Oleh:
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari
kata sempurna baik dari segi penyusunn,bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Hormat kami
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................2
3.1 Kesimpulan.................................................................................... 10
3.2 Saran.............................................................................................. 10
LAMPIRAN ..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Hewan adalah salah satu makhluk hidup yang diciptakan dan hidup
berdampingan dengan manusia, maka hewan memiliki arti penting dalam
kehidupan ini. Selain sebagai salah satu sumber makanan, hewan memiliki
jenis dan cara melindungi diri mereka masing-masing dan bermetamorphosis.
Salah satunya, hewan dibagi menjadi dua menurut struktur tubuhnya yaitu
vertebrata dan invertebrata. Vertebrata adalah hewan yang bertulang belakang,
sedangkan invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang. Contoh
vertebrata diantaranya; ikan, buaya, burung, lumba-luma dan masih banyak
lagi, dan untuk contoh invertebrata diantaranya ; bunga karang, cacing hati,
gurita dan masih banyak lagi.Hewan tidak bertulang belakang hidup pada
lingkungan yang beragam seperti di lingkungan hutan, gua,lembah,
pegunungan, dasar laut hingga di tubuh manusia.
Setiap hewan mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan. Penyesuaian diri ini dilakukan guna memperoleh
makanan , serta mempertahankan diri dari musuhnya. Sebagian hewan
melindungi dirinya lewat bagian tubuhnya, dan sebagian melindungi diri
dengan tikah lakunya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Invertebrata (anvertebrata)
Invertebrata adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang
belakang atau tulang punggung. Hewan yang termasuk dalm
golongan hewan invertebrata antara lain:
1. Protozoa ( hewan yang mempunyai ukuran tubuh sangt
kecil dan hanya bisa dilihat lewat mikroskop
2. Porifera (hewan berpori)
Contoh: bunga karang, hewan spons
3. Coelenterata (hewan berongga)
Contohnya: hydrozoa, schypozoa, anthozoa
4. Playhelminthes (cacing bertubuh pipih)
Contoh: planaria, cacing hati
2
5. Nemathoda (cacing gilig)
Contohnya: cacing perut, cacing tmbang, cacing kremi
6. Annelida (cacing bersegmen)
Contoh: cacing tanah,lintah
7. Anthropoda (kaki beruas-ruas)
Contoh: udang, lobster, lebah, kelabang
8. Echinodermata (hewan tubuh berduri)
Contohnya: bintang laut, teripang, bulu babi
9. Mollusca (hewan bertubuh lunak)
Contoh: keong, siput, gurita, kerang
4
4. Hewan yang bergerak dengan sirip
Contohnya: Ikan
5
2.2 Cara hewan melindungi diri
1. Mimikri
Mimikri adalah kemampuan hewan untuk menyamarkan diri dari
pemangsa dengan cara menyesuaikan warna tubuh dengan
lingkungan.
Contohnya: bunglon,
2. Autotomi
Autotomi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
mempertahankan diri dengan cara memutuskan ekornya.
Contohnya: Cicak, Kadal, tokek
3. Kamuflase
Kamuflase adalah kemampuan hewan menyesuaikan diri dengan
kondisi tempat yang sesuai dengan tubuhnya.
Contohnya: Belalang sembah, Belalang daun
4. Mengeluarkan bau menyengat
Contohnya: Sigung, walang sangit
5. Mengeluarkan bisa
Contohnya: kalajengking, ular
6. Mengeluarkan tinta
Contohnya: Gurita, Cumi-cumi
7. Pura-pura mati
Contohnya: Musang, opossum dan Kumbang
8. Menggulung diri
Contohnya: Trenggiling, kaki seribu.
9. Menggunakan duri
Contohnya: Landak, Bulu babi, ikan buntal (menggembungkan diri)
10. Sengatan
Contohnya: Lebah, Ubur-ubur
11. Cangkang
Contohnya: Siput, kura-kura, keong,dan kerang
6
2.3 Proses metamorphosis
Metamorphosis adalah proses biologis yang menandai perkembangan
pada hewan dimana suatu proses tersebut melibatkkan perubahan
penampilan secara fisik maupun struktur organ setelah fasekelahiran atau
penetasan.
Metamorphosis pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Metamorphosis sempurna (holometabola)
Metamorphosis sempurna
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada
metamorphosis sempurna diantaranya:
a. Fase telur
Hewan betina akan meletakkan telur-telurnya di tempat
yang sesuai dengan kebutuhan pada perkembangan calon
anaknya. Pada fase telur ini, embrio hasil fertlisasi sel telur
dengan sel sperma akan terus menerus mengalami pembelahan,
membentuk ogan-organ, sampai pada waktu tertentu tergantung
pada jenis spesiesnya.
b. Fase larva
Pada fase ini lava atau hewan muda juga sangat aktif
makan. Ulat, lava dari kupu-kupu mampu menhabiskan
dedaunan dimana ia berada atau hinggap. Lava memiliki
eksoskleton(rangka luar), hal ini dikarenakan ukuran tubuhnya
makin membesar sehingga membutuhkan rangka luar yang baru
untuk ukuran tubuhnya yang membesar. Pergantian kulit ini
dapat terjadi sampai beberapa kali dan pada waktu yang
ditentukan larva akan berhenti makan dan memasuki fase
berikutnya, yakni fase pupa.
7
c. Fase pupa
Pupa atau kepompong adalah fase transisi. Tubuh
kepompong dilindungi dengan rangka luar yang keras disebut
dengan kokon. Di balik kokon, tubuh pupa sangat lebih aktf
melkukan etabolisme pembentukan organ-organ dan entuk
hewan dewasanya. Kebutuhan akan energi yang diperoleh
berasal dari simpanan cadangan makanan di dalam tubuh larva.
d. Fase imago (dewasa)
Sampai waktu yang telah ditentukan, puppa akan keluar dari
cangkangnya menjadi hewan dewasa (imago) dengan bentuk
yang sangatlah berbeda. Pada fase ini, imago memiliki cara
makan dan habitat yang berbeda dengan larvanya. Hewan
dewasa akan saling mengadakan perkawinan dan kan
membentuk ratusan telur dan akan mengulangi siklusnya.
8
b. Nimfa
Berbeda dengan kelompok holometabola, hemitabola
langsung memiliki beberapa bentuk hewan yang sesungguhnya,
nimfa yang ukurannya lebh kecil. Nimfa akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan untuk kematangan organ
reproduksinya. Nimfa juga akan mengalami eksdisis untuk
mengganti kerangka luar tubunya akibat pertumbuhan yang
akan membuat ukuran tubuhnya makin membesar.
c. Imago
Imago juga memiliki kematangan reproduksi dan siap
untuk melakukan perkawinan. Siklus ini akan kembali terulang.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hewan merupakan salah satu penghuni bumi ini. Hewan mempunyai daya
gerak, peka terhadap rangsangan, tumbuh mencapai besar tertentu, dan
memerlukan makanan.
Setiap hewan yang hidup di dunia ini mempunyai sistem perlindungannya
masing- masing guna kelangsungan hidup mereka. Tak hanya sistem
perlindungan diri pada hewan tapi metamorfosis juga terjadi pada sebagian
hewan. Metamorphosis ini dilakukan untuk ertahan hidup dan menyesuaikan
diri dengan lingkungan (adaptasi), beberapa hewan akan berpindah tempat
hidupnya saat sudah dewasa. Apabila tidak bermetamorphosis mereka tidak
akan bisa hidup.
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini Penulis susun. Semoga apa yang telah Penulis
uraikan diatas mengenai Hewan dan Proses Kehidupannya dapat bermanfaat
bagi kita semua. Kami mohon maaf apabila makala ini kurang dari kata
sempurna, kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik maupun
saran yang membangun guna kebaikan makala ini. Kami ucapkan terima
kasih.
10
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA