Anda di halaman 1dari 16

Makalah Konsep Karakteristik Dan Jenis Alat Pendidikan

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pedagogika

Dosen Pengampu: Nika Cahyati, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Nuke Helia Nurmala

2. Siti Fatimah

3. Yayah Juhaeriyah

Kelompok 5

Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMADIYAH KUNINGAN

Tahun 2021

JL.R.A Moertasiah Soepomo No.28,Kuningan,Kec.Kuningan,

Kabupaten Kuningan Jawa


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “KONSEP, KARAKTERISTIK DAN JENIS ALAT
PENDIDIKAN” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang
lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh
alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah Pedagogika. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
Bunda Nika Cahyati, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pedagogika dan kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga terselesaikannya makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat diperbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Kuningan,  Oktober 2021

Kelompok 5

i
 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1
1.1  Latar Belakang ............................................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah .......................................................................................................1
1.3  Tujuan Penulisan ........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................2
2.1  Konsep dan Pengertian Alat Pendidikan ....................................................................2
2.2  Karakteristik Alat Pendidikan ....................................................................................4
2.3  Jenis-jenis Alat Pendidikan ........................................................................................6
2.4  Penggunaan Alat Pendidikan dalam Proses Pembelajaran ........................................10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................12
3.1  Simpulan ....................................................................................................................12
3.2  Saran ..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pendidikan sudahlah tak asing dalam kehidupan karena pendidikan adalah suatu proses
untuk mendewasakan manusia pun salah satu cara individu mencapai tujuannya. Pendidikan
adalah lagi bagi setiap individu dan merupakan suatu aspek terpenting suatu hal yang dapat
merubah individu dimana  dulunya individu tersebut tidak mengetahui suatu hal dengan
pendidikan ia akan mengetahuinya. Menurut Muhtar HJ. (2005:14) ada tiga unsur utama yang
harus terdapat dalam proses pendidikan yaitu: pendidik (orang tua/guru), peserta didik, dan
ilmu atau pesan yang disampaikan.
Dalam penyampaianya, tentu dibutuhkan sarana agar mencapai pendidikan yang
diinginkan tercapai, yakni dengan adanya alat pendidikan. Mengingat alat pendidikan penting
bagi seorang pendidik, maka pengetahuan serta pemahaman tentang alat pendidikan itu
haruslah menjadi dasar bagi dan perlu di kaji sejak awal. Dengan alasan inilah penulis
terdorong untuk menulis makalah ini.
1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ditetapkan rumusan masalah sebagai
berikut            :
1.2.1        Apa yang dimaksud dengan konsep dan pengertian alat pendidikan?
1.2.2        Apa saja karakteristik alat pendidikan?
1.2.3        Apa saja jenis-jenis alat pendidikan?
1.2.4        Bagaimana penggunaan alat pendidikan dalam proses pembelajaran?
1.3    Tujuan Penulisan
Melalui penulisan makalah ini penulis bertujuan untuk  :
1.3.1        Untuk mengetahui konsep dan pengertian alat pendidikan.
1.3.2        Untuk mengetahui karakteristik alat pendidikan.
1.3.3        Untuk mengetahui jenis-jenis alat pendidikan.
1.3.4        Untuk mengetahui pengguanaan alat pendidikan dalam proses pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Konsep dan Pengertian Alat Pendidikan


2.1.1        Konsep dan Pengertian Alat pendidikan
Membahas mengenai alat pendidikan maka akan terbayang suatu hal yang
berhubungan dengan alat berupa material seperti sarana dan prasarana. Namun pada kegiatan
pendidikan, alat pendidikan tidak hanya terbatas pada bentuk material tetapi juga non-
material seperti halnya perbuatan atau tindakan yang berhubungan dengan proses
transformasi.
Proses transformasi merupakan bagian dari proses pendidikan, yaitu suatu usaha yang
sengaja dilakukan untuk mempengaruhi terdidik agar sampai pada tujuan pendidikan yang
diharapkan. Dalam mencapai tujuan itu maka peran alat pendidikan merupakan suatu hal
yang penting dalam pendidikan, terutama sebagai penunjang kelancaran pendidikan itu
sendiri.
Ahmadi (1991:140) menyatakan bahwa alat pendidikan adalah hal yang tidak saja
memuat kondisi-kondisi yang memungkinkan terlaksnakannya pekerjaan mendidik, tetapi
alat pendidikan itu telah mewujudkan diri sebagai perbuatan/situasi, dengan perbuatan dan
situasi mana, dicita-citakan dengan tegas, untuk mencapai tujuan pendidikan.
Muharam A (2009:127) menyatakan bahwa alat pendidikan adalah segala sesuatu
yang digunakan untuk kegiatan pendidikan, baik berbentuk material maupun non material.
Dengan begitu alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan
digunakan demi mencapai tujuan pendidikan yang di inginkan.
Secara terperinci Muharam A. (2009:128) menjelaskan mengenai pembagian alat
pendidikan kepada non material dan material sebagai berikut:
A.       Alat pendidikan non material
Alat pendidikan non material berbentuk perbuatan atau tindakan yang digunakan
pendidik kepentingan proses pendidikan. Memilih perbuatan atau tindakan yang tepat
tergantung kecakapan pendidik. Artinya, seorang pendidik perlu memahami kondisi dan
masalah yang dihadapi terdidik

dikelas. Menurut Lois V. Jhonson dan A. Banny paling tidak terdapat tujuh masalah yang
perlu dipahami pendidik di kelas, yaitu:

2
a.         Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkah laku, sosial ekonomi, dan
sebagainya;
b.         Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya, misalnya mengejek teman
sekelasnya yang menyanyi dengan suara sumbang;
c.         Penyimpangan dan norma-norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya, misalnya
sengaja berbicara keras-keras diruang perpustakaan;
d.          Membesarkan hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok, misalnya
pemberian semangat kepada badut kelas;
e.         Kelompok cenderung mudah dialihkan dan tugas yang tengah digarap;
f.          Semangat kerja rendah, misalnya semacam aksi protes kepada guru karena menganggap
tugas yang diberikan kurang adil;
g.         Kelas kurang menyesuaikan diri dengan keadaan baru, seperti perubahan jadual, atau guru
kelas terpaksa diganti sementara oleh guru yang lain.

B.       Alat pendidikan material


Alat pendidikan material atau benda terdiri dari sarana dan prasarana. Prasarana adalah
semua alat bantu pelajaran yang sifatnya tidak langsung sedangkan sarana adalah alat bantu
pelajaran yang langsung dapat dipakai pada waktu interaksi belajar mengajar sedang
berlangsung. Sarana pendidikan terdiri dari alat berat hardware dan alat ringan software. Alat
berat adalah yang bersifat keras dan berat seperti mesin-mesin, kayu dan sebagainya.
Sedangkan alat ringan pemisah buku, alat pelajaran yang berupa bahan pelajaran atau tugas
seperti kertas untuk bekerja dan lembaran penilaian dalam sistem modul.
Prasarana sebagai alat pendidikan berkaitan dengan lingkungan fisik tempat belajar
meskipun tidak berpengaruh langsung tetapi mempunyai pengaruh penting terhadap hasil
pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat minimal
mendukung meningkatkan intensitas proses pembelajaran dan mempunyai pengaruh positif
terhadap pencapaian tujuan pengajaran.
Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi:
a.         Ruangan /kelas
Ruangan / kelas tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa, tidak
berdesak-desakan dan saling mengganggu antara siswa yang satu dengan yang lainnya pada
saat melakukan aktivitas belajar.
b.         Pengaturan tempat duduk

3
Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap
muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku siswa.
c.         Ventilasi dan pengaturan cahaya
Suhu, ventilasi dan penerangan adalah aset penting untuk terciptanya suasana belajar
yang nyaman. 
2.2    Karakteristik Alat Pendidikan
2.2.1        Pengertian Karakteristik Alat Pendidikan
Karakteristik alat pendidikan merupakan hal yang dapat dikatakan sebagai
persyaratan atau berbagai kondisi ideal alat pendidikan, baik yang itu alat pendidikan non
material maupun alat pendidikan material yang digunakan dalam kegiatan kependidikan.
A.       Karakteristik Alat Pendidikan Non Material
Alat pendidikan berbentuk non material merujuk pada bagaimana sebaiknya menerapkan
perbuatan atau tindakan pendidik terhadap peserta didik. Alat pendidikan non material harus
memenuhi karakteristik tertentu untuk mencapai tujuan pendidikan. Berikut adalah beberapa
karakteristik perbuatan / tindakan sebagai alat pendidikan non material :
1)        Perbuatan / tindakan pendidik hendaknya dilakukan dengan memikirkan terlebih dahulu
bagaimana cara melakukan sesuatu karena setiap manusia mempunyai sifat konservatif yaitu
sifat yang cenderung untuk mempertahankan atau tidak merubah kebiasaan. Manusia yang
memiliki sifat konservatif tidak akan bisa menerima berbagai kebiasaan baru dalam hidupnya
jika kita bertindak tanpa memikirkan segala sesuatunya terlebih dahulu.
2)        Perbuatan / tindakan pendidik hendaknya membiasakan peserta didik akan hal – hal yang
harus dikerjakan agar peserta didik terbiasa tanpa harus menunggu perintah orang lain untuk
mengerjakan apa yang harus dikerjakan.
3)        Perbuatan / tindakan pendidik terhadap peserta didik hendaknya dilakukan dengan hati –
hati, baik itu berupa teguran ataupun perlakuan. Karena, peserta didik yang menerima teguran
atau larangan yang terlalu keras akan merasa segala sesuatu yang dilakukannya salah
sehingga akan menimbulkan frustasi bahkan akan berdampak keras pada psikologi peserta
didik yang tidak menutup kemungkinan akan tersinggung bahkan bisa menimbulkan rasa
dendam.
4)        Perbuatan / tindakan hendaknya dilakukan dengan diikuti oleh bimbingan apa yang
sebaiknya harus dilakukan peserta didik. Sering terjadi pendidik hanya memberikan ajuran
yang mengakibatkan kebingungan sehingga suatu kegiatan yang seharusnya dilakukan
peserta didik tidak dilaksanakan.

4
5)        Perbuatan / tindakan hendaknya diawali dengan memberikan beberapa gambaran yang
sesuai sebelum mengajak peserta didik untuk melakukannya. Misalnya, kegiatan yang
berhubungan dengan kebersihan lingkungan. Caranya dapat dilakukan dengan memberikan
gambaran tentang pentingnya kebersihan dan memberikan informasi akan manfaat
kebersihan, kemudian menghasilkan sikap dimana peserta didik tertarik untuk melakukan
kegiatan kebersihan tersebut.
6)        Perbuatan / tindakan pendidik hendaknya tidak harus memaksakan diri sedemikian rupa
sehingga pendidik tidak lagi hidup wajar sebagai diri sendiri. Jika demikian, maka sebagai
pendidik justru kehilangan hal pokok yang penting, yaitu kewajaran pendidik sebagai seorang
dirinya sendiri. Sebaiknya pendidik berlaku sewajarnya manusia biasa tetapi penuh
kesungguhan.
7)        Perbuatan / tindakan pendidik hendaknya tidak berlebihan, misalnya berlebihan dalam
memuji karena akan berakibat kurang baik, terutama pada peserta didik yang sudah mampu
menimbang dengan akalnya.
8)        Perbuatan / tindakan pendidik hendaknya bijaksana dalam menanggapi kesalahan peseta
didik, sebelum menegurnya harus dapat dipastikan kesalahan itu disengaja atau tidak.

B.       Karakteristik Alat Pendidikan Material


Sifat pendidikan secara umum menempatkan pentingnya alat pendidikan berbentuk
material, maka beberaa karakteristik yang perlu dipahami dan dijadikan pertimbangan
pendidik dalam menjalankan kegiatan pendidikan, seperti:
1)        Alat pendidikan hendaknya terbuat dari bahan yang kuat agar tahan lama, dengan
memperhatikan keadaan setempat.
2)        Pembuatan alat pendidikan mudah dan dapat dikerjakan secara masal.
3)        Biaya alat pendidikan relatif murah.
4)        Alat pendidikan hendaknya enak dan nyaman bila ditempati atau dipakai sehingga tidak
mengganggu keamanan pemakainya.
5)        Alat pendidikan relatif ringan dan mudah untuk dipindah-pindahkan.
Secara lebih rinci syarat-syarat alat pendidikan yang harus diperhatikan oleh seorang
pendidik, yaitu:
1)        Ukuran fisik peserta didik, agar pemakaiannya fungsional dan efektif.
2)        Bentuk dasar yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a)        Sesuai dengan aktivitas peserta didik dalm proses pendidikan.
b)        Kuat, mudah pemeliharaannya dan mudah dibersihkan.

5
c)        Mempunyai pola dasar yang sederhana.
d)        Mudah dan ringkas untuk disimpan dan disusun.
e)        Fleksibel, sehingga mudah digabungkan dan dapat pula berdiri sendiri.
3)        Konstruksi perabot hendaknya:
a)        Kuat dan tahan lama.
b)        Mudah dikerjakan secara masal.
c)        Tidak terganggu keamanan peserta didik.
d)        Bahan yang mudah didapat di pasaran dan disesuaikan dengan keadaan setempat.
Syarat-syarat alat pendidikan menurut bentuk dan jenisnya harus sesuai dengan fisik
peserta didik. Maka dari itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1)        Keadaan bahan tidak membahayakan.
2)        Konstruksinya sesuai dengan kondisi peserta didik.
3)        Dipilih dan direncanakan dengan benar atau disesuaikan dengan kebutuhan.
Alat pendidikan yang baik perlu memperhatikan aspek-aspek yang sesuai dan
disesuaikan dengan umur, minat, fisik maupun psikis peserta didik. Untuk itu hal yang
diperlukan:
1)        Keadaan bahan baku/material harus memiliki struktur yang kuat, terapi ringan, tidak
membahayakan bagi keselamatan peserta didik.
2)        Konstruksinya harus sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan kondisi peserta didik.
3)        Dipilih dan direncanakan dengan teliti dan baik.
4)        Pengadaan dan pengaturan harus sedemikian rupa, sehingga benar-benar berfungsi bagi
penanaman, pemupukan serta pembinaan hal-hal yang berguna bagi peserta didik.
Pembuatan alat pendidikan akan dapat diandalkan keberhasilannya, apabila dimulai
dengan suatu perencanaan yang mantap. Artinya apabila dalam menyusun perencanaan, telah
dipikirkan secara matang tentang manusia, materi serta pembiayaan yang akan menunjang
keberhasilan pendidikan, sehingga benar-benar akan memenuhi syarat filosofis, didaktis,
psikologis, ekologis, ekonomis, dan estetisnya.

2.3    Jenis-jenis Alat Pendidikan


2.3.1        Pengertian dan Jeni Alat Pendidikan
Seperti yang telah dikemukaan sebelumnya bahwa, alat pendidikan dapat diartikan
segala sesuatu yang digunakan untuk kegiatan pendidikan dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkan. Alat pendidikan terdiri dari 2 jenis, yaitu yang bersifat non
material dan material perbuatan atau tindakaan serta  yang bersifat material atau kebendaan.

6
A.       Jenis Alat Pendidikan Non Material
Alat pendidikan yang bersifat non material yaitu alat-alat pendidikan yang tidak bersifat
kebendaan melainkan segala macam keadaan atau kondisi, tindakan dan perbuatan yang
diadakan atau dilakukan dengan sengaja sebagai proses transformasi serta sarana dalam
melaksanakan pendidikan, terdiri dari :
1)        Pembiasaan
Pada terdidik yang masih kecil, hal ini amat penting karena banyak hal dalam hidupnya
itu adalah berupa kebiasaan ini. Kebiasaan itu adalah suatu tingkah laku tertentu yang
sifatnya otomatis, tanpa direncanakan terlebih dahulu, serta berlaku begitu saja tanpa dipikir
lagi. Kebiasaan dalam kehidupan sehari hari memililiki peran sangat penting bagi kehidupan.
Jadi pembiasaan itu diperlukan untuk melaksanakan tugas secara benar dan rutin
terhadap peserta didik. Misalnya agar peserta didik dapat melaksanakan shalat secara benar
dan rutin maka mereka perlu dibiasakan shalat sejak masih kecil, dari waktu ke waktu. Itulah
sebabnya pembiasaan diperlukan untuk mendidik mereka sejak dini agar mereka terbiasa dan
tidak merasa berat untuk melaksanakannya ketika meraka sudah dewasa.
2)        Suruhan
Di dalam proses transpormasi, suruhan adalah hal yang harus dikerjakan (kebersihan
badan, kerapihan, ketelitian dan sebagainya). Suruhan merupakan jenis alat pendidikan yang
tergolong banyak dilakukan karena memang dalam kehidupan manusia itu ada hal yang harus
dihindarkan dan sebaliknya ada hal yang harus dikerjakan.
3)        Larangan
Larangan adalah bentuk alat pendidikan untuk pembiasaan dalam hal-hal yang tidak
boleh dilakukan.
4)        Menganjurkan
Menganjurkan mempunyai sifat tidak mengikat dan terasa tidak memaksa pada terdidik.
Menganjurkan tidak terlalu tepat untuk dijadikan alat pendidikan meskipun dalam situasi
tertentu dapat juga digunakan, misalnya pada situasi terdidik telah baik melakukan sesuatu
akan tetapi akan lebih baik lagi kalau ia menambah suatu kegiatan untuk membuat kegiatan
terdahulu itu lebih sempurna.
5)        Mengajak
Dalam menjalankan perannya, yang paling dilakukan oleh pendidik ialah mengajak.
Mengajak kedengarannya lebih simpatik, dan karena itu tidak bersifat memaksakan kehendak
pendidik. Meskipun demikian ajakan itu tidak pula harus demikian lemah sehingga sifatnya
seperti anjuran. Ajakan adalah suruhan halus, dengan jalan menunjukan terlebih dahulu segi

7
baiknya daripada sesuatu kegiatan yang ingin kita lakukan. Misalnya: kita ingin agar anak-
anak kita suka akan kegiatan membersihkan rumah tempat tinggal. Kita mula-mula
menunjukan enaknya rumah yang bersih dan sehat, betapa senangnya kita tinggal di rumah
yang demikian.
6)        Memberi contoh
Memberi contoh adalah alat pedidikan yang banyak dan sudah lama sekali dipakai.
Bahkan barangkali secara alamiah memberi contoh adalah alat pendidikan yang tertua,
disamping suruhan dan larangan.
Yang dimaksud memberi contoh adalah:
1.        Memberi contoh dalam arti sengaja berbuat untuk secara sadar ditiru oleh terdidik.
2.        Berlaku sesuai norma dan nilai yang akan kita tanamkan pada terdidik sehingga tanpa
sengaja menjadi contoh (teladan) bagi terdidik.
7)        Memuji
Cara memuji banyak juga memberi efek yang baik pada terdidik. Secara manusiawi
siapakah yang tak senang kalau mendapat pujian. Para pribadi-pribadi yang kurang berniat
baik cara ini digunakan untuk mendapat keuntungan tertentu dari orang yang ia puji. Cara ini
licik dan hanya dilakukan oleh orang-orang yang berniat tidak baik.
Memuji pekerjaan yang baik menunjukkan selera dan pengertian yang baik, serta
menunjukkan penghargaan pada suatu prestasi. Sebaliknya kalau melihat suatu prestasi yang
baik lalu didiamkan saja maka hal itu berarti tidak menghargai sesuatu.  Memuji berarti
memberi dorongan untuk terus berprestasi. Maka memuji terdidik itu tidak berdampak jelek,
kecuali kalau ukurannya melapaui batas.
8)        Menghukum
Ada suatu cara mendidik yang paling banyak harus kita hindari dan sedapat mungkin
diberikan dengan jalan edukatif. Cara ini adalah menghukum. Kita baru menghukum kalau
kita tau bahwa terdidik sadar bahwa ia melakukan pelanggaran atas suatu
aturan. Menghukum terdidik yang tidak tahu kesalahannya adalah pekerjaan yang tidak
edukatif. Kecuali tidak edukatif maka tujuan menghukum juga tidak tercapai, sebab tujuan
menghukum seharusnya menyadarkan orang akan kesalahannya serta menanamkan keinginan
memperbaiki diri. Hal itu tidak akan tercapai kalau terdidik tidak tahu akan kesalahannya.
Yang harus diperhatikan dalam memberikan hukuman pada terdidik adalah sebagai
berikut : 
1.        Hukuman itu hendaknya edukatif (mendidik), berangkat dari kesediaan kita membantu
terdidik untuk berkembang, dengan kata lain bukan membalas dendam.

8
2.        Bentuk hukuman hendaknya sedapat mungkin ada hubungannya dengan bentuk kesalahan.
Misalnya tidak melakukan kewajiban seharusnya ditebus dengan melakukan kewajiban lain.
3.        Jangan menyakiti harga diri terdidik. Betapapun ia bersalah tetapi ia adalah tetap terdidik
dengan kediri-sendiriannya. Harga diri tidak boleh terluka.
4.        Jangan memberi hukuman badan. Sedapat mungkin hindari ini, karena menyinggung harga
diri, juga akan mengakibatkan banyak hal. Baik dari segi hukuman maupun dari segi
kesulitan hubungan dengan pihak lain.

B.       Jenis Alat Pendidikan Material


Alat pendidikan yang bersifat materiil, yaitu alat-alat pengajaran yang berupa benda-
benda yang nyata. Pada persekolahan, jenis alat pendidikan material pada dasarnya dapat
dikelompokan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1)        Lahan/Tanah
Pada umumnya lahan yang diperlukan adalah 50% untuk bangunan sekolah dan 50%
untuk halaman sekolah, namun idealnya luas tanah tiga kali lebih luas daripada bangunannya
karena dikaitkan dengan kebebasan ruang gerak untuk anak.
2)      Bangunan/Gedung
Untuk murid pada sekolah yang makin tinggi, kebutuhan ruang gerak makin sempit dan
diperkirakan sebagai berikut:
1.      Kanak-kanak/TK: masing masing memerlukan ± 4m2  dalam ruangan dan 6m2 di luar
ruangan.
2.      Murid-murid SD: masing-masing memerlukan ± 3m2 dalam ruangan dan 5m2 di luar
ruangan.
3.      Siswa SLTP/SLTA: masing-masing memerlukan 2m 2 dalam ruangan dan 4m2 di luar
ruangan.
4.      Mahasiswa: masing-masing memerlukan 1,5m2 sampai 2m2 dalam ruangan.
Ukuran ruang belajar mengajar pun ditentukan oleh ruang gerak anak didik yang
menempatinya, sehingga perlu ada pembatasan dari perbandingan antara jumlah anak didik
sebagai penghuni kelas dengan luasnya ruangan. Jumlah yang ideal untuk suatu ruang kelas
adalah antara 36-40 anak. Agar ada pegangan dalam hal ini sebagai contoh, menurut hasil
penelitian adalah :
1.      Luas lantai adalah jumlah anak secara ideal x ruang kebebasan geraknya x 1m2.
2.      Luas selasar adalah 20% x luas lantai x 1m2.
3.      Luas tanah adalah jumlah (a+b) x 3 x 1 x 1m2

9
3)      Perabot dan Perlengkapan
Dalam mengatur perabot sekolah, harus diperhatikan macam dan bentuk dari pada
perabot itu sendiri. Perabot tunggal atau ganda, perabot individual atau klasikal perlu
pengaturan yang sebaik mungkin, sehingga membantu kelancaran jalannya kegiatan belajar
mengajar di dalam ruangan. Adapun pengaturan perabot yang harus diperhatikan adalah:
a.       Perbandingan antara luas lantai dan ukuran perabot yang akan dipakai dalam ruangan
tersebut.
b.      Kelonggaran jarak dan dinding kira kanan.
c.       Jarak satu perabot dengan jarak perabot lainnya.
d.      Jarak deret perabot terdepan dengan papan tulis.
e.       Jarak deret perabot paling belakang dengan tembok pembatas.
f.        Arah menghadapnya perabot.
g.      Kesesuaian ruangan dan keseimbangan.
2.4  Penggunaan Alat Pendidikan
Penggunaan alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik yang harus
menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Di dalam memilih alat pendidikan yang
akan digunakan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain yaitu:
a.         Tujuan apakah yang ingin dicapai dengan alat itu.
b.        Siapakan yang akan menggunakan alat itu.
c.         Alat-alat manakah yang tersedia dan dapat digunakan.
d.        Terhadap siapakah alat itu digunakan.
Tujuan pendidikan adalah membimbing anak untuk mencapai kedewasaan yang dapat
dicapai antara peserta didik dan pendidik, dan pergaulan ini merupakan alat pendidikan yang
utama.
Jadi, dapat ditegaskan bahwa alat pendidikan yang utama untuk mencapai tujuan
pendidikan adalah pergaulan. Dalam pergaulan, setiap anak berhak untuk memperoleh
petuah, petunjuk, atau contoh sebagaimana yang diperoleh dalam situasi pendidikan formal.
Untuk itu, pemakaian alat pendidikan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a.         Tujuan pendidikan
b.        Jenis alat pendidikan
c.         Pendidik yang memakai alat pendidikan
d.        Anak didik yang dikenai alat pendidikan.
Dalam masalah terhadap siapakah alat itu digunakan, maka perlu diingat seperti apakah
kondisi anak yang menerimanya, apakah anak itu berkelainan atau tidak, dan jika memiliki

10
kelainan, bagaimanakah kelainannya, berapakah umur anak didik itu, bagaimana watak dan
kebiasaannya, dan lain-lain.
Selain peserta didik, pendidik sebagai alat pendidikan pun juga berbeda-beda keahlian
dan orientasinya meskipun dalam bidang studi yang sama. Pendidik tidak boleh memaksakan
diri menggunakan alat yang tidak cocok.
Contohnya, penggunaan alat pendidikan non material dalam bentuk paksaan, tentunya
tidaklah sama tingkatan paksaan tersebut terhadap anak perempuan dan laki-laki, kanak-
kanak dan orang tua, anak yang berbakat dan anak yang malas, dan sebagainya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
Alat pendidikan merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk kegiatan kependidikan.
Alat pendidikan juga merupakan faktor yang berperan penting dalam mencapai tujuan
pendidikan. Ada pula karakteristik alat pendidikan, yakni merupakan hal yang dapat
dikatakan sebagai persyaratan atau berbagai kondisi ideal alat pendidikan.
Alat pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu alat pendidikan non material dan alat
pendidikan material. Alat pendidikan non material yaitu alat pendidikan yang berupa
tindakan / perbuatan yang terdiri dari ; pembiasaan, suruhan, larangan, menganjurkan,
mengajak, memberi contoh, memuji dan menghukum. Sedangkan alat pendidikan material
yaitu alat pendidikan yang berupa benda – benda nyata, misalnya ; lahan, gedung, perabot
dan perlengkapan belajar.
Penggunaaan alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik yang harus
menyesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, dan sebagai seorang pendidik sebaiknya
harus menghindari tindakan yang memaksa. Penggunaan alat pendidikan juga dipengaruhi
oleh pribadi yang akan memakainya. Pemakai alat pendidikan juga harus dapat menyesuaikan
diri dengan tujuan yang dikandung oleh alat itu. Penggunaan alat pendidikan mempunyai
keterkaitan dengan sifat kepribadian pemakainya yang merupakan sifat khas dari alat
pendidikan.
3.2  Saran
Sebagai calon guru (pendidik) kita harus mengetahui tentang alat-alat pendidikan agar
ketika masuk pada dunia pendidikan sudah menguasai hal tersebut.

12
DAFTAR PUSTAKA

       Asih, Firlimas. (2018). Makalah Konep Karakteristik dan Jenis Alat Pendidikan (Online)


Tersedia di: http://pgsd15a1-umc.blogspot.co.id/2018/01/makalah-konsep-karakteristik-dan-
jenis.html
  Sabrida, Ananda Y. (2018) Makalah Alat Pendidikan(Online) Tersedia di:
http://www.academia.edu/16943446/Makalah_Alat_Pendidikan 
       Sadulloh, Uyoh, Agus Muharram dan Babang Robandi (2011). Pedagogik (Ilmu
Mendidik) Bandung: ALFABETA,cv
         Sadulloh, Uyoh, Agus Muharram dan Babang Robandi (2007). Pedagogik. Bandung: CIPTA
UTAMA
       Sulistiawan, Heru (2010). Alat Alat Pendidikan, Karakeristik Pendidikan, Alat Pendidikan Jenis
Alat Pendidikan, Penggunaan Alat Pendidikan(Online) Tersedia di: 
https://surick.wordpress.com/2010/11/22/jenis-alat-pendidikan/    
Haroes.(2010). Alat-alat Pendidikan  dan Karakteristik (Online) Tersedia
di:  http://ilmukitanih.blogspot.co.id/2010/05/alat-alat-pendidikan-karakteristik-alat.html

13

Anda mungkin juga menyukai