaksanaan kebijakan yang diputuskan, seperti operasi moneter
(transparansi operasional).
Transparansi Kebijakan Bank Sentral
Cara dalam transparansi kebijakan bank sentral:
1. penjelasan melalui publikasi dokumen resmi.
2. Penjelasan kepada media massa ataupun lembaga perwakilan rakyat (parlemen).
3. Penjelasan secara langsung kepada masyarakat umum.
4. Cara penjelasan yang lain.

4 pihak yang menjadi target utama dari komunikasi bank sentral Blinder dkk (2003):
1. Media massa dan masyarakat.
2. Pemerintah dan parlemen.
3. Pasar keuangan.
4. Pemerhati bank sentral.
Akuntabilitas & Transparansi Bank Indonesia
▪ Akuntabilitas dan transparansi Bank Indonesia diatur dalam UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004.
▪ Amandemen UU Bank Indonesia menegaskan bahwa kinerja Dewan Gubernur dan Bank Indonesia
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dinilai oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
▪ Bank Indonesia diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan dan laporan triwulanan secara
tertulis tentang pelaksanaan tugas dan wewenangnya kepada DPR dan Pemerintah.
▪ Penyampaian laporan kepada DPR adalah dalam rangka akuntabilitas, sedangkan laporan kepada
Pemerintah adalah dalam rangka informasi.
▪ Laporan tahunan Bank Indonesia pada awal tahun anggaran memuat pelaksanaan tugas dan
wewenangnya pada tahun sebelumnya, serta rencana kebijakan, penetapan sasaran, dan langkah-
langkah pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia untuk tahun yang akan datang dengan
memperhatikan perkembangan laju inflasi serta kondisi ekonomi dan keuangan.
▪ Laporan triwulanan memuat pelaksanaan dan wewenang Bank Indonesia selama triwulan yang
bersangkutan.
▪ Laporan tahunan dan laporan triwulanan yang disampaikan oleh Bank Indonesia dievaluasi oleh
DPR dan digunakan sebagai bahan penilaian tahunan terhadap kinerja Dewan Gubernur dan Bank
Indonesia sejalan dengan fungsi pengawasan yang diemban oleh DPR.
Akuntabilitas & Transparansi Bank Indonesia
▪ Laporan tahunan dan laporan triwulanan juga disampaikan kepada masyarakat secara terbuka melalui
media massa.
▪ Setiap awal tahun anggaran, Bank Indonesia juga menyampaikan informasi kepada masyarakat
mengenai evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan moneter pada tahun sebelumnya, dan rencana
kebijakan moneter dan penetapan sasaran moneter untuk tahun yang akan dating dan informasi
mengenai evaluasi perkembangan dan prospek ekonomi dan inflasi serta langkah-langkah kebijakan
yang ditempuh.
▪ Bank Indonesia juga menyampaikan dalam siaran pers, jumpa wartawan, diskusi pakar, seminar,
maupun kuliah di lembaga pendidikan.
▪ Di bidang keuangan, sesuai undang-undang, Dewan Gubernur berwenang menetapkan anggaran
tahunan Bank Indonesia yang meliputi anggaran kegiatan operasional dan anggaran untuk kebijakan
moneter, sistem pembayaran, serta pengaturan dan pengawasan perbankan.
▪ Anggaran kegiatan operasional dan evaluasi pelaksanan anggaran tahun berjalan disampaikan kepada
DPR untuk mendapatkan persetujuan.
▪ Anggaran untuk kebijakan moneter, sistem pembayaran, serta pengaturan dan pengawasan perbankan
dilaporkan secara khusus (tertutup) kepada DPR.
▪ Bank Indonesia juga diwajibkan menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) untuk dilakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan BPK sebagai bahan penilaian
kinerja Dewan Gubernur dan Bank Indonesia. Bank Indonesia juga diwajibkan untuk mengumumkan
laporan keuangan tahunan dimaksud kepada masyarakat luas melalui media massa.
Akuntabilitas & Transparansi Bank Indonesia
▪ Untuk membantu DPR dalam melaksanakan fungsi pengawasan di bidang anggaran terhadap
Bank Indonesia, dibentuk Badan Supervisi yang bertugas membantu DPR dalam melakukan:
1. Telaahan atas laporan keuangan tahunan Bank Indonesia.
2. Telaahan atas anggaran operasional dan investasi Bank Indonesia.
3. Telaahan atas prosedur pengambilan keputusan kegiatan operasional di luar kebijakan
moneter dan pengelolaan asset Bank Indonesia.
Badan Supervisi tidak melakukan penilaian terhadap kinerja Dewan Gubernur dan tidak
ikut mengambil keputusan, serta tidak ikut memberikan penilaian terhadap kebijakan di
bidang sistem pembayaran, pengaturan dan pengawasan bank serta bidang-bidang yang
merupakan penetapan dan pelaksanaan kebijakan moneter Bank Indonesia.
▪ Bank Indonesia secara berkala menerbitkan berbagai laporan dan publikasi seperti Laporan
Mingguan, Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia Bulanan, Tinjauan Kebijakan Moneter
Bulanan, Perkembangan Ekonomi dan Moneter Triwulanan, Laporan Triwulanan
Perkembangan Kebijakan Moneter, dan Laporan Tahunan.

Anda mungkin juga menyukai