“ MATA UANG ”
Dosen pengampuh : Chrisnaji Banindra Yudha, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok
JAKARTA
2020
0
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat allah SWT karena berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya makalah yang berjudul “ Mata Uang” dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW. Keluarga, Sahabat serta Umatnya yang senantiasa mengikuti dan
mengamalkan ajarannya. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan,
baik dalam hasil maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya
semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
2
Manusia dan masyarakat mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam memenuhi
kebutuhannya. Kebutuhan manusia dan masyarakat terus berkembang seiring dengan
meningkatnya kemakmuran. Oleh karena itu, manusia membutuhkan uang sebagai alat
tukar atau pembayaran.
1.2Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Uang, Manfaat Uang, dan Jenis Uang
1.3.2 Untuk mengetahui perbedaan dari Uang Kartal dan Giral
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi penulis dan para pembaca
Manfaat dari pembuatan makalah ini diharapkan agar pembaca dapat mengetahui
dan memahami Mata Uang dalam Pembelajaran Pendidikan Matematika SD dan hal-
hal yang berkaitan lainnya.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai salah satu bahan kepustakaan Mata Kuliah Pendidikan Matematika SD
tentang Pengertian Mata Uang, Manfaatnya, Jenisnya dan perbedaan kartal-giral
dalam Pendidikan Matematika SD.
BAB II
PEMBAHASAN
3
orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern,
uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat
pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta
untuk pembayaran hutang.
Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran. Secara
kesimpulan, uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat untuk
mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, dan pada
waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah
daripada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem
ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk
melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan
dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga
kerja yang kemudian akan meningkatkan produktivitas dan kemakmuran.
Pada awalnya di Indonesia, uang —dalam hal ini uang kartal— diterbitkan oleh
pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26
ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank
Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal.
Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi.
4
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang
dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu
menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar.
Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran
uang.
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena
uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang
diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar
kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat
penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar
pertukaran.
Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta)
karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa
mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai
pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang
tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa pada masa mendatang.
B. Fungsi Turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi
turunan. Fungsi turunan itu antara lain:
Suatu benda dapat dijadikan sebagai “uang” jika benda tersebut telah memenuhi syarat-
syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat diakui
sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau —setidaknya— dijamin
keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan
5
lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity).
Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
(divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).
A. Uang logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya
dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan
stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan
dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai. Uang logam
memiliki tiga macam nilai:
1. Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai
emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
2. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang
tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah
(Rp. 500,00).
3. Nilai tukar (riil), nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan
dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat
ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan
semangkuk bakso).
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan
nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya; semakin
besar kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini,
uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai
nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.
B. Uang kertas
Sementara itu, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang yang
terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran
yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang
dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari
bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas)
a. Uang Kartal
Uang kartal merupakan uang yang digunakan untuk transaksi sehari-hari. Uang
kartal terdiri atas uang kertas dan uang logam. Uang kertas merupakan uang yang terbuat
6
dari kertas yang dibuat khusus agar tidak mudah rusak, serta dilengkapi dengan ciri-ciri
tertentu untuk menghindari pemalsuan. Uang logam terbuat dari logam seperti
aluminium, nikel, tembaga, dan kuningan.
b. Uang Giral
Uang giral merupakan alat pembayaran sah yang dikeluarkan oleh bank umum.
Uang giral sewaktu-waktu dapat dipakai sebagai alat pembayaran. Contoh uang giral:
cek, kertu kredit, dan lain-lain.
a. Uang Kartal
1. Alat pembayaran yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat umum
2. Berupa logam dan kertas
3. Agak rumit jika menyimpan dalam jumlah yang banyak
4. Kurang aman karena resiko kehilangan besar
b. Uang Giral
1. Tidak diterima secara umum dalam masyarakat
2. Berupa koran-koran (cek,giro dll)
3. Lebih mudah dan praktis
4. Lebih aman karena resiko kehilangan kecil, hilang bisa dilaporkan ke bank
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
7
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat
diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap
orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern,
uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat
pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta
untuk pembayaran utang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda
pembayaran.
3.2 Saran
Manusia dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan uang. Uang merupakan alat bayar
yang sah karena itu jangan sekali-kali melakukan praktik pencucian uang dan pemalsuan uang
karena dapat merugikan negara dan memperlambat pertumbuhan ekonomi negara kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Uang
http://terbaru2010.com/cara-pembuatan-uang-republik-indonesia.html
8
9