DISUSUN OLEH:
DOSEN :
Kami bersyukur kepada Allah SWT atas Anugerah-nya yang telah memberikan
rahmat,taufik,serta petunjuknya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik dan sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah ini,
kami akan membahas Konsep Dasar Uang, Uang Yang Beredar Serta Teori Permintaan &
Penawaran.
Tugas ini kami susun untuk memberikan gambaran singkat tentang bagaimana Konsep Dasar
Uang, Uang Yang Beredar Serta Teori Permintaan & Penawaran. Harapannya, makalah ini
akan berkontribusi dan memperluas pemahaman kita. Kami sadar bahwa masih ada
kelemahan dalam menyusun makalah ini.
Karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
meningkatkan kualitas makalah ini. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen
kami Ibu Viati Nurhidayati, MSA. Kami menghargai perhatian dan waktu yang telah
diberikan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAH ………………………………………………………………...
BAB 1……………………………………………………………………………………..
PENDAHULUAN…………………………………………………………..
BAB II ………………………………………………………………………
PEMBAHASAN
…………………………………………………….....
PENUTUP…………………………………………………………………..
3.1Kesimpulan……………………………………………………………….
3.2Saran………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Uang beredar (Money Supply) tercipta melalui interaksi pasar yaitu permintaan dan
penawaran uang,jadi uang beredar dapat bertambah dan berkurang tergantung tarik-menarik
antara permintaan dan penawaran uang yang tercermin pada perilaku pelaku utama dalam
pasar uang.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut:
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.4. Manfaat
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penelitian maka manfaat
yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung berkembangnya dunia ilmu
pengetahuan dalam bidang penawaran dan permintaan uang.
2. Bagi investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti untuk menentukan harga
dan kuantitas (jumlah) barang yang terjual di pasar.
BAB II
PEMBAHASAN
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima
secara umum dan uang juga merupakan benda terpenting bagi kehidupan karena tanpa uang
hidup terasa susah. Objek tukar dapat berupa benda atau jasa yang dapat diterima oleh setiap
orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara
umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa,
kekayaan berharga lainnya, serta untuk pembayaran utang.
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat
mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu
menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat
tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan
pertukaran uang.
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account).Hal itu dikarena
uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa
yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung
besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga
barang/jasa (alat penunjuk harga).Sebagai alat satuan hitung, uang juga
berperan untuk memperlancar pertukaran.
Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat
digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa
mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai
pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan
uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa pada masa
mendatang.Hal ini juga dapat dibaca sebagai alat investasi, di mana uang
menjadi deposit di bank.
Fungsi Turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi
turunan. Fungsi turunan itu antara lain:
Secara umum, ada tiga teori permintaan uang yang diakui oleh para ahli, meliputi:
Teori permintaan uang Keynes
Teori permintaan uang menurut Keynes beserta contohnya sering digunakan untuk
menggambarkan motif permintaan uang. Menurut Sahabudin Sidiq dalam Jurnal
Ekonomi Pembangunan (2005) teori permintaan uang Keynes tergolong sebagai teori
makro.
Keynes menjelaskan bahwa motif transaksi dan berjaga-jaga dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan seseorang. Semakin besar pendapatan seseorang, semakin besar pula
motif transaksi dan berjaga-jaga individu tersebut. Sementara itu, motif spekulasi
dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Semakin tinggi tingkat suku bunga, semakin
rendah pula permintaan uang tunai oleh individu atau kelompok. Hal ini karena suku
bunga yang tinggi akan meningkatkan ongkos untuk memegang uang tunai. Kondisi
semacam ini tentu menyebabkan masyarakat cenderung lebih memilih obligasi.
Contoh situasi yang memengaruhi permintaan uang menurut teori Keynes adalah
seseorang memiliki pendapatan bulanan tetap. Namun, ia harus membayar tagihan
bulanan seperti sewa, listrik, dan air. Oleh karena itu, ia perlu mengalokasikan
sejumlah uang tunai yang cukup untuk membayar tagihan-tagihan tersebut. Ini adalah
contoh motif transaksi yang dijabarkan oleh Keynes.
Teori permintaan uang Irving Fisher
Teori permintaan uang Irving Fisher juga dikenal dengan teori kuantitas uang (The
Quantity Theory of Money) atau teori permintaan uang klasik. Teori kuantitas klasik
membahas interaksi antara penawaran uang dan nilai uang. Ini berkaitan dengan
jumlah uang yang beredar dan tingkat harga. Menurut Fitriani dan Nurjanah dalam
Ekonomi (2022), teori yang dijabarkan oleh Fisher bisa dijelaskan melalui persamaan
berikut:
M.V=P.T
Keterangan: M = Money (jumlah uang beredar)
V = Velocity (kecepatan peredaran uang)
P = Price (harga)
T = Transaction (volume barang yang diperdagangkan)
Fisher mengungkapkan bahwa permintaan uang dapat timbul dari penggunaan uang
dalam proses transaksi. Sementara itu, volume transaksi dipengaruhi oleh kecepatan
peredaran uang yang dianggap konstan. Teori permintaan uang Fisher sering
disamakan dengan teori permintaan uang Keynes. Padahal, keduanya adalah teori
yang berbeda, khususnya dari fokus pembahasannya. Perbedaan teori permintaan
uang klasik dan Keynes adalah, dalam teori Keynes menekankan bahwa pasar uang
utamanya menentukan tingkat bunga, sedangkan teori klasik menekankan bahwa
pasar uang utamanya menentukan tingkat harga.
Teori kuantitas modern Friedman
Selain kedua teori di atas, ada juga teori permintaan uang Milton Friedman atau teori
kuantitas modern. Teori permintaan uang modern (Milton Friedman) merupakan
gabungan antara pandangan teori klasik dan teori Keynes.
Teori kuantitas modern Friedman menilai bahwa permintaan uang ditentukan oleh
beberapa faktor, termasuk:
tingkat harga
suku bunga obligasi
suku bunga ekuitas
modal fisik
kekayaan.
Friedman juga membahas soal motif memegang uang sebagai salah satu cara untuk
menyimpan kekayaan. Cara lainnya untuk menyimpan kekayaan bisa berupa
kepemilikan deposito, saham, obligasi, dan harta tetap seperti properti. Teori
permintaan uang modern menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi harus sejalan
dengan tingkat pertumbuhan jumlah uang beredar untuk menjaga stabilitas harga.
Friedman menganggap bahwa tugas utama bank sentral adalah menjaga pertumbuhan
jumlah uang beredar yang moderat untuk menghindari inflasi yang berlebihan.
Contoh penawaran uang yakni bank sentral akan mencetak lebih banyak uang ketika
pemerintah membutuhkan anggaran lebih untuk menjalankan program negara.
Penawaran uang juga bisa diartikan secara sempit dan secara luas.
Secara sempit, penawaran uang bisa diartikan sebagai jumlah uang giral dan uang
kartal yang beredar di masyarakat pada periode waktu tertentu. Secara luas,
penawaran uang diartikan sebagai jumlah uang giral, uang kuasi dan uang kartal yang
beredar pada periode waktu tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Uang merupakan alat transaksi sehari hari yang digunakan manusia sebagai alat tukar
menukar. Dalam sektor ekonomi, mata uang merupakan pondasi dasar bagi suatu Negara
untuk dapat mendapatkan devisa Negara serta nilai tukar yang tinggi dibanding Negara-
Negara lain. Seperti yang kita ketahui, jika suatu Negara memiliki nilai tukar yang tinggi
terhadap mata uang Negara Negara lain,makan akan dipastikan Negara tetsebut adalah
Negara yang sejahtera. Amerika Serikat saat ini merupakan Negara yang memiliki mata uang
paling banyak digunakan di dunia. Sehingga hal itu meningkatkan nilai tukar dollar AS yang
semakin banyak digunakan dan dikonsumsi banyak Negara. Keunggulan tersebut membuat
AS menjadi Negara yang memiliki nilai tukar yang kuat dibandingkan dengan Negara Negara
lain yang menggunakan dollar sebagai alat transaksi dengan Amerika Serikat. Sebelum
tergantikan oleh dolar Amerika Serikat, mata uang utama dunia adalah poundsterling yang
merupakan mata uang inggris yang ditetapkan pada abad ke-19 hingga pada waktu setelah
Perang Dunia II. Setelah itu ditetapkan,Amerika telah menjadi Negara yang mata uangnya
paling tersebar dan pengaruh ekonomi domestiknya sangat digantungkan di dunia.
3.2 Saran
pembuatan isi makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penyusun berharap adanya
kritik dan saran dari pembaca.
Diharapkan pada para pembaca untuk menambah informasi dari sumber literasi lain. Hal
tersebut bertujuan agar informasi dan pengetahuan yang didapat semakin lengkap.