OLEH KELOMPOK 8
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ”Hubungan Peredaran Uang Dengan Pertumbuhan Sektor Riil”. Kami
juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. I
Nyoman Mahaendra Yasa, S.E., M.Si selaku dosen mata kuliah kebijakan fiscal
dan moneter yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk
menyelesaikan tugas ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat
dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan mengenai peredaran uang,
Lembaga keuangan dan sektor rill. Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang
akan kami buat di masa yang akan datang. Mudah-mudahan makalah sederhana
ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi para pembaca. Kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
I Latar Belakang...........................................................................................................1
II Rumusan Masalah....................................................................................................1
III Pembahasan.............................................................................................................2
III .1 Peredaran Uang................................................................................................2
III . 2 Lembaga Keuangan..........................................................................................5
III .3 Manfaat Lembaga Keuangan............................................................................6
III .4 Jenis-Jenis Lembaga Keuangan..........................................................................6
III .5 Fungsi Lembaga Keuangan7
III .6 Sektor rill...........................................................................................................8
III .7 Hubungan Peredaran Uang Dengan Pertumbuhan Ekonomi Sektor Riil............9
I V Kesimpulan...........................................................................................................11
V Daftar Rujukan.....................................................................................................12
ii
I Latar Belakang
Uang digunakan sebagai alat transaksi, tanpa disadari bahwa penggunaan
uang dapat menimbulkan persoalan dalam kegiatan perekonomian. Salah satu
penyebab timbulnya persoalan tersebut adalah timbulnya permintaan uang dan
penawaran uang. Permintaan uang merupakan sisi permintaan yang berorientasi
kepada masyarakat, sedangkan penawaran uang lebih kepada pemerintah (otoritas
moneter). Permintaan dan penawaran uang berkaitan dengan peredaran uang yang
terjadi di masyarakat. Permintaan uang merupakan suatu kondisi yang terjadi
akibat adanya motif seseorang atau masyarakat dalam memegang uang. Keynes
beranggapan motif dari memegang uang tersebut adalah untuk transaksi, berjaga-
jaga, dan spekulasi. Sedangkan penawaran uang merupakan suatu kondisi dimana
pemerintah (otoritas moneter) menginginkan uang yang beredar di masyarakat
banyak atau tidak. Pada umumnya jumlah uang beredar bisa ditentukan secara
langsung oleh penguasa moneter tanpa mempersoalkan uang inti. Uang inti
tersebut terdiri dari uang kartal ditambah dengan cadangan yang dimiliki oleh
bank-bank umum. Perilaku seperti ini berdasarkan pada analisa penentuan jumlah
uang yang dihubungkan dengan perkembangan atau gejala-gejala yang di dalam
sektor rill.
II Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan peredaran uang ?
2. Apa itu Lembaga keuangan ?
3. Apa hubungan sektor rill dengan peredaran uang ?
1
III Pembahasan
2
terlihat jelas bahwa bank umum adalah sebagai lembaga keuangan yang dapat
menciptakan uang, yaitu yang namanya uang giral. Oleh sebab itu, bank umum
juga dikenal sebagai bank umum pencipta uang giral Dengan uang kartal dan
uang giral masyarakat dapat melakukan pembayaran tunai secara langsung.
Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana
Dari ketiga jenis uang yang telah diuraikan sebelumnya terdapat dua
perbedaan pokok. Yang pertama, apabila dilihat dari lembaga yang
mengeluarkan dan mengedarkan, terlihat bahwa uang kartal dikeluarkan dan
diedarkan bank sentral, sementara uang giral dan uang kuasi diciptakan dan
diedarkan oleh bank umum. Perbedaan yang kedua, apabila dilihat dari
penggunaanya, uang kartal dan uang giral dapat dipergunakan langsung
sebagai alat pembayaran sedangkan uang kuasi tidak dapat langsung
dipergunakan sebagai alat pembayaran. Dengan kata lain, uang kartal dan uang
giral lebih likuid dibandingkan dengan uang kuasi.
3
kuasi. Kedua lembaga ini disebut sebagai lembaga yang termasuk dalam sistem
moneter. Disebut demikian karena kedua lembaga tersebut mempunyai fungsi
moneter, yaitu antara lain dapat menciptakan uang sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya.
4
Uang beredar dalam arti sempit, yang sering diberi simbol M1, didefinisikan
sebagai kewajiban sistem moneter terhadap sektor swasta domestik yang terdiri
dari uang kartal (C) dan uang giral (D).
Uang beredar dalam arti luas, yang sering juga disebut sebagai likuiditas
perekonomian dan diberi simbol M2, didefinisikan sebagai kewajiban sistem
moneter terhadap sektor swasta domestik yang terdiri dari uang kartal (C),
uang giral (D), dan uang kuasi (T). Dengan kata lain M2 adalah M1 ditambah
dengan uang kuasi (T).
1. Bank Sentral : memiliki tugas penting menjaga peredaran uang agar guna
menopang kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat.
2. Bank Umum : sebagai lembaga keuangan dapat berperan menjalankan fungsi
intermediasi (intermediary function), sebagai jembatan kepentingan
masyarakat yang kelebihan dan yang kekurangan dana.
3. Masyarakat (Nasabah) : melakukan kegiatan menyimpan dan meminjam uang
pada bank umum
5
berupa penghimpunan dana saja, menyalurkan dana saja, atau keduanya
sekaligus.
6
Berdasarkan jenisnya, lembaga keuangan di Indonesia terbagi menjadi dua
jenis, yaitu lembaga keuangan Bank dan non-Bank.
7
maupun pembangunan dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, dana
yang terhimpun tidak akan diam di tempat melainkan dikelola dan berpotensi
menjadi berkembang.
3) Selain itu, bank juga berfungsi untuk memberikan bantuan modal usaha kepada
masyarakat atau perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya. Bantuan modal
ini biasanya diberikan dalam bentuk kredit.
4) Ada pula pegadaian, yang merupakan lembaga keuangan non-Bank. Pegadaian
didirikan dengan tujuan agar dapat memberikan pinjaman kepada nasabah
namun dengan jaminan berupa barang atau surat berharga.
5) Selanjutnya, ada pula koperasi yang memiliki fungsi dan tujuan yang mirip
dengan bank. Koperasi memberikan jasa simpan-pinjam kepada anggotanya
dengan bunga yang relatif rendah sehingga membebaskan masyarakat dari
rentenir dan dapat mengelola uang secara lebih produktif.
Sektor riil atau disebut juga real sector, adalah sektor yang sesungguhnya,
yaitu sektor yang bersentuhan langsung dengan kegiatan ekonomi di masyarakat
yang sangat mempengaruhi atau yang keberadaannya dapat dijadikan tolok ukur
untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi.1 Menurut Irfan Syauqi, pertumbuhan
ekonomi sangat bertumpu kepada sektor riil. Dalam teorinya, sektor riil ini
diibaratkan sebagai mesin yang bisa menggerakkan roda perekonomian.2 Sebab,
sektor riil adalah sektor yang nyata yaitu sektor yang menghasilkan barang dan
jasa yang ada di masyarakat. Apabila sektor riil terus mengalami kenaikan secara
signifikan terhadap suatu negara, maka perkembangan perekonomian di negara
tersebut bisa dikatakan mengalami pertumbuhan yang sangat baik.
8
III.7 Hubungan Peredaran Uang Dengan Pertumbuhan Ekonomi Sektor Riil
9
negara. Pertumbuhan ekonomi suatu negara akan baik ketika pasar barang dan
pasar uang dalam kondisi yang seimbang. Kondisi tersebut dapat terjadi apabila
garis pada pasar barang berpotongan dengan garis yang ada pada pasar uang.
Perkembangan jumlah uang beredar di Indonesia dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Perkembangan tersebut dapat
disebabkan oleh gejolak-gejolak yang ada. Pada sektor riil, terdapat variabel yang
dapat berpengaruh terhadap jumlah uang beredar seperti, PDB, ekspor-impor,
pengeluaran pemerintah, pertumbuhan ekonomi, dan lain-lain
10
IV Kesimpulan
Jadi jumlah uang beredar (money supply) adalah jumlah uang yang
beredar dalam sebuah perekonomian. Secara sempit uang beredar terdiri dari uang
kartal dan deposito yang dapat digunakan sebagai alat tukar. Kemudian jumlah
uang beredar itu di mulai dari bank sentral dalam hal ini Bank Indonesia
kemudian di sebarkan ke Bank umum lalu kemudian di sebarkan ke masyarakat
yang sesuai dengan mekanisme pengedaran jumlah uang. Dalam proses peredaran
jumlah uang disinii membutukan peran penting dari pemerintah untuk
mempengaruhi jumlah uang yang beredar agar tidak terjadi inflasi dan lain
sebagainya Yang nantinya akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian di
sektor riil
11
V Daftar Rujukan
https://www.bi.go.id/id/publikasi/seri-
kebanksentralan/Documents/1.%20Uang.pdf
Kasmir, Dr. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainya, edisi 1, Jakarta: Rajawali
Pers, 2013.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/5319/5/Bab%202.pdf
12