Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP DASAR UANG, UANG YANG BEREDAR SERTA


TEORI PERMINTAAN & PENAWARAN

DISUSUN OLEH:

1. KARISMA PUTRI OCTAVIA (2201810070009)


2. VARAGETA FRISKA SEPTIYA N S (2201810070013)

DOSEN :

Viati Nurhidayati, MSA

OFFICE ADMINISTRATION AUTOMATIZATION-22

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENGEMBNGAN PROFESI


INDONESIA

LP3I COLLEGE MALANG


2023/2024
KATA PENGANTAR

Kami bersyukur kepada Allah SWT atas Anugerah-nya yang telah memberikan
rahmat,taufik,serta petunjuknya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik dan sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah ini,
kami akan membahas Konsep Dasar Uang, Uang Yang Beredar Serta Teori Permintaan &
Penawaran.

Tugas ini kami susun untuk memberikan gambaran singkat tentang bagaimana Konsep Dasar
Uang, Uang Yang Beredar Serta Teori Permintaan & Penawaran. Harapannya, makalah ini
akan berkontribusi dan memperluas pemahaman kita. Kami sadar bahwa masih ada
kelemahan dalam menyusun makalah ini.

Karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
meningkatkan kualitas makalah ini. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen
kami Ibu Viati Nurhidayati, MSA. Kami menghargai perhatian dan waktu yang telah
diberikan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAH ………………………………………………………………...

BAB 1……………………………………………………………………………………..

PENDAHULUAN…………………………………………………………..

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..


1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................
1.3 Tujuan……………………………………………………………………
1.4 Manfaat …………………………………………………………………

BAB II ………………………………………………………………………

PEMBAHASAN
…………………………………………………….....

2.1 Pengertian Uang


……………………………………………………..
2.2 Jenis Uang …………………………………………………………...
2.3 Fungsi Uang………………………………………………………….
2.4 Uang Beredar ………………………………………………………..
2.5 Sistem Keuangan…………………………………………………….
2.6 Teori Permintaan Uang………………………………………………
2.7 Teori Penawaran Uang……………………………………………….

BAB III ……………………………………………………………………..

PENUTUP…………………………………………………………………..

3.1Kesimpulan……………………………………………………………….
3.2Saran………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian dunia. Posisi uang sangat
strategis dalam satu sistem ekonomi, dan sulit digantikan dengan variabel lainnya. Bisa
dikatakan uang merupakan bagian yang terintegrasi dalam satu sistem ekonomi. Uang
memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi suatu negara. Tanpa uang kegiatan
perdagangan tidak akan lancar. Tanpa uang kegiatan perdagangan menjadi sangat terbatas
serta spesialisasi tidak dapat berkembang.Dengan adanya uang, kegiatan ekonomi menjadi
sangat lancar. Uang digunakan oleh masyarakat untuk membeli barang dan jasa yang
dibutuhkan, Uang juga digunakan untuk menyimpan kekayaan dan untuk membayar hutang.

Pada hakikatnya,uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu


perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk
mengatur penawaran uang / mengatur jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang
merupakan tugas pemerintah melalui bank sentral (Bank Indonesia).Sangat perlu dipahami
bahwa konsep uang sangat terkait pada konsep likuiditas. Suatu
asset likuid adalah asset yang dengan mudah dapat diuangkan dengan tanpa kehilangan risiko
rugi.

Uang beredar (Money Supply) tercipta melalui interaksi pasar yaitu permintaan dan
penawaran uang,jadi uang beredar dapat bertambah dan berkurang tergantung tarik-menarik
antara permintaan dan penawaran uang yang tercermin pada perilaku pelaku utama dalam
pasar uang.
1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan Konsep Dasar Uang?


2. Bagaimana teori Penawaran Uang?
3. Apakah definisi dari Penawaran Uang?
4. Bagaimana Teori Penawaran Uang tanpa Bank dan Penawaran Uang Modern?
5. Bagaimana teori Permintaan Uang?
6. Apa saja Faktor yang mempengaruhi Permintaan Uang?

1.3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:

Menguji dan menganalisisdefinisi dari permintaan dan penawaran uang dan


memahami bagaimana teori-teori dari permintaan dan penawaran uang.

1.4. Manfaat

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penelitian maka manfaat
yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung berkembangnya dunia ilmu
pengetahuan dalam bidang penawaran dan permintaan uang.

2. Bagi investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti untuk menentukan harga
dan kuantitas (jumlah) barang yang terjual di pasar.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Uang


Menurut Beberapa Para Ahli
 Menurut A.C Pigou
Uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat tukar.
 Menurut Holme Roberston
Uang adalah segala sesuatu yang umumnya diterima dalam pembayaran
barang dan jasa.
 Menurut Mankiw
Pengertian uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau untuk
melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun hutang, serta
mempersingkat waktu dan usaha yang diperlukan untuk melakukan
perdagangan.
 Menurut Albert Gailor Hart
Uang adalah kekayaan yang bisa dipakai melunasi hutang dalam jumlah
tertentu pada waktu itu juga.

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima
secara umum dan uang juga merupakan benda terpenting bagi kehidupan karena tanpa uang
hidup terasa susah. Objek tukar dapat berupa benda atau jasa yang dapat diterima oleh setiap
orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.

Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara
umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa,
kekayaan berharga lainnya, serta untuk pembayaran utang.

2.2. Jenis-Jenis Uang


Jenis uang yang beredar dimasyarakat dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu uang
kartal, uang giral, dan uang kuasi.
 Uang Kartal
Uang kartal adalah uang kertas dan uang logam yang beredar di masyarakat
yang dikeluarkan dan diedarkan otoritas moneter dalam hal ini adalah bank
sentral. Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam. Menurut Undang-
undang Bank Sentral No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, Bank Indonesia
mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang logam dan kertas. Hak
tunggal untuk mengeluarkan uang yang dimiliki Bank Indonesia tersebut
disebut hak oktroi.
 Uang Giral
Uang giral tercipta akibat semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat akan
adanya sebuah alat tukar yang lebih mudah, praktis dan aman. Di Indonesia,
bank yang berhak menciptakan uang giral adalah bank umum selain bank
Indonesia. Menurut UU No. 7 tentang Perbankan tahun 1992, definisi uang
giral adalah tagihan umum yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat
pembayaran. Bentuk uang giral dapat berupa cek, giro, atau telegrafic transfer.
Uang giral bukan merupakan alat pembayaran yang sah. Artinya, masyarakat
boleh menolak dibayar dengan uang giral.
 Uang Kuasi
Menurut Bank Indonesia uang kuasi adalah istilah ekonomi yang digunakan
untuk mendeskripsikan aset yang dapat diuangkan secara cepat. Uang kuasi
terdiri deposito berjangka, tabungan dan rekening tabungan valuta asing milik
swasta domestik.[3] Uang kuasi merupakan aktiva milik sektor swasta
domestik yang hanya dapat dipakai memenuhi sebagian saja dari fungsi uang
dalam artian adalah fungsi uang yang tidak terpenuhi adalah sebagai media
pertukaran atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan medium of
exchange.

2.3. Fungsi Uang


Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang
dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara
lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
Fungsi Asli
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai
penyimpan nilai.

 Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat
mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu
menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat
tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan
pertukaran uang.
 Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account).Hal itu dikarena
uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa
yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung
besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga
barang/jasa (alat penunjuk harga).Sebagai alat satuan hitung, uang juga
berperan untuk memperlancar pertukaran.
 Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat
digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa
mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai
pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan
uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa pada masa
mendatang.Hal ini juga dapat dibaca sebagai alat investasi, di mana uang
menjadi deposit di bank.

Fungsi Turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi
turunan. Fungsi turunan itu antara lain:

 Uang sebagai alat pembayaran yang sah


Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak
dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna mempermudah dalam
mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran
yang dapat diterima semua orang, yaitu uang.

 Uang sebagai alat pembayaran utang


Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.

 Uang sebagai alat penimbun kekayaan


Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk
keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk
keperluan pada masa datang.

 Uang sebagai alat pemindah kekayaan


Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan
kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan
cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan
menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.

 Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi


Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan
adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.

2.4. Uang Beredar


Uang Beredar adalah kewajiban sistem moneter (Bank Sentral, Bank Umum, dan
Bank Perkreditan Rakyat/BPR) terhadap sektor swasta domestik (tidak termasuk
pemerintah pusat dan bukan penduduk).

2.5. Sistem Keungan


Sistem Keuangan adalah suatu kesatuan yang terdiri atas lembaga jasa keuangan,
pasar keuangan, dan infrastruktur keuangan, termasuk sistem pembayaran, yang
berinteraksi dalam memfasilitasi pengumpulan dana masyarakat dan
pengalokasiannya untuk mendukung aktivitas perekonomian nasional, serta korporasi
dan rumah tangga yang terhubung dengan lembaga jasa keuangan.
2.6. Teori Permintaan Uang
Permintaan uang adalah keinginan masyarakat untuk memegang uang dalam periode
tertentu. Hal itu dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti harga barang dan transaksi.
Faktor-faktor inilah yang dijelaskan dalam berbagai teori permintaan uang menurut
para ahli. Teori permintaan uang digunakan untuk memahami peran uang dalam
ekonomi. Teori permintaan uang juga dimanfaatkan oleh pemerintah untuk
merancang kebijakan moneter yang efektif demi menjaga stabilitas ekonomi.

Secara umum, ada tiga teori permintaan uang yang diakui oleh para ahli, meliputi:
 Teori permintaan uang Keynes
Teori permintaan uang menurut Keynes beserta contohnya sering digunakan untuk
menggambarkan motif permintaan uang. Menurut Sahabudin Sidiq dalam Jurnal
Ekonomi Pembangunan (2005) teori permintaan uang Keynes tergolong sebagai teori
makro.
Keynes menjelaskan bahwa motif transaksi dan berjaga-jaga dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan seseorang. Semakin besar pendapatan seseorang, semakin besar pula
motif transaksi dan berjaga-jaga individu tersebut. Sementara itu, motif spekulasi
dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Semakin tinggi tingkat suku bunga, semakin
rendah pula permintaan uang tunai oleh individu atau kelompok. Hal ini karena suku
bunga yang tinggi akan meningkatkan ongkos untuk memegang uang tunai. Kondisi
semacam ini tentu menyebabkan masyarakat cenderung lebih memilih obligasi.
Contoh situasi yang memengaruhi permintaan uang menurut teori Keynes adalah
seseorang memiliki pendapatan bulanan tetap. Namun, ia harus membayar tagihan
bulanan seperti sewa, listrik, dan air. Oleh karena itu, ia perlu mengalokasikan
sejumlah uang tunai yang cukup untuk membayar tagihan-tagihan tersebut. Ini adalah
contoh motif transaksi yang dijabarkan oleh Keynes.
 Teori permintaan uang Irving Fisher
Teori permintaan uang Irving Fisher juga dikenal dengan teori kuantitas uang (The
Quantity Theory of Money) atau teori permintaan uang klasik. Teori kuantitas klasik
membahas interaksi antara penawaran uang dan nilai uang. Ini berkaitan dengan
jumlah uang yang beredar dan tingkat harga. Menurut Fitriani dan Nurjanah dalam
Ekonomi (2022), teori yang dijabarkan oleh Fisher bisa dijelaskan melalui persamaan
berikut:
M.V=P.T
Keterangan: M = Money (jumlah uang beredar)
V = Velocity (kecepatan peredaran uang)
P = Price (harga)
T = Transaction (volume barang yang diperdagangkan)
Fisher mengungkapkan bahwa permintaan uang dapat timbul dari penggunaan uang
dalam proses transaksi. Sementara itu, volume transaksi dipengaruhi oleh kecepatan
peredaran uang yang dianggap konstan. Teori permintaan uang Fisher sering
disamakan dengan teori permintaan uang Keynes. Padahal, keduanya adalah teori
yang berbeda, khususnya dari fokus pembahasannya. Perbedaan teori permintaan
uang klasik dan Keynes adalah, dalam teori Keynes menekankan bahwa pasar uang
utamanya menentukan tingkat bunga, sedangkan teori klasik menekankan bahwa
pasar uang utamanya menentukan tingkat harga.
 Teori kuantitas modern Friedman
Selain kedua teori di atas, ada juga teori permintaan uang Milton Friedman atau teori
kuantitas modern. Teori permintaan uang modern (Milton Friedman) merupakan
gabungan antara pandangan teori klasik dan teori Keynes.
Teori kuantitas modern Friedman menilai bahwa permintaan uang ditentukan oleh
beberapa faktor, termasuk:
 tingkat harga
 suku bunga obligasi
 suku bunga ekuitas
 modal fisik
 kekayaan.
Friedman juga membahas soal motif memegang uang sebagai salah satu cara untuk
menyimpan kekayaan. Cara lainnya untuk menyimpan kekayaan bisa berupa
kepemilikan deposito, saham, obligasi, dan harta tetap seperti properti. Teori
permintaan uang modern menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi harus sejalan
dengan tingkat pertumbuhan jumlah uang beredar untuk menjaga stabilitas harga.
Friedman menganggap bahwa tugas utama bank sentral adalah menjaga pertumbuhan
jumlah uang beredar yang moderat untuk menghindari inflasi yang berlebihan.

2.7. Teori Penawaran Uang


Penawaran uang adalah kebalikan dari permintaan uang karena penawaran uang
merupakan jumlah uang baik uang kartal maupun uang giral yang disediakan oleh
pemerintah atau bank sentral untuk digunakan dan dimiliki masyarakat dalam
bertransaksi.
Jumlah penawaran uang yang disediakan akan mempengaruhi tingkat bunga, tingkat
harga komoditas serta kegiatan perekonomian sebuah negara.
Karena penawaran uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan perekonomian negara,
maka bank sentral selaku lembaga yang memegang hak moneter harus mengendalikan
tingkat kenaikan penawaran uang.

Contoh penawaran uang yakni bank sentral akan mencetak lebih banyak uang ketika
pemerintah membutuhkan anggaran lebih untuk menjalankan program negara.
Penawaran uang juga bisa diartikan secara sempit dan secara luas.
Secara sempit, penawaran uang bisa diartikan sebagai jumlah uang giral dan uang
kartal yang beredar di masyarakat pada periode waktu tertentu. Secara luas,
penawaran uang diartikan sebagai jumlah uang giral, uang kuasi dan uang kartal yang
beredar pada periode waktu tertentu.

Contoh permintaan dan penawaran uang dalam kehidupan sehari-hari yakni


masyarakat ingin membuka lebih banyak usaha sehingga harus mengajukan pinjaman
kredit ke bank. Permintaan uang yang tinggi ini kemudian mengharuskan penawaran
uang ditingkatkan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Uang merupakan alat transaksi sehari hari yang digunakan manusia sebagai alat tukar
menukar. Dalam sektor ekonomi, mata uang merupakan pondasi dasar bagi suatu Negara
untuk dapat mendapatkan devisa Negara serta nilai tukar yang tinggi dibanding Negara-
Negara lain. Seperti yang kita ketahui, jika suatu Negara memiliki nilai tukar yang tinggi
terhadap mata uang Negara Negara lain,makan akan dipastikan Negara tetsebut adalah
Negara yang sejahtera. Amerika Serikat saat ini merupakan Negara yang memiliki mata uang
paling banyak digunakan di dunia. Sehingga hal itu meningkatkan nilai tukar dollar AS yang
semakin banyak digunakan dan dikonsumsi banyak Negara. Keunggulan tersebut membuat
AS menjadi Negara yang memiliki nilai tukar yang kuat dibandingkan dengan Negara Negara
lain yang menggunakan dollar sebagai alat transaksi dengan Amerika Serikat. Sebelum
tergantikan oleh dolar Amerika Serikat, mata uang utama dunia adalah poundsterling yang
merupakan mata uang inggris yang ditetapkan pada abad ke-19 hingga pada waktu setelah
Perang Dunia II. Setelah itu ditetapkan,Amerika telah menjadi Negara yang mata uangnya
paling tersebar dan pengaruh ekonomi domestiknya sangat digantungkan di dunia.
3.2 Saran
pembuatan isi makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penyusun berharap adanya
kritik dan saran dari pembaca.
Diharapkan pada para pembaca untuk menambah informasi dari sumber literasi lain. Hal
tersebut bertujuan agar informasi dan pengetahuan yang didapat semakin lengkap.

Anda mungkin juga menyukai